RPP Bunga Tunggal, Bunga Majemuk & Rente
RPP Bunga Tunggal, Bunga Majemuk & Rente
I. Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa dapat menjelaskan pengertian bunga
b. Siswa dapat menjelaskan persen diatas seratus dan persen dibawah
seratus
c. Siswa dapat menjelakan pengertian bunga tunggal
Ringkasan materi
Pengertian bunga tunggal
Bunga tunggal adalah jasa yang berupa uang yang dikeluarkan oleh
peminjam untuk diberikan kepada yang meminjamkan modal atas persetujuan
bersama, apabila bunga yang timbul pada setiap akhir jangka waktu atau akhir
periode tidak mempengaruhi besarnya modal yang dipinjam, maka modal yang
diperbungakan atas dasar perhitungan bunga tunggal.
Perhatikan pernyataan berikut : “untuk modal usaha Yanto meminjam
uang ke bank sebesar Rp 5.000.00,00. untuk maksud tersebut Yanto bersedia
memberikan bunga 12 % setahun kepada bank”.
Pernyataan tersebut merupakan contoh dari bunga tunggal.
Persen diatas seratus adalah bentuk dari pecahan yang selisih antara
penyebut dan pembilangnya sama dengan seratus.
Secara umum ditulis :
P
100 P
Untuk menentukan P % diatas seratus dari modal M adalah :
P
M
100 P
Persen diatas seratus adalah bentuk pecahan yang jumlah antara
penyebut dan pembilangnya sama dengan seratus secara umum ditulis
P
untuk menentukan P% dibawah seratus dari modal M adalah
100 P
P
M
100 P
Contoh Instrumen
1. Hitunglah 10% diatas seratus dari Rp 220.000,-
2. hitunglah 15 % dibawah seratus dari Rp 850.000,-
Kunci Jawaban
10
1. 10 % diatas seratus dari Rp 220.000,- adalah = 220.000
100 10
10
= 220.000
110
= 20.000
Jadi 10 % diatas seratus dari Rp 220.000,- adalah Rp 20.000,-
15
2. 15 % dibawah seratus dari Rp 850.000,- adalah = 850.000
100 15
15
= 850.000
85
= 150.000
Jadi 15 % dibawah seratus dari Rp 850.000,- adalah Rp 150.000,-
I. Tujuan Pembelajaran :
a. siswa dapat menghitung bunga tunggal selama n bulan
b. siswa dapat membedakan bunga dengan diskonto
VI. Penilaian
a. Kuis
b. Tes Lisan
c. Tes Tulis
Ringkasan materi
Perbedaan bunga dan diskonto
a. Diskonto
Diskonto adalah bunga yang dibayarkan peminjam pada saat
menerima pinjaman atau bunga yang dibayarkan dimuka. Jika nilai
diskonto = D, jumlah uang yang diterima saat meminjam atau Nilai
Tunai= NT, dan jumlah uang yang harus dikembalikan atau Nilai Akhir =
NA , maka hubungan ketiga nilai tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk :
D=NA-NT
Untuk menentukan nilai diskonto ada 2 macam cara yaitu :
1. Diskonto dari nilai akhir
P
D NA t
100
D = Diskonto
P = Suku bunga diskonto
NA = Nilai Akhir
t = Waktu pinjam
2. Diskonto dari nilai tunai
P
D NT
100 P
P 100P
Bentuk % disebut P % dibawah seratus
100 P 100 P
b. Bunga
Bunga biasanya dibayarkan diakhir periode saat melunasi
pinjaman. Pada ilustrasi berikut, Rika akan menerima Rp 500.000,00 dan
sesudah satu tahun ia harus mengembalikan pinjamannya sebesar Rp
550.000,00 disebut Nilai Tunai (NT) dan Rp 50.000,00 disebut bunga.
Dan dikatakan bahwa Rika membayar bunga 10 % sedangkan Rp
550.000,00 disebut Nilai Akhir (NA). Dari ilustrasi tersebut akan
10 10
diperoleh hubungan : dari jumlah yang diterima =
100 100 10
dari jumlah yang dikembalikan.
10 1000
Bentuk disebut 10 % diatas seratus.
100 10 100 10
Secara umum :
P 100P
Bentuk % disebut P % diatas seratus
100 P 100 P
Jika bunga (B) dinyatakan terhadap nilai akhir, maka :
P
B NA
100 P
Jika bunga (B) dinyatakan terhadap nilai tunai, maka :
P
B NT
100
Contoh instrumen :
1. Rudi meminjam uang di bank dengan suku bunga diskonto 15 % setahun,
jika rudi hanya menerima Rp 1.700.000,00 . berapa jumlah uang yang
harus dikembalikan ke bank setelah satu tahun ?
