[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan7 halaman

Eksplorasi Masalah Pendidikan

Berdasarkan analisis dokumen tersebut, teridentifikasi beberapa penyebab masalah rendahnya motivasi belajar siswa dan kesulitan membaca, yaitu kurangnya variasi metode mengajar guru, sarana belajar yang kurang memadai, serta minimnya dukungan orang tua dalam membimbing belajar anak.

Diunggah oleh

amiruddin126
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
17 tayangan7 halaman

Eksplorasi Masalah Pendidikan

Berdasarkan analisis dokumen tersebut, teridentifikasi beberapa penyebab masalah rendahnya motivasi belajar siswa dan kesulitan membaca, yaitu kurangnya variasi metode mengajar guru, sarana belajar yang kurang memadai, serta minimnya dukungan orang tua dalam membimbing belajar anak.

Diunggah oleh

amiruddin126
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

LK. 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah
Analisis eksplorasi
No yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
1 Rendahnya Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dilakukan analisis
motivasi 1. Menurut Ayu Karunia Wati dan Muhsin terhadap kajian literatur dan
belajar peserta (2019 : 801) Minat belajar peserta didik adalah hasil wawancara, serta
didik dalam kesadaran belajar yang ditunjukkan peserta dikonfirmasi melalui
observasi dapat diketahui
proses didik dalam aktivitas belajar atas kemauan
bahwa penyebab munculnya
pembelajaran sendiri tanpa ada yang menyuruh atau dengan masalah rendahnya motivasi
sukarela sehingga peserta didik dapat belajar peserta didik dalam
melakukan usaha belajar dengan sungguh- proses pembelajaran
sungguh. (Dikutif dari adalah :
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj/a 1. Kurang bervariasinya
rticle/download/31517/13768 metode yang
2. Widiasworo (2017:25) yang menyatakan digunakan guru saat
bahwa upaya yang dapat dilakukan oleh guru mengajar sehingga
dalam menumbuhkan minat belajar siswa yaitu siswa menjadi bosan
penggunaan media pembelajaran dalam setiap dalam proses belajar
kegiatan pembelajaran serta perlunya sikap mengajarnya
guru yang hangat dan kooperatif. (Dikutif dari 2. Sarana dan prasarana
https://www.ejournal.unma.ac.id/index.php/edu yg kurang lengkap
catio/article/download/14/12 khususnya media
Hasil Wawancara : pembelajaran
1. Kepala Sekolah :
“Menurunnya minat peserta didik dalam
belajar akibat pandemi, lingkungan sekitar
peserta didik yang mengalami adaptasi baru,
dan berubahnya pola belajar peserta didik”
2. Guru
“Guru belum mampu menyusun kegiatan
pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
siswa sebagai generasi milenial yang saat ini
siswa lebih senang mengikuti pembelajaran
berbasis digital.”
3. Rekan sejawat :
Kurang bervariasinya metode yang
digunakan guru saat mengajar sehingga
siswa menjadi bosan dalam proses belajar
mengajarnya”
4. Pengawas :
“Sarana dan prasarana yg kurang lengkap
khususnya media pembelajaran”
5. Pakar/ Ahli Pendidikan
a. Tidak ditemukannya proses pembelajaran
yang menarik minat peserta didik.
b. Pembelajaran yang monoton.
c. Masih digunakannya metode ceramah
secara klasikal
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah
Analisis eksplorasi
No yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
2 Masih ada Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dilakukan analisis
peserta didik 1. Jesica (2017) mengatakan penyebab peserta terhadap kajian literatur dan
yang kesulitan didik belum mampu membaca lancar hasil wawancara, serta
membaca di dikarenakan dikonfirmasi melalui
observasi dapat diketahui
kelas tinggi. a. Kebiasaan membaca belum dimulai dari
bahwa penyebab munculnya
rumah
Masih ada peserta didik
b. Perkembangan teknoligi yang canggih
yang kesulitan membaca
c. Sarana membaca yang minim
di kelas tinggi
“Dikutip dari http://google.com/”
disebabkan oleh:
1. Peserta didik tidak
diberikan
2. Artikel kompas (2020) mengatakan peserta bimbingan secara
didik belum mampu membaca lancer khusus untuk
dikarenakan meningkatkan
a. Pengaruh social media kemampuan
b. Banyaknya hiburan( TV dan Youtube) membaca .
c. Guru dan orang tua kurang mendodrong 2. Tidak
peserta didik untuk rajin membaca dioptimalkannya
d. Saran / media membaca kurang program budaya
e. Konsep membaca yang diajarkan tidak membaca di sekolah
bervariasi
f. Pengaruh game, dll 3. Tidak adanya bantuan
“Dikutip dari http://google.com/” dari orang tua melatih
peserta didik
Hasil Wawancara : membaca di rumah

