MAKALAH DEMAM BERDARAH DANGUE (DBD)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kuliah
Mata Kuliah: Imunoserologi
Dosen Pembimbing:
dr. Denrison Purba, Sp-PK
Disusun Oleh:
Titi alvian zai (230209057)
Izah Cahaya Rizki (230209053)
Mutiara hanum rambe (230209049)
Melati sukma (230209048)
Nurhizriyah (230209056)
Yohana Ayu Rajagukguk (230209052)
Meiman syukur lase (230209055)
PROGRAM STUDY TEKNOLOGI LABORATURIUM MEDIS
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada
Bapak dosen mata kuliah Imunologi-serologi Universitas Sari Mutiara Indonesia yang telah
membimbing dan mengajarkan materi yang akan penulis sampaikan ini.
Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca pahami
dengan jelas.
Dalam melakukan penyusunan laporan makalah ini, kami sangat sadar sepenuhnya bahwa
laporan makalah ini tidak terlepas dari semangat, serta dukungan dari banyak pihak, baik bersifat
moril ataupun materil, maka dari itu kami mengucapkan banyak terimakasih kepada bapak dosen
khusus nya Bapak Dr. Dendri. S.PK. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Medan, 11 Mei 2024
Kelompok 2 (dua)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang ……………………………………………………………………..
B.Tujuan ………………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Penyakita DBD …………………………………………………………
B. Epidemiologi Dengue (DBD) ……………………………………………………...
C. Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ……………………………
D. Pemeriksaan Laboratorium ………………………………………………………..
E. Pengobatan dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) …………………..
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ……………………………………………………………………….
B. Saran ……………………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………..
s
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh
virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes agypti yang ditandai dengan demam mendadak
dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri uluh hati,
disertai dengan tanda-tanda pendarahan dikulit berupa bintik pendarahan (petechial), ruam
(purpura), kadang-kadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadarn menurun dan
bertendensi menimbulkan renjatan (syok) dan kematian.
Penyakit ini terutama menyerang anak yang di tandai dengan panas tinggi, perdarahan dan
dapat menyebabkan kematian. Peningkatan penderita penyakit ini sering terjadi dari tahun ke
tahun yang berkaitan erat dengan perubahan musim/iklim kondisi luar biasa di daerah tertentu.
Di perkirakan ada sekitar 50 juta infeksi dengue terjadi setiap tahun dan sekitar 2,5 miliar oarng
hidup di negra endemic DBD.
WHO menekankan pentingnya mempertahankan upaya untuk mencegah, mendeteksi dan
mengobati penyakit yang ditularkan memalui vector seperti demam berdarah dan penyakit
arboviral, karena jumlah kasus meningkat di beberapa negara, yang memaparkan populasi
perkotaan pada resiko tertinggi untuk kedua penyakit tersebut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit Demam Berdarah Dengue ?
2. Bagaiman Epidemiologi Demam Berdarah Dengue ?
3. Bagaimana Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue ?
4. Bagaimana Pemeriksaan Laboratorium Demam Berdarah Dengue ?
5. Bagaimana Pengobatan dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui defenisi dari penyakit Demam Berdarah Dengue.
2. Untuk mengetahui epidemiologi Demam Berdarah Dengue.
3. Untuk mengetahui bagaimana penularan penyakit Demam Berdarah Dengue.
4. Untuk mengetahui bagaimana pemeriksaan laboratorium Demam Berdarah Dengue.
5. Untuk mengetahui bagaimana pengobatan dan pencegahan Demam Berdarah Dengue.
BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian Penyakit Dengue (DBD)
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang tergolong Arthropod-BorneVirus, genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. DBD
ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau Aedes
albopictus. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Hemrrhagic Fever (DHF)ialah
penyakit yang disebabkan virus dengue yang ditularkan melalui gigitannyamuk Aedes aegyti
dan Aedes albbopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia
kecuali ditempat ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan air laut.
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yangdisebabkan oleh
virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yangditandai dengan demam mendadak
dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai
dengan tanda-tanda perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan ( petechia), ruam ( purpura).
Kadang-kadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun dan
bertendensimenimbulkan renjatan ( syok ) dan kematian.
Demam berdarah dengue adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh empat
serotype virus dengue dan ditandai dengan empat gejala klinis utamayaitu demam yang tinggi,
manifestasi perdarahan, hepatomegali dan tanda-tandakegagalan sirkulasi sampai timbulnya
renjatan (Sindrom Renjatan Dengue) sebagai akibat dari kebocoran plasma yang dapat
menyebabkan kematia.Telah banyak upaya dan berbagai strategi untuk mengatasi masalah ini
yangdilakukan pemerintah melalui Departemen Kesehatan seperti memberantas.
B. Epidemiologi Dengue (DBD)
1. Virus Dengue
Virus dengue termasuk genus Flavivirus dari keluarga (family) Flaviviridae. Terdapat
empat serotipe virus dengue secara antigenik berbeda, yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan
DEN-4. Secara genetic ke empat serotipe berasal dari satu asal yang sama pada populasi
primata 1000 tahun yang lalu, dan terpisah menjadi 4 serotipe sesudah memasuki siklus
penyebaran urban pada manusia sejak 500 tahun yang lalu di Asia maupun di Afrika.
2. Vektor Dengue
Terdapat dua vector utama dengue adalah Aedes (Stegomyia) aegypti (Ae.aegypti) dan
Aedes (Stegomya) albopictus (Ae.albopictus).Virus dengue ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes dengan efesiensi penularan yang berbeda-beda. Manusia adalah hospes yang
di sukai oleh nyamuk ini,yang sering menggigit leher bagian belakang dan daerah sekitar
mata kaki.
3. Environment (Lingkungan)
Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit dengue adalah kepadatan rumah,
adanya tempat perindukan nyamuk, tempat peristirahatan nyamuk, kepadatan nyamuk, angka
bebas jentik.
C. Penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Penyakit demam berdarah dengue di tularkan ketubuh manusia melalui gigitan nyamuk
Aedes yang terinfeksi virus dengue. Jika orang di gigit nyamuk Aedes aegypti maka virus
dengue masuk bersama darah yang dihisapnya. Virus kemudian berkembang biak didalam tubuh
nyamuk selama periode 8-10 hari sebelum ini dapat ditularkan ke manusia selama menggigit
atau menghisap darah berikutnya. Lama waktu yang diperlukan untuk inkubasi ekstrinsik ini
tergantung pada kondisi lingkungan, khusunya suhu sekitar. Virus dengue bersikulasi dalam
darah manusia terinfeksi pada kurang lebih waktu dimana mereka mengalami demam, dan
nyamuk tidak terinfeksi mungkin mendapat virus bila nyamuk tersebut menggigit atau
menghisap darah individu saat ia dalam keadaan viraemik.
Virus dengue berkembang biak didalam tubuh nyamuk dengan membelah diri dan
menyebar diseluruh bagian tubuh nyamuk. Sebagian besar virus itu berada dalam kelenjar liur
nyamuk. Selanjutnya pada waktu nyamuk aedes aegypti menggigit orang lain, maka setelah alat
tusuk nyamuk (probosis) menemukan kapiler darah, sebelum darah orang itu dihisap, terlebih
dahulu dikeluarkan air liur dari kelenjar liurnya agar darah yang dihisap tidak membeku.
Bersama dengan air liurnya inilah, virus dengue dipindahkan kepada orang lain. Tidak
semua orang yang digigit nyamuk aedes aegypti yang membawa virus dengue itu, akan terserang
penyakit demam berdarah. Orang yang mempunyai kekebalan yang cukup terhadap virus
dengue, tidak akan terserang penyakit ini, meskipun dalam darahnya terdapat virus dengue
tersebut. Namun sebaliknya pada orang yang tidak mempunyai kekebalan yang cukup terhadap
virus dengue, dia akan mengalami sakit demam ringan atau bahkan sakit berat, yaitu demam
tinggi disertai pendarahan bahkan syok, tergantung dari tingkat kekebelan tubuh yang
dimilikinya.