2. Yudi meminjam uang dengan suku bunga tunggal 12 % setahun. Bila
sesudah satu tahun ia harus mengembalikannya sebesar Rp 560.000,00
berapakah besar bunga yang dibayarkan selama setahun itu dan berapakah
jumlah uang yang diterimanya saat meminjam?
Kunci jawaban :
1. NT = 1.700.000; P = 15; t = 1
P
D NT
100 P
15
1.700.000
100 15
15
1.700.000
85
300.000
Jadi uang yang harus dikembalikan ke bank sebesar Rp 2.000.000,-
2. P = 12; NA = 560.000
P
B NA
100 P
12
560.000
100 12
12
560.000
112
60.000
Jadi uang yang dibayarkan selama satu tahun adalah sebesar Rp 60.000,-
Jumlah uang yang diterima saat peminjaman adalah
Rp 560.000,- - Rp 60.000,- = Rp 500.000,-
I. Tujuan Pembelajaran :
a. Siwa dapat menghitung bunga tunggal denga metode angka bunga dan
pembagi tetap
b. Siswa dapat menghitung bunga tunggal dengan metode persen sebanding
c. Siswa dapat menghitung bunga tunggal denga metode persen seukuran
c. Kegiatan Akhir
1. Kesimpulan atau evaluasi
2. Menutup pertemuan denga salam
Pertemuan ke 3
a. Kegiatan Awal
1. Membuka pertemuan dengan salam
2. Mengontrol kehadiran siswa
3. Menyampaikan tujuan
b. Kegiatan Inti
1. Menerangkan sedikit materi yang lalu
2. Menerangkan cara menghitung bunga tunggal dengan metode persen
seukuran
3. Memberikan contoh soal tentang materi yang disampaikan
4. Memberikan soal kepada siswa
5. Menunjuk siswa untuk mengerjakan ke depan
6. Memberikan latihan soal
7. Membahas bersama latihan soal yang telah dikerjakan
8. Memberi kesempatan siswa untuk betanya bagi yang kurang jelas
c. Kegiatan Akhir
1. Kesimpulan atau evaluasi
2. Memberikan tugas rumah kepada siswa
3. Menutup pertemuan dengan salam
VI. Penilaian
a.Kuis
b.Tes Lisan
c.Tes Tulis
Ringkasan materi
a) Metode angka bunga dan pembagi tetap
P t
Besar bunga t hari : I = M
100 360
Mt P
100 360
M t 360
:
100 P
M t 360
Nilai disebut angka bunga sedangkan pembagi tetap
100 P
Sehingga,
angka bunga
I
pembagi tetap
Jika beberapa modal dibagikan atas dasar bunga tunggal yang sama
maka,
jumlah angka bunga
jumlah bunga
pembagi tetap
Contoh instrumen :
1. Hitunglah jumlah bunga dari modal-modal berikut jika suku bunga yang
ditetapkan 18 % setahun.
Setahun dihitung 360 hari
Rp 100.000,- dibungakan 175 hari
Rp 50.000,- dibungakan selama 4 hari
Rp 45.000,- dibungakan selama 20 hari
2. Hitunglah bunga dari modal Rp 100.000,- dibungakan selama 72 hari
dengan suku bunga 10 ½ % setahun
3. Hitunglah besarnya bunga dari modal sebesar Rp 200.000,- dengan suku
bunga 5 ½ % setahun dibungakan selama 50 hari. Dengan catatan 1 tahun
hitung 365 hari
KUNCI JAWABAN :
1.
MODAL HARI ANGKA BUNGA
100.000 175 170.000
50.000 40 20.000
45.000 20 9.000
JUMLAH 204.000
1 1 1
1000 1
3 30 300
1000 1000 1000
1000
3 30 300
1000 333,33 33,33 3,33
1.369,99
I. Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian bunga majemuk
b. Siswa mampu membedakan bunga tunggal dan bunga majemuk
c. Siswa mampu menghitung nilai akhir modal
Pertemuan II
a. Kegiatan Awal
1. Membuka pertemuan dengan salam
2. Mengontrol kehadiran siswa
3. Menyampaika tujuan
b. Kegiatan Inti
1. Mengulas sedikit materi yang lalu
2. Menerangkan cara menghitung nilai akhir modal
3. Memberikan contoh soal tentang materi yang disampaikan
4. Memberikan soal kepada siswa
5. Menunjuk siswa untuk mengerjakan ke depan
6. Memberikan latihan soal
7. Membahas bersama latihan soal yang telah dikerjakan
8. Memberi kesempatan siswa untuk betanya bagi yang kurang jelas
c. Kegiatan Akhir
1. Kesimpulan dan evaluasi
2. Memberikan tugas rumah
3. Menutup pertemuan dengan salam
VI. Penilaian
a. Kuis
b. Tes Lisan
c. Tes Tulis
Ringkasan Materi
Pengertian bunga majemuk
Apabila kita menyimpan uang di bank kemudian setiap akhir periode bunga
yang diperoleh tidak diambil , sehingga akan menambah modal awal menjadi
modal baru. Maka dikatakan bahwa modal itu dibungakan atas dasar bunga
majemuk.