1. Kepala sekolah :
Terkadang disebabkan oleh daya belajar
dari keluarga atau biasa disebut dengan
faktor genetik, dan kemampuan peserta
didik yang lamban memahami kosakata. Di
samping itu, terkadang juga kurangnya
motivasi belajar peserta didik.
2. Guru :
Tidak adanya bantuan dari orang tua melatih
peserta didik membaca di rumah
3. Rekan Sejawat :
Guru kelas kurang mendampingi peseta didik
belajar membaca
4. Pengawas :
Kurangnya motivasi belajar dari siswa itu
sendiri
5. Pakar/Ahli Pendidikan :
(1).Kebiasaan membaca belum dimulai dari
rumah.
(2) Perkembangan teknologi yang canggih,
(3).Sarana membaca yang minim,
(4).Kurangnya motivasi untuk membaca
(5).Sikap malas untuk mengembangkan
gagasan.
(6).Tidak dioptimalkannya program budaya
membaca di sekolah

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah
Analisis eksplorasi
No yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
3 Kurangnya Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dilakukan analisis
Komunikasi 1. Siti Walimah (2021) mengatakan terdapat terhadap kajian literatur dan
dari orang pengaruh yang signifikan komunikasi guru hasil wawancara, serta
tua/wali dan komunikasi orang tua secara bersama- dikonfirmasi melalui
observasi dapat diketahui
peserta didik sama terhadap kemampuan membaca
bahwa penyebab
yang terkait permulaan siswa Kelas 1.
Kurangnya umpan balik
pembelajaran “Dikutip dari http://scholar.google.com/”
dari orang tua/wali
yang
peserta didik yang terkait
dikomunikasi 2. Megawati (2017) mengatakan bahwa
pembelajaran yang
kan guru apabila komunikasi orang tua dengan guru
dikomunikasikan guru
baik kualiats pembelajaran baik tapi
adalah :
apabila sebaliknya komunikasi orang tua
1. Adanya faktor
dengan guru tidak berjalan dengan baik
kesibukan orang
maka berpengaruh tidak baik juga pada
tua sehingga
kualitas pembelajaran.
urusan pendidikan
“Dikutip dari http://scholar.google.com/”
diserahkan penuh
Hasil Wawancara :
kepada guru di
1. Kepala Sekolah :
sekolah
Kurangnya pemahaman orang tua peserta didik
2. Kurangnya
akan pendidikan
pemahaman orang
2. Guru :
tua peserta didik
Adanya faktor kesibukan orang tua sehingga
akan pendidikan
urusan pendidikan diserahkan penuh kepada
guru di sekolah
3. Teman sejawat :
Adanya perasaan sungkan orang tua peserta
didik kepada guru
4. Pengawas :
Kesibukan orang tua adalah faktor utama
kurangnya komunikasi antara guru dan orang
tua peserta didik
5. Pakar /Ahli Pendidikan :
Masih adanya orang tua yang menganggap
mereka hanya berperan sebagai pencari
nafkah sedangkan tugas mendidik dan
mengajar anak adalah guru-guru di sekolah
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah
Analisis eksplorasi
No yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
4 Guru belum Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dilakukan analisis
mengoptimalk terhadap kajian literatur dan
an model 1. Menurut Abdimas Siliwangi (2022), hasil wawancara, serta
pembelajaran Pembelajaran inovatif juga mengandung dikonfirmasi melalui
observasi dapat diketahui
yang inovatif arti pembelajaran yang dikemas oleh guru
sesuai dengan atau instruktur lainnya yang merupakan bahwa penyebab guru
karakteristik wujud gagasan atau teknik yang dipandang belum mengoptimalkan
materi baru agar mampu menfasilitasi siswa model pembelajaran yang
untuk memperoleh kemajuan dalam proses inovatif sesuai dengan
dan hasil belajar. (Dikutip dari karakteristik materi
https://www.journal.ikipsiliwangi.ac.id/ind adalah :
ex.php/abdimas-siliwangi/article/  Masih kurangnya
download/10339/3353 pelatihan dan
2. Pembelajaran inovatif adalah model sosialisasi tentang
pembelajaran baru, tidak konvensional, penerapan model
yang dirancang guru yang memungkinkan pembelajaran yang
siswa membangun pengetahuannya inovatif
sendiri(Andi Kaharuddin; Nining  Guru masih kurang
Hajeniati, 2020) (Dikutip dari memahami pada
https://academicareview.com/index.php/jh/ materi apa sebuah
article/download/58/36” model pembelajaran
Hasil Wawancara : tepat untuk diterapkan
3. Kepala Sekolah :  Masih terbatasnya
a. Guru sudah nyaman dengan metode sarana dan prasarana
yang selama ini digunakan yang mendukung
b. Guru sulit menerapkan metode penerapan model
pembelajaran meskipun telah pembelajaran inovatif.
mengikuti pelatihan.
c. Guru kurang memiliki waktu untuk
merancang pembelajaran yang inovatif

4. Guru :
a. Masih kurangnya pelatihan tentang
penerapan model pembelajaran yang
inovatif
b. Guru masih kurang memahami pada
materi apa sebuah model pembelajaran
tepat untuk diterapkan

