Perangkat Pembelajaran Fase F-Tahun 2023-2024
Perangkat Pembelajaran Fase F-Tahun 2023-2024
KO
PROJECT RILL
DE TP PENYELARASAN
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN KONTEN HASIL
TAP
PENYELARASAN
I
Manajemen Pada akhir fase F, peserta Peserta didik dapat: • Prosedur kerja 1. Surat
Produksi dan didik dapat memahami Tahapan perintah
Siaran prosedur kerja dalam 11.6 Memahami (Komp) Memahami prosedur kerja produksi dan operasional
Program tahapan produksi, .1.1 prosedur kerja dalam dalam tahapan produksi dan penyiaran 2. Tabel Pola
Televisi organisasi penyiaran tahapan produksi, pasca produksi, organisasi • Sumber daya Acara
televisi, dan sumber daya organisasi penyiaran penyiaran televisi, dan produksi 3. Rundown
produksi; merancang televisi, dan sumber daya sumber daya produksi • Program siaran siaran
program siaran yang kreatif produksi (Konten) secara secara cermat. • Manajemen
dan menarik dengan 11.6 cermat. (Degree) siaran audio
merancang dasar .1.2 merancang program siaran visual
manajemen siaran audio merancang program siaran yang kreatif dan inovatif • Pola acara dan
visual; memahami format 11.6 yang kreatif. target penonton
dan pola acara siaran; .1.3 merancang dasar • Desain produksi
menentukan target merancang dasar manajemen siaran audio • Rundown siaran
penonton; menerapkan manajemen siaran audio visual secara kreatif dan
desain produksi; 11.6 visual secara kreatif dan efektif.
menganalisis rundown .1.4 efektif.
siaran; memahami memahami format dan pola
berbagai program audio memahami format dan pola acara siaran serta
visual dengan 11.6 acara siaran; menentukan menentukan target penonton
mempertimbangkan tren .1.5 target penonton dengan dengan teliti.
yang berkembang, kreatif; teliti.
dan melakukan 11.6 memahami berbagai program
pengelolaan siaran. .1.6 menerapkan desain audio visual dengan
Peserta didik mampu produksi secara kreatif. mempertimbangkan tren yang
mengkomunikasikan hasil berkembang dengan kreatif.
belajarnya baik secara 11.6 menganalisis rundown
verbal maupun tertulis .1.6 siaran dengan cermat dan
dengan baik, sehingga siap efesien.
bekerja atau mandiri
(wirausaha) dalam bidang memahami berbagai
media audio visual. program audio visual
Peserta didik dalam dengan
berkarya membiasakan mempertimbangkan tren
menerapkan Prosedur yang berkembang, dengan
Operasional Standar kreatif.
(POS) dan budaya kerja
yang berlaku pada
lingkungan kerja pada
industri media audio visual.
Penulisan Pada akhir fase F, peserta Peserta didik dapat :
Naskah didik dapat memahami
Televisi. prosedur dan teknis 11.6 memahami prosedur memahami prosedur naskah • Prosedur naskah • Naskah
membuat naskah siaran .2.1 naskah berita, life casting, berita, live casting, podcast, berita, live Jurnalistik
jurnalistik dan siaran podcast, dan vlog secara dan vlog secara cermat. casting, podcast, • Naskah
artistik. Siaran jurnalistik cermat. dan vlog dokumenter
meliputi siaran berita, life 11.6 membuat naskah berita, live • Prosedur naskah
casting, podcast, dan vlog. .2.2 membuat naskah berita, life casting, podcast, dan vlog drama, non-
Sedangkan siaran artistik casting, podcast, dan vlog dengan cermat dan kreatif. drama dan VOD
meliputi siaran format dengan cermat dan kreatif.
acara drama, maupun 11.6 memahami prosedur dengan
format acara non drama .2.3 memahami prosedur format acara drama, maupun
dan VOD (Video On dengan format acara format acara non drama dan
Demand). Peserta didik drama, maupun format VOD (Video On Demand)
mampu acara non drama dan VOD secara cermat.
mengkomunikasikan hasil 11.6 (Video On Demand) secara
belajarnya baik secara .2.4 cermat. membuat naskah dengan
verbal maupun tertulis format acara drama, maupun
dengan baik, sehingga siap membuat naskah dengan format acara non drama dan
bekerja atau mandiri format acara drama, VOD (Video On Demand)
(wirausaha) dalam bidang maupun format acara non dengan cermat dan kreatif.
media audio visual. drama dan VOD (Video On
Peserta didik dalam Demand) dengan cermat
berkarya membiasakan dan kreatif.
menerapkan Prosedur
Operasional Standar
(POS) dan budaya kerja
yang berlaku pada
lingkungan kerja pada
industri media audio visual.
