[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan14 halaman

Kelompok 4 - Perancangan Dan Pengembangan Kurikulum

Dokumen ini membahas prinsip efektivitas dalam pembelajaran dan implementasinya dalam kurikulum, menekankan pentingnya tujuan yang jelas, relevansi materi, serta keterlibatan siswa. Selain itu, dijelaskan tentang penerapan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) untuk meningkatkan relevansi kurikulum dengan kehidupan nyata siswa. Penilaian berkelanjutan dan dukungan guru juga dianggap penting untuk mencapai efektivitas pembelajaran yang diinginkan.

Diunggah oleh

peserta.11573
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
11 tayangan14 halaman

Kelompok 4 - Perancangan Dan Pengembangan Kurikulum

Dokumen ini membahas prinsip efektivitas dalam pembelajaran dan implementasinya dalam kurikulum, menekankan pentingnya tujuan yang jelas, relevansi materi, serta keterlibatan siswa. Selain itu, dijelaskan tentang penerapan model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) untuk meningkatkan relevansi kurikulum dengan kehidupan nyata siswa. Penilaian berkelanjutan dan dukungan guru juga dianggap penting untuk mencapai efektivitas pembelajaran yang diinginkan.

Diunggah oleh

peserta.11573
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 14

PRINSIP EFEKTIF DAN

CONTOH
IMPLEMENTASI DALAM
PEMBELAJARAN
Firza Khairunnisa
Ladimir Putin Simbolon
Mira Anggraini Zein
Maulidya Nurliana
Tasya Natali Sihombing
Widya Arianty
JELASKAN SECARA RINCI TENTANG
PRINSIP EFEKTIF DAN CONTOH
IMPLEMENTASINYA DALAM
PEMBELAJARAN. RUMUSKANLAH PRINSIP
RELEVANSI KURIKULUM DISALAH SATU
SEKOLAH.
Walaupun prinsip kurikulum itu mudah, sederhana, dan murah,
PRINSIP keberhasilannya harus diperhatikan secara kuantitas dan kualitas

EFEKTIVITAS karena pengembangan kurikulum tidak dapat dilepaskan dan


merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan. Misal,
keterbatasan fasilitas ruangan, peralatan dan sumber keterbacaan,
harus digunakan secara tepat guna oleh siswa dalam rangka
pembelajaran, yang kesemuanya demi untuk meningkatkan
efektivitas atau keberhasilan siswa.
Mengutip buku Evaluasi Pendidikan (Kajian Teoritik), Dr. Ahmad
Zainuri M.Pd.I, Drs. Aquami M.Pd.I, Dr. Saiful AnNur M.Pd, (2022:42),
prinsip efektivitas merujuk pada pengertian pembelajaran yang
berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai.
Oleh karena itu, jenis dan karakteristik tujuan harus jelas. Kejelasan
tujuan akan mengarahkan pada pemilihan isi, metode, sistem
evaluasi, dan model pembelajaran yang akan digunakan.
Prinsip efektivitas dapat menjadikan suatu kegiatan evaluasi
LANJUTAN pembelajaran yang diadakan dengan baik secara kualitas maupun
kuantitas. Prinsip tersebut berkenaan dengan terlaksananya
perencanaan kurikulum dalam KBM (kegiatan belajar mengajar).
Oleh karena itu, kami menyimpulkan bahwa prinsip efektivitas
adalah Sejauh mana program pembelajaran dicapai atau
diimplementasikan. Prinsip efektivitas merujuk pada pengertian
kurikulum, yakni selalu berorientasi pada tujuan tertentu yang ingin
dicapai, walaupun kurikulum tersebut mudah dan sederhana tetapi
keberhasilan dan pencapaian tetap harus diperhatikan.
DALAM PRINSIP EFEKTIVITAS DAPAT DILIHAT DARI DUA SISI YAITU :

01 A. EFEKTIVITAS MENGAJAR PENDIDIK


Prinsip ini menyangkut sejauh mana
02 B. EFEKTIVITAS BELAJAR SISWA
Prinsip ini menyangkut sejauh mana
kegiatan pembelajaran yang tujuan pembelajaran yang diinginkan
direncanakan dapat dilaksanakan dapat dicapai melalui kegiatan
dengan baik. Dalam aspek ini, jika guru pembelajaran. Perlu dikembangkan
masih kurang efektif dalam proses kurikulum yang terkait dengan
mengajar (bahan ajar atau program), metodologi pembelajaran sehingga apa
maka akan menjadi bahan dalam yang direncanakan dapat tercapai
mengembangkan kurikulum di masa dengan metode yang relevan, yang
depan, yaitu dengan mengadakan sesuai dengan materi pembelajaran.
pelatihan, workshop, dll.
ASPEK-ASPEK EFEKTIVITAS
a. Tujuan yang jelas c. Metode Pembelajaran yang Beragam
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan Kurikulum harus menggunakan berbagai
secara jelas dan spesifik. Tujuan ini harus metode pembelajaran, termasuk ceramah,
mencerminkan apa yang ingin dicapai oleh diskusi kelompok, proyek, simulasi, dan
peserta didik setelah menyelesaikan teknologi pendidikan. Beragam metode
kurikulum tersebut. pembelajaran membantu memenuhi gaya
belajar yang berbeda-beda di antara siswa.
b. Relevansi Materi
Materi yang diajarkan dalam kurikulum
harus relevan dengan kehidupan nyata
siswa dan kebutuhan mereka di masa
depan. Materi yang relevan akan lebih
mendorong minat dan motivasi siswa.
ASPEK-ASPEK EFEKTIVITAS
d. Keterlibatan Peserta Didik f. Evaluasi dan Pembaruan Berkelanjutan
Siswa harus aktif terlibat dalam proses Kurikulum harus di evaluasi secara berkala, dan
pembelajaran. Ini dapat dicapai melalui perubahan perlu dilakukan sesuai dengan hasil
diskusi, proyek kolaboratif, dan evaluasi tersebut. Pembaruan kurikulum
pembelajaran berbasis masalah. memastikan bahwa itu tetap relevan dan efektif.
Keterlibatan siswa dapat meningkatkan
pemahaman dan retensi materi.