5. Rekan sejawat :
Kurangnya pemahaman guru dalam
menerapkan model-model pembelajaran
inovatif serta sarana dan prasarana yang
kurang memadai.
6. Pengawas :
Guru memang belum paham karakteristik
dan lagkah-langkah model pembelajaran
yang inovatif. Kemudian guru juga
kadang kesulitan menyesuaikan metode
dan media yang cocok/ tepat dengan
materi pelajaran

7. Pakar/ Ahli pendidikan :


Rendahnya kompetensi guru dalam upaya
menghasilkan output pembelajaran yang
berkualitas

LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah
Analisis eksplorasi
No yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
5 Pembelajaran Sumber Kajian Literatur Jurnal/artikel: Setelah dilakukan analisis
di kelas 1. Ahmad Fanani dan Dian Kusmaharti terhadap kajian literatur dan
belum (2018) mengatakan perlunya penerapan hasil wawancara, serta
berbasis tematik terintegrasi dengan menggunakan dikonfirmasi melalui
observasi dapat diketahui
HOTS pendekatan saintifik dan mengakrabkan
bahwa penyebab
pengembangan keterampilan berpikir
Pembelajaran di kelas
tingkat tinggi (HOTS) bagi siswa.
belum berbasis HOTS
“Dikutip dari http://scholar.google.com/”
Adalah :
1. Terbatasnya waktu
2. Setiap guru memiliki kesulitan yang peserta didik untuk
berbeda dalam mengembangkan materi mengkaji dan
yang lebih dari satu pembelajaran pada berlatih
RPP. Dimana disimpulkan bahwa ada guru menyelesaikan soal-
masih mengalami kesulitan dalam soal HOTS”.
mengembangkan materi yang lebih dari
satupembelajaran pada RPP (Farida 2. Guru terbiasa
Suriani, dkk : 2022) (Dikutip dari merapkan
https://www.jppipa.unram.ac.id/index.php/ pembelajaran
jcar/article/download/1699/1211 berbasis LOTS
Hasil Wawancara :

Kepala Sekolah :
Penyebab utamanya karena peserta didik belum
memahami secara menyeluruh konsep materi. Di
samping itu, terbatasnya waktu mereka untuk
mengkaji dan berlatih menyelesaikan soal-soal
HOTS

Guru :
Karena kurangnya minat peserta didik dalam hal
membaca. Kebanyakan peserta didik jauh lebih
senang bermain dibanding membaca
Rekan sejawat :
Guru kesulitan dalam menyesuaikan indikator

Pengawas :
Guru kurang melatih peserta didik mengerjakan
soal-soal berbasis HOTS

Pakar/ Ahli pendidikan :


 Guru tidak mengetahui pengertian dari
konsep HOTS.
 Guru terbiasa merapkan pembelajaran
berbasis LOTS
LK. 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah

Masalah
Analisis eksplorasi
No yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah
penyebab masalah
diidentifikasi
6 Guru belum 1. Menurut Diana Rahmawati (2010) faktor- Setelah dilakukan analisis
optimal faktor yang berpengaruh terhadap terhadap kajian literatur dan
pemanfaatan pemanfaatan teknologi informasi adalah hasil wawancara, serta
teknologi besarnya dana yang dikeluarkan. dikonfirmasi melalui
observasi dapat diketahui
informasi “Dikutip dari http://scholar.google.com/”
(TIK) dalam bahwa Guru belum
pembelajaran 2. Yuli Kwartolo (2010) . faktor utama optimal pemanfaatan
terbesar yang paling menghambat dalam teknologi informasi (TIK)
pemanfaatan TIK khususnya komputer dalam pembelajaran
Adalah :
dalam proses pembelajaran adalah
1. Ketersediaan sarana
lambatnya jaringan internet.
dan prasaran di
“Dikutip dari http://scholar.google.com/”
sekolah.
Hasil Wawancara :
2. Kemampuan guru
1. Kepala Sekolah : dalam menggunakan
2. Penggunaan TIK belum optimal disebabkan TIK masih terbatas
oleh: 3. Belum adanya
a. Belum adanya standarisasi penerapan standarisasi
teknologi dalam kurikulum penerapan teknologi
b. Terbatasnya fasilitas belajar di sekolah dalam kurikulum
(laptop, LCD, Wifi)
c. Terbatasnya dana

3. Guru :
Kemampuan guru dalam menggunakan TIK
masih terbatas

4. Rekan Sejawat :
Tidak adanya kewajiban dari pihak sekolah
agar guru mengajar menggunakan IT

5. Pengawas :
Belum maksimalnya sumber daya manusia
dalam hal ini kemampuan mengoperasikan
alat-alat TIK, masih ada yang kesulitan
menggunakan laptop misalnya sehingga akan
membutuhkan waktu untuk mempersiapkan
media yang melibatkan TIK

6. Pakar/ Ahli pendidikan :


a. Ketersediaan sarana dan prasaran di
sekolah.
b. Guru belum memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang cukup dalam
menggunakan media-media pembelajaran
digital.

Anda mungkin juga menyukai