[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
333 tayangan7 halaman

Bahan Ajar....

Puisi ini membahas tentang puisi sebagai salah satu karya sastra yang terdiri dari unsur intrinsik seperti tema, makna, amanat, dan suasana. Materi ini juga menjelaskan cara mengidentifikasi unsur-unsur tersebut dalam sebuah puisi, seperti menganalisis judul, latar, majas, baris dan bait, serta tipografi. Contoh puisi "Doa" kemudian dianalisis struktur intrinsiknya.

Diunggah oleh

fiantongo
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
333 tayangan7 halaman

Bahan Ajar....

Puisi ini membahas tentang puisi sebagai salah satu karya sastra yang terdiri dari unsur intrinsik seperti tema, makna, amanat, dan suasana. Materi ini juga menjelaskan cara mengidentifikasi unsur-unsur tersebut dalam sebuah puisi, seperti menganalisis judul, latar, majas, baris dan bait, serta tipografi. Contoh puisi "Doa" kemudian dianalisis struktur intrinsiknya.

Diunggah oleh

fiantongo
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 7

BAHAN AJAR CETAK ─ LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

PUISI

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.16. Mengidentifikasi 3.16.1. Mendefinisikan tentang Puisi.
suasana, tema, dan makna 3.16.2. Mengidentifikasikan tentang Puisi dilihat dari; tema; makna/isi;
beberapa puisi yang amanat; dan suasana.
terkandung dalam antologi
puisi yang diperdengarkan atau
dibaca.
4.16. Mendemonstrasikan 4.16.1. Memusikalisasikan dan menanggapi salah satu puisi dari
(membacakan atau antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal,
memusikalisasikan) satu puisi ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo).
dari antologi puisi atau .
kumpulan puisi dengan
memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik
dan tekanan tempo)

B. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dengan model pedagoge genre dan saintifik
peserta didik dapat mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkandung dalam
antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca dan mendemonstrasikan (membacakan atau
memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan memerhatikan vokal, ekspresi,
dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo) dengan rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin dan
kreatif (integritas) selama proses pembelajaran dan bersikap jujur, percaya diri serta pantang
menyerah.
Peta konsep uraian materi mengidentifikasikan dan mendemostrasikan (membaca) puisi

Puisi

Pengertian puisi Mendemostrasikan puisi

Vokal Ekspresi intonasi

Mengidentifikasikan puisi

Unsur intrinsik Unsur ekstrinsik

Tema Amanat Suasana Makna/isi

URAIAN MATERI
1. Pengertian Puisi
Kata puisi berasal dari bahasa Yunani, yaitu dari kata poet yang artinya orang yang menciptakan sesuatu
lewat imajinasi pribadi (berdasarkan pengalaman dan belum pernah ada sebelumnya). Puisi adalah ragam
sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

