BADAN STANDAR, KURIKULUM, DAN ASESMEN PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
2022
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran
Produksi Film
Fase F
Untuk SMK/MAK
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Tentang Capaian Pembelajaran Produksi Film
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase. Untuk mata pelajaran Produksi Film, capaian
yang ditargetkan di Fase F.
CP menjadi acuan untuk pembelajaran intrakurikuler. Sementara itu, kegiatan
projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak perlu merujuk pada CP, karena lebih
diutamakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang utamanya
untuk mengembangkan dimensi-dimensi profil pelajar Pancasila yang diatur
dalam Keputusan Kepala BSKAP tentang Dimensi, Elemen, dan Subelemen Profil
Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Dengan demikian, CP digunakan untuk
intrakurikuler, sementara dimensi profil pelajar Pancasila untuk projek penguatan
profil pelajar Pancasila.
Sebagai acuan untuk pembelajaran intrakurikuler, CP dirancang dan ditetapkan
dengan berpijak pada Standar Nasional Pendidikan terutama Standar Isi. Oleh
karena itu, pendidik yang merancang pembelajaran dan asesmen mata pelajaran
Produksi Film tidak perlu lagi merujuk pada dokumen Standar Isi, cukup mengacu
pada CP. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata
pelajaran. Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual
dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus
tanpa hambatan intelektual menggunakan CP reguler ini dengan menerapkan
prinsip modifikasi kurikulum dan pembelajaran.
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang
ditargetkan. Namun demikian, sebagai kebijakan tentang target pembelajaran yang
perlu dicapai setiap peserta didik, CP tidak cukup konkret untuk memandu kegiatan
pembelajaran sehari-hari. Oleh karena itu pengembang kurikulum operasional
ataupun pendidik perlu menyusun dokumen yang lebih operasional yang dapat
memandu proses pembelajaran intrakurikuler, yang dikenal dengan istilah alur
tujuan pembelajaran. Pengembangan alur tujuan pembelajaran dijelaskan lebih
terperinci dalam Panduan Pembelajaran dan Asesmen.
2
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Memahami Merumuskan Menyusun alur Merancang
Capaian tujuan tujuan pembelajaran pembelajaran
Pembelajaran pembelajaran dari tujuan dan asesmen
pembelajaran
Gambar 1. Proses Perancangan Pembelajaran dan Asesmen
Memahami CP adalah langkah pertama dalam perencanaan pembelajaran dan
asesmen (lihat Gambar 1 yang diambil dari Panduan Pembelajaran dan Asesmen).
Untuk dapat merancang pembelajaran dan asesmen mata pelajaran Produksi Film
dengan baik, CP mata pelajaran Produksi Film perlu dipahami secara utuh, termasuk
rasional mata pelajaran, tujuan, serta karakteristik dari mata pelajaran Produksi
Film. Dokumen ini dirancang untuk membantu pendidik pengampu mata pelajaran
Produksi Film memahami CP mata pelajaran ini. Untuk itu, dokumen ini dilengkapi
dengan beberapa penjelasan dan panduan untuk berpikir reflektif setelah membaca
setiap bagian dari CP mata pelajaran Produksi Film.
Untuk dapat memahami CP, pendidik perlu membaca dokumen CP secara
utuh mulai dari rasional, tujuan, karakteristik mata pelajaran, hingga
capaian per fase.
Rasional Mata Pelajaran Produksi Film
Produksi Film merupakan mata pelajaran yang berisi kumpulan elemen kompetensi
pilihan pada Kompetensi Keahlian Produksi Film, Program Keahlian Broadcasting
dan Perfilman. Mata pelajaran ini berisi kompetensi yang mendasari penguasaan
teknis pada kompetensi pilihan pada bidang Produksi Film.
