[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
128 tayangan19 halaman

Modul Praktikum Entomologi

1. Modul ini membahas tentang Arthropoda yang berperan sebagai vektor penyakit, yaitu Ordo Acarina (tungau dan caplak), Ordo Hemiptera (Reduviidae), Ordo Siphonaptera (pinjal), dan Ordo Diptera (nyamuk). 2. Masing-masing ordo dijelaskan ciri-cirinya secara morfologi dan peranannya sebagai vektor penyakit tertentu, seperti penyakit demam berdarah, malaria, dan lainny

Diunggah oleh

Brillian Adexa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
128 tayangan19 halaman

Modul Praktikum Entomologi

1. Modul ini membahas tentang Arthropoda yang berperan sebagai vektor penyakit, yaitu Ordo Acarina (tungau dan caplak), Ordo Hemiptera (Reduviidae), Ordo Siphonaptera (pinjal), dan Ordo Diptera (nyamuk). 2. Masing-masing ordo dijelaskan ciri-cirinya secara morfologi dan peranannya sebagai vektor penyakit tertentu, seperti penyakit demam berdarah, malaria, dan lainny

Diunggah oleh

Brillian Adexa
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 19

MODUL PRAKTIKUM ENTOMOLOGI

ARTHROPODA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT

Entomologi Kedokteran ialah ilmu yang mempelajari tentang vektor, kelainan dan penyakit
yang disebabkan oleh Artropoda. Artropoda mempunyai 4 tanda morfologi yang jelas yaitu badan
beruas-ruas, umbai-umbai beruas – ruas pula, eksoskelet dan bentuk badan simetris bilateral. Sebelah
luar badan serangga dilapisi oleh kitin yang pada bagian tertentu mengeras dan membentuk
eksoskelet. Eksoskelet ini berfungsi sebagai penguat tubuh, pelindung alat dalam, tempat melekat
otot, pengatur penguapan air dan penerus rangsang berasal dai luar badan. Umbai-umbai tumbuh
menurut fungsinya : pada kepala tumbuh menjadi antena dan mandibula, pada toraks menjadi kaki
dan sayap, pada abdomen menjadi kaki pengayuh. Seperti pada hewan vertebrata ,artropoda juga
mempunyai sistem pencernaan, pernafasan (dengan trakea), saraf( otak dan ganglion), peredaran
darah (terbuka) dan sistem reproduksi.

Artropoda yang penting dalam bidang kesehatan yaitu :

A. Kelas Crustecea : Ordo Eucopepoda, Ordo Decapoda

B. kelas Myriapoda: Ordo Chilopoda, Ordo Diplopoda

C. Kelas Arachnida: Ordo Scorpionida, Ordo Araneida, Ordo Acarina dan Ordo Pedipalpida

D. Kelas Insecta: Ordo Phthiraptera , Ordo Hemiptera, Ordo Siphonaptera, dan Ordo Diptera

Peranan Artropoda yaitu :

1. Penyebab langsung dari penyakit

2. Tuan rumah perantara

3. Vektor penyakit

Pada modul ini akan dibahas Arthropoda yang berperan sebagai vektor yaitu Ordo Acarina,
Ordo Hemiptera, Ordo Siphonaptera dan Ordo Diptera.

1. ORDO ACARINA
Morfologi
Ordo Acarina tidak mempunyai abdomen yang bersegmen. Segmen cephalothorax dan
segmen abdomen telah menjadi satu sehingga ubuhnya berbentuk seperti kantung.
Kepalanya mengalami kemunduran dan mengecil, juga tidak memiliki sayap dan antena.
Terdapat 2 golongan besar dalam ordo Acarina yaitu Ticks (caplak) dan Mites ( tungau)
yang mudah dibedakan atas dasar rambut tubuh, ukuran tubuh, kulit tubuh dan mulut serta
jenis gigi-giginya.
Ticks pada umumnya tidak mempunyai rambut, mempunyai ukuran tubuh yang dapat
dilihat dengan mata telanjang dan memiliki kulit tubuh tebal yang tidak tembus sinar. Mulut
ticks mudah dilihat dengan mikroskop, yang tampak dilengkapi dengan gigi-gigi pemotong dan
gigi-gigi untuk melekatkan diri pada tubuh induk semangnya.
Mites umumnya mempunyai rambut tubuh yang panjang, ukuran tubuhnya sangat
kecil sehingga harus dilihat dengan mikroskop dan memiliki tubuh yang transparan oleh
karena kulit tubuhnya sangat tipis. Mulut mites letaknya tersembunyi sehingga sulit dilihat
dan tidak dilengkapi dengan gigi-gigi.
Peranan ticks dalam bidang kesehatan yaitu :
a. Penyebab langsung dari penyakit :
1. Menyebabkan dermatosis karena gigitannya, kehilangan darah atau cairan dan Alergi.
2. Karena mempunyai Ixovotoxin, gigitannya dapat menimbulkan tick paralyse
b. Penular penyakit secara :
1. Transtadial : semua stadium mampu menularkan penyakit
2. Transovarial : penularan terjadi dari induk kepada generasi berikutnya melalui ovarium dan
sel telur
c. Mikroorganisme yang ditularkan oleh Ticks adalah :
1. Rickettsia
2. Virus
3. Bakteri
4. Protozoa.
Gambar Mites (Tungau) Gambar Ticks (Caplak)