Siklus penularan virus dengue. Penularan virus dengue terjadi melalui tiga siklus:
(1). Siklus enzootik (enzootic cycle): siklus silvatik primitif, terjadi pada siklus kera-aedes-kera
yang siklus penularan penyakit terjadi secara terus menerus diantara hewan buakn manusia
di wiayah atau lokasi tertentu. Virus tidak pathogen pada kera, dan viremia hanya
berlangsung dalam waktu 2-3 hari. Semua serotipe dengue (DEN-1 sampai DEN-4) dapat
disolasi dari kera.
(2). Siklus epizootik, Melalui nyamuk vektor, virus menyebar dari manusia ke kera dan
menimbulkan epidemic virus pada kera.
(3). Siklus epidemik, siklus epidemic terjadi dalam bentuk manusia Aedes aegypti-Manusia
dengan epidemi periodic/ siklik.
D. Pemeriksaan Laboratorium
a). Trombositopeni dan hemokosentrasi
Trombositopeni (jumlah trombosit darah kurang dari 100.000/pI biasanya ditemukan pada
hari ke-3 sampai hari ke-8 masa sakitnya penderita. Trombositopenia kerap kali terjadi sebelum
terjadi perubahan angka hematocrit atau pada saat yang bersaan dengan terjadinya perubahan
hematokrit atau pada saat bersamaan dengan terjadinya perubahan hematocrit. Hemokosentrasi
yang terjadi akibat adanya perembesan plasma dapat ditentukan berdasarkan peningkatan angka
hematocrit. Tetapi nilai hematocrit dapat juga dipengaruhi oleh pemberian cairan maupun oleh
terjadinya perdarahan. Pada waktu terjadi penurunan suhu badan penderita atau sebelum
terjadinya syok, terjadi penurunan trombosit diikuti peningkatan angka hematocrit. Perembesan
plasma juga dapat menyebabkan terjadinya hipoproteinemi.
b). Leukopeni atau leukositosis
Pada DBD dapat terjadi leukopenia tau leukositosis. Pada waktu sebelum terjadi penurunan
suhu badab atau sebelum terjadi syok, sering juga ditemukan adanya limfositosis relative
dengan limsofit atipik. Gangguan koagulasi dan fibrinolysis disebabkan oleh karena terjadi
penurunan jumlah: fibrinogen, protrombin, factor VII, factor XII dan antitrombin III. PTT dan
PT memanjang. Fungsi trombosit juga terganggu pada syok berat terjadi asidosis metabolik dan
BUN yang meningkat.
c). Pemeriksaan radiologis
Efusi pleura tampak di paru sebelah kanan. Efusi pleura akan lebih luas pada DBD yang
lebih berat. Pada penderita yang mengalami syok berat, efusi pleura dapat terlihat bilateral.
E. Pengobatan dan Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD)
1). Pengobatan Demam Berdarah Dengue
Pengobatan DBD dengan terapi suportif ditujukan untuk mengatasi syok akibat
hemokonsentrasi dan perdarahan. Pengawasan intensif atas tanda vital dilakukan pada masa
krisis, yaitu anatara hari ke-2 sampai hari ke-7 dari demam. Untuk rehidrasi penderita harus
minum banyak cairan dan jika tidak dapat minum diberikan cairan intravenous dan elektrolit
untuk mengatasi dehidrasi. Tranfusi darah atau trombosit diberikan jika angka trombosit kurang
dari 20.000 atau jika terjadi perdarahan berat. Jika terjadi melena, yang menunjukkan adanya
perdarahan gastrointestinal, diberikan tranfusi trombosit dan atau sel darah merah. Tetapi
oksigen di berikan untuk meningkatkan oksigen darah yang rendah. Aspirin dan obat anti radang
non steroid tidak boleh diberikan, dapat diganti dengan parasetamol atau asetaminofen.