Mata pelajaran ini merupakan kumpulan elemen yang terdiri dari materi dasar pada
masing-masing divisi kerja utama dalam produksi film. Mata pelajaran ini diharapkan
dapat menumbuhkan kreativitas, mengasah kepekaan estetis dan teknis, serta
sensitivitas terhadap fenomena alam dan lingkungan kehidupan. Peserta didik
mengamati fenomena alam serta kehidupan secara objektif dan imajinatif,
3
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
melakukan eksplorasi atau eksperimen untuk mengolah media audio visual dengan
estetis, kreatif, dan imajinatif. Dengan ini, peserta didik didorong untuk menemukan
fakta-fakta, membangun konsep, melakukan eksplorasi secara prosedural,
serta membangun nilai-nilai baru secara mandiri. Selain itu, sebagai landasan
pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan kompetensi pilihan di fase
F.
Kerjasama dengan dunia kerja menjadi sangat penting dalam pengembangan
kurikulum pembelajaran di fase F, dimana mata pelajaran dibuat selaras dengan
output yang diharapkan mitra dunia kerja pada masing-masing satuan pendidikan.
Mata pelajaran Produksi Film menggunakan berbagai pendekatan, strategi, metode
serta model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik konsentrasi keahlian
pilihan pada kompetensi keahlian peserta didik. Hal ini disusun untuk menciptakan
pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, serta kemandirian sesuai dengan bakat, minat, renjana, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Model-model pembelajaran yang
dapat digunakan antara lain Project-based Learning, Teaching Factory, Discovery
Learning, Problem-based Learning, Inquiry Learning, atau model lainnya serta
metode yang relevan.
Mata pelajaran Produksi Film berkontribusi dalam membangun kompetensi dasar
peserta didik yang bersifat hard skills dan soft skills menguasai keahlian di bidang
Produksi Film dengan memegang teguh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia terhadap manusia dan alam, bernalar kritis, mandiri, kreatif,
komunikatif dan adaptif terhadap lingkungan.
Setelah membaca bagian Rasional Mata Pelajaran, apakah dapat
dipahami mengapa mata pelajaran ini penting? Apakah dapat dipahami
tujuan utamanya?
4
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Tujuan Mata Pelajaran Produksi Film
Mata pelajaran Produksi Film bertujuan membekali peserta didik dengan dasar-
dasar pengetahuan, keterampilan pada kompetensi pilihan (hard skill) dan sikap
(soft skill), serta perkembangan teknologi komunikasi audio visual meliputi:
1. memahami Manajemen Produksi Film;
2. memahami Penulisan naskah dan Penyutradaraan Film;
3. memahami Tata Kamera dan Tata Cahaya Film;
4. memahami Tata Suara Film;
5. memahami Tata Artistik Film;
6. memahami Editing Audio dan Video;
7. memahami dan menerapkan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup (K3LH) dalam proses produksi; dan
8. memahami Kekayaan Intelektual (Intellectual property), profil technopreneur,
peluang usaha dan dunia kerja/profesi dalam industri perfilman;
Setelah membaca tujuan mata pelajaran di atas, dapatkah Anda mulai
membayangkan bagaimana hubungan antara kompetensi dalam CP
dengan pengembangan kompetensi pada profil pelajar Pancasila?
Sejauh mana Anda sebagai pengampu mata pelajaran ini, mendukung
pengembangan kompetensi tersebut?
Karakteristik Mata Pelajaran Produksi Film
Mata pelajaran ini mempunyai beberapa materi ajar yang beragam, yang dipelajari
melalui pengetahuan dan praktik, dengan porsi dominan pada penguasaan teknis
yang disesuaikan untuk peserta didik SMK atau sesuai output yang diajukan oleh
mitra dunia kerja. Untuk menumbuhkan imajinasi dan kreativitas, kompetensi inti,
dan kompetensi pilihan dapat dikembangkan berbagai aktivitas pembelajaran.
Elemen dan deskripsi mata pelajaran Produksi Film meliputi.