Penyutradaraa Pada akhir fase F, peserta Peserta Didik Dapat; Peserta Didik Dapat;
n Televisi didik dapat memahami
peran, tugas, dan 11.6 memahami peran, tugas, memahami peran, tugas, dan • Penyutradaraan • Film
wewenang seorang .3.1 dan wewenang seorang wewenang seorang Dokumenter
sutradara; memahami sutradara secara cermat; sutradara secara cermat;
aspek teknis
penyutradaraan televisi; 11.6 memahami aspek teknis memahami aspek teknis
memahami komunikasi .3.2 penyutradaraan televisi penyutradaraan televisi
bahasa verbal dan non dengan teliti; dengan teliti;
verbal penyutradaraan
televisi; menganalisis 11.6 memahami komunikasi memahami komunikasi
naskah operasional, .3.3 bahasa verbal dan non bahasa verbal dan non
memahami prosedur verbal penyutradaraan verbal penyutradaraan
tahapan produksi untuk televisi secara efektif dan televisi secara efektif dan
penyutradaraan televisi efesien; efesien;
baik menggunakan single 11.6
camera system ataupun .3.4 menganalisis naskah menganalisis naskah
multi camera system. operasional dengan teliti, operasional dengan teliti,
Peserta didik mampu
mengkomunikasikan hasil 11.6 memahami prosedur memahami prosedur
belajarnya baik secara .3.5 tahapan produksi untuk tahapan produksi untuk
verbal maupun tertulis penyutradaraan televisi penyutradaraan televisi baik
dengan baik, sehingga siap baik menggunakan single menggunakan single camera
bekerja atau mandiri camera system ataupun system ataupun multi
(wirausaha) dalam bidang multi camera system camera system secara
media audio visual. secara cermat. cermat.
Peserta didik dalam
berkarya membiasakan
menerapkan Prosedur
Operasional Standar
(POS) dan budaya kerja
yang berlaku pada
lingkungan kerja pada
industri media audio visual.
Tata Kamera Pada akhir fase F, peserta Peserta didik mampu: Peserta didik mampu:
dan Tata didik mampu menganalisis
Cahaya dan memahami peran dan Memahami peran dan Memahami peran dan tugas • Pengoperasian • Shoot list
Televisi tugas kru dalam tugas kru dalam kru dalam pengoperasian kamera • Layout tata
departemen Kamera; pengoperasian Kamera Kamera • Pengoperasian cahaya
memahami prosedur kerja
pra produksi, produksi dan Menganalisis peran dan Menganalisis peran dan tata cahaya • SOP
paska produksi tata tugas kru dalam tugas kru dalam • Pengoperasian penggunaa
kamera dan tata cahaya; pengoperasian Kamera pengoperasian Kamera mixer video n mixer
pengoperasian kamera dan • video
peralatan pendukung Memahami prosedur kerja Memahami prosedur kerja
kamera (camera support); pra produksi, produksi dan pra produksi, produksi dan
analisis naskah; paska produksi tata kamera paska produksi tata kamera
perencanaan kebutuhan dan tata cahaya dan tata cahaya
lensa dan camera support;
framing dan komposisi; Menerapkan Menerapkan pengoperasian
camera movement; pengoperasian kamera, kamera, video mixer dan
menganalisis dan video mixer dan peralatan peralatan pendukung
memahami prosedur pendukung kamera kamera (camera support)
pengoperasian peralatan (camera support)
tata cahaya dan kelistrikan Menganalisis kebutuhan
dan teknik pencahayaan. Menganalisis kebutuhan lensa dan camera support;
Peserta didik mampu lensa dan camera support; framing dan komposisi;
mengkomunikasikan hasil framing dan komposisi; camera movement
belajarnya baik secara camera movement
verbal maupun tertulis memahami prosedur
dengan baik, sehingga siap memahami prosedur pengoperasian peralatan
bekerja atau mandiri pengoperasian peralatan tata cahaya dan kelistrikan
(wirausaha) dalam bidang tata cahaya dan kelistrikan dan teknik pencahayaan
media audio visual. dan teknik pencahayaan
Peserta didik dalam menganalisis prosedur
berkarya membiasakan menganalisis prosedur pengoperasian peralatan
menerapkan Prosedur pengoperasian peralatan tata cahaya dan kelistrikan
Operasional Standar tata cahaya dan kelistrikan dan teknik pencahayaan
(POS) dan budaya kerja dan teknik pencahayaan
yang berlaku pada
lingkungan kerja pada
industri media audio visual.
Tata Suara Pada akhir fase F, peserta Peserta didik mampu: Peserta didik mampu: • Pengoperasian • SOP
Televisi didik mampu menganalisis peralatan audio pengoperas
dan memahami peran dan Memahami peran dan Memahami peran dan tugas • Naskah audio ian mixer
tugas kru dalam tugas kru dalam kru dalam pengoperasian audio
departemen Tata Suara; pengoperasian Tata Suara Tata Suara • Sound
mampu menganalisis dan report
memahami prosedur kerja Menganalisis peran dan Menganalisis peran dan
pra produksi, produksi dan tugas kru dalam tugas kru dalam
paska produksi tata suara. pengoperasian Tata Suara pengoperasian Tata Suara
Mampu menganalisis
naskah berkaitan dengan Memahami prosedur kerja Memahami prosedur kerja
tata suara, pengoperasian pra produksi, produksi dan pra produksi, produksi dan
sound recorder dan paska produksi tata suara paska produksi tata suara
peralatan pendukungnya,
memahami penerapan Menganalisis prosedur Menganalisis prosedur kerja
bloking mikrofon, prosedur kerja pra produksi, produksi pra produksi, produksi dan
pengoperasian peralatan dan paska produksi tata paska produksi tata suara
perekaman suara, suara
penyusunan sound report, Menganalisis naskah
serta organisasi data hasil Menganalisis naskah berkaitan dengan tata suara
perekaman suara. Peserta berkaitan dengan tata
didik mampu suara Menerapkan pengoperasian
mengkomunikasikan hasil sound recorder, sound
belajarnya baik secara Menerapkan mixer dan peralatan
verbal maupun tertulis pengoperasian sound pendukungnya.
dengan baik, sehingga siap recorder, sound mixer dan
bekerja atau mandiri peralatan pendukungnya. Memahami penerapan
(wirausaha) dalam bidang bloking mikrofon, prosedur
media audio visual. Memahami penerapan pengoperasian peralatan
Peserta didik dalam bloking mikrofon, prosedur perekaman suara,
berkarya membiasakan pengoperasian peralatan penyusunan sound report,
menerapkan Prosedur perekaman suara, serta organisasi data hasil
Operasional Standar penyusunan sound report, perekaman suara secara
(POS) dan budaya kerja serta organisasi data hasil beruntun
yang berlaku pada perekaman suara secara
lingkungan kerja pada beruntun
industri media audio visual.
