ENTREPRENEURSHIP DALAM
PERSPEKTIF KEPERAWATAN
    PENGERTIAN KEPERAWATAN
           (NURSING)
 menurut Virginia Henderson : Fungsi unik dari perawat adalah
  membantu individu baik sehat maupun sakit dalam melaksanakan
  kegiatan yang menunjang kesehatan serta penyembuhan atau
  membimbing klien agar meninggal dunia dengan tenang. Segala yang
  dilakukan perawat adalah untuk membantu meningkatkan dan
  menumbuhkan kemauan, kekuatan dan pengetahuan agar tidak
  bergantung pada bantuan orang lain.
 Berdasarkan konsep King yang dilengkapi dengan konsep John L
  Holland, saat ini dibutuhkan perawat yang memiliki kepribadian Tipe
  usaha/enterprising. Perawat tipe ini cenderung mempunyai kemampuan
  verbal atau komunikasi yang baik dan menggunakannya untuk
  memimpin orang lain, mengatur, mengarahkan, dan mempromosikan
  produk atau gagasan. Dengan perawat tipe ini ia akan lebih mandiri
  secara finansial, klien akan sehat dan terpenuhi kebutuhan dasarnya.
   PENGERTIAN ENTREPRENEUR
 Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang
  bermakna seseorang yang melakukan dan mengoperasikan
  kegiatan enterprise (perdagangan) atau venture (bisnis) yang
  dihubungkan dengan pengambilan resiko kegiatan .
  Secara umum Entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun
  sebenarnya tidak selalu demikian. Seorang Entrepreneur adalah
  pembuka cakrawala baru atau membentuk pelayanan jasa/produk
  dalam market baru, baik itu bersifat profit ataupun non profit.
   PENGERTIAN NURSEPRENEUR
 Secara konseptual Nursepreneur termasuk dalam pengembangan
  karir dari peran dan fungsi perawat. pengembngan karir tersebut
  dapat menjadi pengelola klinik atau sarana kesehatan lainnya.
  Misalnya manager spa, manager fisioterapi, manager Nursing
  Center, manager Balai kesehatan swasta, pemilik massage dan
  refleksi, meskipun dalam pelaksanaan teknisnya banyak
  melibatkan profesi lain sebagai pelaksana, dalam hal ini perawat
  dapat bertindak sebagai pemilik modal, penggagas ide, pemilik
  saham, atau owner yang akan menggaji karyawannya.
 Disamping peran-peran di atas perawat dapat juga bergerak dalam
  bidang pendidikan atau menyediakan pelatihan-pelatihan atau
  sebagai konsultan. Misalnya pelatihan baby siter, pelatihan perawat
  lansia, perawat anak di rumah atau perawat yang akan
  mendampingi klien saat ibadah haji.
 Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu “nurse’ dan “Entrepreneur”. Nurse artinya seorang
     perawat, sedangkan Entrepreneur sendiri memiliki berbagai pengertian dan sifat, salah satunya yang
     disampaikan oleh John G. Burch, Entreprenuer memiliki sifat :
1.   Berhasrat mencapai prestasi
2.   Seorang Pekerja keras
3.   Ingin bekerja untuk dirinya
4.   Mencapai kualitas
5.   Berorientasi kepada Reward dan Kesempurnaan
6.   Optimis
7.   Berorganisasi
8.   Berorientasi kepada keuntungan
     Secara konseptual Nursepreneur memiliki ciri sebagai berikut :
1. Pengerahan Diri : Pendisiplinan diri dan secara menyeluruh merasa nyaman bekerja untuk diri
   sendiri.
2. Pengasuhan Diri : Antusiasme tak terbatas untuk ide-ide Anda saat tak seorang pun
   memilikinya.
3. Orientasi pada Tindakan : Hasrat menyala untuk memujudkan, mengaktualisasi kan dan
   mengubah ide – ide Anda menjadi kenyataan.
4. Energi Tingkat Tinggi : Mampu bekerja dalam waktu lama secara emosional, mental dan fisik.
5. Toleransi atas Ketidakmenentuan : Secara psikologis mampu menghadapi resiko
                 KIAT MENJADI
                NURSEPRENEUR
 Ketrampilan dan karakter perawat yang diperlukan berbeda sekali,
  mesti memiliki semangat wirausaha, memulai sendiri,
  bertanggung jawab secara keuangan, mencoba hal baru, dan
  berani. Anda sebagai perawat juga dituntut memiliki jiwa sales,
  customer services, budgeting, forecasting dan manajemen.
           MENJADI EMPLOYER
           KEMUDIAN INVESTOR
 Menurut Robert Kiyosaki tingkatan terendah dalam bekerja
  menurut penghasilannya adalah Employer (pekerja), tingkatan
  kedua adalah owner (pemilk) dan tingkatan ketiga adalah investor
  (pemilik modal).
 Sebelum menjadi pengusaha kita memang perlu modal finansial
  dan modal karakter. Untuk mencari modal finansial kita boleh
  menjadi karyawan dulu (employer). Setelah gaji kita ditabungkan
  maka kita mulai punya modal finansial yang akan kita rubah
  menjadi mesin pencetak uang (aset). Kemudian hasilnya dapat
  diinvestasikan oleh perawat yang akan menjadi pasif income.
 MAMPU BERPIKIR UNTUNG (THINK BENEFIT)
        DAN MERUBAH PARADIGMA
  BERPIKIR(CHANGE THINKING PARADIGM)
 Seorang perawat yang berjiwa Entrepreneur akan mulai berpikir
  beda dan berpikir untung.
