[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
159 tayangan4 halaman

Diagnosis Banding Miliaria

Dokumen tersebut membandingkan empat kondisi kulit yaitu miliaria, eritema toksik neonatorum, folikulitis, dan herpes simpleks. Miliaria disebabkan oleh sumbatan kelenjar keringat dan menyebabkan papul atau vesikel. Eritema toksik neonatorum adalah eritema yang muncul beberapa jam setelah lahir pada bayi sehat. Folikulitis merupakan infeksi pada folikel rambut oleh Staphylococcus aureus. Herpes simpleks disebabkan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
159 tayangan4 halaman

Diagnosis Banding Miliaria

Dokumen tersebut membandingkan empat kondisi kulit yaitu miliaria, eritema toksik neonatorum, folikulitis, dan herpes simpleks. Miliaria disebabkan oleh sumbatan kelenjar keringat dan menyebabkan papul atau vesikel. Eritema toksik neonatorum adalah eritema yang muncul beberapa jam setelah lahir pada bayi sehat. Folikulitis merupakan infeksi pada folikel rambut oleh Staphylococcus aureus. Herpes simpleks disebabkan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 4

DIAGNOSIS BANDING MILIARIA

Pembeda Miliaria Eritema Toksik Folikulitis Herpes Simpleks


Neonatorum
Definisi Kelainan kulit berupa erupsi Eritema generalisata Inflamasi pada aspek Infeksi oleh herpes virus
papulovesikuler multipel yang mencolok, yang superfisial folikel simplex (HSV) tipe I
nonfolikuler terjadi beberapa jam rambut dan dapat (orofasial), tipe II
setelah lahir yang terjadi melibatkan pembukaan (genital).
pada neonatus sehat. folikel atau folikel
rambut perifolikular
 Folikulitis superfisial:
terdapat di dalam
epidermis.
 Folikulitis profunda:
sampai ke subkutis
Etiologi Sumbatan duktus kelenjar Tidak diketahui. Staphylococcus aureus Herpes simplex virus
ekrin  ruptur  keluarnya (HSV) tipe I dan tipe II
keringat ke epidermis atau
dermis.
Gambaran klinis  Miliaria kristalina: vesikel Eritema makular, papul, Lesi berupa papul atau  Vesikel yang
transparan, superficial, vesikel dan pustul, dan pustul yang eritematosa berkelompok dan
intrakorneal atau tidak ditemukan gejala dan di tengahnya pustul diatas plak atau
subkorneal dan tidak sisa yang permanen terdapat rambut, eritematosa serta
meradang, ukuran 1 – 2 biasanya multipel. edema.
mm dan mudah pecah.  Disertai atau didahului
 Miliaria rubra: lesi papul dengan rasa sakit yang
eritematous dan membakar
papulovesikel ukuran 1 – 4  Pembesaran KGB
mm disertai dengan regional tetapi demam
makula eritem, gatal yang dan gejala konstitusi
DIAGNOSIS BANDING MILIARIA

luar biasa, serta sensasi biasanya ringan.


seperti terbakar.
 Miliaria profunda: papul
yang putih berukuran 1 – 3
mm, berwarna seperti
kulit, : tidak gatal,
berwarna seperti kulit.
 Miliaria pustulosa: Pustul
superficial, dan terlepas
dari folikel rambut.
Pemeriksaan Sitologi: Dapat ditegakkan Pewarnaan Gram  Tzanck Test 
 Miliaria kristalina: vesikel melalui anamnesis, bakteri coccus Gram (+) multinucleated giant cell
penunjang
tidak didapatkan sel-sel pemeriksaan fisik saja. Serologi
radang atau multinucleated Pada pemeriksaan darah PCR
giant cell rutin dadapatkan Histopatologi:
 Miliaria pustulosa: isi pus peningkatan eosinofil.  Vesikel intraepidermal
menunjukan sel-sel  Degenerasi ballooning
inflamasi, eosinofil tidak  Multinucleated giant
menonjol. Pewarnaan cell
Gram didapatkan adanya
coccus Gram positif
(misalnya
staphylococcus).
Histopatologi:
 Miliaria kristalina: vesikel
intrakorneal atau
subkorneal tanpa sel-sel
inflamasi
DIAGNOSIS BANDING MILIARIA

 Miliaria rubra: spongiosis


dan vesikel spongiotik
yang diamati dalam
stratum malphigi, tampak
peradangan periduktal.
 Miliaria profunda: nfiltrat
periductal limfositik ini
terdapat dalam papillare
dermis dan epidermis
bagian bawah. Eosinofilik
resisten diastase Periodic
Acid Schiff (PAS) positif.
 Miliaria pustulosa: infiltrat
dengan sel-sel MN dan
PMN, sumbatan ekrin
pada taut dermoepidermal.
Tatalaksana KIE: Tidak memerlukan Kompres dengan NaCl Infeksi primer:
 Menghindari lingkungan terapi karena dalam usia 0,9% hangat, lali diolesi  Asiklovir 5x200 mg
yang panas 2 minggu akan krim mupirocin atau atau
 Membatasi aktivitas yang mengalami resolusi klindamisin.  Asiklovir 3x400 mg
merangsang keluarnya spontan. Antibiotik sistemik pada atau
keringat akasus yang berat.  Valasiklovir 2x1000
 Memakai pakaian yang mg atau
longgar, tipis, menyerap  Famsiklovir 3x250 mg
keringat. selama 7-10 hari
Topikal: Infeksi rekuren:
 Lanolin anhidrous Selama 5-10 hari.
 Oinment hidrofilik
DIAGNOSIS BANDING MILIARIA

Sistemik:
 Antibiotik bila ada infeksi
sekunder
 Asam askorbat 2x500 mg

Anda mungkin juga menyukai