Tata Artistik Pada akhir fase F, peserta
Televisi didik mampu menganalisis
dan memahami peran dan Memahami peran dan Memahami peran dan tugas • Dekor dan • Desain set
tugas kru dalam tugas kru dalam bidang kru dalam bidang Tata properti dekor dan
departemen Tata Artistik; Tata Artistik Artistik properti
peserta didik mampu • Script
menganalisis dan Menganalisis peran dan Menganalisis peran dan Naskah
memahami prosedur kerja tugas kru dalam bidang tugas kru dalam bidang Tata
pra produksi, produksi dan Tata Artistik Artistik
paska produksi tata artistik
televisi. Memahami analisis Memahami prosedur kerja Memahami prosedur kerja
dan breakdown naskah, pra produksi, produksi dan pra produksi, produksi dan
master breakdown, script paska produksi tata artistik paska produksi tata artistik
breakdown, perancangan televisi televisi
denah, floor plan, sketsa
desain set, gambar Menganalisis prosedur Menganalisis prosedur kerja
perspektif, menggambar kerja pra produksi, produksi pra produksi, produksi dan
set dekor, property, dan paska produksi tata paska produksi tata artistik
wardrobe dan make up dan artistik televisi televisi
setting interior dan
eksterior sesuai budaya Memahami breakdown Memahami breakdown
dan masa. Peserta didik naskah, master breakdown, naskah, master breakdown,
mampu script breakdown, script breakdown,
mengkomunikasikan hasil perancangan denah, floor perancangan denah, floor
belajarnya baik secara plan, sketsa desain set, plan, sketsa desain set,
verbal maupun tertulis gambar perspektif, gambar perspektif,
dengan baik, sehingga siap menggambar set dekor, menggambar set dekor,
bekerja atau mandiri property, setting interior property, setting interior dan
(wirausaha) dalam bidang dan eksterior sesuai eksterior sesuai budaya dan
media audio visual. budaya dan masa masa
Peserta didik dalam
berkarya membiasakan Menganalisis breakdown Menganalisis breakdown
menerapkan Prosedur naskah, master breakdown, naskah, master breakdown,
Operasional Standar script breakdown, script breakdown,
(POS) dan budaya kerja perancangan denah, floor perancangan denah, floor
yang berlaku pada plan, sketsa desain set, plan, sketsa desain set,
lingkungan kerja pada gambar perspektif, gambar perspektif,
industri media audio visual. menggambar set dekor, menggambar set dekor,
property, setting interior property, setting interior dan
dan eksterior sesuai eksterior sesuai budaya dan
budaya dan masa masa
Mengetahui
Kepala sekolah SMKN 2 Kupang
PEMBELA
CAPAIAN PEMBELAJARAN PROJECT RILL ALOKASI
ELEMEN CP HASIL PENYELARASAN TUJUAN PEMBELAJARAN JARAN
KEMENDIKBUDRISTEK HASIL PENYELARASAN HASIL GURU WAKTU
DENGAN DUDIKA TUJUAN PEMBELAJARAN PENYELARASAN TAMU
Profesi dalam Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, peserta Peserta didik dapat : Peserta didik dapat : (Makalah/Ha Tidak 12 JP x 45
industri didik dapat memahami didik dapat memahami Memahami potensi budaya serta kearifan - Memahami potensi rd Jilid) menit
broadcasting potensi budaya serta kearifan potensi ekonomi sosial dan lokal sebagai sebuah ide dalam produksi budaya serta kearifan Menyusun
dan perfilman lokal sebagai ide produksi budaya serta kearifan lokal industri radio,televisi dan perfilman. lokal sebagai sebuah ide Konsep, Ide dan
yang sedang industri radio, pertelevisian sebagai ide produksi dalam produksi industry Gagasan yang
berkembang dan perfilman, bidang dan industri broadcasting dan Memahami bidang dan level pekerjaan broadcasting dan berkaitan dengan
dan proses level pekerjaan, Standard perfilman (sesuai SOP) broadcasting dan perfilman. perfilman. kearifan lokal
bisnis dalam Operational Procedures
broadcasting (SOP) divisi kerja, dan Memahami Standar Operational - Memahami bidang profesi
dan perfilman. perawatan peralatan audio Procedures (SOP) divisi kerja dalam dalam industri
visual. produksi industri radio,televisi dan broadcasting dan
perfilman. perfilman.
- Memahami Standar
Operational Procedures
(SOP) divisi kerja dalam
produksi industri
broadcasting dan
perfilman.
