Cooking, Food & Wine">
Sinensis) Pada Proses Pembuatan Naget Daging Sapi Terhadap: Received: Oct 31, 2019 Accepted: Jan 14, 2020
Sinensis) Pada Proses Pembuatan Naget Daging Sapi Terhadap: Received: Oct 31, 2019 Accepted: Jan 14, 2020
Sinensis) Pada Proses Pembuatan Naget Daging Sapi Terhadap: Received: Oct 31, 2019 Accepted: Jan 14, 2020
Januari 2020
http://journal.unpad.ac.id/jthp/index
ISSN:
DOI: 10.24198/jthp.v1i1.24133
Sitasi:
Maulana, M. F., Suryaningsih, L., & Pratama, A. (2020). Pengaruh Penggunaan
Ekstrak Daun Teh Hijau (Camellia sinensis) pada Proses Pembuatan Naget Daging
Sapi terhadap Sifat Kimia. Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(1):34-40.
34
Maulana et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(1):34-40.
sapi yang kualitas rendah sehingga bia- Folin Coelteau 10%, pereaksi Natrium
ya produksi naget pun dapat ditekan. Karbonat 7,5%, dan larutan standar
Daging sapi yang berharga murah ini asam galat 1000 ppm.
biasanya mengandung banyak lemak
sehingga mempengaruhi sifat sifat ki- 2. Peralatan Penelitian
mia dari produk naget nantinya seperti Peralatan yang digunakan da-
kadar lemak, dan air. Penambahan anti- lam penelitian ini meliputi oven listrik,
oksidan alami dapat memperpanjang timbangan analitik, cawan alumunium,
masa simpan dan daya awet dari suatu desikator, tang penjepit, 1 set alat
produk pangan, dan salah satu anti- sokhlet, oven listrik, kertas saring bebas
oksidan alami tersebut terdapat dalam lemak, hekter, desikator, kuvet, batang
teh hijau (Bozkurt, 2006). pengaduk, labu ukur, pipet, alat spek-
Penggunaan antioksidan alami trofotometri, lap, tabung reaksi, soni-
mulai mendapat perhatian dari masya- kator, dan batang penggerus.
rakat karena memiliki dampak yang
kecil dibanding antioksidan sintetis. 3. Ekstraksi Daun Teh Hijau
Kandungan polifenol dalam teh meru-
pakan salah satu antioksidan alami Daun teh hijau kering sebanyak
yang bagus dan bermanfaat juga bagi 20 g direndam dengan 500 ml air men-
kesehatan manusia seperti antikanker, didih selama 5 menit. Ektrak daun teh
antidiabetes, dan anti penyakit degene- hijau didapatkan melalui proses penya-
ratif lainnya (Rohdiana, 2015; Rietveld ringan (Bozkurt, 2006). Ekstrak daun
& Wiseman et al., 2003). teh hijau (Camellia sinensis) yang digu-
Penelitian ini bertujuan untuk nakan sebagai pengawet alami akan
mengetahui pengaruh pemberian eks- ditambahkan pada adonan naget sapi
trak daun teh hijau (Camellia sinensis) dengan 4 konsentrasi, masing-masing
terhadap sifat kimia (kadar air, kadar 0%, 0,5%, 1%, dan 1,5% dari berat
lemak, dan kadar polifenol) naget daging.
daging sapi, konsentrasi penggunaan
ekstrak daun teh hijau (Camellia 4. Pembuatan Naget Sapi
sinensis) terbaik terhadap sifat kimia Pembuatan naget sapi dilakukan
naget daging sapi, dan mengetahui dengan cara menggiling daging terle-
respon yang diberikan (sifat kimia) dari bih dahulu, lalu ditambahkan dengan
setiap perlakuan yang berbeda beda. telur, tepung tapioka dan susu bubuk
untuk membentuk adonan. Adonan
MATERI DAN METODE yang terbentuk kemudian ditambah-
1. Bahan Penelitian kan bumbu yang sudah dihaluskan
Bahan dalam penelitian ini ter- meliputi bawang putih, garam dan lada
bagi menjadi bahan pembuatan naget bubuk, kemudian ditambahkan ekstrak
dan bahan analisis kimia. Bahan pem- daun teh hijau untuk masing-masing
buatan naget sendiri adalah daging perlakuan sebesar 0%, 0,5%, 1%, dan
sapi flank (200 gram per adonan), Teh 1,5%, lalu aduk hingga merata.
