Strategi Pembelajaran Projek
Strategi Pembelajaran Projek
Tugas ini digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
PAI-1/V
SUMATERA UTARA
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ‘’Strategi Project
Based Learning” pada Mata Kuliah Srategi Pembelajaran PAI ini tepat pada waktunya.
Tanpa bantuan dari Allah kami bukan siapa-siapa. Shalawat serta salam tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya diakhirat nanti.
Dalam pembuatan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi, dengan bantuan dari berbagai pihak masalah bisa teratasi. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua kami atas do’a restunya serta
kepada Ibu. Dra. Arlina, M.Pd. selaku dosen mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI atas
pengarahan dan kemudahan yang telah diberikan kepada kami dalam mengerjakan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah yang kami buat masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan yang terdapat di dalamnya. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca agar makalah ini menjadi
lebih baik lagi.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ......................................................................................................... 17
iii
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Budaya Nomor 65 tahun 2013 tentang
Standar Proses dinyatakan bahwa karakteristik Pembelajaran pada setiap satuan pendidikan
terkait erat pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan
memberikan kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar
Isi memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang
diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi. Sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi
untuk setiap satuan pendidikan.
Model pembelajaran merupakan suatu konsep untuk mengajarkan suatu materi dalam
mencapai tujuan tertentu. Dalam model pembelajaran mencangkup strategi, pendekatan,
metode maupun teknik. Oleh karena itu dalam melakukan kegiatan pembelajaran materi
yang lebih aktif dalam mencapai tujuan menggunakan salah satu model pembelajaran.
Model Project Based Learning adalah salah satu model pembelajaran yang dapat membuat
siswa lebih aktif. Pelaksanaan model project based learning ini membantu siswa untuk
lebih mudah memecahkan masalah secara aktif dalam pembelajaran dan memilih hal- hal
penting selama projek pembelajaran, belajar konsep-konsep keterampilan dan kunci.
1
A. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan, dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah, diantaranya ialah :
B. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep dasar strategi pembelajaran dengan pendekatan Project Based Learning (PjBL)
atau strategi berbasis proyek adalah pendekatan yang menekankan pada aktivitas
pembelajaran melalui proyek-proyek yang melibatkan siswa secara aktif. Strategi ini
dirancang untuk meningkatkan keterlibatan siswa dengan memberikan mereka kesempatan
untuk mengeksplorasi, meneliti, dan memecahkan masalah nyata.
1
Dwi, Sulisworo. Konsep PembelajaranProject Based Learning. (Semarang : Sindur Press, 2010).
Hal : 26
3
mengevaluasi hasil kerja, serta mempertimbangkan area yang dapat
ditingkatkan.
6. Mengintegrasikan Mata Pelajaran : Proyek sering kali menggabungkan berbagai
disiplin ilmu, seperti sains, matematika, teknologi, dan seni, sehingga
memberikan pembelajaran yang bersifat multidisipliner.
7. Hasil Pembelajaran Konkret : Hasil akhir dari proyek adalah produk nyata atau
presentasi yang dapat dinilai dan dievaluasi oleh guru, teman sebaya, atau
masyarakat luas.
Model Project Based Learning adalah suatu proses yang secara langsung melibatkan
siswa untuk menghasilkan suatu proyek pembelajaran. Dalam pembelajaran berbasis
proyek ini, siswa dituntut untuk membangun pemikiran dan keterampilan berkomunikasi.
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran untuk melatih_para siswa
menyelesaikan masalah yang mereka hadapi secara mandiri maupun berkelompok. Oleh
sebab itu guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan
kondusif bagi siswa untuk tujuan pembelajaran tercapai dengan semestinya.Salah satu
dengan menyikapi kenyataan itu guru dituntut untuk praktik dan pembenahan pembelajaran
dikelas dengan menggunakan model Project Based Learning.
2
Ibid, Hal 27-28
4
B. Pengertian Strategi Pembelajaran menggunakan Strategi Project
Saat belajar menggunakan model pembelajaran berbasis proyek ini, siswa dapat berlatih
menalar secara induktif. Sebagai salah satu model pembelajaran dalam pendekatan
saintifik, project based learning (model pembelajaran berbasis proyek) sangat sesuai
dengan Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Lampiran IV mengenai proses
pembelajaran yang harus memuat 5M, yaitu : (1) mengamati; (2) menanya; (3)
mengumpulkan informasi; (4) mengasosiasi; dan (5) mengkomunikasikan. 3
Secara bahasa, "Project Based Learning" terdiri dari tiga kata, yaitu "Project", "Based",
dan "Learning".
3
Mulia, Sinta, dkk. “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Hukum Gravitasi Newton di MAS Jabal
Nur”. Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 8 (1), 2022. Hal 26
5
Jadi, secara bahasa, "Project Based Learning" bisa diartikan sebagai
pembelajaran yang didasarkan pada proyek.
