GANGGUAN ARTIKULASI
PENGERTIAN
Mekanisme Artikulasi adalah alat ucap mana yang bekerja atau bergerak ketika menghasilkan
bunyi bahasa.
ASPEK KEMAMPUAN ARTIKULASI
Gangguan artikulasi ini dapat dilihat dari kemampuan artikulasi. Kemampuan artikulasi
mempunyai bebrapa aspek diantaranya :
a. Pengucapan huruf vokal
Bunyi yang dihasilkan alat bicara yang disebabkan oleh getaran selaput suara, dan nafas
dapat keluar dari mulut tanpa hambatan.
b. Pengucapan huruf konsonan
Bunyi yang dihasilkan alat bicara yang disebabkan oleh getaran selaput suara, dan nafas
dapat keluar dari mulut tanpa hambatan, serta melibatkan bibir dan gigi.
c. Pengucapan suku kata
Bunyi yang dihasilkan alat bicara yang disebabkan oleh getaran selaput suara, dan nafas
dapat keluar dari mulut tanpa hambatan, serta melibatkan bibir dan gigi. Bunyi yang
dihasilkan dari perpaduan satu huruf vokal dan satu huruf konsonan.
d. Pengucapan kata
Bunyi yang dihasilkan alat bicara yang disebabkan oleh getaran selaput suara, dan nafas
dapat keluar dari mulut tanpa hambatan, serta melibatkan bibir dan gigi. Bunyi yang
dihasilkan dari perpaduan huruf vokal dan huruf konsonan.
KLASIFIKASI GANGGUAN ARTIKULASI
Menurut M. F Berry dan John Bisension, gangguan artikulasi memiliki klasifikasi sebagai
berikut (Susanto, 2015 : 31 - 32) :
a. Distortion (distorsi) bertujuan untuk mengubah ucapan menjadi suara yang tidak dapat
digunakan, atau menjadi suara yang dapat mengubah arti keseluruhan kata atau tidak
memiliki arti seperti dalam kata /lari/ huruf /r/ diganti menjadi /l/ jadi susunan kata lari
menjadi lali dan memiliki arti yang berbeda.
b. Subtitution (subtitusi) adalah pertukaran satu fonem dengan fonem lainnya. Tentu saja, ini
menghasilkan makna yang berbeda dari kesulitan fonem yang diucapkan seperti kata /dua/
menjadi /tua/.
c. Ommition (omisi) adalah pengurangan salah satu kata yang diucapkan, seperti kata /mobil/,
menjadi /mobi/ dan lainnya.
d. Addition (adisi) adalah tambahan terjadinya fonem dari pengucapan kata. Sebagai contoh
yairu kata /Bogor/ diucapkan /Mbogor/dan lain-lain.
PENYEBAB GANGGUAN ARTIKULASI
Menurut Endang Rusyani (Susanto, 2015 : 26-27) mengatakan bahwa gangguan artikulasi
dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu sebagai berikut
a. Faktor Organis
Kelainan kongenital berupa celah langit-langit mulut, kelainan rahang, kelainan struktur
gigi, kelainan rongga hidung dan rongga esofagus bagian hulu. Sebuah rahang menonjol dan
gangguan keselarasan gigi yang mencegah gigi seri atas menembus gigi seri bawah. Hal ini
dapat menyebabkan lidah terbuka dan duduk di antara gigi seri, menciptakan ruang
interdental. Contoh: kelumpuhan lidah sebagian atau seluruhnya, operasi polip, perdarahan
intraserebral.
b. Faktor Fungsional
Gangguan ini menunjukkan kinerja alat artikulasi yang buruk, gerakan otot polos yang
tidak memadai, gangguan defisit perhatian, dan peniruan gerakan artikulasi yang salah.
Ketika artikulasi yang salah terjadi di lingkungan, meniru artikulasi yang salah, gangguan
pendengaran, gangguan memori, dan disleksia.