Study Aids & Test Prep">
Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Untuk Mengases Keterampilan Proses Dalam Praktikum Senyawa Polar Dan Non Polar Kelas X Sma
Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Untuk Mengases Keterampilan Proses Dalam Praktikum Senyawa Polar Dan Non Polar Kelas X Sma
Pengembangan Instrumen Penilaian Kinerja Siswa Untuk Mengases Keterampilan Proses Dalam Praktikum Senyawa Polar Dan Non Polar Kelas X Sma
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kelayakan instrumen
penilaian kinerja siswa dalam praktikum senyawa polar dan non polar yang ditinjau
dari validitas konstruksi, isi, dan kebahasaan. Penelitian ini merupakan penelitian
pengembangan yang mengacu pada model 4-D (four-D Models) menurut Thiagarajan
yaitu Define (Pendefinisian), Design (Perancanangan), Develop (Pengembangan), dan
Disseminate (Penyebaran). Penelitian ini dibatasi sampai tahap pengembangan. Hasil
validasi oleh dosen kimia dan guru kimia memperoleh persentase penilaian validitas
konstruksi sebesar 80,6% (layak), validitas isi sebesar 84,7% (sangat layak), dan
validitas kebahasaan sebesar 86,1% (sangat layak). Berdasarkan hasil analisis data
penelitian dapat disimpulkan bahwa instrumen penilaian kinerja siswa dalam
praktikum senyawa polar dan non polar yang dikembangkan layak digunakan sebagai
instrumen penilaian kinerja siswa.
Kata Kunci: penilaian kinerja siswa, keterampilan proses, senyawa polar dan non
polar
Abstract
The purpose of this research was to describe the validity of student performance
assessment instruments in practical of polar and non polar compounds in terms of
the construction validity, content, and language. This research was development
research referred to 4-D models (four-D Models) according Thiagarajan that are
Define (Defining stage), Design (Designing stage), Develop (Developmental stage),
and Disseminate (Disseminating stage). This research was confined until
development stage. The validation result by chemistry lecturers and teachers got the
assessment percentage in the construction validity was of 80,6% (feasible), content
validity was of 84,7% (very feasible), and language validity was of 86,1% (very
feasible). Based on the result of data analyze could conclude that the student
performance assessment instruments in practical of polar and non polar compounds
developed was feasible to use as student performance assessment instruments.
Keywords: student performance assessment, process skills, polar and non polar
compounds
PENDAHULUAN
Pada hakikatnya ilmu kimia merupakan hukum. Kimia sebagai proses meliputi
produk dan proses. Kimia sebagai produk keterampilan-keterampilan yang disebut
meliputi sekumpulan pengetahuan kimia keterampilan proses dan sikap-sikap yang
yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan dimiliki oleh para ilmuan yang disebut
169
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 3, No. 03, pp. 169-175 , September 2014
sikap ilmiah. Salah satu bentuk proses menekankan pada apa yang seharusnya
pembelajaran kimia yang dapat dinilai, baik proses maupun hasil dengan
mengakomodasi kedua hakikat ilmu kimia berbagai instrumen penilaian yang
yaitu pembelajaran melalui kegiatan disesuaikan dengan tuntutan kompetensi
praktikum. Firman (dalam Siahaan [5]) yang ada di Kompetensi Inti (KI) dan
mengungkapkan bahwa kegiatan Kompetensi Dasar (KD). Penilaian
praktikum dapat dipakai untuk autentik memperhatikan keseimbangan
mengembangkan keterampilan- antara penilaian kompetensi sikap,
keterampilan proses, membangkitkan pengetahuan dan keterampilan yang
minat belajar, dan memberikan bukti-bukti disesuaikan dengan perkembangan
bagi kebenaran teori serta memudahkan karakteristik peserta didik sesuai dengan
siswa mempelajari konsep kimia yang jenjangnya [3].
abstrak. Salah satu instrumen penilaian yang
Berdasarkan hasil wawancara dengan sesuai dengan inti dari penilaian autentik
salah satu guru kimia di SMA Negeri 1 dan dapat digunakan menilai keterampilan
Madiun, diketahui bahwa materi senyawa proses serta ketercapaian kompetensi
polar dan non polar belum pernah dalam melakukan kegiatan praktikum di
diajarkan melalui kegiatan praktikum laboratorium adalah penilaian kinerja
karena keterbatasan bahan, padahal (Performance Assessment) [3]. Penilaian
konsep materi tersebut banyak diterapkan kinerja (unjuk kerja) merupakan penilaian
dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, yang meminta peserta didik untuk
tuntutan Kompetensi Dasar pada materi mendemonstrasikan dan mengaplikasikan
senyawa polar dan non polar adalah pengetahuan ke dalam konteks yang sesuai
merancang dan melakukan percobaan dengan kriteria yang ditetapkan [2]. Hasil
untuk menyelidiki kepolaran senyawa. penilaian yang diperoleh dengan
Semua materi pelajaran di sekolah mengggunakan instrumen penilaian
diharapkan dapat dinilai secara utuh kinerja lebih otentik daripada yang
sehingga dapat menunjukkan kemajuan diperoleh dengan menggunakan tes klasik,
belajar yang sesungguhnya terutama untuk dengan kata lain butir-butirnya lebih
materi pelajaran IPA (fisika, biologi, dan mencerminkan kemampuan yang
kimia). Penilaian dilakukan oleh guru diperlukan dalam praktek kehidupan
terhadap hasil pembelajaran untuk sehari-hari [1].