Secara istilah, Project Based Learning adalah model pembelajaran yang menjadikan
peserta didik sebagai subjek atau pusat pembelajaran, menitikberatkan proses belajar yang
memiliki hasil akhir berupa produk. Dalam model ini, peserta didik diberi kebebasan untuk
menentukan aktivitas belajarnya sendiri dan mengerjakan proyek. Model ini juga
melibatkan pembelajaran kontekstual, investigasi atau inkuiri, dan pemecahan masalah.
Model ini telah banyak dikembangkan di negara-negara yang sudah maju seperti Amerika
Serikat. Project Based Learning adalah model pembelajaran yang melibatkan pembelajaran
kontekstual, investigasi atau inkuiri, dan pemecahan masalah. Model ini lebih menekankan
pada pemecahan masalah nyata yang terjadi setiap hari melalui pengalaman belajar praktis
langsung di masyarakat.4
Berikut ini beberapa pengertian Model Project Based Learning (Model Pembelajaran
Berbasis Proyek) dari beberapa sumber, yaitu:
4
Juni Hidayati Batubara, dkk. “Analisis Strategi Pembelajaran Project Based Learning dalam
Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Jurusan KPI Semester 6”. Jurnal Ilmu Pendidikan. Vol. 1(2), 2024. Hal
79
6
memecahkan berbagai permasalahan yang bersifat open-ended dan
mengaplikasi pengetahuan mereka dalam mengerjakan sebuah proyek untuk
menghasilkan sebuah produk otentik tertentu.5
Prinsip -prinsip paling dasar dari pembelajran berbasis proyek adalah sebagai berikut :
5
Mulia, Sinta, dkk. “Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) untuk
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa pada Materi Hukum Gravitasi Newton di MAS Jabal
Nur”. Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan. Vol 8 (1), 2022. Hal 27
6
Damayanti, Nababan,dkk. “Strategi Project Based Learning (PJBL)”. Jurnal Pendidikan Sosial dan
Humaniora. Vol. 2(2), 2023. Hal 560-561
7
8. Feedback. Presentasi dan penilaian siswa akan menimbulkan Feedback yang
sangat penting. Ini mengarah pada pembelajaran dari apa yang telah dilakukan.
9. Keterampilan umum. Strategi pembelajran berbasis proyek tidak semata
memfokuskan peningkatan keterampilan peserta didik dan pengetahuan, namun
lebih memfokuskan pada keterampilan yang sanagat dasar, kerja kelompok, dan
manajemen diri.
10. Pertanyaan yang mengarahkan. Strategi Pembelajran berbasis proyek ditekankan
pada permasalahan yang memaksa anak didik agar mengatasi permasalahan
dengan pemahaman dan pengetahuan yang dimilikinya.
11. Penyelidikan yang konstruktif. Strategi pembelajaran berbasis proyek adalah
titik utama, masalah (proyek) yang akan dikerjakan haruslah sesuai dengan
kemampuan peserta didik.
12. Otonomi. Proyek membuat kegiatan anak didik lebih serius. Strategi
pembelajaran berbasis proyek ini, memusatkan di proses yang bertahap sehingga
unit pembelajaran lebih bermakna.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa prinsip dari strategi pembelajran berbasi proyek
adalah strategi ini menekankan agar proses belajar terpusat pada siswa, karena strategi ini
memakai masalah-masalah yang dialami didunia nyata. Kemudian dilakukan percobaan
untuk membuat produk realistis sesuai dengan pemahaman siswa, agar siswa dapat
menyelesaikan masalah dengan kemampuan dan pengetahuan nya sendiri. 7
7
Ibid, Hal 561-562
8
3. Siswa menentukan rencana pengerjaan untuk menemukan solusi dari permasalahan
ynag dihadapi.
4. Peserta didik berbagi pekerjaan agar memperoleh dan mengelola info yang didapat
agar dapat menyelesaikan permasalahannya.
5. Melakukan evaluasi setiap saat supaya diketahui sudah sejauh mana progresnya.
6. Peserta didik membuat refleksi pada pekerjaan yang dilakukan secara rutin.
7. Produk yang dihasilkan dari pembelajaran dinilai secara kualitatif.
8. Suasana pembelajaran toleran terhadap kesalahan.
1. Penentuan Proyek
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah penentuan proyek.
Dalam penentuan proyek guru bebas ingin memilih proyek dengan cara
apapun, seperti peserta didik ataupun menentukan proyek yang akan dibuat,
menentukan proyek berdasarkan pertanyaan yang diberikan oleh guru, atau
menentukan proyek berdasarkan sebuah fenomena atau permasalahan.