2. Mengidentifikasikan Tentang Puisi dilihat dari isi; tema; makna; amanat; dan suasana.
Puisi merupakan salah satu karya sastra. Puisi dibangun oleh sebuah struktur yang terdiri atas unsur intrinsik
dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang berawal dari dalam naskah atau tulisan puisi itu
sendiri atau dengan kata lain unsur yang membangun puisi dari dalam. Sedangkan unsur ekstrinsik puisi
adalah unsur yang membangun puisi dari luar. Dengan kata lain, unsur yang mempengaruhi baik buruknya
puisi dari luar kandungan puisi tersebut. Unsur intrinsik yang terdapat pada puisi tersebut, terdiri atas: tema,
amanat, perasaan, nada, akulirik, citraan, rima, tipografi, enjambemen, bahasa kiasan, dan gaya bahasa.
Dalam pembahasan struktur unsur intrinsik puisi ini, akan dibahas mengenai tema, amanat, suasana, dan
makna/isi
1) Tema
Tema adalah masalah pokok atau gagasan sentral yang mendasari sebuah karya sastra. Tema ditentukan
oleh penyair sebelum melakukan kegiatan mencipta puisi. Berbeda dengan proses ditetapkannya tema oleh
penyair, bagi pembacanya tema baru dapat ditangkap setelah selesai membaca puisi secara keseluruhan.
2) Amanat
Amanat ialah pesan yang ingin disampaikan oleh penyair melalui karyanya kepada pembaca. Amanat
dapat disampaikan oleh penyairnya secara tersurat maupun tersirat.
3) Suasana
Suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca sebuah puisi. Dengan kata lain, suasana
merupakan akibat psikologis yang ditimbulkan sebuah puisi terhadap pembaca. Suasana ialah keadaan
jiwa pembaca setelah membaca sebuah puisi .
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menentukan suasana dalam puisi yang dibacakan dalam
sebuah musikalisasi puisi adalah sebagai berikut.
1. Menyimak pembacaan puisi dengan saksama,
2. Memperhatikan pilihan kata (diksi) dalam puisi yang dibacakan untuk mengetahui isi puisi,
3. Memperhatikan teknik pembacaan yang dilakukan pembaca puisi, seperti: artikulasi, intonasi,
penjedaan, dan ekspresi,
4. Memperhatikan musik yang mengiringi pembacaan puisi tersebut;
5. Menentukan suasana yang dibangun dalam puisi yang dibacakan tersebut.
4) Makna/isi
Makna puisi adalah arti atau maksud atau isi yang terkandung dalam puisi yang dapat ditangkap oleh
pembaca sesuai tingkat pengalaman dan pengetahuannya.
Langkah-Langkah Menemukan Makna/isi Puisi
 Memahami judul
Judul dalam puisi bukan sekadar tanda, tetapi pintu masuk menuju ke kedalaman puisi tempat
pusat makna berada. Memahami judul membuat lebih mudah memahami baris-baris yang terdapat
dalam puisi.
 Memahami latar
Latar dalam puisi bisa berupa tempat/ruang, waktu, keadaan sosial, keadaan kultural, peristiwa,
sejarah, zaman, dan informasi lainnya.
 Memahami majas
Majas memiliki berbagai jenis di antaranya majas perbandingan, majas penegasan, majas sindiran,
dan majas pertentangan.
 Memahami baris dan bait
Baris merupakan ciri visual puisi. Bait menunjukkan perwujudan kesatuan makna dalam puisi.
Setiap bait mengandung pokok pikiran
 Memahami tipografi dan enjambemen
Tipografi adalah bentuk yang menggambarkan bagaimanana suatu puisi diungkapkan secara
grafis oleh penyairnya termasuk pemakaian huruf kapital dan tanda baca. Enjambemen
merupakan pemenggalan secara cermat yang dilakukan penyair terhadap baris-baris puisi, dan
hubungannya dengan antarbaris dalam puisi.
 Memahami totalitas makna dan amanat puisi
Berdasarkan analisis terhadap judul, latar, kata ganti, majas, baris dan bait, serta tipografi dan
enjambemen barulah dapat disimpulkan makna dan amanat puisi.
Contoh puisi

DOA

Tuhanku
Dalam termenung
Aku masih menyebut nama-Mu
Biar susah sungguh
Mengingat Kau penuh seluruh
Caya-Mu panas suci
Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
Aku hilang bentuk
Remuk
Tuhanku
Aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
Di Pintu-Mu aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling

(Karya: Chairil Anwar)


Struktur unsur intrinsik puisi di atas:
1) Tema: Ketuhanan

Hal ini dapat kita rasakan dari beberapa bukti.

Pertama, diksi yang digunakan sangat kentaldengan kata-kata bernaka ketuhanan. Kata `dua´ yang
digunakan sebagai judul menggambarkan sebuah permohonan atau komunikasi seorang penyair dengan
SangPencipta.
Kata-kata lain yang mendukung tema adalah:
Tuhanku, nama-Mu, mengingat Kau,caya-Mu, di pintu-Mu.

Kedua, dari segi isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungandirinya yang menyadari tidak bisa
terlepas dari Tuhan.
Dari cara penyair memaparkan isi hatinya, puisi´Doa´sangat tepat bila digolongkan padaaliran
ekspresionisme, yaitu sebuah aliran yang menekankan segenap perasaan atau jiwanya.