e. Dukungan Guru yang Kuat


Guru harus memiliki dukungan dan
pelatihan yang cukup untuk mengajar
dengan efektif. Mereka harus memiliki
pengetahuan yang cukup tentang materi
dan metode pengajaran terbaru.
IMPLEMENTASI Untuk mengimplementasikan prinsip efektivitas
kurikulum dalam pembelajaran materi magnet, guru
perlu memastikan tujuan pembelajaran jelas dan
PRINSIP EFEKTIF terukur, seperti kemampuan siswa untuk menjelaskan
sifat magnet dan mengidentifikasi benda yang bersifat
DALAM magnetis. Pendekatan berpusat pada siswa dapat
diterapkan dengan memberikan kesempatan bagi
PEMBELAJARAN siswa untuk terlibat langsung dalam eksperimen,
seperti menguji benda-benda yang dapat ditarik oleh
magnet. Selain itu, penggunaan metode yang variatif,
seperti video pembelajaran, simulasi digital, dan kuis
interaktif, dapat membuat materi lebih menarik dan
mudah dipahami.
Penilaian yang berkelanjutan melalui kuis dan umpan balik langsung akan membantu memonitor
perkembangan siswa. Menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari, seperti menjelaskan
aplikasi magnet dengan paku, jarum, pasir dan benda lainnya yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, juga membuat materi lebih relevan.
RUMUSAN PRINSIP RELEVANSI KURIKULUM DI SALAH SATU SEKOLAH
Berdasarkan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PjBL) pada materi Magnet,
kita dapat merumuskan prinsip relevansi kurikulum di salah satu sekolah sebagai berikut:

A. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK RELEVAN DENGAN KEHIDUPAN NYATA


Kurikulum harus mencerminkan masalah-masalah nyata yang ada di lingkungan sekitar peserta
didik. Dalam hal ini, materi Magnet dipilih karena relevansi dengan situasi dan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Prinsip penggunaan pendekatan pembelajaran berbasis proyek adalah
memungkinkan peserta didik untuk merumuskan pengetahuannya sendiri dan mendapatkan
pemahaman yang lebih mendalam.
B. PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA PESERTA DIDIK
PjBL adalah pendekatan pembelajaran di mana siswa aktif terlibat dalam proses belajar dengan
mengerjakan proyek nyata yang relevan dan bermakna, dan proses ini berfokus pada eksplorasi,
penemuan, serta aplikasi pengetahuan yang mereka peroleh. Dalam model pembelajaran ini, siswa
tidak hanya menerima informasi, tetapi mereka juga membangun pengetahuan mereka melalui
pengalaman langsung.
C. INTEGRASI KOMPETENSI
Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga berbagai kompetensi, termasuk sikap,
pengetahuan, dan keterampilan dapat tercapai secara bersamaan melalui pembelajaran yang
mencakup pengembangan sikap positif terhadap mata pelajaran IPA, pemahaman konsep materi
Magnet, dan keterampilan berbasis proyek.
D. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN BERDASARKAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Prinsip ini menekankan bahwa pembelajaran harus berjalan efektif, di mana tujuan pembelajaran
dapat tercapai secara efisien. Melalui PjBL, peserta didik dapat mencapai kompetensi yang
diinginkan dengan cara yang lebih bermakna dan mendalam sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang direncanakan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip relevansi kurikulum ini, sekolah dapat
memastikan bahwa pendidikan yang mereka berikan tidak hanya relevan dan bermakna bagi siswa,
tetapi juga efektif dalam mencapai kompetensi yang diinginkan dalam materi Magnet dan dalam
perkembangan umum siswa.
SUMBER REFERENSI
Shofiyah. (2018). Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum dalam upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran. Edureligia: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 2(2), 122-130. Universitas Nurul Jadid.
Diakses dari https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/edureligia.

Setiyadi, B., Revyta, & Fadhilah, A. (2020). Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum. Khazanah
Pendidikan: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 14(1), 173-184. Universitas Jambi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai