Computers > CAD-CAM">
Noise Citra Dan Estimasi Dosis Radiasi Dengan Aktifasi Sistem Automatic Exposure Control Pada Pemeriksaan Computed Tomography Kepala
Noise Citra Dan Estimasi Dosis Radiasi Dengan Aktifasi Sistem Automatic Exposure Control Pada Pemeriksaan Computed Tomography Kepala
Noise Citra Dan Estimasi Dosis Radiasi Dengan Aktifasi Sistem Automatic Exposure Control Pada Pemeriksaan Computed Tomography Kepala
2 ISSN 2356-301X
ABSTRACT
Background: Of the ways to maintain optimum image quality and reduce the intensity of radiation to patients is optimizing the value of tube
current (mAs) using parameter of Automatic Exposure Control (AEC) or mA modulation. But at the fact in hospital, protocol parameter
Automatic Exposure Control (AEC) is not activated or OFF on head computed tomography examination.
Methods: This study was a quatitative experimental study. Subject of this study was head phantom. Phantom scanned with four treatments,
the activation parameters was sure exp.3D-high quality, sure exp.3D-standard, sure exp.3D-low dose and AEC-OFF. Noise was analyzed
using the standard deviation of the CT Number. The ROI of approximately 5 mm2 the intracranial area which is divided into three quadrants
namely the anterior region, central region and posterior region of neck which is uniform are aof phantom.
Results: The results showed significant differences when parameter automatic exposure control was activated and disabled or AEC-OFF with
p value was 0.003 (<0,05). Furthermore, based on the scanning results in a change of radiation dose estimation to the highest doses value of
the activation parameters of automatic exposure control and the lowest dose when parameter automatic exposure control deactivated or AEC-
OFF.
Conclusion: Activation parameters of automatic exposure control (sure exp. 3D) on a head CT examination image noise tends to decline and
give a higher radiation dose than when parameter automatic exposure control deactivated or AEC-OFF.
Keyword: Image Noise, Dose Estimates, Automatic Exposure Control, Head Computed Tomography
PENDAHULUAN
Tujuan utama dari setiap departement radiologi pada jaringan tulang dan paru-paru masing-masing memiliki
diagnostik adalah secara konsisten menghasilkan kualitas citra tingkat attenuasi jaringan yang berbeda. Hal ini
yang optimal. Untuk memenuhi tujuan tersebut, pengaturan mempengaruhi intensitas sinar-X pada detektor yang
parameter scanning untuk, menghasilkan kualitas citra yang mempengaruhi tingkat noise pada citra digital. (Keat.N, 2005).
optimal sangat diperlukan, terutama pengaturan arus tabung Akurasi pengukuran attenuasi oleh detektor tergantung dari
(mA) dan waktu exposure (s) yang berhubungan dengan intensitas sinar-X. Ketika foton sinar-X yang terdeteksi relatif
banyaknya intesitas sinar-X yang diterima oleh detektor. sedikit, tingkat akurasi pengukuran attenuasi lebih kecil,
Pengaturan parameter scanning dapat mempengaruhi sehingga citra yang direkonstruksi dari data ini akan memiliki
kualitas citra dan dosis radiasi. Sebagian besar parameter noise yang lebih tinggi. Dalam pemeriksaan Computed
scanning dapat dimodifikasi untuk mendapatkan kualitas citra Tomography, untuk meningkatkan kualitas citra akan
yang diinginkan dengan dosis radiasi minimum yang diterima berhubungan dengan peningkatan dosis radiasi terhadap
oleh pasien. Kualitas citra dan dosis radiasi selalu terhubung pasien, sehingga diperlukan pengaturan protokol pemeriksaan
satu sama lain, yang berarti bahwa memodifikasi kualitas citra yang optimal untuk menyeimbangkan peningkatan kualitas
memiliki efek terhadap dosis radiasi dan kualitas citra CT. citra dan penuruna dosis radiasi yang dikeluarkan.