Pengobatan penderita sebagai kasus darurat diberikan jika pada fase kritis penderita
menunjukkan :
- Terjadi perembesan plasma yang berat yang menjurus terjadinya syok dan atau
penimbuan cairan yang menyebabkan gangguan pernapasan (respiratory distress).
- Adanya perdarahan hebat
- Gangguan berat fungsi organ (kerusakan hati, gangguan ginjal, kardiomiopati,
ensefalotapi atau ensefalitis).
Penderita ini harus dirujuk dirumah sakit yang memiliki fasilitas perawatan intesif dan
transfuse darah.
2). Pencegahan DBD
DBD dapat dicegah dengan langkah-langkah berikut:
a). Mengurangi Tempat Perindukan Nyamuk: Hapus atau atur tempat-tempat yang bisa
mengumpulkan air, seperti pot bunga, ban bekas, atau wadah lain yang bisa menjadi tempat
berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
b). Menggunakan Kelambu dan Insektisida: Gunakan kelambu pada tempat tidur dan jendela
untuk mencegah gigitan nyamuk. Jika perlu, gunakan juga insektisida untuk mengendalikan
populasi nyamuk.
c). Penggunaan Repelen: Gunakan repelen atau losion anti nyamuk saat berada di luar ruangan,
terutama saat nyamuk aktif pada pagi dan sore hari.
d). Menggunakan Pakaian yang Tepat: Kenakan pakaian yang menutupi tubuh, terutama saat
berada di luar ruangan pada waktu-waktu yang nyamuk aktif.
e). Menjaga Kebersihan: Jaga kebersihan lingkungan sekitar rumah, termasuk membersihkan
saluran air dan membuang sampah dengan benar.
f). Kolaborasi Masyarakat: Libatkan masyarakat dalam pencegahan dengan meningkatkan
kesadaran tentang cara-cara mencegah DBD dan melaporkan kasus-kasus yang mencurigakan.
Pencegahan yang efektif terhadap DBD melibatkan kombinasi dari beberapa strategi di
atas untuk mengurangi risiko penularan virus dengue melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas bisa disimpulkan bahwa :
1. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus
dengue yang tergolong Arthropod-BorneVirus, genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae.
DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, terutama Aedes aegypti atau
Aedes albopictus.
2. Agent penyebab penyekit demam berdarah dengue berupa virus dengue dari genus
Flavivirus. Host adalah, manusia yang peka terhadap infeksi virus dengue. Beberapa vaktor
yang mempengaruhi manusia adalah umur, jenis kelamin, nutrisi, populasi, dan mobilitas
penduduk. Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit dengue adalah letak
geografis dan musim.
3. Pencegahan Demam Berdarah Dengue dengan cara melenyapkan virus dengue dengan cara
mengobati penderita, tetepi sampai saat ini belum ditemukan obat antivirus tersebut.
Melakukan survei untuk melihat tingkat kepadatan vector nyamuk, mengetahui tempat
perindukan dan habitat larva dan membuat rencana pemberantasan srang nyamuk serata
pelaksanaanya.
B. Saran
1. Di harapkan masyarakat berperan aktif dalam melaksanakan kebersihan lingkungan
terutama dalam melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk guna menekan sekecil
mungkin peluang nyamuk untuk bersarang serta berkembang biak dengan melaksanakan
menguras, menutup tempat tempat penampungan air baik diluar rumah maupu didalam
rumah serta mengukur/membakar barang bekas.
2. Diharapkan petugas kesehatan lebih rutin untuk melaksanakan Pemberantasan Sarang
Nyamuk (PSN), guna menekan terjadinya perkembakngan kasus demam berdarah
dimasyarakat, bekerja sama dengan lintas sector yang terkait untuk bersama sama
berperan aktif didalam menekan kasus demam Berdarah dimasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Saskia Kurniati