Tetapi, dalam menentukan sebuah proyek yang akan dibuat, guru harus
mempertimbangkan kemampuan peserta didik dalam membuat proyek
tersebut, materi pembelajaran, kecukupan sarana dan prasarana, waktu yang
8
Ibid, Hal 562
9
tersedia. untuk membuat proyek, dan uang yang dibutuhkan untuk membeli
alat dan bahan. Pastikan proyek yang akan dibuat sudah sesuai dengan hal-
hal yang dipertimbangkan tersebut untuk meminimalisir terjadinya
permasalahan dalam pembuatan proyek.
2. Menggali Informasi
Kegiatan mengumpulkan. informasi ini dapat dilakukan oleh peserta
didik di perpustakaan atau menggunakan komputer sekolah untuk
mengakses internet. Tetapi, jika menurut guru, informasi yang terdapat di
dalam buku-buku di perpustakaan kurang lengkap dan akses ke internet pun
terbatas, guru dapat membantu memfasilitasi peserta didik dengan
menyediakan buku, modul, bahan bacaan, video atau menjelaskan
informasi- informasi tersebut secara langsung ke peserta didik. Kegiatan
mengumpulkan informasi ini bertujuan agar peserta didik benar- benar
paham mengenai proyek yang akan dibuatnya.
3. Pembuatan Rancangan Rencana Pembuatan Provek
Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah peserta didik
membuat langkah- langkah penyelesaian proyek dan menyiapkan alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan proyek. 9
4. Menyusun Jadwal Aktivitas
Langkah selanjutnya adalah menyusun jadwal aktivitas. Jadwal
aktivitas ditentukan berdasarkan rancangan langkah-langkah penyelesaian
proyek yang telah dibuat oleh peserta didik pada langkah sebelumnya.
Dengan menyusun jadwal aktivitas proses penyelesaian proyek akan
berjalan dengan lebih lancar dan tepat waktu, guru tidak perlu lagi takut jika
proyek diselesaikan melebihi batas waktu yang ditentukan.
9
Nadia, Ulfa Dinda, dkk. “Analisis Langkah-Langkah Model Project Based Learning (PjBL) pada
Pembelajaran Tematik Terpadu di Sekolah Dasar Menurut Pandangan Para Ahli (Studi Literatur)”. Journal of
Basic Education Studies. Vol. 4 (2), 2021. Hal 56-57
10
5. Penyelesaian Pembuatan Proyek
Pada langkah ini peserta didik akan menyelesaikan proyek sesuai
dengan rancangan yang telah ditentukan pada langkah-langkah sebelumnya.
Pada saat peserta didik menyelesaikan project, guru harus selalu mengawasi
peserta didik agar saat peserta didik mengalami kendala, guru selalu siap
memberikan solusi dan membantu peserta didik.
6. Pembuatan Laporan dan Presentasi
Setelah proyek selesai dibuat dan menghasilkan produk, langkah
selanjutnya adalah pembuatan laporan dan presentasi. Laporan yang dibuat
oleh peserta didik harus memuat sekurang- kurangnya nama proyek yang
dibuat. materi yang melandasi proyek. hubungan antara proyek dengan
materi yang sedang dipelajari, alat dan bahan yang digunakan, prosedur
pembuatan proyek, dan pemanfaatan produk yang dihasilkan. Setelah
laporan selesai dibuat, peserta didik akan melakukan presentasi atau
menyajikan produk yang telah dihasilkannya di depan peserta didik lain.
7. Penilaian
Setelah peserta didik mempresentasikan produk yang telah
dihasilkannya guru akan melakukan penilaian. Penilaian yang dilakukan
adalah penilaian terhadap produk yang dihasilkan oleh peserta didik dan
penilaian proses dari penentuan proyek hingga presentasi. 10
8. Evaluasi
Langkah yang terakhir adalah evaluasi. Pada tahap evaluasi ini
kegiatan yang akan dilakukan adalah penguatan materi yang telah dipelajari
kepada peserta didik, menekankan hubungan antara proyek yang dibuat
dengan materi yang dipelajari, penilaian diri, dan penilaian teman
sekelompok.. Selain itu, peserta didik juga akan diminta mengungkapkan
apa yang dirasakannya selama pembuatan proyek. Pendapat dari peserta
10
Ibid, Hal 57-58
11
didik ini akan dijadikan acuan atau bahan pertimbangan untuk perbaikan
pada pembelajaran berikutnya. 11
11
Ibid, Hal 58
12
Mia Roosmalisa D. “Kelebihan dan Kekurangan Project-Based Learning untuk Penguatan Profil
Pelajar Pancasila Kurikulum”. Jurnal Inovasi Kurikulum. Vol 19 (2),2023. Hal 214
12
c. Banyak peralatan yang harus disediakan13
Salah satu hal yang menarik mengapa project based learning penting untuk diterapkan
adalah ditunjukkan oleh beberapa penelitian yang mendahuluinya. Melalui pembelajaran
berbasis proyek dapat mendorong siswa menyelesaikan tugas belajarnya secara on time
melalui pembiasaan belajar kolaboratif dan dapat menghasilkan self-efficacy.Menurut
Damayanti Mahasiswa mengatakan kurikulum yang berbasis project-based learning dapat
membantu membekali mahasiswa persiapan memasuki dunia kerja karena mahasiswa
belajar bukan hanya secara teori melainkan praktek di lapangan.