hijau (P1 sebesar 0%, P2 sebesar 0,5%, Adonan yang sudah tercampur
P3 sebesar1%, dan P4 sebesar 1,5% dari rata kemudian dimasukan ke loyang,
berat daging sapi dalam adonan), lalu dikukus selama 30 menit dengan
tepung terigu (10% dari berat daging), suhu 66-82°C. Adonan yang sudah ma-
telur ayam (2 sendok makan), susu tang ditiriskan, kemudian dimasukkan
bubuk (6% dari berat daging), dan dalam lemari pendingin selama ± 30
bumbu bumbu (Bawang putih 2%, lada menit, lalu dipotong-potong dengan
bubuk 1% dan garam 2% dari berat ukuran 1×3 cm dengan ketebalan 1,5
adonan). Bahan analisis kimia sendiri cm. Naget yang telah dipotong kemu-
terdiri dari sampel, kloroform, pereaksi dian dilumuri dengan tepung terigu
35
Maulana et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(1):34-40.
dan tepung panir, kemudian produk kan metode analisis polifenol menurut
naget sapi siap untuk dianalisis (Ghasemi et al., 2009).
(Thohari et al., 2017). Formulasi pembu-
atan naget daging sapi disajikan pada HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Rataan pengaruh penggunaan
ekstrak daun teh hijau (Camellia sinen-
5. Pengujian Kadar Air sis) pada proses pembuatan naget da-
ging sapi terhadap sifat kimia (kadar
Dilakukan pengujian kadar air air, kadar lemak, dan kadar polifenol)
untuk mengetahui jumlah air pada pro- disajikan pada Tabel 2.
duk naget sapi dengan ekstrak daun teh
hijau. Penghitungan kadar air dilaku- 1. Kadar Air
kan mengunakan metode analisis ka-
dar air menurut (Sudarmadji et al., Hasil uji kadar air menunjukkan
2003). bahwa penambahan ekstrak teh hijau
tidak memberikan pengaruh yang nya-
6. Pengujian Kadar Lemak ta pada kadar air naget daging sapi.
Hasil ini bisa disebabkan oleh beberapa
Dilakukan pengujian kadar le- faktor. Pertama, kandungan polifenol
mak untuk mengetahui jumlah lemak dalam ekstrak teh hijau cair yang digu-
pada produk naget sapi dengan ekstrak nakan dan tidak memberikan perbeda-
daun teh hijau. Penghitungan kadar le- an yang nyata pada variabel kadar air.
mak dilakukan mengunakan metode Menurut Do et al. (2014) ekstrak teh
analisis kadar lemak menurut (AOAC, hijau memiliki kandungan polifenol
2005). sebesar 6,25±0,24 mg GAE (Gallic Acid
Equivalent)/g, total flavonoid sebesar
7. Pengujian Kadar Polifenol 4,04±0,08 dengan hasil ekstraksi sebe-
sar 25,58±1,04%. Jumlah ini disebabkan
Dilakukan pengujian kadar poli- karena air bukanlah media ekstraksi
fenol untuk mengetahui jumlah polife- terbaik untuk mengekstrak polifenol,
nol pada produk naget sapi dengan sehingga jumlah tersebut tidak cukup
ekstrak daun teh hijau. Penghitungan besar untuk memberikan perubahan
jumlah polifenol dilakukan mengguna- yang nyata pada kadar air.
36
Maulana et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(1):34-40.
Tabel 2. Rataan Pengaruh Perlakuan terhadap Sifat Kimia Naget Daging Sapi
Perlakuan
Peubah
P1 P2 P3 P4
Kadar Air (%) 53,19 54,37 54,26 54,01
Kadar Lemak (%) 12,24 13,70 13,30 13,23
Kadar Polifenol (mg/kg) 233,19 a
255,99 a
253,23 a
305,96b
Keterangan:
P1 : Pemberian konsentrasi ekstrak teh hijau 0%.
P2 : Pemberian konsentrasi ekstrak teh hijau 0,5%.
P3 : Pemberian konsentrasi ekstrak teh hijau 1%.
P4 : Pemberian konsentrasi ekstrak teh hijau 1,5%.
37
Maulana et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(1):34-40.
