[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
282 tayangan10 halaman

Sap Bencana Kekeringan

Dokumen tersebut merangkum tentang satuan acara penyuluhan (SAP) mengenai bencana kekeringan. SAP ini akan memberikan penjelasan mengenai pengertian, penyebab, dan cara penanggulangan kekeringan kepada masyarakat di daerah rawan kekeringan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab selama 30 menit.

Diunggah oleh

Apps Prem
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
282 tayangan10 halaman

Sap Bencana Kekeringan

Dokumen tersebut merangkum tentang satuan acara penyuluhan (SAP) mengenai bencana kekeringan. SAP ini akan memberikan penjelasan mengenai pengertian, penyebab, dan cara penanggulangan kekeringan kepada masyarakat di daerah rawan kekeringan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab selama 30 menit.

Diunggah oleh

Apps Prem
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

BENCANA KEKERINGAN

Pokok bahasan : Bencana Kekeringan

Sasaran : Masyarakat di daerah rawan kekeringan

Metode : Ceramah dan tanya jawab

Media : Power Point, Leaflet dan Poster

Waktu : 30 menit

Tempat :

Hari dan tanggal : Selasa ,11 Oktober 2022


Pukul : 08.00-08.30

1. Pendahuluan

Bencana adalah suatu peristiwa atau serangkaian peristiwa yang dapat


mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat,
disebabkan oleh faktor alam dan non-alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan,
kerugian harta benda, dan dampak psikologis.

Bencana alam bisa terjadi karena faktor alam itu sendiri maupun karena
ulah manusia. Bencana alam karena faktor alam terjadi murni karena berbagai
proses yang terjadi di alam tanpa sedikitpun manusia terlibat di dalamnya.
Kejadiannya merupakan peristiwa yang mengikuti hukum alam tertentu.
Bencana alam karena gejala alam biasanya sulit untuk diperkirakan dan sulit
pula untuk dihindari.

Kekeringan ialah bencana alam yang ditandai dengan kondisi perairan Ini
tidak seimbang. Terjadinya kekeringan akibat distribusi air hujan yang tidak
memadai sungai, danau, dan lainnya berada di bawah ambang batas minimum
(Afif et al., 2018). Menurut Jamil dkk. Al. (2013) kekeringan dapat
diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis.kekeringan hidrologi, kekeringan
meteorologi, kekeringan pertanian. Kekeringan sosial ekonomi. Hal-hal
mendasar yang menyebabkan kekeringan adalah kondisi hidrologi lokal.
Kekeringan merupakan fenomena alam yang tidak dapat dielakkan dan
merupakan variasi normal dari cuaca yang perlu dipahami. Variasi alam dapat
terjadi dalam hitungan hari,minggu,bulan,tahun,bahkanabad.Denganmelakukan
penelusuran data cuaca dalam waktu panjang, akan dapat dijumpaivariasi cuaca
yang beragam, misalnya: bulan basah-bulan kering, tahun basah-tahun kering,
dekade basah-dekade kering.

Berdasarkan aspek hidrologi kekeringan disebabkan oleh berkurangnya


curah hujan selama periode tertentu yang mengakibatkan terjadinya
kekurangan air untuk berbagai kebutuhan (Indarto et al., 2014). Kekeringan
terjadi ketika menurunnya ketersediaan air di permukaan dan bawah tanah
akibat berkurangnya curah hujan, yang ditandai dengan berkurangnya secara
signifikan aliran air hingga mencapai kondisi di bawah normal atau terhentinya
pengisian air tanah. Kekeringan berkaitan erat dengan cadangan air di dalam
tanah, baik cadangan air untuk lahan maupun untuk kebutuhan manusia sehari-
hari (Aprilliyanti dan Zainuddin, 2017)
Berdasarkan cacatan BAKORNAS (Badan Koordinasi Nasional),
bencanayang melanda Indonesia dari tahun ketahun menunjukkan peningkatan
yangcukup signifikan. Selama periode 2003-2005 telah terjadi 1.429 bencana,
baik yang disebabkan oleh bencana geologi maupun bencana hidrometeorologi
(Noor.D,2014).
Kekeringan biasa terjadi di Kabupaten Kebumen yang dari tahun ke tahun
terus bertambah. Pada tahun lalu ada 82 desa, namun pada tahun ini meningkat
menjadi 94 desa yang dilanda kekeringan. Diantaranya adalah kecamatan
Sruweng, Karang Sambung, Karanggayam dan Pejagoan.Sehingga dampak
kekeringan pada kecamatan kecamatan tersebut adalah kekurangan air bersih.
2. Tujuan Instruksional Umum(TIU)
Setelah diberikan penyuluhan tentang bencana kekeringan, diharapkan
masyarakat dapat memahami penyebab dan cara penanggulangan bencana serta
mengaplikasikan.
3. Tujuan Instruksional Khusus(TIK)

Setelah diberikan penyuluhan masyarakat/seseorang dapat:

1. Menjelaskan pengertian kekeringan

2. Menjelaskan penyebab terjadinya kekeringan


3. Menjelaskan cara penanggulangan bencana

4. Sasaran
Masyarakat di daerah rawan kekeringan
5. Materi

1. Pengertian kekeringan

2. Penyebab kekeringan

3. Gejala kekeringan

4. Mitigasi dan upaya kekeringan

5. Dampak kekeringan

6. Cara mengatasi kekeringan


6. Metode

Metode yang digunakan dalam pemberian penyuluhan ini adalah ceramah dan
tanya jawab.
7. Media

Power Point, Leaflet, dan Lembar balik.


8. KriteriaEvaluasi

1. Kriteria Struktur:

• Peserta hadir minimal 10 orang.

• Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di wilayah warga yang rentan terkena


bencana kekeringan

• Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan sesudah

• Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

• Peserta konsentrasi mendengarkan penyuluhan

• Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan dengan benar

2. Kriteria Hasil:

• Menyebutkan pengertian Kekeringan

• Menyebutkan penyebab terjadinya kekeringan

• Menyebutkan dampak kekeringan


9. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatanpenyuluhan KegiatanAudience


Pembukaan
1. Menjawab salam.
1. Penyuluh memulai penyuluhan
2. Memperhatikan.
dengan mengucapkan salam.
2. Memperkenalkan diri. 3. Memperhatikan.
5 Menit
3. Menjelaskan tujuan materi. 4. Memperhatikan.

4. Menyebutkan materi yang


akan diberikan.
Pelaksanaan
1. Memperhatikan.
1. Menjelaskan pengertian
kekeringan
2. Memperhatikan.
2. Menjelaskan penyebab
terjadinya kekeringan
3. Memperhatikan.
10 Menit 3. Menjelaskan gejala kekeringan
4. Menjelaskan Mitigasi dan
4. Memperhatikan
upaya kekeringan
5. Menjelaskan Dampak
5. Memperhatikan
kekeringan
6. Menjelaskan Cara mengatasi
6. Memperhatikan
kekeringan
Evaluasi :
1. Merespondan
1. Memberikan kesempatan
bertanya.
kepada peserta untuk bertanya.
3. 10 Menit 2. Merespon dan
2. Memberikan kesempatan
Menjawab
Kepada peserta untuk
pertanyaan.
menjawab pertanyaan yang
diberikan.
Terminasi
1. Mendengarkan.
1. Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
4. 5Menit
2. Mengucapkan terimakasih atas
2. Mendengarkan
perhatian yang diberikan dan
danmembalas
Mengucapkansalam penutup.
salam.

10. SettingTempat

Keterangan

Penyaji
Observer

Fasilitator Audient

Operator
11. Pengorganisasian

a. Moderator :

b. Penyaji :

c. Fasilitator :

d. Observer :

e. Operator
MATERI PENYULUHAN

A. Pengertian Kekeringan

Kekeringan adalah hubungan antara ketersediaan air yang jauh dibawah


kebutuhan air baik untuk kebutuhan hidup, pertanian, kegiatan ekonomi, dan
lingkungan. Kekeringan merupakan salah satu jenis bencana alam yang terjadi secara
perlahan, berlangsung lama sampai musim hujan tiba, berdampak sangat luas, dan
bersifat lintas sektor (ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan dll). Kekeringan
merupakan fenomena alam yang tidak dapat dielakan dan merupakan variasi normal dari
cuaca yang perlu dipahami. Variasi alam dapat terjadi dalam hitungan hari, minggu,
bulan, tahun bahkan abad.
Kekeringan ialah bencana alam yang ditandai dengan kondisi perairan Ini tidak
seimbang. Terjadinya kekeringan akibat distribusi air hujan yang tidak memadai sungai,
danau, dan lainnya berada di bawah ambang batas minimum (Afif et al., 2018). Menurut
Jamil dkk. Al. (2013) kekeringan dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai
jenis.kekeringan hidrologi, kekeringan meteorologi, kekeringan pertanian. Kekeringan
sosial ekonomi. Hal-hal mendasar yang menyebabkan kekeringan adalah kondisi
hidrologi local.