5
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Elemen Deskripsi
Manajemen Produksi Film Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
terhadap prosedur kerja produserial produksi film
pada tahapan pra produksi, produksi dan paska
produksi, Standard Operational Procedures (SOP)
divisi kerja, serta Sistem Manajemen Kesehatan
dan Keselamatan Kerja (SMK3), dan pengenalan
-3* kerja untuk manajemen produksi film.
Penulisan naskah dan Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
Penyutradaraan Film terhadap prosedur penyusunan naskah film,
bentuk dan format naskah, jenis naskah,
struktur penulisan, dan pengembangan ide
penulisan naskah. Pengenalan prosedur kerja
penyutradaraan film pada tahapan pra produksi,
produksi dan paska produksi serta pengenalan
level kerja untuk penulisan naskah dan
penyutradaraan film.
Tata Kamera dan Tata Lingkup pembelajaran tata kamera dan tata
Cahaya Film cahaya meliputi pengenalan standar K3LH dalam
pengelolaan peralatan, anatomi peralatan, jenis-
jenis peralatan, Standard Operational Procedures
(SOP) pengoperasian dan perawatan peralatan,
prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska
produksi, dan pengenalan level kerja untuk tata
kamera dan tata cahaya film.
Tata Suara Film Lingkup meliputi pengenalan standar K3LH dalam
pengelolaan peralatan, anatomi peralatan, jenis-
jenis peralatan, SOP pengoperasian dan perawatan
peralatan, prosedur kerja pra produksi, produksi
dan paska produksi, serta pengenalan level kerja
untuk tata suara film.
6
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Elemen Deskripsi
Tata Artistik Film Lingkup meliputi pengenalan standar prosedur
kerja pra produksi, produksi dan paska produksi
tata artistik film. Prosedur dan simulasi
perancangan dokumen tata artistik untuk denah
set/lokasi, floorplan, sketsa desain set, property,
wardrobe, make up dan hair dresser, setting
interior dan eksterior sesuai budaya dan masa, dan
pengenalan level kerja untuk tata artistik film.
Editing Audio dan Video Lingkup pembelajaran meliputi pemahaman
film komprehensif peserta didik mengenai pengenalan
standar prosedur kerja pra produksi, produksi dan
paska produksi editing audio visual, pemahaman
terhadap dokumen kerja editing dan tata suara,
pemahaman terhadap kebutuhan teknis peralatan
editing audio visual serta pengenalan level kerja
untuk editing audio dan editing film.
Keterangan:
1. Beban pembelajaran per setiap elemen dapat disesuaikan porsinya dengan
kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra dunia kerja pada setiap satuan
pendidikan.
2. Pemilihan elemen disesuaikan dengan konsentrasi pilihan pada kompetensi
keahlian yang dituntut dari mitra dunia kerja pada setiap satuan pendidikan.
3. Elemen dan capaian pembelajaran dapat dikembangkan sesuai dengan
kebutuhan kompetensi keahlian yang dituntut dari mitra dunia kerja pada setiap
satuan pendidikan.
4. Khusus pada elemen penulisan naskah dan penyutradaraan, elemen bersifat
pemahaman (pengetahuan), karena secara teknis, level untuk penulis naskah
dan sutradara film dicapai di tingkat pembelajaran setelah SMK.
Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pembelajaran harus sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran dan tujuan yang dicapai. Pelaksanaan pembelajaran
menggunakan berbagai variasi model pembelajaran, dan penilaian meliputi aspek
7
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
pengetahuan (tes dan non tes), sikap (observasi) dan keterampilan (proses, produk
dan portofolio). Pembelajaran dimungkinkan untuk dapat diterapkan secara sistem
blok (block system) disesuaikan dengan karakteristik elemen yang dipelajari.
Kompetensi dan/atau materi esensial apa yang terus menerus dipelajari
dan dikembangkan peserta didik dari fase ke fase?
Sejauh mana Anda sudah mengajarkan seluruh elemen-elemen mata
pelajaran ini?