Meskipun ada hubungan terbalik antara noise dan dosis Karena meluasnya penggunaan Computed Tomography
radiasi, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa (CT) sebagai alat pencitraan diagnostik maka CT menjadi
informasi diagnostik dapat dicapai dengan pengurangan dosis sumber radiasi utama dibidang kesehatan yang menimbulkan
yang cukup besar (Kalra dkk 2004). bahaya paparan radiasi terhadap pasien. Resiko kanker dari
Pengaturan parameter scanning sangat penting untuk sinar-X diagnostik dilaporkan dari 0,6 % meningkat menjadi
diketahui mengingat bahwa dalam setiap pemeriksaan adanya 3,0 % dinegara maju (Baskan, dkk 2015).
variasi ukuran dan komposisi daerah anatomi yang Radiasi yang terkait dengan sebagian besar pemeriksaan
mempengaruhi kualitas citra dan intensitas radiasi. Komposisi diagnostik CT umumnya menggunakan paparan radiasi dosis
pasien sangat berpengaruh terhadap kualitas citra, karena rendah, namun yang menjadi perhatian adalah adanya efek
adanya perbedaan attenuasi jaringan pada tubuh. Misalnya, stokastik yang mengarah kekarsinogenis akibat radiasi.Efek
stokastik tidak memiliki batas ambang bawah dengan penting adalah automated exposure control (AEC). Automated
demikian seberapapun dosis yang diberikan walaupun kecil Exposure Control berkerja dengan cara menyesuaikan
biasa berhubungan dengan efek ini (Kalra dkk, 2006), keluaran arus tabung dan dosis radiasi berdasarkan diameter
sehingga yang menjadi fokus saat ini adalah menjaga dosis dan tingkat attenuasi dari objek yang discanning (Becker et al
radiasi yang diterima oleh tubuh serendah mungkin. 2011).
Dosis radiasi akan sebanding dengan jumlah foton dan Pengaturan nilai arus tabung adalah merupakan bagian
energi foton dalam berkas sinar-X, salah satu cara yang dapat dari optimasi protokol. Penggunaan AEC yang menyesuaikan
dilakukan untuk menjaga kualitas citra tetap optimal dan nilai mA yang digunakan. Untuk memastikan kualitas gambar
mengurangi dosis radiasi terhadap pasien yaitu dengan diatur dengan benar adalah dengan menggunakan image noise
mengoptimalkan nilai arus tabung (mAs). Optimalisasi arus level, refence mAs pada saat pengaturan AEC (AAPM RPT.96
tabung dapat dilakukan dengan menggunakan parameter 2008). Setiap jenis alat memiliki sistim automatic exposure
Automatic exposure control (AEC) atau mA modulation. control yang berbeda. Sistem automatic exposure control pada
Automatic Exposure Control mengacu pada teknik yang tiap pabrikan Computed Tomography dapat dilihat pada tabel
memungkinkan penyesuaian secara otomatis arus tabung pada
bidang x, y (angular modulation), sepanjang z-axis Tabel 1. Sistem atomatic exposure control pada beberapa
(longitudinal modulation), atau keduanya (combined pabrikan Computed Tomography
modulation). Perubahan arus tabung dilakukan sesuai dengan
Pengaturan Tingkat
ukuran bentuk masing-masing pasien dan kemampuan Pabrikan Sistem AEC
Kualitas Citra
atenuasi dari bagian tubuh yang dipindai. Operator Computed Siemens CARE Dose 4D Quality reference mAs
Tomography dapat memilih tingkat kualitas gambar yang
Philips DoseRight Reference image
diperlukan dan kemudian sistem dapat menyesuaikan arus
tabung untuk mendapatkan kualitas gambar yang telah GE Auto mA 3D Noise index
ditentukan dengan meningkatkan efisiensi radiasi (Kalra, dkk Toshiba Sure Exposure 3D Image quality level/standard
2005). deviation
Sistem AEC sangat penting untuk mengoptimasi kualitas
citra dan dosis radiasi terhadap pasien yang menjalani
pemeriksaan Computed Tomography. Teknik ini Cara terbaik untuk mengeahui dosis pasien dari
menggunakan radiografi localizer untuk menentukan ukuran penggunaan system AEC adalah dengan melihat indikator
pasien dan daerah redaman (attenuation) yang menyesuaikan dosis pada monitor Computed Tomography scan. Semua
kualitas citra dengan arus tabung.Tubuh dengan tingkat scanner modern saat ini telah menampilkan secara rutin nilai
attenuasi yang lebih tinggi di-scan dengan menggunakan arus Computed Tomography Dose Index (CTDIvol) dan Dose
tabung (mili ampere) yang tinggi dibandingkan dengan daerah Length Product (DLP) untuk setiap pemeriksaan. Dengan
tubuh dengan tingkat pelemahan atau attenuasi yang lebih memantau parameter ini sebelum dan setelah penggunaan
rendah. AEC, dampaknya terhadap dosis radiasi pada setiap
Pada setiap CT-scan telah memiliki berbagai protokol pemeriksaan dapat dinilai dengan baik (AAPM RPT.96 2008).