Perkembanga Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, peserta Menganalisis perkembangan proses - Mendeskripsikan (LAPORAN/Har Tidak 12 JP x 45
n teknologi di didik dapat memahami didik dapat produksi industri broadcasting dan perkembangan d Jilid) menit
industri dan perkembangan proses memahami perkembangan perfilman dari media analog sampai proses produksi - Menyusun
dunia kerja produksi industri proses produksi industri dengan media digital, FTA dan industri Laporan
Perkembangan
dan isu-isu broadcasting dan perfilman broadcasting dan perfilman OTT, podcast, live streaming, live broadcasting dan
Teknologi
global terkait dari media analog sampai dari media analog sampai casting,streaming tv, web series dan perfilman dari Broadcasting
broadcasting dengan media digital, FTA dengan media digital, FTA video on demand, media analog dan Perfilman
dan dan OTT, podcast, live dan OTT, podcast, web industri 4.0, Internet of Things, sampai dengan - Identifikasi
perfilman. streaming, live casting, series dan video on media digital, FTA Perubahan
streaming tv, web series demand, industri 4.0, Menganalisis peranan dan dan OTT, podcast, Iklim Dunia
dan video on demand, Internet of Things, perkembangan kemajuan live streaming, live - Membuat
industri 4.0, Internet of teknologi digital dalam teknologi digital dalam dunia casting,streaming video efek
Things, teknologi digital dunia industri, isu industri broadcasting dan tv, web series dan pemasanan
dalam dunia industri, isu pemanasan global, perfilman. video on demand, global.
pemanasan global, perubahan iklim, aspek- industri 4.0,
perubahan iklim, aspek- aspek (singkat) Menganalisis tantangan isu Internet of Things,
aspek (singkat) ketenagakerjaan, Life Cycle pemanasan global,perubahan iklim
ketenagakerjaan, Life produk industri sampai dan aspek singkat ketenagakerjaan, - Menganalisis
Cycle produk industri dengan reuse, recycling. Life Cycle produk industri sampai peranan dan
sampai dengan reuse, dengan reuse, recycling dalam perkembangan
recycling. paradigma teknologi digital kemajuan
broadcasting dan perfilman. teknologi digital
dalam dunia
industri
broadcasting dan
perfilman.
- Menganalisis
tantangan isu
pemanasan global,
perubahan iklim
dan aspek singkat
ketenagakerjaan,
Life Cycle produk
industri sampai
dengan reuse,
recycling dalam
paradigma
teknologi digital
broadcasting dan
perfilman.
Keselamatan, Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, peserta Peserta didik dapat : Peserta didik dapat : (VIDEO Tidak 12 JP x 45
Kesehatan didik dapat memahami didik dapat memahami Memahami pengenalan standar Memahami pengenalan PENDEK) menit
Kerja dan pengenalan standar K3LH pengenalan standar K3LH K3LH dalam proses produksi standar K3LH dalam Membuat video
Lingkungan dalam proses produksi dalam proses produksi, broadcasting dan perfilman proses produksi pendek dalam
penerapan K3LH
Hidup Program Radio, Televisi, Televisi, dan Film. broadcasting dan
dalam proses
(K3LH) dan Film. Menerapkan pengenalan standar perfilman produksi
dalam proses K3LH dalam proses produksi
produksi. broadcasting dan perfilman Menerapkan pengenalan
standar K3LH dalam
proses produksi
broadcasting dan
perfilman
Profil Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, peserta Menganalisis profil technopreneur Memahami profil (LAPORAN/Hard Tidak 48 JP x 45
technopreneur, didik mampu memahami didik mampu memahami agar peserta didik mampu membaca technopreneur agar Jilid) menit
peluang usaha profil technopreneur agar profil technopreneur agar peluang pasar dan usaha dalam era peserta didik mampu - Mendeskripsik
dan dunia mampu membaca peluang mampu membaca peluang industri 4.0 dalam bidang membaca peluang pasar an peluang
pasar dan usaha, serta profesi usaha di dunia
kerja/profesi pasar dan usaha, serta broadcasting dan perfilman. dan usaha dalam era
dalam dunia industri indusri
dalam industri profesi dalam dunia industri 4.0 dalam bidang
broadcasting dan perfilman broadcasting
broadcasting industri di bidang produksi Membangun visi dan passion, Memahami profesi dalam dunia broadcasting dan dan perfilman
dan perfilman. Program Radio, Televisi, serta melakukan industri di bidangproduksi Program perfilman.
dan Film. Membangun visi pembelajaran berbasis projek Radio, Televisi, dan Film.
dan passion, serta riil sebagai simulasi projek Mendeskripsikan profesi
melakukan pembelajaran kewirausahaan. Memahami passion masing-masing dalam dunia industri di
berbasis projek riil sebagai siswa/i dalam pembentukan bidang produksi
simulasi projek karakter yang mampu bersaing broadcasting dan
kewirausahaan. diera industri 4.0 dalam bidang perfilman
broadcasting dan perfilman.
Memahami passion
Menerapkan pembelajaran masing-masing siswa/i (VIDEO)
berbasisi projek real sebagai dalam pembentukan Profil Diri,
simulasi projek kewirausahaan karakter yang mampu Program
dalam bidang broadcasting dan bersaing diera industri Keahlian dan
perfilman. 4.0 dalam bidang Sekolah
broadcasting dan
perfilman.
Menerapkan (VIDEO)
pembelajaran berbasisi Iklan Layanan
projek real sebagai Masyarakat
simulasi projek
kewirausahaan dalam
bidang broadcasting dan
perfilman.