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Setiap
Fase
Capaian Pembelajaran disampaikan dalam dua bentuk, yaitu (1)
rangkuman keseluruhan elemen dalam setiap fase dan (2) capaian untuk
setiap elemen pada setiap fase yang lebih terperinci.
Saat membaca CP, gunakan beberapa pertanyaan berikut untuk
memahami CP:
• Kompetensi apa saja yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase?
• Bagaimana kompetensi tersebut dapat dicapai?
• Adakah ide-ide pembelajaran dan asesmen yang dapat dilakukan
untuk mencapai dan memantau ketercapaian kompetensi tersebut?
Capaian Pembelajaran
▶ Fase F (Umumnya untuk kelas XI dan XII SMK/MAK)
Pada akhir fase F, siswa akan mendapatkan kesempatan untuk melatih kompetensi
pilihan sehingga mampu mengembangkan passion dan vision melaksanakan
aktivitas belajar di bidang perfilman. Peserta didik mampu memahami manajemen
produksi film, penulisan naskah dan penyutradaraan film, tata kamera dan tata
cahaya film, tata suara film, tata artistik film dan editing audio dan video.
8
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Peserta didik juga memahami penerapan Keselamatan, Kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup (K3LH) dalam proses produksi. Peserta didik memahami
Kekayaan Intelektual (Intellectual property), profil technopreneur, peluang usaha
dan dunia kerja/profesi dalam industri perfilman. Capaian Pembelajaran pada
elemen-elemen mata pelajaran Produksi Film diuraikan sebagai berikut.
Setelah membaca CP di atas, menurut Anda, apakah capaian pada fase
tersebut dapat dicapai apabila peserta didik tidak berhasil menuntaskan
fase-fase sebelumnya? Apa yang akan Anda lakukan jika peserta didik
tidak siap untuk belajar di fase yang lebih tinggi?
Capaian Pembelajaran Setiap Fase Berdasarkan Elemen
Saat membaca CP per elemen berikut ini, hal yang dapat kita pelajari
adalah:
• Apakah ada elemen yang tidak dicapai pada suatu fase, ataukah
semua elemen perlu dicapai pada setiap fase?
9
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Elemen Capaian Pembelajaran
Manajemen Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis
Produksi Film prosedur tahapan produksi, organisasi produksi,
sumber daya produksi, ide dan kreatifitas, analisis
naskah berdasarkan bidang kerja, analisis rancangan
produksi, prosedur praproduksi, produksi dan paska
produksi, memahami dokumen praproduksi, produksi
dan pasca produksi pada bidang kerja manajemen
produksi. Peserta didik mampu melaksanakan prosedur
kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja,
menerapkan etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi,
melaksanakan tanggungjawab sebagai asisten lokasi dan
produksi (production assistant) dengan mengikuti prosedur
kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja,
menerapkan etika, tata krama, dan tanggung jawab profesi.
Peserta didik juga mampu mengoperasikan perangkat lunak
untuk manajemen produksi, dan melakukan perizinan lokasi.
10
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Elemen Capaian Pembelajaran
Penulisan Pada akhir fase F, dengan menggunakan rujukan naskah
naskah dan film yang disediakan bagi peserta didik, peserta didik
Penyutradaraan mampu menganalisis prosedur penulisan naskah film,
Film perumusan ide pokok, tema/logline, basic story, sinopsis,
treatment dan skenario, bentuk dan format naskah,
jenis naskah, struktur penulisan, dan pengembangan
ide penulisan naskah. Peserta didik mampu menerapkan
analisis terhadap: naskah, breakdown naskah untuk
penyutradaraan, analisis storyboard, perumusan
photoboard dan/atau videoboard, pemahaman look dan
mood film, fungsi hunting lokasi, perumusan director’s
shot atau shot list, bloking pemain, mengarahkan reading,
rehearsal, penerapan garis imajiner, mengarahkan talent
dan kru produksi. Peserta didik dapat melaksanakan
prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat
kerja, menerapkan etika, tata krama, dan tanggung jawab
profesi, dan melaksanakan tanggung jawab kerja. Peserta
didik juga mampu berkomunikasi secara lisan dalam bahasa
Inggris, menyusun dokumen, laporan, dan lembaran kerja,
menyusun laporan kebutuhan fasilitas seluruh aktor atau
talent selama proses produksi dan menyediakan data aktor
atau talent yang telah ditetapkan.
