Finance & Money Management > Accounting & Bookkeeping">
[go: up one dir, main page]

Audit Ketaatan BRI

Anda mungkin juga menyukai

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

ILMIAH Volume VII No. 3 , 2015 Mahdi Hendrich.

Audit Ketaatan Atas Prosedur

AUDIT KETAATAN ATAS PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK


RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk UNIT PANGKALAN BALAI

Mahdi Hendrich
DosenTetap Program StudiAkuntansi
Politeknik Darussalam Palembang
Email :mahdihendrich03@gmail.com
No. Hp. 085267202408

ABSTRACT
The aim of the study was to assess the effectiveness of the implementation of the bank's lending procedures
established by PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPangkalanBalai Unit and identify deviations that
may occur to the bank credit procedures established by PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. This
research used qualitative descriptive analysis method. Where the author wants to analyze the data obtained
by describing the data that has been collected, the data is the presentation of data through tables, graphs,
diagrams or otherwise. As it is without intends to make a conclusion that applies to public (Generalization).
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPangkalanBalaiUnit, has had operational procedures lending and
employment policies set forth in the Manual of Credit. It has been applied as a healthy working practices and
has had elements of internal control systematically arranged in the form of operational manuals. However,
in practice there are still a few deviations from existing procedures where the loan application was not made
in writing. Besides the lack of segregation of duties between employees who analyze credit or assessing
collateral, both of which can be done by the same employee is Mantri (employee). Internal control in lending
procedures at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) TbkPangkalanBalai Unit has created and performed
well. However, in practice there is often a deviation occurs, that is not done separation of duties between
employees who analyze the credit with which to assess the credit collateral, where the job is held by the same
employee is Mantri (employee).
Keywords: ObedienceAudit, Procedures, Internal Control, Credit

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian adalah menilai efektivitas dari pelaksanaan prosedur pemberian kredit bank yang telah
ditetapkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai dan mengidentifikasikan
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi terhadap prosedur perkreditan bank yang telah
ditetapkan oleh PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dalampenelitianinipenulis,
menggunakanmetodeAnalisisDeskriptifKualitatif.Dimanapenulisinginmenganalisa data yang
didapatdengancaramendePenelitiankanataumenggambarkan data yang telahterkumpul, dari data
tersebutpenyajiannya data melalui table, grafik, diagram ataupunlainnya.
Sebagaimanaadanyatanpabermaksudinginmembuatsuatukesimpulan yang berlakubagiumum
(Generalisasi).PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai, telah memiliki prosedur
operasional pemberian kredit dan kebijakan kerja yang ditetapkan dalam Buku Pedoman Perkreditan. Hal ini
telah diterapkan sebagai praktek kerja yang sehat serta telah memiliki unsur-unsur pengendalian intern yang
disusun secara sistematis dalam bentuk manual operasional. Namun dalam pelaksanaannya masih sedikit
terdapat penyimpangan dari prosedur yang ada dimana permohonan kredit dilakukan tidak secara tertulis.
Selain itu tidak adanya pemisahan tugas antara pegawai yang menganalisis kredit maupun yang melakukan
penilaian terhadap agunan, dimana keduanya dapat dilakukan oleh pegawai yang sama yaitu Mantri.
Pengendalian intern dalam prosedur pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit
Pangkalan Balai telah diciptakan dan dilakukan dengan baik.
Namundalampelaksanaannyaseringterdapatpenyimpangan yang terjadi,yaitutidak dilakukannyapemisahan
tugasantarapegawai yang menganalisiskreditdengan yang melakukanpenilaianterhadapagunankredit,
dimanatugastersebutdirangkapolehpegawai yang samayaituMantri.
Kata kunci: Audit ketaatan, Prosedur, Pengendalian Intern, Kredit
PENDAHULUAN yang berasal dari modal sendiri, simpanan
Latar Belakang Masalah masyarakat dan pinjaman antar bank. Selain
Bank berperan sebagai lembaga perantara kegiatan bank yang menghimpun dana dari
antara pihak yang kelebihan dana (surplus of masyarakat yang kelebihan dana, bank juga
funds) dengan pihak yang membutuhkan dana menyalurkan kepada masyarakat yang
(lack of funds), dimana dana-dana perbankan membutuhkan dana dalam bentuk kredit.
berasal dari berbagai sumber antara lain, dana

