Masalah Penugasan
Masalah Penugasan
OPERATIONS
RESEARCH
William J. Stevenson
8th edition
Konsep Tentang Model
Penugasan
• Model Penugasan adalah suatu model khusus dari model
program linier yang serupa dengan model transportasi.
• Perbedaannya adalah, dalam model penugasan
penawaran pada tiap sumber dan permintaan pada tiap
tempat tujuan dibatasi sebanyak satu unit barang saja.
Langkah – Langkah Penyelesaian (1)
Operator/ A B C D Suplai
Pekerjaan
P1 18 8 10 12 1
P2 24 13 15 16 1
P3 28 17 19 20 1
P4 32 19 22 25 1
Permintaan 1 1 1 1 4
Tabel Awal (tabel 1)
Operator/
A B C D
Pekerjaan
P1 18 8 10 12
P2 24 13 15 16
P3 28 17 19 20
P4 32 19 22 25
Tabel Awal (tabel 2)
Operator/
A B C D
Pekerjaan
P1 0 0 0 0
P2 6 5 5 4
P3 10 9 9 8
P4 14 11 12 13
Tabel Awal (tabel 3)
Operator/
A B C D
Pekerjaan
P1 0 0 0 0
P2 2 1 1 0
P3 2 1 1 0
P4 3 0 1 2
Tabel Awal (tabel 4)
Operator/
A B C D
Pekerjaan
P1 0* 1 0 0
P2 1 1 0 0
P3 1 1 0 0
P4 2 0* 0 2
Solusi Optimal
A Mengerjakan P1= 18 menit
B Mengerjakan P4= 19 menit Total
C Mengerjakan P2= 15 menit Waktu
D Mengerjakan P3= 20 menit Pengerjaan
Atau 72 Menit
A Mengerjakan P1= 18 menit
B Mengerjakan P4= 19 menit
C Mengerjakan P3= 19 menit
D Mengerjakan P2= 16 menit
MASALAH PENUGASAN
(ASSIGMENT PROBLEM)
A Rp 15 Rp 20 Rp 18 Rp 22
B 14 16 21 17
C 25 20 23 20
D 17 18 18 16
Langkah-langkah Metode Hungarian
1. Mengubah Matriks biaya menjadi matriks
opportunity cost:
Caranya: pilih elemen terkecil dari setiap baris,
kurangkan pada seluruh elemen baris tersebut
Test of optimality
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
A 0 5 1 7
B 0 2 5 3
C 5 0 1 0
D 1 2 0 0
4. Untuk merevisi total-opportunity matrix, pilih elemen terkecil yang
belum terliput garis (1) untuk mengurangi seluruh elemen yang belum
terliput
Ulangi langkah 3
Revised
Test matrix dan Test of optimality
of optimality
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
A 0 45 10 76
B 0 12 54 32
C 65 0 1 0
D 21 2 0 0
Melakukan test optimalisasi dengan menarik sejumlah
minimum garis horisontal dan/atau vertikal untuk meliput
seluruh elemen bernilai nol
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
A 0 45 10 76
B 0 12 54 32
C 65 0 1 0
D 21 2 0 0
Matrix optimal
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
2
A 0 45 10 76
1
B 0 12 54 32
4
C 65 0 1 0
3
D 01 2 0 0
Tabel Matrik biaya
Pekerjaan
Karyawan I II III IV
A Rp 15 Rp 20 Rp 18 Rp 22
B 14 16 21 17
C 25 20 23 20
D 17 18 18 16
Skedul penugasan optimal
Skedul penugasan
A - III Rp 18
B -I 14
C - II 20
D - IV 16
Rp 68
Opportunity-loss matrix
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV V
A Rp5 10 Rp3 12 Rp5 10 Rp7 8 Rp0 15
B 1 14 5 10 6 9 0 15 2 13
C 3 9 4 8 5 7 4 8 0 12
D 3 13 1 15 8 8 0 16 5 11
E 7 10 4 13 3 14 6 11 0 17
Total Opportunity-loss matrix
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV V
A Rp2
5 10
4 Rp0
3 12
2 Rp0
5 10 Rp5
2 7 8 Rp0 15
B 0
1 14 4
5 10 6 9
3 0 15 2 13
4
C 3 9
2
0 4 8
3
1 5 7
2
0 4 8
2 0 12
D 2 13
3 0 15
1 5 8
8 0 16 7 11
5
E 7 10
6 4 13
3 3 14
0 6 11 0 17
2
Karena jumlah garis = jumlah baris atau kolom
maka matrik penugasan optimal telah tercapai
Total Opportunity-loss matrix
Pekerjaan
Karyawan
I II III IV V
2
A Rp2
5 10
4 Rp0
3 12
2 Rp0
5 10 Rp5
2 7 8 Rp0 15
4
B 0
1 14 4
5 10 6 9
3 0 15 2 13
4
5
C 3 9
2
0 4 8
3
1 5 7
2
0 4 8
2 0 12
3
D 2 13
3 0 15
1 5 8
8 0 16 7 11
5
1
E 7 10
6 4 13
3 3 14
0 6 11 0 17
2
SEKIAN
METODE TRANSPORTASI
Contoh :
• Suatu perusahaan yang mempunyai
3 buah pabrik di W, H, P.