yang telah diprogram untuk jenis pemeriksaan yang berbeda, Pada beberapa klinis tertentu seperti pemeriksaan thorax
dengan pengaturan nilai tegangan tabung, arus tabung, waktu dan abdomen sistem AEC secara optimal dapat mengurangi
rotasi, lebar slice, dll. Pengaturan parameter umumnya dosis terhadap pasien sekitar 20-40% dan menghasilkan
ditetapkan berdasarkan “rata-rata” ukuran pasien. Radiografer kualitas citra yang menunjang diagnosis (McCollough, 2005).
dapat melakukan variasi parameter ini pada setiap pasien, Penelitian sebelumnya telah menunjukkan pengurangan dosis
biasanya melalui modifikasi arus tabung atau waktu rotasi radiasi yang cukup besar dan peningkatan kualitas citra
dengan mengubah nilai mAs (tube current – time product). dengan menggunakan teknik AEC pada pasien anak-anak dan
Pasien dengan postur tubuh yang besar akan membutuhkan dewasa (Kalra, dkk 2004). Pada beberapa rumah sakit pada
mAs yang tinggi untuk meningkatkan tingkat atenuasi dan ini protokol Computed Tomography head parameter automatic
juga akan meningkatkan noise citra. Begitu pula pada pasien exposure control dalam kondisi OFF atau dinonaktifkan.
anak-anak, akan menunjukkan kualitas gambar yang optimal Mengingat pada pencitraan Computed Tomography head mata
dengan menurunkan nilai mAs sesuai kebutuhan pasien. yang sering terpapar oleh radiasi primer (primary x-ray beam)
Perubahan parameter scanning tergantung pada instansi (Becker, 2011). Beberapa organ lain juga rentan terhadap
rumah sakit, tetapi dalam banyak kasus itu diserahkan kepada radiasi seperti otak.
penilaian radiografer. Salah satu cara yang paling efektif Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
adalah dengan menyesuaikan nilai arus tabung untuk pasien perbedaan noise citra dan perubahan dosis radiasi ketika
yang berbeda ukuran berdasarkan karakteristik dari pasien sistem automatic exposure control (AEC) diaktifkan dan
seperti tinggi badan, berat badan, indeks massa tubuh, atau dinonaktifkan pada pemeriksaan computed tomography head,
ukuran tubuh pasien (AAPM Rpt.96, 2008). dengan menggunakan sistem automatic exposure control
Computed Tomography scanner yang modern dilengkapi pabrikan Computed Tomography Toshiba Medical System.
dengan berbagai fitur teknis, yang berfungsi untuk
mengurangi paparan radiasi. Salah satu fitur yang paling
control dinonaktifkan atau AEC OFF nilai noise citra menunjukkan adanya perbedaan nilai noise citra head CT
cenderung mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 8,1. antar AEC pada posisi off dengan parameter automatic
Untuk mengetahui perbedaan noise citra ketika exposure control dinonaktifkan dengan sure exp.3D-low dose
mengaktifkan dan menonaktifkan parameter automatic dengan p value 0,001
exposure control dilakan uji beda One Way-Anova. Diperoleh Hasil Analisis Estimasi Dosis Radiasi
hasil seperti pada tabel 4. Analisis nilai estimasi dosis radiasi dianalisis dengan
mecatat nilai CTDIvol dan nilai DLP (Dose Length
Tabel 4. Perbedaan noise citra pada Aktifasi automatic exposure ProduComputed Tomography) ketika parameter automatic
control exposure control diaktifkan dan dinonaktifkan. Nilai dosis
Variabel p value radiasi dari scanning head phantom pada tiap parameter dapat
dilihat pada tabel 5.