2. ORDO HEMIPTERA
Morfologi
Ada yang bersayap, ada yang tidak bersayap
Sayap pertama tebal pangkalnya, ujungnya membranous
Mulut : menusuk, mengisap
Proboscis : beruas-ruas, waktu istirahat melipat di toraks

Morfologi Reduviidae
Kepala kecil
Mempunyai mata majemuk dan 2 ocelli
Antena 4 segmen
Proboscis : langsing terdiri dari 3 segmen
Bersayap
Siklus hidup Reduviidae
Metamorfosa tidak lengkap : telur-nimfa-dewasa
Telur menetas dalam waktu 10-30 hari
Jantan dan betina mengisap darah serangga, kadang-kadang mamalia dan manusia
Gigitan menimbulkan nyeri, bengkak, gatal, selulitis, limfangitis
Penular penyakit : Trypanosoma cruzi
Gambar Reduviidae

ORDO SIPHONAPTERA
Morfologi umum pinjal (flea) :
Tubuh pipih berukuran 1,5 sampai 4 mm, tidak bersayap
Mulut tersembunyi, berfungsi untuk menusuk dan menghisap.
Mempunyai kaki-kaki panjang dan kuat untuk meloncat
Pada daerah dekat mata terdapat ocular bristle
Mempunyai abdomen 10-12 segmen : Pada segmen ke-8 atau ke-9 terdapat spermatheca
(pinjal betina), sedangkan pada jantan, penis terdapat pada segmen abdomen ke-5 atau ke-6
Comb (ctenidium) penting untuk diferensiasi pinjal :
1. Genal Comb terdapat di atas mulut
2. Thoracal (pronotal) comb terdapat di segmen pertama dari torak
Pinjal sebagai vektor dari penyakit
1. Pes(pasteurella pestis) : Xenopsylla cheopis, Pulex irritans
2. Endemic typhus (Rickettsia mooseri) : Xenopsylla cheopis, Nosopsyllus fasciatus
Pinjal sebagai intermediate host
1. Dipylidium caninum : Ctenocephalides canis, C.felis, Pulex irritans
2. Hymenolepis diminuta : Ctenocephalides canis, C.felis, Pulex irritans, Xenopsylla cheopis,
Nosopsyllus fasciatus

Gambar Ctenocephalides felis Gambar Ctenocephalides canis

Gambar Pulex irritans Gambar Xenopsylla cheopis

ORDO DIPTERA
Ciri-ciri khas ordo Diptera yaitu :
1. Mempunyai 2 sayap yang terdapat pada mesotoraks
2. Terdapat halter alat keseimbangan yang berasal dari modifikasi sayap pada metatoraks(lalat)
3. Mata majemuk (Compoun eyes) : juga mempunyai 3 ocelli
4. Metamorfosis : holometabola
5. Mulut : mengisap ( sucking)

1. Famili Culicidae
Ciri-ciri umum
1. Tubuh, sayap dan proboscis berbentuk kecil, langsing
2. Antena : nyamuk jantan berbulu panjang (plumose), nyamuk betina berbulu pendek ( pilose)
3. Larva dan pupa hidup di air (aquatic)
4. Tidak mempunyai ocelli
Terdapat 3 subfamili nyamuk yaitu :
A. Ciri-ciri khas subfamili Toxorhynchitinae
1 . Ukuran nyamuk dewasa maupun larva jauh lebih besar dari pada ukuran nyamuk lainnya
2. Baik jantan maupun betina tidak menghisap darah
3. Larva bersifat kanibalis dan juga memangsa larva-larva nyamuk lain
4. Proboscis melengkung kebawah

B. Ciri-ciri khas subfamili Culicinae


1. Hanya yang betina menghisap darah
2. Panjang palpus betina kurang dari separuh panjang proboscis
3. Scutellum trilobi
4. Abdomen mempunyai sisik-sisik lebar mendatar
5. Larva mempunyai siphon, tidak mempunyai palmate hair
Siphon Culex : panjang, langsing dengan beberapa hair tufts
Siphon Aedes : pendek, gemuk dengan satu pasang hair tufts
Siphon Mansonia : berujung lancip, berpigmen gelap
6. Letak telur :
Culex : berderet-deret seperti rakit
Aedes : diletakkan satu demi satu
` Mansonia : diletakkan satu demi satu
C. Ciri-ciri khas Anophelinae
1. Hanya yang betina menghisap darah
2. Palpus nyamuk betina maupun jantan sama panjang dengan proboscis. Pada yang jantan ujung
palpus membesar (club shaped)
3. Scutellum tidak berlobus
4. Abdomen tidak bersisik
5. Larva tidak mempunyai siphon, tetapi mempunyai palmate hair
6. Telur mempunyai pelampung, terletak sejajar dengan permukaan air dan diletakkan satu persatu

Gambar larva nyamuk


LAPORAN PRAKTIKUM ENTOMOLOGI BLOK 14

No Keterangan Gambar
No Keterangan Gambar
No Keterangan Gambar
No Keterangan Gambar
No Keterangan Gambar
No Keterangan Gambar
No Keterangan Gambar
No Keterangan Gambar
No Keterangan Gambar
No Keterangan Gambar

Anda mungkin juga menyukai