34 ISSN: 1979-0759
ILMIAH Volume VII No. 3 , 2015 Mahdi Hendrich. Audit Ketaatan Atas Prosedur

Kredit merupakan salah satu produk jasa 1. Apakah prosedur pemberian kredit pada PT.
perbankan yang memerlukan profesionalisme dari Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit
manajemen bank dengan memberikan kredit yang Pangkalan Balai Bukit telah sesuai dengan
selektif kepada debitur dengan mengumpulkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh PT. Bank
informasi dari berbagai pihak. Manajemen yang Rakyat Indonesia (Persero) Tbk?
profesional akan berpengaruh dalam 2. Apakah aktivitas pengendalian terhadap
meningkatkan efisiensi, efektivitas dan prosedur pemberian kredit dalam konteks
produktivitas kerja pada lini usaha yang audit ketaatan di lingkungan PT. Bank Rakyat
dikelolanya. Sehubungan dengan hal itu, Indonesia (Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai
pengendalian intern pada bagian kredit sangat Bukit sudah berjalan sebagaimana mestinya ?
penting untuk diperhatikan. Ada lima komponen Tujuan dan Manfaat Penulisan
dalam pengendalian intern yaitu pengendalian 1. Memberikan masukan kepada pihak-pihak
lingkungan, aktivitas pengendalian, perhitungan yang menjadi objek penelitian mengenai
resiko, informasi dan komunikasi, serta bagaimana pengendalian intern atas kebijakan
pemantauan. perkreditan yang diberikan oleh bank menjadi
Bank Indonesia selaku otoritas moneter dan lebih baik atau sesuai dengan kebijakan yang
sekaligus sebagai lembaga pengawasan bank- telah ditetapkan.
bank yang beroperasi di Indonesia menetapkan 2. Memberikan informasi dan kontribusi bagi
kebijaksanaan perkreditan sebagai panduan dalam pihak manajemen untuk memperbaiki
pengelolaan kredit yang berlaku bagi semua bank. penyimpangan yang telah terjadi terhadap
Hal ini dikarenakan pemberian kredit merupakan prosedur perkreditan yang telah ditetapkan.
kegiatan utama yang mengandung resiko dan 3. Menambah pengetahuan dan pengalaman
sangat berpengaruh pada kesehatan dan penulis dalam bidang penelitian mengenai
kelangsungan usaha bank. Resiko terbesar adalah prosedur perkreditan.
apabila debitur menunggak pembayaran, hal ini
bisa terjadi karena kesalahan analisis saat METODE PENELITIAN
pemberian keputusan kredit. Apabila terjadi kredit Desain penelitian menggunakan deskriptif
macet hal ini tentu saja dapat merugikan pihak kualitatif, dimana penulis ingin menganalisa data
bank dan karena perkreditan merupakan kegiatan yang didapat dengan cara mendePenelitian kan
yang langsung berhubungan dengan pendapatan atau menggambarkan data yang telah terkumpul,
bank sehingga dapat mengurangi laba yang dari data tersebut penyajiannya data melalui table,
diinginkan. grafik, diagram ataupun lainnya.
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sampel dalam penelitian ini adalah sistem
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara pengendalian intern yang dimiliki PT BRI Tbk
(BUMN) dalam bidang perbankan yang ikut serta tahun 2011.
menyediakan fasilitas pemberian kredit. Fasilitas Data yang Dibutuhkan
kredit yang diberikan oleh PT. Bank Rakyat Metode yang digunakan dalam pengumpulan data
Indonesia (Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai ada yang digunakan adalah :
2 (dua) macam yaitu Kredit Konsumtif (Kredit 1. Data jumlah debitur serta jumlah kredit
Pegawai) dan Kredit Komersial (Kredit Usaha). yang telah diberikan.
Dalam perkembangannya kredit yang 2. Prosedur yang telah diterapkan oleh BRI
diberikan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Pangkalan Balai.
(Persero) Tbk mendapat saingan dari bank-bank Objek Penelitian Dan Teknis Analisis
yang mempunyai fasilitas pemberian kredit yang Penelitian ini dilakukan di PT. Bank Rakyat
sama. Untuk mengantisipasi kondisi tersebut, Indonesia (Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai
maka PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk jalan Merdeka No.59 Pangkalan Balai Banyuasin
harus menerapkan pengendalian intern yang baik, Kecamatan Banyuasin III.
sehingga dapat memantau apakah prosedur Teknik Analisis
pemberian kreditnya sudah berjalan sesuai dengan Teknik Analisa Data merupakan cara yang
peraturan yang ditetapkan. Dengan demikian digunakan untuk mencapai tujuan dalam suatu
pihak dapat meminimalisasi penyimpangan dan penelitian dengan menggunakan metode atau alat
kesalahan, serta kecurangan yang mungkin saja tertentu. Dalam penelitian ini penulis,
bisa dilakukan oleh karyawan ataupun nasabah menggunakan metode Analisis Deskriptif
yang dapat merugikan bank. Kualitatif. Dimana penulis ingin menganalisa data
Rumusan Masalah yang didapat dengan cara mendePenelitian kan
Dari latar belakang masalah di atas, maka atau menggambarkan data yang telah terkumpul,
rumusan masalah yang akan dibahas dalam dari data tersebut penyajiannya data melalui table,
penelitian ini adalah : grafik, diagram ataupun lainnya. Sebagaimana