mengukur tingkat pencapaian kompetensi Instrumen penilaian kinerja yang baik
peserta didik, serta digunakan sebagai harus tervalidasi oleh ahli materi dan guru
bahan penyusunan laporan kemajuan hasil kimia baik dari segi konstruksi, isi, dan
belajar, dan memperbaiki proses kebahasaan sehingga penilaian kinerja
pembelajaran. Berdasarkan hasil memenuhi kriteria untuk menilai kinerja
wawancara, diketahui bahwa penilaian siswa yang meliputi kompetensi
dalam kegiatan praktikum belum pengetahuam, keterampilan, dan sikap.
dilakukan secara maksimal. Hal ini tidak Tujuan penelitian ini adalah
sesuai dengan penilaian dalam kurikulum mendeskripsikan kelayakan instrumen
2013 yaitu penilaian autentik (authentic penilaian kinerja siswa untuk mengases
assessment). Penilaian autentik adalah keterampilan proses dalam praktikum
kegiatan menilai peserta didik yang
170
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 3, No. 03, pp. 169-175 , September 2014
senyawa polar dan non polar ditinjau dari Tabel 1. Skala Likert
validitas konstruksi, isi, dan kebahasaan. Penilaian Nilai/ Skor
Sangat memenuhi kriteria 4
Memenuhi kriteria 3
METODE Tidak memenuhi kriteria 2
Jenis penelitian ini adalah penelitian Sangat tidak memenuhi 1
pengembangan yang bertujuan untuk kriteria
menghasilkan lembar penilaian kinerja Riduwan [4]
siswa yang meliputi kompetensi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap Rumus yang digunakan untuk
beserta kriteria penskoran untuk setiap menghitung persentase adalah sebagai
kompetensi tersebut. Penelitian ini berikut:
mengacu pada model 4-D (four-D Models)
yang dikemukakan oleh Thiagarajan
(1974) yang terdiri dari empat tahap
pengembangan yaitu Define Persentase yang diperoleh
(Pendefinisian), Design (Perancanangan), diinterpretasikan dengan menggunakan
Develop (Pengembangan) dan skor sebagai berikut:
Disseminate (Penyebaran). Penelitian ini
hanya terbatas sampai pada tahap Develop Tabel 2. Interpretasi Skor Validasi
(Pengembangan). Persentase Kriteria
Metode pengumpulan data yang 0,0% - 20,9% Sangat tidak layak
21,0% - 40,9% Tidak layak
digunakan dalam penelitian 41,0% - 60,9% Cukup layak
pengembangan instrumen penilaian 61,0% - 80,9% Layak
kinerja siswa dalam praktikum senyawa 81,0%- 100% Sangat layak
polar dan non polar adalah metode Riduwan [4]
angket. Angket berupa lembar telaah dan
Berdasarkan kriteria tersebut,
validasi yang digunakan untuk
instrumen penilaian kinerja siswa
mengumpulkan data tentang pendapat,
dikatakan memenuhi kriteria apabila
saran, dan penilaian dari dosen dan guru
persentasenya ≥61,0%.
kimia terhadap kelayakan instrumen
penilaian kinerja siswa yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
dikembangkan.
Hasil penelitian pengembangan
Analisis data angket telaah dari dosen
instrumen penilaian kinerja siswa untuk
dan guru kimia digunakan untuk
mengases keterampilan proses dalam
memperbaiki komponen dalam instrumen
praktikum senyawa polar dan non polar
penilaian kinerja. Analisis data hasil
dilihat berdasarkan kriteria konstruksi, isi,
validasi dilakukan dengan menggunakan
dan kebahasaan. Berikut adalah
metode diskriptif kuantitatif yang
rekapitulasi hasil validasi instrumen
menggunakan persentase. Analisis ini
penilaan kinerja siswa oleh dosen kimia
dilakukan dengan menggunakan
dan guru bidang studi kimia.
perhitungan skala Likert menurut
Riduwan.
171
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 3, No. 03, pp. 169-175 , September 2014
172
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 3, No. 03, pp. 169-175 , September 2014
173
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 3, No. 03, pp. 169-175 , September 2014
174
UNESA Journal of Chemical Education ISSN: 2252-9454
Vol. 3, No. 03, pp. 169-175 , September 2014
yang baik dan benar serta komunikatif digunakan lebih luas serta perlu adanya
sesuai dengan taraf perkembangan peserta kegiatan lanjutan untuk melatihkan
didik [3]. keterampilan proses pada siswa meliputi
Berdasarkan rekapitulasi data validasi merumuskan masalah, menyusun
kebahasaan instrumen penilaian kinerja hipotesis, mengidentifikasi variabel,
siswa pada tabel 4.4. diketahui bahwa menganalisis data, dan menarik
instrumen penilaian kinerja siswa yang kesimpulan.
disusun memperoleh persentase sebesar
86,1%. Menurut Riduwan [4], persentase DAFTAR PUSTAKA
pada interval 81,0%-100% termasuk
dalam kriteria sangat layak. Hasil ini 1. Ahiri, Jafar dan Hafid, Anwar. 2011.
menunjukkan bahwa instrumen penilaian Evaluasi Pembelajaran dalam Konteks
kinerja siswa pada materi senyawa polar KTSP. Bandung: Humaniora.
dan non polar yang dikembangkan
termasuk dalam kriteria sangat layak 2. Azizah, Utiya. 2010. Perencanaan Tes
ditinjau dari validitas kebahasaan. dan Non Tes. Surabaya: Unesa Press.
175