Dasar dasar Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, peserta Peserta didik dapat : Peserta didik dapat : (LAPORAN) Tidak 24 JP x 45
Penulisan didik dapat memahami didik mampu memahami Memahami fungsi, peranan dan Memahami fungsi, - Reportase menit
Naskah tentang teknik penulisan tentang teknik penulisan prinsip serta karakteristik Skrip peranan dan prinsip serta - Jurnalistik
jurnalistik naskah jurnalistik dan fil
dan film documenter. naskah jurnalistik dan film writer. karakteristik Skrip writer. - Dokumenter
dokumenter dokumenter.
Menganalisis peranan dan prinsip Menganalisis peranan dan
serta karakteristik Skrip writer. prinsip serta karakteristik
Skrip writer.
Menerapkan penulisan naskah
jurnalistik. Menerapkan penulisan
naskah jurnalistik.
Memahami cara kerja pembawa
berita/news anchor. Memahami cara kerja
pembawa berita/news
Menerapkan gaya komunikasi news anchor.
anchor.
Menerapkan gaya
komunikasi news anchor.
Prototype Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, peserta Peserta didik dapat : Peserta didik dapat : (LAPORAN/Hard Tidak 48 JP x 45
produksi didik mampu memahami didik mampu memahami Memahami proses pembuatan Memahami proses Jilid) menit
proses produksi dan proses produksi dan program radio,televisi dan film pembuatan program Rancangan
penyiaran Program Radio, penyiaran secara kreatif secara kreatif dan inovatif broadcasting dan Konsep dan Pola
Televisi, dan Film.secara dan inovatif berdasarkan berdasarkan tren pasar masa kini perfilman secara kreatif Program
kreatif dan inovatif tren pasar masa kini dan dan akan datang. dan inovatif berdasarkan
berdasarkan tren pasar akan datang. tren pasar masa kini dan
masa kini dan akan datang. Merancang storiboard akan datang.
perancangan program acara radio
dan televisi sesuai potensi budaya Merancang storyboard
ataupun klearifan lokal. program siaran televisi (PPT)
sesuai potensi budaya Merancang Alur
Membuat prototype program ataupun kearifan lokal. Pembuatan
acara radio dan televisi sesuai Program
potensi budaya ataupun klearifan Membuat prototype
lokal. program siaran televisi (VIDEO)
sesuai potensi budaya Reportase dan
Memahami proses pembuatan ataupun kearifan lokal. Dokumenter
film.
Memahami proses
pembuatan reportase
dan film dokumenter.
Teknik dasar Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, peserta Peserta didik dapat : Peserta didik dapat : (LAPORAN) Tidak 48 JP x 45
proses didik mampu memahami didik mampu memahami Memahami prosedur kerja - Memahami Membuat Laporan menit
produksi kegiatan praktek sederhana proses produksi dan industri broadcasting dan prosedur kerja Proses Produksi
pada industri yang mewakili prosedur penyiaran yang perfilman. industri Siaran Televis)
broadcasting kerja industri dalam bentuk diimplementasikan ke broadcasting dan
dan simulatif, pengenalan dalam praktek sederhana Menganalisis Prosedur pada perfilman.
perfilman. prosedur yang meliputi dalam dunia industri tahapan pra-produksi program
seluruh proses produksi dan broadcasting dan broadcasting dan perfilman - Menganalisis
pengenalan teknologi yang perfilman. Prosedur pada
diaplikasikan dalam industri. Menganalisis Prosedur pada tahapan pra-produksi
tahapan produksi program program siaran
broadcasting dan perfilman televisi dan film.
- Menganalisis
Prosedur pada post-
produksi program
siaran televisi dan
film.
Peralatan Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, peserta Peserta didik dapat : Peserta didik dapat : (VIDEO Menghadir 48 JP x 45
audio video didik mampu memahami didik mampu Memahami penggunaan peralatan TUTORIAL) kan guru menit
praktik singkat pada memahami pengoperasian teknologi audio vidio - Mengidentifikasi Pengoperasian tamu
peralatan/teknologi, peralatan audio dan video peralatan audio vidio. Peralatan Audio
(PAV), mengidentifikasi dan Video
pralatan audio dan video Mengidentifikasi peralatan
dalam praktek sederhana. berdasarkan Jenis
(PAV), identifikasi serta teknologi audio vidio. - Mengidentifikasi dan Fungsi
penerapan pengoperasian jenis dan fungsi
mikrofon dan kamera, Mengidentifikasi jenis dan fungsi peralatan audio vidio
jenis dan fungsi peralatan peralatan audio vidio (mikrofon (mikrofon dan
audio visual. dan kamera) kamera)
- Memahami
Menerapkan penggunaan penggunaan peralatan
peralatan audio vidio (mikrofon audio vidio
dan kamera)
- Menerapkan
penggunaan peralatan
audio vidio (mikrofon
dan kamera)
- Melakukan perawatan
peralatan audio video.