Perusahaan menghadapi masalah
alokasi hasil produksinya dari
pabrik-pabrik tersebut ke gudang-
gudang penjualan di A, B, C
Tabel Kapasitas pabrik
W 90 ton
H 60 ton
P 50 ton
A 50 ton
B 110 ton
C 40 ton
Pabrik W 20 5 8
Pabrik
H 15 20 10
Pabrik
P 25 10 19
Penyusunan Tabel Alokasi
Aturan
1. jumlah kebutuhan tiap-tiap gudang
diletakkan pada baris terakhir
2. kapasitas tiap pabrik pada kolom terakhir
3. biaya pengangkutan diletakkan pada segi
empat kecil
Ke Kapasitas
Dari Gudang A Gudang B Gudang C Pabrik
Pabrik 20 5 8
X11 X12 X13 90
W
Pabrik 15 20 10
X21 X22 X23 60
H
Pabrik 25 10 19
X31 X32 X33 50
P
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
Penggunaan Linear Programming dalam
Metode Transportasi
Tabel Alokasi
Ke Gudang A Gudang B Gudang C
Kapasitas
Dari Pabrik
Pabrik 20 5 8
X11 X12 X13 90
W
Pabrik 15 20 10
X21 X22 X23 60
H
Pabrik 25 10 19
X31 X32 X33 50
P
Kebutuhan 110 40 200
Gudang 50
Pabrik 15 20 10
60 60
H
Pabrik 25 10 19
10 40 50
P
Formulasi
Ri + Kj = Cij
Ri = nilai baris i
Kj = nilai kolom j
Cij = biaya pengangkutan dari
sumber i ke tujuan j
Metode MODI
(Modified Distribution)
Langkah Penyelesaian
FORMULASI
Ri + Kj = Cij
3. Menghitung Indeks perbaikan
Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat air
(segi empat yang kosong).
Rumus : Cij - Ri - Kj = indeks perbaikan
Tabel Indeks Perbaikan :
Cij - Ri - Kj indeks
Segi empat air
perbaikan
HA 15 – 15 - 20 -20
PA 25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19
4. Memilih titik tolak perubahan
C - R - K indeks
Segi empat air ij i j
yang memenuhi syarat adalah segi perbaikan
empat HAHAdan dipilih
15sebagai
– 15 - 20segi -20
empat yang akan diisi
PA 25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19
5. Memperbaiki alokasi
1. Berikan tanda positif pada terpilih (HA)
2. Pilihlah 1 terdekat yang mempunyai isi dan sebaris (HB),
3. Pilihlah 1 terdekat yang mempunyai isi dan sekolom
(WA); berilah tanda negatif keduanya
4. Pilihlah 1 sebaris atau sekolom dengan 2 yang bertanda
negatif tadi (WB), dan berilah ini tanda positif
5. Pindahkanlah alokasi dari yang bertanda negatif ke yang
bertanda positif sebanyak isi terkecil dari yang bertanda
positif (50)
Langkah-langkah nya:
Gudang
Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
3
W 20 5 8 90 5
Pabrik H 15 20 10 60 9
P 25 10 19 Pilihan
50 XPB = 50
Kebutuhan 5
50 5
110 2
40 Hilangkan baris P
Perbedaan Kolom
P mempunyai perbedaan baris/kolom terbesar
dan B mempunyai biaya angkut terkecil
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM
Gudang
Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
3
W 20 5 8 90 5
Pabrik H 15 20 10 60
Pilihan XWB = 60
Kebutuhan 5
50 15
60 2
40 Hilangkan kolom B
Perbedaan Kolom Kebutuhan Gd B menjadi 60 krn telah diisi
B mempunyai perbedaan baris/kolom
kapasitas
terbesar danpabrik P=50 (dihilangkan)
W mempunyai biaya angkut
terkecil
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM
Gudang
Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
12
W 20 8 30 5
Pabrik H 15 10 60
Pilihan XWC = 30
Kebutuhan 5
50 2
40 Hilangkan baris W
Perbedaan Kolom
Kapasitas Pabrik W
W mempunyai menjadi 30
perbedaan krn telah
baris/kolom
diangkut ke pabrik
terbesar dan B=60 (dihilangkan)
C mempunyai biaya angkut
terkecil
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM
Gudang
Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
W 5
Pabrik H 15 10 60
Pilihan XHA = 50
Kebutuhan 50 10 Pilihan XHC = 10
Perbedaan Kolom
H mempunyai
Kebutuhan gudang C menjadi 10 krn perbedaan baris/kolom
terbesar
telah diisi pabrik W=30 dan C mempunyai biaya angkut
(dihilangkan)
terkecil
Matrik hasil alokasi dengan metode VAM
Ke Gudang Gudang Gudang Kapasitas
Dari A B C Pabrik
Pabrik 20 5 8
60 30 90
W
Pabrik 15 20 10
50 10 60
H
Pabrik 25 10 19
50 50
P
Kebutuhan
Gudang
50 110 40 200