Perhatikan kutipan larik berikut :


(1) Biar rusah sungguhMengingat Kau penuh seluruh
(2) Aku hilang bentuk remuk
(3) Di Pintu-Mu aku mengetuk
(4) Aku tidak bisa berpaling
Puisi yang bertemakan ketuhanan ini memang mengungkapkan dialog dirinya denganTuhan.
Kata `Tuhan´ yang disebutkan beberapa kali memperkuat bukti tersebut, seolah-olah penyair sedang
berbicara dengan Tuhan.
2) Nada dan Suasana
Suasana dalam puisi tersebut adalah menyedihkan dan mengharukan. Hal ini dibuktikan dalam kutpan
“dalam termangu aku masih menyebut nama-Mu” hal ini menunjukkan bahwa penulis termenung
memikirkan perbuatan salahnya dan benar benar menyesal atas apa yang ia telah perbuat. Suasana yang
mengharukan dibuktikan dalam kutipan “Di pintu-Mu aku mengetuk” yang menunjukkan penyesalan
penulis dan rasa ingin bertaubat dengan sungguh-sungguh.

3) Amanat
Sesuai dengan tema yang diangkatnya, puisi ”Doa” ini berisi amanat kepada pembaca agar menghayati
hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan amanat tersebut, pembaca bisa
merenung (termenung) seperti yang dicontohkan penyair.
4) Sesuai dengan tema yang diangkatnya, puisi ´Doa´ ini berisi amanat kepada pembacaagar menghayati
hidup dan selalu merasa dekat dengan Tuhan. Agar bisa melakukan amanattersebut, pembaca bisa
merenung (termenung) seperti yang dicontohkan penyair. Penyair juga mengingatkan pada hakikatnya
hidup kita hanyalah sebuah ´pengembaraan di negeriasing´ yang suatu saat akan kembali juga. Hal ini
dipertegas penyair pada bait terakhir sebagai berikut:
Tuhanku,
Di Pintu-Mu Aku mengetuk
Aku tidak bisa berpaling
5) Makna/isi
Makna/isi puisi tersebut menggambarkan sebuah renungan diri yang menyadari tidak bisa terlepas dari
Tuhan
 Tes terstruktur

Peserta didik diminta memperhatikan puisi Tuhan Telah Menegurmu karya Apip Mustopa, dan menentukan
tema, makna/isi, amanat, dan suasana.

Tuhan Telah Menegurmu


Apip Mustopa

Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan lewat perut anak-anak


yang kelaparan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup sopan
lewat semayup suara adzan
Tuhan telah menegurmu dengan cukup menahan kesabaran
lewat gempa bumi yang berguncang
deru angin yang meraung-raung kencang
hujan dan banjir yang melintang-pukang
adakah kaudengar?
(Laut Biru Langit Biru, 1977)
Sumber: Apresiasi Puisi untuk Pelajar dan Mahasiswa. 2003.
Herman J. Waluyo. Jakarta: Gramedia

 Tes tidak terstruktur


Pekerjaan Rumah (PR)
Peserta didik disuruh untuk mencari salah satu puisi antologi dan menentukan tema, makna/isi, amanat, dan
suasana.

3. Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dan memerhatikan vokal,


ekspresi, dan intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo).
1) Vokal
Suara yang dihasilkan harus benar. Salah satu unsur dalam vokal ialah artikulasi (kejelasan pengucapan).
Kejelasan artikulasi dalam mendemonstrasikan puisi sangat dibutuhkan. Bunyi vokal seperti /a/, /i/, /u/,
/e/, /o/, /ai/, /au/, dan sebagainya harus jelas terdengar, demikian pula dengan bunyi-bunyi konsonan.
2) Ekspresi
Ekspresi ialah pengungkapan atau proses menyatakan (yaitu memperlihatkan atau menyatakan maksud,
gagasan, dan perasaan). Ekspresi mimik atau perubahan raut muka harus ada, namun haruslah
proporsional sesuai dengan kebutuhan menampilkan gagasan puisi secara tepat.
3) Intonasi (tekanan dinamik dan tekanan tempo)
Intonasi ialah ketepatan penyajian dalam menentukan keras-lemahnya pengucapan suatu kata. Intonasi
terbagi menjadi dua yaitu tekanan dinamik (tekanan pada kata-kata yang dianggap penting) dan teknanan
tempo (cepat lambat pengucapan suku kata atau kata)