13
pembelajar bekerja secara otonom untuk mengkonstruk pengetahuan mereka sendiri, dan
mencapai puncaknya yaitu menghasilkan produk nyata.
Pembelajaran berbasis proyek ini bersifat autentik, sehingga secara tidak langsung
pembelajaran ini akan melibatkan pembelajar dalam investigasi konstruktif. Berpikir kritis
yang menggunakan dasar berpikir untuk menyelesaikan masalah, dengan cara
menganalisis, berargumen, mengevaluasi, menentukan langkah apa yang harus diambil,
menyimpulkan dan memunculkan wawasan terhadap tiap-tiap permasalahan. Sebuah model
pembelajaran yang bermakna tidak hanya akan berguna bagi siswa melainkan juga bagi
guru dalam menciptakan budaya kelas yang dapat menumbuhkan semacam kecenderungan,
kepekaan, dan kemampuan untuk menjangkau lebih jauh dan fleksibel.
15
Ibid, Hal 715
14
Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan hasil belajar siswa, baik
16
secara kognitif, afektif maupun psikomotorik serta kemampuan kerjasama siswa.
16
Ibid, Hal 716
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
Selain itu, guru perlu memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik agar
proyek dapat berjalan efektif.
7. Praktik : Dalam praktiknya, strategi pembelajaran proyek sering diterapkan di
berbagai disiplin ilmu seperti sains, teknologi, teknik, seni, dan matematika
(STEAM). Proyek yang dilakukan siswa bisa berupa penelitian, pembuatan
produk, atau pemecahan masalah nyata.
B. Saran
Dalam penerapan strategi pembelajaran berbasis proyek, siswa tidak hanya dituntut
untuk menguasai materi pelajaran, tetapi juga mengembangkan keterampilan berpikir kritis,
kolaborasi, dan pemecahan masalah. Pembelajaran ini memfasilitasi siswa untuk belajar
secara mandiri dan menerapkan teori ke dalam praktik nyata, sehingga lebih siap
menghadapi tantangan dunia kerja dan kehidupan sehari-hari. Namun, agar strategi ini
berhasil, ada beberapa saran yang perlu diperhatikan.
Berdasarkan pembahasan diatas dapat penulis memberikan saran untuk para pembaca
makalah ini yaitu hal-hal sebagai berikut ini :
17
4. Evaluasi yang Komprehensif : Sistem evaluasi perlu mencakup tidak hanya hasil
akhir proyek, tetapi juga proses belajar, partisipasi, dan perkembangan siswa
dalam menyelesaikan proyek.
5. Kolaborasi dengan Dunia Industri dan Komunitas : Untuk meningkatkan
relevansi proyek, perlu adanya kolaborasi dengan dunia industri atau komunitas
agar siswa dapat mengerjakan proyek yang memiliki dampak nyata dan relevan
dengan perkembangan dunia luar.
18
DAFTAR PUSTAKA
Arlina, dkk. (2023). Strategi Project Based Learning sebagai Alternatif Menciptakan
Batubara, J.H. dkk. (2024). Analisis Strategi Pembelajaran Project Based Learning
dalam Meningkatkan Kreativitas Mahasiswa Jurusan KPI Semester 6. Jurnal
Ilmu Pendidikan. Vol. 1(2), 78-87
Dinda, N.U.dkk (2021). Analisis Langkah-Langkah Model Project Based Learning
(PjBL) pada Pembelajaran Tematik Terpadu di Sekolah Dasar Menurut
Pandangan Para Ahli (Studi Literatur). Journal of Basic Education Studies
Vol. 4 (2),56-58
Nababan, D. dkk. (2023). Strategi Project Based Learning (PJBL). Jurnal
Pendidikan Sosial dan Humaniora. Vol. 2(2),560-561
Roosmalia M.D.(2023). Kelebihan dan Kekurangan Project-Based Learning untuk
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Kurikulum. Jurnal Inovasi Kurikulum.
Vol 19 (2), 213-226
Sulisworo, Dwi. (2010). Konsep PembelajaranProject Based Learning. Semarang :
Sindur Press.
Sinta, M. dkk. (2022). Penerapan Model Pembelajaran Project Based Learning
(PjBL) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa padaMateri
Hukum Gravitasi Newton di MAS Jabal Nur. Jurnal Pendidikan Fisika dan
Fisika Terapan. Vol 8 (1), 24-28
19