Hasil uji jarak berganda duncan me- si 0% (P1), 0,5% (P2), dan 1% (P3)
nunjukkan bahwa pemberian ekstrak masing masing tidak berbeda nyata.
teh hijau pada naget daging sapi de- Penemuan ini sesuai dengan pernya-
ngan konsentrasi 1,5% (P4) nyata taan dari (Urquaiaga et al., 2018) yang
(P<0,05) dengan kadar polifenol sebe- menyatakan pada penelitiannya bahwa
sar 305,96 mg/kg dan lebih besar di- tidak ada perbedaan kadar polifenol
bandingkan dengan konsentrasi 0% yang signifikan pada perlakuan kontrol
(P1), 0,5% (P2), dan 1% (P3). Hasil ini dibandingkan dengan perlakuan yaitu
dapat disebabkan karena pemberian injeksi limbah wine berpolifenol pada
ekstrak teh hijau pada (P4) paling besar burger daging sapi karena pada perla-
diantara lainnya. kuan kontrol sendiri sudah terdapat
Perlakuan P4 yang berbeda nya- kandungan polifenol yang berasal dari
ta ini sesuai dengan pendapat (Essa & campuran adonan. Dalam penelitian
Elsebaie, 2018) yang menyatakan bah- ini, dapat diduga bahwa P1, P2, dan P3
wa penambahan ekstrak biji kurma sudah terdapat kadar polifenol kerena
pada produk burger dengan ekstrak polifenol ini berasal dari tepung terigu,
kurma yang mengandung senyawa bawang putih, dan lada yang ditam-
polifenol sebesar 25% memberikan pe- bahkan dalam adonan tetapi dalam
ngaruh yang nyata dibandingkan per- jumlah yang lebih sedikit dibanding-
lakuan kontrol. Hal ini disebabkan kan P4. Perbedaan jumlah ini menye-
semakin tinggi konsentrasi yang dibe- babkan tidak adanya perubahan yang
rikan maka kadar polifenol semakin signifikan dengan P2 dan P3 yang di-
banyak. Kondisi semakin banyaknya tambahkan ekstrak teh hijau berpoli-
kadar polifenol ini juga dipengaruhi fenol. (Rodov & Chkhikvishvili, 2010;
oleh persentase bahan penyusun naget Hitmahani & Srinivasan, 2014; Chen et
per adonan. Bahan penyusun tersebut al., 2014).
antara lain adalah lada, bawang putih Dilakukan juga uji polinomial
dan garam yang berbeda beda antar untuk mengetahui hubungan yang di-
perlakuan. Bahan penyusun seperti ga- berikan oleh perlakuan terhadap kadar
ram dan lada dapat mengurangi kadar polifenol. Uji yang telah dilakukan
air, sehingga kadar polifenolnya me- meperoleh hasi pada Ilustrasi 1. Regresi
ningkat (Rodov & Chkhikvishvili, linear dipilih karena nilai signifikan-
2010). Pemberian ekstrak teh hijau pada sinya lebih kecil daripada 0,05 (P<0,05).
perlakuan P4 merupakan yang terbesar Terlihat bahwa koefisien determinasi
dan memberikan kinerja yang baik da- yang diperoleh sebesar 0,8079 dengan
lam tingkat penambahan yang ter- persamaan y= 21,554x + 208,21. Hasil
tinggi. Peristiwa ini juga disertai de- ini memberikan arti bahwa ekstrak teh
ngan interaksi antara bahan penyusun hijau yang diberikan memberikan pe-
dengan daging yang lebih baik pada ngaruh sebanyak 80,79% pada kadar
konsentrasi tertinggi sehingga perlaku- polifenol yang dihasilkan. Sisa sebesar
an P4 berbeda nyata dengan perlakuan 19,21% merupakan pengaruh yang da-
lainnya. pat berasal dari berbagai proses, seperti
Data pada Tabel 2 menunjukkan pada saat pembuatan naget daging sapi
bahwa kadar polifenol pada konsentra- dan metode analisis kadar polifenol.
38
Maulana et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(1):34-40.
Kadar Polifenol
250,00
200,00
150,00
100,00 y = 21,554x + 208,21
50,00 R² = 0,8079
-
0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5
Perlakuan (Pn)
Penambahan ekstrak teh hijau Chen, S., Shen, X., Cheng, S., Li, P., Du,
sebesar 1,5% dapat digunakan dalam J., Chang, Y., & Meng, H. (2013).
pembuatan naget daging sapi karena Evaluation of garlic cultivars for
memberikan peningkatan pada kadar polyphenolic content and anti-
polifenol. Perlu adanya penelitian lebih oxidant properties. PloS one,
lanjut untuk meneliti manfaat ekstrak 8(11):e79730. doi:10.1371/jour-
teh hijau dalam bentuk ekstrak yang nal.pone.0079730.