Sure exp.3D-High Quality
Sure exp.3D-Standard Tabel 6. Estimasi Dosis Radiasi dari Scanning Head Phantom Ketika
0,003
Sure exp.3D-Low Dose Parameter Automatic Exposure Control Diaktifkan dan
AEC OFF Dinonaktifkan
CTDIvol DLP
Berdasarkan hasil uji beda pada interval kepercayaan Parameter
(mGy) (mGy*cm)
95%, antara noise citra ketika parameter automatic exposure
AEC ON :
control diaktifkan dan dinonaktifkan. Tidak terdapat Sure exp.3D-High Quality 121,8 3030,6
perbedaan yang signifikan pada anterior region, center region, Sure exp.3D-Standard 116,5 2990,9
dan posterior region, dengan nilai sig. 0,003 (p<0,05). Sure exp.3D-Low Dose 116,5 2795,9
Karena terdapat peredaan yang signifikan noise citra AEC-OFF 80,8 2231,1
ketika parameter automatic exposure control diaktifkan dan
dinonaktifkan, maka dilakukan uji lanjut/post hoc test. Uji Berdasarkan tabel 6 diatas nilai estimasi dosis radiasi
digunakan untuk engetahui variabel mana yang memiliki pada pengaktifan parameter automatic exposure control relatif
perbedaan yang signifikan menggunkan uji LSD. Diperoleh sama, sedangkan ketika parameter automatic exposure control
hasil seperti pada tabel 5. dinonaktifkan terjadi penurunan nilai dosis radiasi. Nilai dosis
tertinggi terukur ketika dilakukan pengaktifan parameter sure
Tabel 5. Perbedaan Noise Citra Ketika Parameter Automatic
Exposure Control Diaktifkan Dan Dinonaktifkan exp.3D-high quality dengan nilai dosis 3030,6 mGy*cm dan
nilai dosis terendah ketika parameter automatic exposure
Variabel p value control dinonaktifkan yaitu 2231,1 mGy*cm. Pada
AEC ON: pengaktifan sure exp.3D standard nilai dosis yang dihasilkan
Sure exp.3D-High Quality dengan Sure exp.3D Sandard 0,240
Sure exp.3D-High Quality dengan Sure exp.3D Low Dose 0,917
sebesar 2990,9 mGy*cm dan pada pengaktifan sure exp.3D
low dose nilai dosis yang dihasilkan sebesar 2795,9 mGy*cm.
Sure exp.3D-Standard dengan Low Dose 0,284
AEC OFF dengan Sure exp.3D-High Quality 0,001 DISKUSI
AEC OFF dengan Sure exp.3D-Standard 0,034 Berdasarkan hasil penelitian ini didapatkan bahwa
terdapat perbedaan noise citra yang signifikan ketika
AEC OFF dengan Sure exp.3D-Low Dose 0,001
parameter automatic exposure control (AEC) diaktifkan dan
Penelitian menunjukkan terdapat perbedaan nilai noise dinonaktifkan. Pengaktifan parameter automatic exposure
citra CT antara pengaktifan AEC dengan parameter sure control menghasilkan nilai rerata noise citra yang lebih baik
exp.3D-high quality dengan sure exp.3D-standard dengan p dengan dibandingkan dengan ketika parameter automatic
value 0,240. Perbandingan nilai noise citra head CT degan exposure control dinonaktifkan atau AEC-OFF pada
menggunakan pengaktifan AEC antara parameter sure pemeriksaan computed tomography head. Hal ini sesuai
exp.3D-high quality dengan sure exp.3D-low dose tidak dengan data pengukuran pada beberapa daerah intracranial
menunjukkan adanya perbedan dengan p value 0,917. region dan neck region. Akan tetapi pada pengaktifan
Demikian juga pada saat pengaktfan AEC dengan parameter parameter autmatic exposure control pada pemeriksaan
sure exp.3D-standard dengan sure exp.3D-low dose tidak computed tomography head menghasilkan intersitas dosis
menunjukkan adanya perbedaan nilai noise citra head CT radiasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan ketika
dengan p value 0,284. Hasil berbeda di tunjukkan ketika automatic exposure control dinonaktifkan.
melakukan perbandingan nilai noise citra head CT pada AEC Sistem automatic exposure control dikembangkan untuk
pada kondisi off dengan sure exp.3D-high quality memungkinkan menyesuaikan arus tabung secara otomatis
menunjukkan adanya perbedaan dengan p value 0,001. berdasarkan bentuk, ukuran, dan tingkat attenuasi untuk
Perbandingan nilai noise citra head CT pada saat AEC non meningkatkan kualitas citra yang konstan.