Media digital Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, peserta Peserta didik dapat : Peserta didik dapat : (VIDEO) Tidak 48 JP x 45
didik mampu didik mampu memahami Memahami perkembangan media - Memahami - Perkembangan menit
memahami tentang media tentang media digital dan digital di dunia. perkembangan media Media
digital, perkembangan media Komuniaksi
Menganalisis jenis media digital. digital di dunia.
digital, jenis media digital, perkembangannya, jenis Digital.
format file dan kompresi media digital, format file - Melakukan
data, serta regulasi media dan kompresi data, serta Memahami format file dan kompresi - Mengidentifikasi Live
digital (menerapkan regulasi media digital data. jenis media digital. Streaming
penyiaran sederhana dan (menerapkan penyiaran dengan
internet (medsos). sederhana dan internet Menganalisis regulasi media digital. - Memahami format menggunakan
(medsos). file dan kompresi salah satu
Menerapkan penyiaran sederhana data. platform
dan internet (medsos). media social.
- Menganalisis regulasi
media digital.
- Melakukan penyiaran
sederhana dan
internet (medsos).
Dasar-dasar Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, , peserta Peserta didik dapat : Peserta didik dapat : (LIVE Tidak 48 JP x 45
fotografi, tata didik dapat memahami didik dapat memahami Memahami dasar photografi,tata - Memahami dasar STREAMING menit
kamera, tata tentang fotografi dasar, tata tentang fotografi dasar, tata kamera,tata artistik dan tata suara. photografi, tata PENTAS SENI)
artistik, tata kamera dasar, tata artistic
suara dan dasar, dan tata suara dasar. kamera dasar, tata artistic kamera, tata artistik
dasar, dan tata suara dasar. Menerapkan Pengoperasian alat dan tata suara.
editing photografi.
- Menerapkan
Pengoperasian tata
suara.
Editing dasar Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, peserta Peserta didik dapat : Peserta didik dapat : (COVER VIDEO Tidak 48 JP x 45
didik dapatmemahami sifat didik dapat memahami dasar Memahami sifat dan karakterisik Memahami sifat dan KLIP LAGU menit
dan karakteristik audio dan dasar editing,mixing,coloring audio dan vidio. karakterisik audio dan DAERAH/NASIO
video sebagai bahan digital dan rendering. video. NAL/KEBANGS
untuk diolah melalui Menganalisis jenis dan fungsi AAN)
software, organisasi file aplikasi (software) pengolah audio Menganalisis jenis dan
serta prosedur pengolahan vidio. fungsi aplikasi (software)
data digital dari material pengolah audio video.
audio video, dan sifat data Memahami organisasi file serta
digital dari material audio prosedur pengolaan data digital. Memahami organisasi file
video melalui simulasi. serta prosedur pengolaan
Memahami penggunaan effeck dan data digital.
transisi pada aplikasi pengolah audio
vidio. Menerapkan penggunaan
apliaksi (software)
Menerapkan penggunaan apliaksi pengolah audio video.
(software) pengolah audio vidio.
Menerapkan penggunaan
effeck dan transisi pada
aplikasi pengolah audio
vidio.
Estetika seni Pada akhir fase E, peserta Pada akhir fase E, Peserta Peserta didik dapat : Peserta didik dapat : (VIDEO Tidak 36 JP x 45
audio visual didik dapat memahami didik dapa memahami Memahami jenis seni auditory dan Memahami jenis seni REVIEW, menit
jenis seni auditory dan seni jenis,fungsi dan seni audio seni visual. audiotry dan seni video. REMAKE)
visual, jenis dan fungsi seni
audio visual, kepekaan visual
Menganalisis Jenis dan fungsi seni Menganalisis Jenis dan
terhadap estetika audio dan audio visual. fungsi seni audio video
visual, dan merespon karya
kreatif yang tidak hanya Memahami kepekaan terhadap Memahami kepekaan
merujuk pada sifat teknis estetika audio dan visual. terhadap estetika audio
dari karya. dan video
Menerapkan respon karya kreatif
yang tidak hanya merujuk pada sifat Menerapkan respon karya
teknis dari karya. kreatif yang tidak hanya
merujuk pada sifat teknis
dari karya.
-
AKSI NYATA
PLATFORM MERDEKA MENGAJAR
B. LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan 1 , 2 dan 3 ( 3 x 8 jp ) = 24 jp
1. Kegiatan Pembukaan ( 10 Menit )
1.1 Peserta didik menjawab salam guru
1.2 Peserta didik berdoa sebelum memulai kegiatan pembelajaran dengan dipimpin
salah satu peserta didik untuk memimpin doa
1.3 Peserta didik menjawab presensi guru dan kesiapan belajar
1.4 Peserta didik menyimak Capaian Pembelajaran, tujuan pembelajaran yang akan
dicapai yang disampaikan oleh guru
1.5 Peserta didik menyimak motivasi dari guru
1.6 Peserta didik menyimak dan merespon apersepsi dengan menanyangkan
Podcast dari beberapa Figur yang terkenal
1.7 Peserta didik menyimak garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan
1.8 Peserta didik mempersiapkan semua peralatan yang akan dipakai untuk Podcast
2. Kegiatan inti
2.1 Peserta didik menyimak pertanyaan mengenai projec podcast yang akan dibuat
2.2 Peserta didik menjawab pertanyaan guru dengan tepat dan antusias
2.3 Peserta didik menyimak presentasi pembelajaran yang berkaitan dengan
project podcast
Pertemuan Kesatu:
1. Membuat Bloking Kamera sesuai sketsa yang disepakati
2. Membuat Bloking Kamera sesuai sketsa yang disepakati
3. Untuk kerja pemasangan kamera sesuai bloking kamera
Pertemuan Kedua:
Asesmen Sumatif
Mengoperasikan kamera secara benar sesuai Bloking kamera
yang sudah ditentukan
Pertemuan Ketiga:
Menganalis hasil Perekaman Berlangsung, Mereviu dan
mengidentifikasi kekurangan yang terdapat dalam hasil rekaman
D. LAMPIRAN
Batasan ukuran frame-nya semakin luas lagi dari LS. Jadi gambar untuk obyeknya
semakin mengecil, sehingga untuk manusia, bisa seperti sebuah bola di lapangan
pertandingan sepak bola. Type shot ELS pada umumnya digunakan untuk
menunjukkan ruang secara totalitas. Ukuran gambar Extreme Long Shot biasanya
digunakan untuk menampilkan komposisi visual yang indah dan panorama.