Berikut beberapa rambu-rambu yang dapat digunakan untuk menandai jeda, intonasi, dan tekanan.
- - : pengucapan kata dengan tekanan
v : intonasi naik
ᴧ : intonasi turun
/ : berhenti sejenak
// : berhenti lama
: langsung pada baris selanjutnya
Tes terstruktur

PEREMPUAN-PEREMPUAN PERKASA

Hartoyo Andangjaya

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta,


dari manakah mereka
Ke stasiun kereta mereka datang dari bukit-bukit desa
sebelum peluit kereta pagi terjaga
sebelum hari bermula dengan pesta kerja

Perempuan-perempuan yang membawa bakul dalam kereta,


kemanakah mereka
Di atas roda-roda baja mereka berkendara
Mereka berlomba dengan surya menuju gerbang kota
merebut hidup di pasar-pasar kota

Perempuan-perempuan yang membawa bakul di pagi buta,


siapakah mereka
Mereka ialah ibu-ibu yang perkasa
akar-akar yang melata dari tanah perbukitan turun ke kota
Mereka: cintakasih yang bergerak menghidupi desa demi desa

Guru akan menunjuk beberapa siswa secara bergiliran untuk membacakan puisi di atas dengan vokal,
intonasi, dan ekspresi yang sesuai. Siswa yang lain diberi kesempatan untuk menilai ketepatan penggunaan vokal,
intonasi, dan ekspresi yang digunakan. Setiap aspek tersebut diberi skor 1 sampai 3. Berikan skor 1 jika jelek,
berikan skor 2 jika cukup baik, dan berikan skor 3 jika sangat baik. Berikan skor tersebut dalam kolom berikut,
dan jumlahkan!
No Nama Lafal Nada Intonasi Ekspresi Jumlah
1 Ahmad Dani 2 3 1 6
2 Maya Istianti
3
Dst.
 Kunci jawaban tes terstruktur menentukan tema, makna/isi, amanat, dan suasana

1) Tema
Tema dari puisi terebut adalah kekuasaan Tuhan. Dengan kekuasaan-Nya, Tuhan telah menegur umat-
Nya. Teguran Tuhan dapat halus, keras, sampai teguran yang sangat mengerikan. Dalam puisi tersebut
teguran Tuhan dinyatakan dengan anak-anak yang kelaparan, suara azan, sampai gempa bumi yang
berguncang, deru angin yang
meraung kencang, hujan, dan banjir yang melintang pukang.
2) Amanat
Amanat dari puisi tersebut yaitu agar manusia segera kembali ke jalan yang benar karena selama ini
manusia berada di jalan yang sesat. Meskipun Tuhan telah berkali-kali menegur, manusia tidak juga sadar
akan kesalahannya.
3) Makna/isi
Makna/isi yaitu meskipun Tuhan telah menegur dengan teguran yang sangat keras, manusia tetap tidak
sadar. Meskipun demikian, Tuhan cukup menahan kesabaran dan berharap manusia akan segera sadar.
4) Suasana
Jika dilihat dari Nada pengarang dalam menyampaikan puisinya ialah bersifat menggurui, hal ini dapat
dilihat dari kekesalan pengarang terhadap orang-orang yang selama ini tidak mempunyai rasa peduli
terahdap orang lain, Kekesalan penulis dapat dilihat di bait terakhir puisi tersebut, yang berbunyi:
“Adakah kau dengar?”. Hal ini menggambarkan perasaaan pengarang dimana ia kecewa terhadap manusia
yang tidak peduli terhadap sesama. Suasana yang ditimbulkan setelah membaca puisi tersebut adalah
kesadaran bahwa segala sesuatu yang terjadi haruslah menjadi tanggung jawab kita, seperti anak yang
kelaparan, bencana alam dan lain-lain

Anda mungkin juga menyukai