Tor KM FK PDF
Tor KM FK PDF
Tor KM FK PDF
1. Definisi
KM-Kab adalah tenaga konsultan manajerial profesional yang berkedudukan di tingkat
Kabupaten. Fungsi KM-Kab dalam PPK adalah sebagai supervisor atas pelaksanaan tahapan
PPK di lapangan yang difasilitasi oleh Fasilitator Kecamatan. Sebagai supervisor, KM-Kab harus
memastikan tahapan pelaksanaan PPK mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan dan
pelestarian kegiatan selesai dengan baik, tepat waktu dengan tetap mengacu pada prinsip dan
prosedur dalam PPK. KM-Kab juga berperan dalam memberikan bimbingan atau dukungan
teknis, manajemen kepada pelaku PPK di kecamatan dan desa. KM-Kab juga berperan sebagai
fasilitator bagi pemerintahan daerah dalam melakukan kajian terhadap peraturan-peraturan
daerah yang relevan dengan PPK. Pada prinsipnya, di setiap kabupaten akan ditempatkan satu
orang KM-Kab yang berperan sebagaimana tersebut di atas. Dalam menjalankan perannya,
KM-Kab harus melakukan koordinasi dengan Tim Koordinasi PPK Kabupaten yang ada di
wilayah kerjanya.
2. Lingkup Tugas Pokok
Melakukan pengendalian kegiatan dilapangan dan supervisi monitoring pelaksanaan setiap
tahapan PPK minimum 65% hari kerja, sejak tahap perencanaan, pelaksanaan dan
pelestarian di wilayah kerjanya
Memberikan bimbingan atau dukungan teknis kepada FK, pelaku PPK di tingkat kecamatan
dan desa dalam melaksanakan setiap tahapan PPK
Memberikan rekomendasi dan membantu penanganan permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan tahapan PPK
Membina jaringan kerja dengan aparat/instansi terkait, LSM, Perguruan Tinggi dan lain-
lain dalam rangka mendukung penyebarluasan informasi, keterbukaan dan pengawasan
pelaksanaan kegiatan PPK.
Membantu dan/ atau memfasilitasi pemerintahan daerah dalam melakukan proses kajian
terhadap peraturan-peraturan daerah yang relevan dengan pelaksanaan PPK
Melakukan koordinasi dengan Dinas/Instansi Teknis Kabupaten untuk mengidentifikasi
program-program lain diluar PPK supaya tidak terjadi tumpang tindih.
Mengadakan rapat koordinasi bulanan dan melakukan evaluasi bulanan kinerja FK
Mempersiapkan , mengorganisasikan, melaksanakan ,dan melaporkan pelatihan diwilayah
tugasnya maupun dilokasi lain yang ditentukan sesuai dengan rencana palaksanaan
pelatihan (RKTL pelatihan)
3. Indikator Kinerja
Pelaksanaan PPK di sebagian besar wilayah kerjanya berjalan sesuai prinsip dan prosedur
PPK
Pelaksanaan PPK di sebagian besar wilayah kerjanya tepat waktu atau sesuai rencana kerja
yang telah disusun sebelumnya
Sebagian besar FK dan pelaku PPK di tingkat kecamatan dan/atau desa telah menjalankan
tugas sesuai perannya masing-masing
Sebagian besar permasalahan yang terjadi di lokasi PPK diketahui, dicatat dan ditangani
Terbentuknya jaringan atau forum antar lintas pelaku
Terjadinya proses kajian terhadap peraturan daerah yang relevan
Teridentifikasinya program atau proyek kabupaten yang masuk dilokasi PPK
Tidak adanya tumpah tindih proyek/kegiatan PPK dengan proyek lain
Fasilitator kecamatan mengetahui hasil penilaian kinerjanya
Terlaksananya pelatihan-palatihan sesuai rencana palatihan
4. Alat Ukur
Laporan atau catatan hasil kunjungan lapangan
Laporan atau catatan pembimbingan yang telah diberikan
Laporan proges atau kemajuan kegiatan
Matrik permasalahan
Laporan atau catatan hasil proses fasilitasi forum lintas pelaku
Laporan atau catatan hasil proses fasilitasi kajian perda
Laporan atau catatan hasil identifikasi program atau proyek lain yang masuk di lokasi PPK
Laporan bulanan
Hasil evaluasi kinerja FK
Hasil kajian kebutuhan palatihan ,currículum ,dan laporan palaksanaan palatihan
TOR
KONSULTAN MANAJEMEN TEKNIK
(KMT)
PNPM - PPK
1. Definisi
KM-T adalah tenaga konsultan teknik dan manajerial profesional yang berkedudukan di tingkat
Kabupaten dan berperan sebagai supervisor atas hasil kualitas teknik kegiatan prasarana
infrastruktur perdesaan, mulai dari perencanaan desain dan RAB, survei dan pengukuran,
pelaksanaan serta operasional dan pemeliharaan. Sebagai supervisor, KM-T melakukan
sertifikasi dan harus memastikan pelaksanaan kegiatan prasarana infrastruktur selesai dengan
baik dan tepat waktu dengan tetap mengacu kepada prinsip prosedur dalam PPK serta sesuai
kaidah atau standar teknik prasarana. KM-T juga berperan dalam memberikan bimbingan atau
dukungan tentang kaidah dan standar teknis prasarana perdesaan kepada pelaku PPK di
kecamatan dan desa. Wilayah tugas KM-T minimal 4 kecamatan dalam satu kabupaten atau
lebih. Dalam menjalankan perannya, KM-Kab maupun KM-T harus melakukan koordinasi
dengan Tim Koordinasi PPK Kabupaten yang ada di wilayah kerjanya.