Perbedaan bunga tunggal dan bunga majemuk
Perhatikan contoh berikut :
Andi menabung uang di bank sebesar Rp 10.000.000,- dengan suku bunga 5 %
setahun. Berapakah uang andi setelah 3 tahun ?
Penyelesaian :
M = Rp 10.000.000,-
P=5
T=3
Perhitungan dengan bunga tunggal
P
I Mt
100
5
10.000 3
100
1.500.000
Jadi uang andi setelah 3 tahun dengan perhitungsn bunga tunggal adalah
10.000.000 + 1.500.000 = 11.500.000
CONTOH INSTRUMEN
1. Modal Rp 1.000.000 disimpan di bank dengan bunga majemuk 6 %
setahun. Hitunglah nilai akhir modal tersebut selama 10 tahun ?
2. Aji menyimpan uang di bank tanggal 1 mei 2005. Aji mengharapkan pada
tanggal 1 agustus 2006 uangnya menjadi Rp 4.500.000,-. Jika bank
memberikan suku bunga majemuk 2 % per bulan, berapa besar uang yang
disimpan aji?
Kunci jawaban
1. M = 1.000.000
6
i 0,6
10
n = 10
M n M 1 i
n
M 10 1.000.0001 0,6
10
1.000.0001,79084770
1.790.847,70
2. M = 4.500.000
i = 2 % per bulan
n = 15
NT M 1 i
n
4.500.0001 0,02
15
4.500.000 0,74301
3.343.545
I. Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa mampu nilai akhir modal dengan masa bunga pecahan
b. Siswa mampu menghitung nilai tunai modal
c. Siswa mampu menghitung nilai tunai modal dengan masa bunga
pecahan
V. Langkah Pembelajaran :
Pertemuan 1
a. Kegiatan awal
1. Mengucap salam pembuka
2. Mengontrol kehadiran siswa
3. Menyampaikan tujuan
4. Memberikan pertanyaan lisan seputar kompetensi yang akan
dibelajarkan
5. memberikan motivasi adanya nilai tambah bagi yang aktif mengikuti
pelajaran
b. Kegiatan Inti
1. Menerangkan cara menghitung nilai akhir modal dengan masa
bunga pecahan
2. Memberikan contoh soal tentang materi yang disampaikan
3. Memberikan soal kepada siswa
4. Menunjuk siswa untuk mengerjakan ke depan
5. Memberikan latihan soal
6. Membahas bersama latihan soal yang telah dikerjakan
7. Memberi kesempatan siswa untuk betanya bagi yang kurang jelas
c. Kegiatan Akhir
1. Kesimpulan atau Evaluasi
2. Menutup pertemuan dengan salam
Pertemuan 2
a. Kegiatan Awal
1. Membuka pertemuan dengan salam
2. Mengontrol kehadiran siswa
3. Menyampaikan tujuan
b. Kegiatan Inti
1. Membahas sedikt materi yang telah lalu
2. Menerangkan cara menghitung nilai tunai modal
3. Memberikan contoh soal tentang materi yang disampaikan
4. Memberikan soal kepada siswa
5. Menunjuk siswa untuk mengerjakan ke depan
6. Memberikan latihan soal
7. Membahas bersama latihan soal yang telah dikerjakan
8. Memberi kesempatan siswa untuk betanya bagi yang kurang jelas
c. Kegiatan Akhir
1. Kesimpulan atau evaluasi
2. Menutup pertemuan denga salam
Pertemuan ke 3
a. Kegiatan Awal
1. Membuka pertemuan dengan salam
2. Mengontrol kehadiran siswa
3. Menyampaikan tujuan
b. Kegiatan Inti
1. Menerangkan sedikit materi yang lalu
2. Menerangkan cara menghitung nilai modal dengan masa bunga
pecahan
3. Memberikan contoh soal tentang materi yang disampaikan
4. Memberikan soal kepada siswa
5. Menunjuk siswa untuk mengerjakan ke depan
6. Memberikan latihan soal
7. Membahas bersama latihan soal yang telah dikerjakan
8. Memberi kesempatan siswa untuk betanya bagi yang kurang jelas
c. Kegiatan Akhir
1. Kesimpulan atau evaluasi
2. Memberikan tugas rumah kepada siswa
3. Menutup pertemuan dengan salam
VI. Penilaian
a. Kuis
b. Tes Lisan
c. Tes Tulis
Ringkasan Materi
Dari rumus nilai akhir modal dengan masa bunga pecahan dapat dibentuk
rumus nilai tunai modal dengan masa bunga pecahan sebagai berikut :
M
NT n
1 i n 1 a
b
Dengan ,
NT = nilai tunai modal (awal)
M = modal setelah n + a/b periode
i = suku bunga
CONTOH INSRUMEN :
1. Susi menyimpan uang dibank selama 8 bulan 6 hari dengan suku bunga
majemuk 1 % sebulan. Ketika diambil susi menerima sebesar Rp
5.000.000,00. Hitunglah besar uang yang disimpan susi?