Dengan menggunakan ini, videografer mampu menampilkan kekuatan gambar
pada suatu peristiwa pemandangan yang berdimensi lebar.
Sumber:https://www.bhphotovideo.com
/explora/video/tips-and-
solutions/filmmaking-101-
camera-shot-types
Batasan anatomisnya dari ujung rambut hingga ujung kaki Nampak secara
keseluruhan. Bisaanya pada obyek yang bergerak baik manusia maupun hewan.
Full Shot juga disebut lanscape format karena menampilkan objek utama dan
alam. Jenis shot ini cocok diterapkan saat anda ingin menampilkan keadaan
tokoh secara utuh sekaligus alam sekitarnya sebagai pendukung.
Contoh penerapan full shot ini adalah saat acara talk show yang menampilkan
host dan narasumber secara utuh. Ini menggambarkan situasi objek dan alam
sekitarnya secara bersamaan. Perlu diketahui bahwa jenis shot ini merupakan
jenis shot yang banyak digunakan dalam formatr acara televisi. Bahkan jenis shot
ini seolah menjadi salah satu shot wajib ketika memproduksi acara televisi baik
non drama. Lihat saja acara-acara di televisi, hampir dalam 1 menitnya
menampilkan full shot.
Sumber: https://www.bhphotovideo.com/
explora/video/tips-and-solutions
/filmmaking-101-camera-shot-
types
Knee Shot, atau sering disebut juga dengan Medium Long Shot, merupakan
jenis shot pengembangan dari Full Shot. Batasan anatomisnya dari ujung
rambut sampai lutut. Knee Shot juga sering disebut dengan Medium Long Shot.
KS bisaanya untuk obyek manusia yang berdiri atau duduk pada sebuah kursi
roda, dimana batasan kepala dan lutut masih terlihat. Medium Long Shot atau
Knee Shot ini digunakan untuk memperkaya keindahan gambar.
Medium Close Up, atau sering disebut juga Middle Close Up merupakan tipe shot
yang batasnya dimulai dari dada sampai ujung kepala. Medium Close Up sering
disebut juga dengan potret setengah badan. Tipe Shot ini menggambarkan tokoh
yang dipotret separuh badan namun masih memberikan gambaran visual
background yang baik. Tipe shot ini digunakan yntuk memperdalam gambar dan
menekankan profil tokoh suatu objek. Penggunaan tipe shot ini cocok saat anda
mewawancarai tokoh untuk mendapatkan emosi tokoh lebih dalam, atau
menampilkan profil narasumber seperti saat wawancara berita, atau talkshow
dan lain sebagainya.
Sumber: https://www.bhphotovideo.com/
explora/video/tips-and-solutions
/filmmaking-101- camera-shot
-types
Batasan anatomisnya dari ujung rambut hingga leher. Atau boleh juga anda
mengambil objek wajah ksesluruhan dalam gambar. Objek utama pada jenis tipe
shot ini adalah wajah, sedangkan background hanya terlihat sedikit dan abai.
Sedangkan penggunaannya adalah untuk menunjukkan ekspresi dari wajah
pelaku yang berada dalam layar atau berada di depan kamera. CU ini-pun selain
penggunaan dimaksud juga dibutuhkan untuk menunjukkan detil dari sebuah
benda atau obyek sehingga penonton dituntut untuk melihat benda atau obyek
yang ingin ditampilkan.
Tipe shot ini bisa digunakan baik program drama maupun nondrama yang
menampilkan emosi objek yang meliputi kemarahan, kesedihan, ketangguhan,
kekesalan, kekaguman dan sifat emosional yang lain sehingga rasa dari objek
tersebut sampai kepada penonton.
Sumber: https://www.bhphotovideo.com/
explora/video/tips-and-solutions
/filmmaking-101- camera-shot-
types
Sumber: https://www.bhphotovideo.com
/explora/video/tips-and-
solutions/filmmaking-101-
camera-shot-types
Batasan anatomisnya lebih detil dan cenderung mengambil satu bagian anggota
tubuh, seperti mata, telinga, hidung, telapak tangan, dll. Kekuatan tipe shot ini
terletak pada kedekatan dan ketajaman yang hanya fokus pada detail objek,
sehingga lebih tajam dan mudah diinterpretasikan.
Tipe shot ini mampu menggambarkan emosi yang lebih hebat seperti adegan
menangis, atau tersenyum atau adegan lain yang lebih dramatis. Bayangkan
ketika anda mengambil gambar seorang penyanyi yang sedang menghayati lagu
yang ia nyanyikan. Dengan tipe shot ini, anda mampu mengambil lelehan air
matanya sehingga penonton merasakan emosional kesedihan yang ia rasakan
saat itu. Namun kelemahan Extreme Close Up ini, anda tidak bisa menampilkan
depth Of Field.