berbeda, jenis pelarut ekstrak yang ber-
beda, dan konsentrasi ekstrak yang le- DeMan, J. M., Finley, J., Hurst, W. J., &
bih tinggi. Penggunaan ekstrak teh hi- Lee, C. (2018). Principle of Food
jau sebaiknya dipadukan dengan zat Chemistry. Springer: United
antioksidanyang lain karena zat aktif States. 39-116.
polifenol bekerja sinergis dengan anti-
oksidan lain seperti asam askorbat. Do, Q. D., Angkawijaya, A. E., Tran-
Nguyen, Phuong-Lan, Huynh,
DAFTAR PUSTAKA L. H., Soetaredjo, F. E., Ismadji,
AOAC. (2005). Official Methods of Ana- S., & Ju, Y. (2014). Effect of
lysis. Association of Official Analy- extraction solvent on total phe-
tical Chemists. Benjamin Franklin nol content, total flavonoid
Station: Washington. content, and antioxidant activity
of Limnophila aromatica. Journal
Arizka, A. A. & Daryatmo, J. (2015). of Food and Drug Analysis, 296-
Changes of Water Content and 302.
39
Maulana et al., 2020 | Jurnal Teknologi Hasil Peternakan, 1(1):34-40.
Essa, R. Y., & Elsebaie, E. M. (2018). Rietveld A. & Wiseman. S. (2003). Anti-
Effect of Using Date Pits Powder oxidant effects of tea: evidence
as a Fat Replacer and Anti Oxi- from human clinical trials. J
dative Agent on Beef Burger Nutr., 133:3285-3292.
Quality. J. Food and Dairy Sci.,
9(2):91-96. Rohdiana, D. (2015). Teh: Proses, Ka-
rakteristik dan Komponen Fung-
Fu, Z., Yoo, J. Y., Michelle, Zhou, W., sionalnya. Food Review Indonesia,
Zhang, L., Chen, Y., & Lu, J. 10:34-38.
(2017). Effect of (-)-epigabllo-
catehcin gallate (EGCG) extrac- Rodov, V. & Chkhikvishvili, I. (2010).
ted from green tea in reducing Hydrophilic and lipophilic anti-
the formation of acrylamide oxidant capacities of Georgian
during bread baking process. spices for meat and their possible
Food Chemistry, 9(50):1-24. health implications. Georgian
Medical News. 1-8.
Ghasemi, K., Ghasemi, Y., Ebrahim-
zadeh, & Ali, M., (2009). Anti- Thohari, I., Mustakim, M. C. P., &
oxidant Activity, Phenol, and Premy, P. P. (2017). Teknologi
Flavonoid Contents of 13 Citrus Hasil Ternak. UB Press: Malang.
Species Peels and Tissues. Pakis- 9-12.
tan Journal of Pharmaceutical Sci-
ence, 22(3):277-281. Urquaiga, I., Danitza, T., Maria, J. M.,
Catalina, U., Druso, P., Sara, D.,
Han, J., Britten, Ml., St-Gelais, D., Paula, M. C., Ludwig, A., Juan,
Champagne, C. P., Fustier, P., C. C., Guadalupe, E., & Attilio, R.
Salmieri, S., & Lacroix, M. (2010). (2018). The Consumption of Beef
Effect of polyphenolic ingre- Burgers Prepared Wine Grape
dients on physical characteristics Pomace Flour Improves Fasting
of cheese. Food Research Inter- Glucose, Plasma Antioxidant
national, 44:494-497. Levels, and Oxidati Damage
Markers in Humans: A Con-
Hitmahani, G. & Srinivasan, K. (2014). trolled Trial. Nutrients, 10(10):
Bioaccessibility of polyphenols e1388.
from wheat (Triticum aestivum),
sorghum (Sorghum bicolor), green Yamaguchi, K. K. L., Lamarao, C. V.,
gram (Vigna radiata), and chick- Aranha, E. S. P., Souza, R. O. S.,
pea (Cicer arietinum) as influen- Oliveira, P. D. A., Vasconcellos,
ced by domestic food processing. M. C., Lima, E. S., & Veiga-
J Agric Food Chem, 62(46):11170-9. Junior, V. F. (2017). HPLC-DAD
Profile of Phenolic Compunds,
Sudarmadji, S., Haryono, B., & Suhardi. Cytotoxicity, Antioxidanr and
(2003). Prosedur untuk Uji Ana- Anti-Inflammatory Activities of
lisis Makanan dan Pertanian. The Amazon Fruit Caryocar
Liberty: Yogyakarta. 1-160. villosum. Quím. Nova 40(5): 1-6.
40