B. Penyebab Kekeringan
1) Akibat alamiah
a. Kekeringan metorologis, berkaitan dengan tingkat curah hujan dibawah normal
dalam satu musim. Pengukuran kekeringan metorologis merupakan indikasi
pertama adanya kekeringan.
b. Kekeringan hidrologis, berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan
dan air tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai,
waduk, danau,dan elevasi muka air tanah. Terdapat tenggang waktu mulai
berkurangnya hujan sampai menurunnya elevasi muka air tanah. Kekeringan
hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
c. Kekeringan pertanian, berhubungan dengan kekurangan lengas tanah
(kandungan air dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan
tanaman tertentu pada periode waktu tertentu pada wilayah yang luas.
Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala kekeringan metorologi.
d. Kekeringan sosial ekonomi, berkaitan dengan kekeringan yang memberi
dampak terhadap kehidupan sosial ekonomi, seperti rusaknya tanaman,
peternakan, perikanan, berkurangnya tenaga listrik dan tenaga air, terganggunya
kelancaran transportasi air, dan menurunnya pasukan air baku untuk industri
domestik dan perkotaan.
e. Kekeringan hidrotopografi, berkaitan dengan perubahan tinggi muka air sungai
antara musim hujan dan musim kering dan topografi lahan.
2) Akibat ulah manusia
a. Kebutuhan air lebih besar daripada pasokan yang direncanakan akibat
ketidaktaatan pengguna terhadap pola tanam atau pola penggunaan air.
b. Kerusakan kawasan tangkapan air dan sumbersumber air akibat perbuatan
manusia.
C. Gejala Kekeringan
1. Menurunnya tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim. Pengukuran
kekeringan Meteorologis merupakan indikasi pertama adanya bencana kekeringan.
2. Kemudian terjadi kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah. Kekeringan ini
diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau dan air tanah.
3. Kekeringan pada lahan pertanian ditandai dengan kekurangan lengas tanah
(kandungan air di dalam tanah).
D. Mitigasi dan Upaya Kekeringan
1. Penyusunan peraturan Pemerintah tentang pengaturan system pengiriman data
iklim dari daerah ke pusat pengolahan data.
2. Penyusunan PERDA untuk menetapkan skala prioritas penggunaan air dengan
memperhatikan historical right dan azas keadilan.
3. Pembentukan pokja dan posko kekeringan pada tingkat pusat dan daerah.
4. Penyediaan anggaran khusus untuk pengembangan / perbaikan jaringan
pengamatan iklim pada daerah-daerah rawan kekeringan.
5. Pengembangan/perbaikan jaringan pengamatan iklim pada daerah-daerah rawan
kekeringan.
E. Dampak Kekeringan
Dampak kekeringan adalah banjir bandang, pepohonan mati, tanah menjadi
gundul, yang pada musim hujan akan menjadi mudah tererosi dan banjir. Dalam fase
kekeringan urbanisasijuga dapat terjadi akibat hilangnya bahan pangan karena tanaman
pangan dan ternak mati, petani kehilangan mata pencaharian. Serta kesehatan manusia,
hewan, dan tumbuhan menjadi rentan penyakit. Selain itu dampak kekeringan adalah :
a. Sumber air berkurang

Salah satu dampak kekeringan yang harus diwaspadai adalah kurangnya sumber
air minum. Jika sumber air minum tidak tercukupi dengan baik manusia akan mengalami
dehidrasi yang mana sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. 

b. Sumber air untuk kebutuhan sehari hari berkurang

Kualitas hidup manusia yang terkena kekeringan akan menjadi menurun. Sebab
kebutuhan air untuk MCK, memasak dan lain sebagainya tidak terpenuhi. Manusia tidak
bisa hidup tanpa air. Air adalah komponen penting bagi manusia sehingga tanpa air
manusia tidak bisa bertahan hidup.

c. Banyak tanaman mati

Tanaman adalah salah satu sumber kehidupan bagi manusia. Saat musim
kemarau tanaman menjadi mati karena tidak ada air yang bisa digunakan sebagai sumber
kehidupannya. Mungkin hanya beberapa tanaman saja yang bisa bertahan hidup seperti
jati dan kaktus, selebihnya tanaman lain akan menjadi kering dan kemudian mati. Jika
tanaman banyak yang mati maka polusi udara semakin marak, oksigen menjadi terbatas
sehingga makhluk hidup bisa mudah mati.

F. Cara Mengatasi Kekeringan

Cara mengatasi bencana kekeringan perlu diperhatikan oleh pemerintah dan


masyarakat. Sehingga masyarakat dan pemerintah bahu membahu mengatasi kekeringan
yang sedang terjadi di Indonesia. Berikut ini adalah solusi yang bisa digunakan untuk
mengatasi kekeringan:

1) Membangun atau melakukan rehabilitasi terhadap jaringan irigasi.


2) Pembuatan waduk buatan di beberapa daerah.
3) Memelihara dan melakukan rehabilitasi terhadap konservasi lahan maupun air.
4) Melakukan sosialisasi untuk penghematan air.
5) Reboisasi hutan dan penghijauan di area pemukiman warga maupun di jalan besar.

Anda mungkin juga menyukai