2. 2 % per bulan. Berapakah nilai akhir modal tersebut jika dibungakanselama
8 bulan?
Kunci Jawaban :
a 6 1
1. n = 8 bulan 6 hari n = 8 dan
b 30 5
i = 1 % sebulan
M = Rp 5.000.000,00
M
NT n
1 i n 1 a
b
5.000.000
1 0,01 8 1 1 0,01
5
5.000.000
1,08502
4.608.199,71
1.000.0001,171659381,0067
1.179.509,50
I. Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian dan macam-macam rente
b. Siswa mampu menghitung nilai akhir akhir rente
c. Kegiatan Akhir
1. Kesimpulan atau evaluasi
2. Menutup pertemuan denga salam
Ringkasan Materi
Pengertian rente
Rente adalah modal yang dibayarkan dengan antar waktu yang tetap.
Berdasarkan angsurannya rente ada 2 macam :
a. Rente terbatas
b. Rente kekal (abadi)s
Berdasarkan saat pembayarannya rente ada 2 macam :
a. Rente prenumerando
b. Rente postnumerando
Nilai akhir rente
Nilai akhir rente adalah jumlah nilai akhir dari semua angsuran yang
biasanya diperhitungkan pada waktu jangka yang ditentukan.
Untuk mencari nilai akhir rente ada 2 cara yaitu dengan cara deret dan
notasi sigma, baik untuk prenumerando ataupun postnumerando
Contoh insrumen :
Pada tanggal 1 januari 2001 Amir menabung uang Rp 100.000,00 di bank.
Selanjutnya tiap tanggal 1 januari berturut-turut sampai tanggal 1 januari 2005
ia menambah uang simpanannya di bank masing-masing Rp 100.000,00.
Hitunglah simpanan amir di bank pada tanggal 31 desember 2005 apabila bank
itu memberi bunga 5 % setahun.
Kunci jawaban :
Dari perhitungan nilai akhir tabungan pada tanggal 31 desember 2005 terlihat
bahwa NA merpakan deret geometri dengan suku pertamanya a = 100.000 x
1,05
Rasionya (r) =1,05
Dengan banyak suku = 5
Dengan menggunakan rumus :
Sn
a rn 1
r 1
Maka didapat,
100.000 1,051,056 1,05
Na
1,05 1
2.000.000 1,056 1,05
2.000.0001,34009564 1,05
2.000.000 0,29009564
580191,28
I. Tujuan Pembelajaran :
a. Siswa mampu menghitung nilai tunai rente
b. Siswa mampu menghitung nilai tunai rente kekal
VI. Penilaian
a. Kuis
b. Tes Lisan
c. Tes Tulis
Ringkasan Materi
1. Pengertian nilai tunai rente
Nilai tunai rente adalah jumlah nilai tunai dari semua angsuran, biasanya
diperhitungkan ke permulaan jangka waktu pertama.
2. Rumus-rumus
a. Nilai tunai rente prenumerindo
M 1 i 1 1
atau NT M M k 1
n 1
NT 1
i 1 i n 1 i k
b. Nilai tunai rente postnmerindo
M 1
atauNT M k 1 1 i k
n
NT 1
i 1 i n
3. Pengertian nilai tunai rente kekal
Rente kekal adalah suatu macam rente yang banyak setoran atau
angsurannya tak terbatas.
4. Rumus-rumus
a. Rente prenumerando kekal
M
NT
i
b. Rente postnumerando kekal
M
NT M
i
CONTOH INSTRUMEN
1. Seorang pedagang roti dapat membayar hutangnya di bank secara
mengangsur, tiap awal bulan menyetor Rp 150.000,- mulai bulan juli 2005.
Dengan dasar bunga 3,5 % sebulan, untuk selama 10 bulan. Ternyata ia
dapat melunasi sekaligus hutangnya pada awal juli 2005. Berapa besar
pelunasannya?
2. Seorang siswa mendapat beasiswa secara terus menerus tiap bulan Rp
15.000,00. Tapi ia akan diberi uang tunai dengan perhitungan bunga 2 %
sebulan. Berapa besar beasiswa tunai itu?
Kunci jawaban :
M 1 i 1
1. NT 1
n
i 1 i
150.000
1,0351 0,70891881
0,035
4435714,286 0,29108119
1291152,99