11
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Elemen Capaian Pembelajaran
Tata Kamera Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis dan
dan Tata Cahaya memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska
Film produksi tata kamera dan tata cahaya, pengoperasian
kamera dan peralatan pendukung kamera (camera
support), analisis naskah, perencanaan kebutuhan lensa
dan camera support, framing dan komposisi, camera
movement, menganalisis dan memahami prosedur
pengoperasian peralatan tata cahaya dan kelistrikan serta
teknik pencahayaan. Peserta didik mampu melaksanakan
prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di
tempat kerja, menerapkan etika, tata krama, dan tanggung
jawab profesi, dan melaksanakan tanggung jawab
kerja. Peserta didik juga mampu menerapkan skenario,
menggunakan slate saat syuting, mendistribusikan
data fail digital, menyiapkan perangkat dan pendukung
tata cahaya, merapikan dan menyimpan perangkat tata
cahaya, mengoperasikan perangkat konstruksi (grip set),
melakukan pengemasan perangkat konstruksi (grip set),
melakukan pendataan perangkat tata cahaya, memastikan
dan memeriksa penempatan titik cahaya, merapikan dan
menyimpan peralatan tata cahaya.
12
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Elemen Capaian Pembelajaran
Tata Suara Film Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis dan
memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska
produksi tata suara. Peserta didik juga mampu menganalisis
naskah berkaitan dengan tata suara, pengoperasian
sound recorder dan peralatan pendukungnya, memahami
penerapan bloking mikrofon, prosedur pengoperasian
peralatan perekaman suara, penyusunan sound report,
serta organisasi data hasil perekaman suara. Peserta didik
dapat melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan, dan
keamanan di tempat kerja, menerapkan etika, tata krama,
dan tanggung jawab profesi, melaksanakan tanggungjawab
kerja, melakukan setting peralatan di lokasi syuting,
melakukan rehearsal di lokasi syuting.
Tata Artistik Film Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis dan
memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan
paska produksi tata artistik film. Peserta didik memahami
analisis dan breakdown naskah, master breakdown,
script breakdown, perancangan denah, floor plan, sketsa
desain set, gambar perspektif, menggambar set dekor,
property, wardrobe dan make up dan setting interior dan
eksterior sesuai budaya dan masa. Peserta didik juga
dapat melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan,
dan keamanan di tempat kerja, menerapkan etika, tata
krama, dan tanggung jawab profesi, dan melaksanakan
tanggung jawab kerja. Peserta didik mampu menerapkan
desain artistik, menjaga continuity saat syuting, menyusun
dokumen laporan dan lembaran kerja, mewujudkan
rancangan desain artistik dalam bentuk nyata, mewujudkan
rancangan desain kostum, make up, dan desain property
dalam bentuk nyata.
13
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Elemen Capaian Pembelajaran
Editing Audio Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis dan
dan Video memahami prosedur kerja pra produksi, produksi dan paska
produksi editing film. Peserta didik mampu memahami
dan mengidentifikasi dokumen syuting (shooting report
dan sound report), manajemen file hasil syuting, dan
peralatan/teknologi editing audio visual. Peserta didik
mampu melaksanakan prosedur kesehatan, keselamatan,
dan keamanan di tempat kerja, menerapkan etika, tata
krama, dan tanggung jawab profesi, dan melaksanakan
tanggung jawab kerja. Peserta didik juga mampu
melakukan administrasi materi hasil syuting, memastikan
kelengkapan editing, mendokumentasikan hasil klasifikasi
materi syuting, mempersiapkan asset 2D, mengerjakan
rendering, mengerjakan clean up, pengerjaan rotoscopic,
mengerjakan composite, menyelaraskan kamera tracking
dengan rencana objek digital. selanjutnya peserta didik juga
mampu mewarnai dan membuat tekstur pada model 3D,
melakukan rigging pada model, menggerakan objek animasi
dan kamera, mengerjakan lighting/look development,
melakukan rendering, mengerjakan composite, melakukan
set up, merekam, dan menganalisis pekerjaan motion
capture.