 Tahap selanjutnya mungkin muncul gagasan-gagasan segar dan ide
  – ide kreatif misalnya perawat menciptakan CD rekaman English
  for nurse saat macet, laundry for nursing staf, Re-use machine for
  waste medical, katering siap antar bagi perawat atau penitipan bayi
  bagi perawat. Ide – ide tersebut harus dibiasakan muncul. Seberapa
  jeleknya ide itu atau seberapa sepelenya ide itu tetap harus
  dimunculkan.
    MODEL ENTREPRENEURSHIP
 Model Entrepreneurship secara sederhana dimulai dengan
  diketahui adanya peluang, mampu menggunakannya, kemudian
  jika terdapat hambatan, mampu mengatasi hambatan yang ada.
 Diperlukan juga kemampuan cara melakukan Entrepreneurship itu
  sendiri sehingga tercipta usaha baru (peluang menjadi usaha baru).
  Peluang perawat menjadi Entrepreneur dibagi menjadi:
 Trend demografi : Jumlah lansia yang semakin banyak tentunya
  memerlukan perawatan dalam menjalani hidupnya. Dalam
  menjalani pengobatan mungkin beberapa klien memerlukan
  penjagaan atas privacynya sehingga memerlukan pelayanan secara
  khusus.
 Trend sosial : Gaya hidup yang sibuk berdampak buruk terhadap
  kesehatan seseorang sehingga untuk tetap sehat membutuhkan
  perawatan untuk mempertahankan kesehatanny, dalam hal ini
  focus kepada kelompok – kelompok tertentu seperti klub jantung
  sehat.
 Kesempatan di falitas kesehatan :Terlibat dalam produksi atau
  pendistribusian suplemen yang baik untuk pasien di rumah sakit.
  Mungkin kedepannya tidak menutup kemungkinan rumah sakit akan
  melakukan outsourcing tenaga perawat untuk memotong besarnya biaya
  rumah sakit, hal ini tentunya rumah sakit tidak akan memaksakan tenaga
  perawat yang sedikit untuk merawat pasien yang sangat banyak dan
  sebaliknya jika pasien sedikit rumah sakit bisa menyesuaikan kebutuhan
  tenaga perawat.
     hambatan – hambatan diantaranya:
 Aspek legal : Perawat dalam menjalankan Entrepreneurship-nya
  sering dihantui oleh sangsi hukum, oleh karena itu banyak perawat
  berharap untuk disahkannya RUU praktik keperawatan.
 Etik dan konflik personal : Banyak perawat beranggapan bahwa
  berbisnis bertentangan dengan kode etik dan nilai perawat dimana
  berbisnis maka akan menurunkan penilaian masyarakat terhadap
  perawat.
 Hambatan dari pengetahuan : Kemampuan perawat dalam memulai
  bisnis belum terlihat hal ini disebabkan karena ketidakmampuan
  mengembangkan perencanaan bisnis (akutansi, pemasaran,
  manajeriar, asuransi, hukum, perencanaan, insurance, anggaran,
  pendanaan, negosiasi, penagihan, keterampilan klinik dan
  keperawatan).
       Untuk mengatasi masalah diatas
         diantaranya dengan cara :
 (1) Untuk memulai harus mempunyai mentor , dan tentunya
  kepada perawat yang sudah menjadi Entrepreneur sejati harus
  terpanggil jika menginginkan terbentuk perawat yang berjiwa
  Entrepreneur. Sehingga perawat berani memulai bisnis baru.
 (2) Perawat harus membuat komuniti perawat Entrepreneurship
  sehingga dapat menggali potensi bisnis perawat, mengetahui tren
  bisnis perawat yang baru dan membuat arahan – arahan yang
  positif untuk meningkatkan income bagi bisnis perawat.
 (3) Organisasi profesi harus mampu membuat dan
  mengembangkan area – area Entrepreneurship perawat termasuk
  perlindungan hukumnya.
  (4) Membuat komuniti untuk mengidentifikasi portensi bisnis
  perawat, terhubung dengan trend bisnis baru dan meningkatkan
  arahan – arahan untuk meningkatkan praktek.
 (5) Perawat harus memperbaiki mental Entrepreneurnya dan
  mempelajari peran – peran seorang Entrepreneur
 (6) Kerjasama dengan pihak – pihak lain seperti rumah sakit,
  pemerintah dan swasta yang dapat dijembatani oleh organisasi
  profesi.
     LANGKAH PERAWAT MENJADI NURSEPRENEUR
              (PERAWAT PENGUSAHA)
 5 langkah awal untuk menjadi perawat pengusaha atau perawat
  pebisnis, yaitu :
 1.PENGKAJIAN :Langkah pertama untuk memulai berbisnis
  adalah kita melakukan pengkajian. Masalah adalah hal pertama
  yang kita ingin dapatkan dari proses pengkajian. Maka untuk
  memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah apa yang terjadi.
 2.DIAGNOSA : Langkah kedua setelah melakukan pengkajian
  adalah menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita
  mengetahui kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan
  adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab
  kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah
  tahap diagnosa.
 3.PERENCANAAN : Setelah kita mengetahui potensi pasar yang
  bisa kita masuki, maka langkah selanjutya adalah menyusun
  rencana untuk bisa masuk kedalam pasar yang sesungguhnya.
 4.IMPLEMENTASI : Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take
  action. Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata.
  Tahap ini merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan
  tentu saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya
  ide, namun tidak semua orang berani take action.
 5.EVALUASI : Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian
  penting dan tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa
  mengetahui apakah implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak.
  Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada
  kita apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak. Jika
  berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika tidak,
  perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan.
TERIMAKASIH