2. Lingkup Tugas Pokok
Melakukan pengendalian kegiatan di lapangan dan supervisi monitoring minimum 65 %
dari total hari kerja dalam setiap tahapan PPK, mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan serta pelestarian atau pemeliharaan di wilayah kerjanya.
Memberikan bimbingan atau dukungan teknis kepada FT, pelaku PPK di tingkat kecamatan
dan desa dalam melaksanakan setiap tahapan PPK
Memberikan rekomendasi dan membantu penanganan permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan tahapan PPK
Menyusun daftar harga satuan setempat dengan menghimpun data harga satuan
berdasarkan survey pada beberapa leveransir/suplier dan daftar harga satuan yang
dikeluarkan Dinas Pekerjaan Umum Daerah/Instansi teknis lainnya, sebagai bahan rujukan
masyarakat dalam merencanakan pembiayaan kegiatan PPK.
Memastikan pekerjaan atau usulan kegiatan prasarana infrastruktur perdesaan sesuai
stándar teknis yang dijukan dan/atau disetujui pembiayaannya melalui PPK, meliputi
a. Survei dan pengukuran
b. Pembuatan desain dan RAB
c. Revisi kegiatan
d. Dampak terhadap lingkungan
Memberikan Sertifikasi terhadap desain usulan prasarana yang dinilai besar dan rumit
Melakukan koordinasi dengan Dinas/Instansi Teknis Kabupaten untuk mengidentifikasi
program-program lain diluar PPK supaya tidak terjadi tumpang tindih.
Bersama KM Kab menyelenggarakan rapat koordinasi bulanan dan melakukan evaluasi
bulanan kinerja FT
Mempersiapkan, mengorganisasikan, melaksanakan ,dan melaporkan pelatihan diwilayah
tugasnya maupun dilokasi lain yang ditentukan sesuai dengan rencana palaksanaan
pelatihan (RKTL pelatihan)
3. Indikator Kinerja
Pelaksanaan PPK di sebagian besar wilayah kerjanya berjalan sesuai prinsip dan prosedur
PPK
Pelaksanaan PPK di sebagian besar wilayah kerjanya tepat waktu atau sesuai rencana kerja
yang telah disusun sebelumnya
Sebagian besar FT dan pelaku PPK di tingkat kecamatan dan/atau desa telah menjalankan
tugas sesuai perannya masing-masing
Sebagian besar permasalahan yang terjadi di lokasi PPK diketahui, dicatat dan ditangani
Sebagian besar usulan kegiatan prasarana infrastruktur perdesaan telah sesuai dengan
kaidah atau stándar teknis serta memperhatikan dampak lingkungan
Kegiatan prasarana perdesaan yang dikerjakan atau dibangun telah sesuai dengan stándar
teknis serta memperhatikan dampak lingkungan
Teridentifikasinya program atau proyek kabupaten yang masuk dilokasi PPK
Tidak adanya tumpah tindih proyek/kegiatan PPK dengan proyek lain
Fasilitator Teknik mengetahui hasil penilaian kinerjanya
Terlaksananya palatina-palatihan sesuai dengan rencana palatihan
4. Alat Ukur
Laporan atau catatan hasil kunjungan lapangan
Laporan atau catatan pembimbingan yang telah diberikan
Laporan proges atau kemajuan kegiatan
Matrik permasalahan
Daftar harga satuan bahan atau material dan alat
Laporan dan tanda tangan hasil sertifikasi terhadap hasil pemeriksaan usulan maupun
pekerjaan kegiatan prasarana
Laporan atau catatan hasil identifikasi program atau proyek lain yang masuk di lokasi PPK
Hasil evaluasi kinerja FT
Laporan bulanan
Hasil kajian kebutuhan palatihan, currículum, dan laporan pelaksanaan pelatihan
TOR
FASILITATOR KECAMATAN
(FK)
PNPM - PPK
1. Definisi
Fasilitator Kecamatan (FK) merupakan pendamping masyarakat dalam melaksanakan setiap
tahapan proses PPK mulai dari tahap sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian
kegiatan. FK juga berperan dalam mencetak dan membimbing kader-kader desa atau pelaku-
pelaku PPK didesa dan kecamatan. Pada umumnya disetiap kecamatan lokasi PPK akan
ditempatkan satu orang FK, Jumlah FK berdasarkan kategori lokasi dan jumlah desa
diwilayahnya
2. Lingkup Tugas Pokok
Bersama-sama dengan masyarakat, FK menyusun Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)
pelaksanaan kegiatan mulai dari proses sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan dan
pelestarian kegiatan.