Setelah membaca CP, dapatkah Anda memahami:
Kemampuan atau kompetensi apa yang perlu dimiliki peserta didik
sebelum ia masuk pada fase yang lebih tinggi? Bagaimana pendidik dapat
mengetahui apakah peserta didik memiliki kompetensi untuk belajar di
suatu fase? Apa yang akan Anda lakukan jika peserta didik tidak siap
untuk belajar di fase tersebut?
14
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Refleksi Pendidik
Memahami CP adalah langkah yang sangat penting dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dan asesmen. Setiap pendidik perlu
memahami apa yang perlu mereka ajarkan, terlepas dari apakah mereka akan
mengembangkan kurikulum, alur tujuan pembelajaran, atau silabusnya sendiri
ataupun tidak.
Beberapa contoh pertanyaan reflektif yang dapat digunakan untuk memandu guru
dalam memahami CP, antara lain:
■ Kata-kata kunci apa yang penting dalam CP?
■ Apakah capaian yang ditargetkan sudah biasa saya ajarkan?
■ Apakah ada hal-hal yang sulit saya pahami? Bagaimana saya mencari tahu dan
mempelajari hal tersebut? Dengan siapa saya sebaiknya mendiskusikan hal
tersebut?
■ Sejauh mana saya dapat mengidentifikasi kompetensi yang diharapkan dalam
CP ini?
■ Dukungan apa yang saya butuhkan agar dapat memahami CP dengan lebih
baik? Mengapa?
Selain untuk mengenal lebih mendalam mata pelajaran yang diajarkan, memahami
CP juga dapat memantik ide-ide pengembangan rancangan pembelajaran. Berikut
ini adalah beberapa pertanyaan yang dapat digunakan untuk memantik ide:
■ Bagaimana capaian dalam fase ini akan dicapai peserta didik?
■ Proses atau kegiatan pembelajaran seperti apa yang akan ditempuh peserta
didik untuk mencapai CP?
■ Alternatif cara belajar apa saja yang dapat dilakukan peserta didik untuk
mencapai CP?
■ Materi apa saja yang akan dipelajari? Seberapa luas? Seberapa dalam?
■ Bagaimana menilai ketercapaian CP setiap fase?
15
Capaian Pembelajaran Mata Pelajaran Produksi Film Fase F untuk SMK/MAK
Sebagian guru dapat memahami CP dengan mudah, namun berdasarkan monitoring
dan evaluasi Kemendikbudristek, bagi sebagian guru CP sulit dipahami. Oleh karena
itu, ada dua hal yang perlu menjadi perhatian:
1. Pelajari CP bersama pendidik lain dalam suatu komunitas belajar. Melalui proses
diskusi, bertukar pikiran, mengecek pemahaman, serta berbagai ide, pendidik
dapat belajar dan mengembangkan kompetensinya lebih efektif, termasuk
dalam upaya memahami CP.
2. Dalam lampiran Ketetapan Menteri mengenai Kurikulum Merdeka dinyatakan
bahwa pendidik tidak wajib membuat alur tujuan pembelajaran, salah satunya
adalah karena penyusunan alur tersebut membutuhkan pemahaman yang
mendalam tentang CP dan perkembangan peserta didik. Oleh karena itu,
pendidik dapat berangsur-angsur meningkatkan kapasitasnya untuk terus
belajar memahami CP hingga kelak dapat merancang alur tujuan pembelajaran
mereka sendiri.
16