aktif dengan parameter sure exp.3D standard menunjukkan Pengaturan arus tabung (mA) berpengaruh terhadap
ada perbedaan dengan p value 0,034. Demikian pula noise citra dan intensitas radiasi. Pengaktifan parameter
perbandingan teknik AEC off dengansure exp.3D-low dose automatic exposure control memungkinkan penyesuaian arus
tabung secara otomatis. Penyesuaian arus tabung dilakukan pemeriksaan computed tomography head automatic exposure
sesuai dengan ukuran bentuk tubuh dan tingkat attenuasi dari control sebaiknya tidak diaktifkan.
bagian tubuh yang dipindai. Operator Computed Tomography Optimalisasi parameter scanning perlu dilakukan yang
dapat memilih tingkat kualias citra yang diinginkan dan melibatkan beberapa variabel seperti tegangan tabung, slice
kemudian sistem akan menyesuaikan arus tabung untuk thickness, collimation, dan pitch. Selain itu parameter
mendapatkan kualitas citra yang diperlukan dengan parameter reconstruksi citra juga sangat penting (Soderberg,
meningkatkan efisiensi radiasi (Kalra, dkk 2015). 2008). Pada studi yang dilakukan oleh Kalra dkk:2004,
Pada penelitian ini dilakukan eksperimen dengan pengaturan parameter scanning dapat mempengaruhi kualitas
beberapa perlakuan pada pemeriksaan Computed Tomography citra dan dosis radiasi. Sehingga kita dapat memonitor
head menggunakan Computed Tomography scan Toshiba sebagian besar parameter ini dan memodifikasinya untuk
ketika sistem automatic exposure control diaktifkan dan mendapatkan kualitas citra yang diinginkan dengan dosis
dinonaktifkan yaitu pengaktifan sure exp.3D-high quality, radiasi minimum yang diterima oleh pasien.
sure exp.3D standard, sure exp. 3D low dose dan AEC-OFF.
Hasil analisis statistik dengan uji One Way-Anova pada SIMPULAN
interval kepercayaan 95% menunjukkan ada perbedaan yang Berdasarkan hasil pengukuran pengaktifan automatic
signifikan (nilai p<0,05) noise citra ketika parameter exposure control menghasilkan noise yang lebih baik
automatic exposure control diaktifkan dan dinonaktifkan. Hal dibandingkan dengan ketika automatic exposure control
ini disebabkan oleh pada sistem AEC seorang radiografer dinonaktifkan yang menunjukan nilai noise cenderung
dapat memilih tingkat kualitas gambar yang diinginkan meningkat ( AEC-OFF).
dengan menetapkan standar deviasi deviasi dan batas mA Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
minimum dan maksimum (Soderberg, 2008), sehingga nilai noise citra yang signifikan ketika parameter automatic
pengaturan nilai arus tabung perlu dilakukan dengan teliti dan exposure control diaktifkan dan dinonaktifkan dengan nilai
hati-hati, karena mengurangi nilai mAs dapat meningkatkan signifikansi 0,003 (< 0,05). Berdasarkan hasil uji pos hoc
noise citra yang dapat mempengaruhi kualitas citra diagnostik. pengaktifan parameter automatic exposure control, sure
Sedangkan jika meningkatkan nilai mAs dapat berpengaruh exp.3D-high quality dengan sure exp.3D-standard, sure
terhadap dosis radiasi yang dihasilkan. exp.3D-high quality dengan sure exp.3D low dose, sure
Dari hasil analisis nilai estimasi dosis radiasi pada exp.3D-standard dengan sure exp.3D low dose tidak terdapat
pengaktifan parameter automatic exposure control relatif perbedaan yang bermakana, dengan nilai signifikansi berturut-
sama, sedangkan ketika parameter automatic exposure control turut 0,240; 0,917; dan 0,284; sedangkan pada AEC-OFF
dinonaktifkan terjadi penurunan nilai dosis radiasi. Pada dengan sure exp.3D-high quality, AEC-OFF dengan sure
pengaktifan automatic exposure control dosis radiasi yang exp.3D-standard, AEC-OFF dengan sure exp.3D-low dose,
dihasilkan lebih tinggi yaitu ketika pengaktifan parameter sure terdapat perbedaan yang bermakna, dengan nilai signifikansi
exp.3D-high quality,sure exp.3D standard dan sure exp.3D berturut-turut 0,001; 0,034; dan 0,001.