Sumber: https://ridiculoustravel.wordpress.com/2015/04/02/
pemandangan-puncak-gunung-gambar-dan-cerita-sejarahnya/
CAKRAWALA
Ada beberapa type of shot yang memiliki penyebutan berbeda. Knee Shot (KS) disebut
juga dengan Medium Long Shot. Big Close Up (BCU) dikenal juga dengan istilah Choker.
Dalam dunia Broadcasting, dikenal triangle shot. Istilah ini digunakan untuk shot-shot
yang sering digunakan dalam program acara baik drama maupun non drama televisi.
Tipe shot yang tergolong dalam triangle shot adalah Full Shot, medium shot, close up.
Full shot mampu memberikan gambaran objek dan lingkungan sekitar sekaligus,
sedangkan medium shot mampu menekan profil objek sambil tetap memperhatikan
lingkungan sekitar, dan close up mampu menekan ekspresi objek lebih dalam dan mulai
mengabaikan lingkungan sekitar, karena lingkungan sudah digambarkan dalam shot
sebelumnya.
JELAJAH INTERNET
Untuk meningkatkan wawasan kamu tentang ukuran pengambilan gambar/ type of shot,
kamu bisa menjelajahi dunia maya secara mandiri. Dunia internet sangat luas. Banyak
materi materi yang bisa kamu dapatkan di internet untuk menambah khanazah
pengetahuan kamu.
Melalui Internet, kamu akan mendapatkan lebih banyak wawasan tentang type of shot
dan motivasi pengambilan gambar tersebut. Salah satu website yang bisa kamu akses
adalah Ada beberapa type of shot yang memiliki penyebutan berbeda. Knee Shot (KS)
disebut juga dengan Medium Long Shot. Big Close Up (BCU) dikenal juga dengan istilah
Choker.
Dalam dunia Broadcasting, dikenal triangle shot. Istilah ini digunakan untuk shot-shot
yang sering digunakan dalam program acara baik drama maupun non drama televisi.
Tipe shot yang tergolong dalam triangle shot adalah Full Shot, medium shot, close up.
Full shot mampu memberikan gambaran objek dan lingkungan sekitar sekaligus,
sedangkan medium shot mampu menekan profil objek sambil tetap memperhatikan
lingkungan sekitar, dan close up mampu menekan ekspresi objek lebih dalam dan mulai
mengabaikan lingkungan sekitar, karena lingkungan sudah digambarkan dalam shot
sebelumnya.
Keterangan:
SA = Sangat Aktif , A= aktif, CA= Cukup Aktif , KA= Kurang Aktif , SKA= Sangat Kurang aktif
No Kriteria Skor
1 Sikap Bekerjasama dalam kegiatan Diskusi Kelompok 10
Tidak sama sekali bekerjasama 1
Sedikit usaha untuk bekerjasama 2
Sudah ada usaha bekerjasama 3
Menunjukkan adanya usaha bekerjasama 4
1 a. Penggunaan Alat dan Bahan Penggunaan Alat dan Bahan sesui 91-100
prosedur
Penggunaan Alat dan Bahan kurang sesui 80-90
prosedur
Penggunaan Alat dan Bahan tidak sesui 70-79
prosedur
b. Ketersediaan Alat dan bahan Ketersediaan alat dan bahan lengkap 91-100
Ketersediaan alat dan bahan cukup 80-90
lengkap
Ketersediaan alat dan bahan kurang 70-79
lengkap
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan Tinggi 91-100
Kemampuan cukup 80-90
Kemampuan kurang 70- 9
b. Kelengkapan Lengkap 91-100
Cukup Lengkap 80-90
Kurang lengkap 70 - 79
c. Ketepatan Tepat 91-100
Cukup tepat 80-90
Kurang tepat 70 - 79
d. Hasil Pembuatan Rapi 91-100
Cukup Rapi 80-90
Kurang Rapi 70 - 79
3 Sikap Kerja
a. Keterampilan dalam bekerja Bekerja dengan terampil 91-100
Bekerja dengan cukup terampil 80-90
Bekerja dengan kurang terampil 70 - 79
b. Kedisiplinan dalam bekerja Bekerja dengan Disiplin 91-100
Bekerja dengan cukup Disiplin 80-90
Bekerja dengan kurang Disiplin 70 - 79
GLOSARIUM
Pedestal : penyangga kamera (seperti tripod) namun khusus digunakan untuk kamera studio (indoor) View
Finder : jendela kecil pada kamera untuk melihat object yang akan diambil oleh fotografer, object yang
tampak pada viewfinder sesuai dengan kenyataan dan hasil yang ada di viewfinder pula yang akan
tercetidak di film.
Video : rangkaian frame yang diputar sekaligus secara cepat
Frame : gambar-gambar tahapan dari suatu adegan/ gerakan
DSLR : kamera digital yang menggunakan sistem cermin dan penta mirror atau penta prisma untuk
meneruskan cahaya dari lensa ke jendela bidik
DAFTAR PUSTAKA
Buku Bahan Ajar tata kamera, tata cahaya, tata suara, tata artistik, Podcast . kementrian
kebudayaan riset dan tekhnologi
https://www.youtube.com/watch?v=ttaCHHPg-zg&ab_channel=ApriliaAzaA
https://id.wikipedia.org/wiki/Media_digital
https://sites.google.com/site/dewabhatara26/analisa-perbandingan-media-baru-dan-media-lama