Memfasilitasi dan membantu masyarakat dalam pelaksanaan tahapan kegiatan PPK mulai
dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian dengan tetap memperhatikan
penerapan prinsip-prinsip PPK
Memfasilitasi dan membantu masyarakat dan Tim Penulis Usulan (TPU) dalam membuat
usulan dan RAB kegiatan.
Memberikan pelatihan-pelatihan dan konsultasi kepada masyarakat dan pelaku-pelaku PPK
di desa dan kecamatan (Kader Desa, Pendamping Lokal, Tim Pengelola Kegiatan/TPK, Unit
Pengelola Kegiatan/ UPK, Tim Penulis Usulan, Tim Pengawas dll.)
Membantu menghubungkan dengan pihak lain baik instansi pemerintah maupun swasta
yang berkaitan dengan jenis usulan kegiatan yang diajukan oleh masyarakat
Mengawasi seluruh proses pencairan dan pencairan dana
Mencatat dan melaporkan seluruh proses dan perkembangan tahapan PPK kepada KM-
Kabupaten
Melakukan identifikasi kebutuhan palatihan, mengorganisasikan, melaksanakan dan
melaporkan pelatihan diwilayah tugasnya maupun lokasi lain yang ditentukan sesuai
rencana palatihan (RKTL palatihan)
3. Indikator Kinerja
Tersusunnya Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) pelaksanaan kegiatan mulai dari proses
sosialisasi hingga pelestarian kegiatan.
Terfasilitasinya tahapan proses kegiatan PPK mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan
dan pelestarian kegiatan PPK dengan tetap memperhatikan penerapan prinsip-prinsip PPK
Terfasilitasinya dan terbantunya TPU dalam menyusun usulan kegiatan dan RAB
Meningkatnya kapasitas dan pengetahuan masyarakat dalam pelaksanaan PPK
Terinformasinya dan terkoordinasinya seluruh tahapan kegiatan PPK kepada seluruh pelaku
PPK
Tersalurkannya dana PPK kepada kelompok penerima PPK secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan
Tersedianya data dan informasi yang lengkap mengenai seluruh proses kegiatan PPK
Terlaksananya pelatihan-pelatihan sesuai rencana palatihan
4. Alat Ukur
Realisasi Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) yang tepat waktu sesuai dengan jadwal
Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan proses kegiatan PPK mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian
Setiap tahapan proses PPK dapat berjalan secara demokratis dan partisipatif
Proposal kegiatan dan RAB yang realistik dan dapat dipertanggungjawabkan
Masyarakat dan pelaku PPK di lapangan mengetahui informasi dan perkembangan
tahapan PPK
Dokumentasi, catatan, dan bukti-bukti pengadministrasian dana yang disalurkan
kepada kelompok penerima
Data dan Laporan progres kegiatan PPK.