low dose. Hal ini disebabkan oleh struktur anatomi dari Pengaktifan automatic exposure control pada
kepala yang cenderung simetris dan homogen, pada sistem pemeriksaan computed tomography head memberikan dosis
automatic exposure controlcenderung mengatur arus tabung yang lebih tinggi dibandingkan dengan ketika parameter
lebih tinggi. automatic exposure control dinonaktifkan atau AEC-OFF.
Struktur anatomi tubuh pasien sangat berperan terhadap Dengan nilai dosis tertinggi ketika parameter sure exp.3D-
kualitas citra, karena dapat mempengaruhi intensitas sinar-X high quality diaktifkan yaitu 3030,6 mGy*cm, pada
yang ditransmisikan kedetektor. Ketika foton sinar-X yang pengaktifan sure exp.3D-Standard nilai dosis yang dihasilkan
terdeteksi sedikit, sehingga menghasilkan noise citra yang 2990,9 mGy*cm dan pada pengaktifan sure exp.3D-low dose
lebih tinggi . Hal ini disebabkan oleh pengaktifan parameter nilai dosis yang dihasilkan adalah 2795,9 mGy*cm sedangkan
automatic exposure control diatur berdasarkan tingkat kualitas nilai dosis terendah ketika parameter automatic exposure
citra yang diinginkan dengan menetapkan nilai mA (atau control dinonaktifkan (AEC OFF) yaitu 2231,1 mGy*cm.
mAs) pada protocol Computed Tomography scan mAs Sehingga dengan memperhatikan kepentingan klinis dan
“referensi”, yang diatur berdasarkan ukuran pasien rata-rata faktor keselamatan pasien terhadap pengaruh radiasi pada
dan kemudian menyesuaikan nilai arus tabung ukuran pemeriksaan computed tomography head automatic exposure
panampang tubuh pasien yang discanning. Penetapan sistem control sebaiknya tidak diaktifkan.
referensi mAs bertujuan untuk menjaga kulitas citra tetap
konstan (Keat.N, 2005). DAFTAR PUSTAKA
Pada penelitian ini dilakukan experimen dengan AAPM. 2008. The Measurement, Reporting, and Management of Radiation
mengaktifkan dan menonaktifkan parameter automatic Dose in CT Report 96. American Association of Physicists in
exposure control dengan parameter lain dilakukan Medicine: New York
pengontrolan agar tetap konstan, maka dihasilkan Baskan, O, Erol C, Ozbek H, Paksoy Y. 2015. Effect of Radiation Dose
Reduction on Image Quality in Adult Head CT with Noise-
pengurangan noise dan peningkatan dosis radiasi. Menurut Suppressing Reconstruction system with a 256 slice MDCT.
(Kalra dkk 2004) Dengan memperhatikan kepentingan klinis http://www.ncbi.nlm.nih.gov/ pubmed/26103494
dan faktor keselamatan pasien dari pengaruh radiasi pada
Becker, H.C., Augart, D., Karpitschka M., at.al. 2012. Radiation Exposure
and Image Quality of Normal Computed Tomography Brain Image
Acquired With Automated and Organ-Based Tube Current
Modulation Multiband Filtering and Iterative Reconstruction. An
article in Investigative Radiology.
Kalra, MK, Maher MM, Toth TL et al. 2004. Techniques and applications of
automatic tube current modulation for CT. Radiology 233:649-675.
Kalra, MK, Naz N, Rizzo SM, Blake MA. 2005. Computed tomography
radiation doseoptimization: scanning protocols and clinical
applications of automatic exposure control. CurrProbl Diagn Radiol
2005;34:171-181.
Kalra, MK, Saini S, Rubin GD. 2006. MDCT : From Protocols to Practice.
Springer-Verlag: Italia.
McCollough, CH. 2005. Automatic exposure control in CT: are we done yet?.
Radiology 237:7755-756
Soderberg, M. 2008. Automatic exposure control in CT:An Investigation
Between Different ManufacturersConsidering Radiation Dose and
Image Quality. Medical Radiation Physics Clinical Sciences, Lund
Lund University.