Hasil kajian kebutuhan palatihan, curriculum, dan laporan palaksanaan palatihan
TOR
FASILITATOR TEKNIK
(FT)
PNPM - PPK
1. Definisi
Fasilitator Teknik (FT) merupakan pendamping masyarakat yang mempunyai latar belakang
dibidang Teknik Sipil (Civil Enggering).FT akan bekerja sebagai fasilitas/pendamping
masyarakat dalam seluruh mekanisme PPK dengan kegiatan-kegiatan sarana prasarana
infrastruktur perdesaan. FT juga berperan dalam mencetak dan membimbing kader-kader desa
atau pelaku-pelaku PPK di desa dan kecamatan. Pada setiap kecamatan lokasi PPK akan
ditempatkan satu orang FT. Wilayah kerja FT meliputi satu kecamatan.
2. Lingkup Tugas Pokok
Bersama-sama dengan masyarakat, FT menyusun Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL)
dari persiapan, pelaksanaan, dan pemeliharaan kegiatan sarana dan prasarana masyarakat
di desa.
Memfasilitasi dan membantu TPU dalam membuat usulan kegiatan, meliputi desain teknis,
gambar konstruksi, jadwal pelaksanaan, dan RAB usulan prasarana sesuai kaidah-kaidah
teknis dengan memperhatikan dampak lingkungan.
Memberikan bimbingan dan pelatihan teknis konstruksi secara sederhana kepada kader
teknis desa dan masyarakat yang akan mengerjakan pelaksanaan kegiatan prasarana.
Mengawasi kegiatan pembangunan prasarana dilapangan dan memberi umpan balik
kepada kader desa, kader teknis dan masyarakat yang akan mengerjakan kegiatan
prasarana
Melakukan koordinasi dengan baik dengan pihak instansi pemerintah maupun swasta
berkaitan dengan jenis usulan kegiatan sarana prasarana yang ada baik diwilayah maupun
dikabupaten
melakukan sertifikasi desain terhadap standar kalayakan pembangunan sarana prasarana
yang dilakukan oleh masyarakat ,kecuali prasaranayang dinilai cukup kuat besar dan rumit
harus disertifikasi oleh KMT
Memfasilitasi dan membantu masyarakat dalam pelestarian hasil pembangunan prasarana,
termasuk pembentukan tim pemelihara dan pembuatan rencana kerja.
Mencatat dan melaporkan seluruh proses dan perkembangan pelaksanaan kegiatan sarana
prasarana PPK kepada KM- Kabupaten
Melakukan identifikasi kebutuhan paltihan, pengorganisasian, melaksanakan dan
melaporkan palatihan diwilayah tugasnya maupun lokasi lain yang ditentukan sesuai rencan
palatihan (RKTL pelatihan)
3. Indikator Kinerja
Tersusunnya Rencana Kerja dan Tindak Lanjut (RKTL) pelaksanaan kegiatan Sarana dan
Prasarana yang disepakati dengan masyarakat
Terfasilitasinya tahapan proses pelaksanaan kegiatan sarana dan prasarana mulai dari
proses penulisan usulan, pelaksanaan kegiatan, dan pemeliharaan kegiatan oleh
masyarakat desa
Meningkatnya kemampuan tenaga teknis desa dalam menyusun rencana kegiatan sarana
dan prasarana, maupun dalam melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana.
Terinformasikannya usulan-usulan kegiatan yang diajukan oleh masyarakat maupun
program-program yang telah dijalankan oleh Pemerintah Daerah.
Tersertifikasinya hasil sarana dan prasarana yang memenuhi satandar kelayakan Teknis
dan Financial
Tersalurkannya dana untuk pembangunan sarana dan prasara secara transparan dan tepat
waktu
Tersedianya data dan informasi mengenai seluruh kegiatan PPK
Terlaksananya pelatihan-pelatihan sesuai rencana palatihan
4. Alat Ukur
Realisasi Rencana Kerja Tindak Lanjut (RKTL) sesuai dengan jadwal.
Keterlibatan masyarakat dalam setiap tahapan proses kegiatan PPK mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian
Kader Teknis Desa yang dapat menyusun rencana kegiatan, penulisan usulan,
pelaksanaaan pembangunan sarana dan prasarana sesuai standar kelayakan teknis
Adanya proposal kegiatan dan RAB yang realistik , dan tidak tumpang tindih dengan
program Pemerintah Daerah
Hasil pembangunan sarana dan prasarana dapat segera dimanfaatkan oleh masyarakat
dan memenuhi standar kelayakan teknis
Dokumentasi, catatan, dan pengadminitrasian dana pembangunan sarana dan prasarana
Data dan Laporan progres kegiatan PPK yang lengkap dan tepat waktu.
Hasil Kajian kebutuhan pelatihan ,kurikulum dan laporan palaksaan palatihan