35 ISSN: 1979-0759
ILMIAH Volume VII No. 3 , 2015 Mahdi Hendrich. Audit Ketaatan Atas Prosedur

adanya tanpa bermaksud ingin membuat suatu “Suatu pemahaman pengendalian intern
kesimpulan yang berlaku bagi umum yang mencukupi diperoleh untuk
(Generalisasi). merencanakan audit dan untuk
menentukan sifat, serta luasnya
TINJAUAN PUSTAKA pengendalian-pengendalian yang akan
Pengertian Akuntansi dilakukan.”
Supriyono (1999 : 18) memberikan pengertian Definisi pengendalian intern menurut Committee
akuntansi dari dua aspek, yaitu aspek informasi of Sponsoring Organizations (COSO)
dan aspek pegolahan data akuntansi. Dipandang (2009:373),adalah :“Pengendalian intern (internal
dari segi aspek informasi, akuntansi didefenisikan control) adalah suatu proses yang dilaksanakan
sebagai berikut : oleh dewan direksi, manajemen, dan personil
Akuntansi adalah aktivitas yang lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk
menghasilkan jasa, yaitu berfungsi untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan
menyajikan informasi kuantitatif yang pada dengan pencapaian tujuan dalam kategori berikut
dasarnya bersifat keuangan dari satuan usaha :
atau organisasi tertentu, informasi tersebut 1. Keandalan laporan keuangan.
akan dapat dipakai oleh pihak internal untuk 2. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
pengambilan keputusan dengan memilih yang berlaku.
beberapa alternatif. 3. Efektivitas dan efisiensi operasi.
Pengertian Auditing Tujuan Pengendalian Intern
Mulyadi dan Kanaka Puradiredja (2006:7) Adapun tujuan dari pengendalian intern yang
“auditing adalah suatu proses efektif menurut Mulyadi (2006:184 ), dapat
sistematik untuk memperoleh dan digolongkan menjadi 4, yaitu :
mengevaluasi bukti secara objektif 1. Untuk menjamin kebenaran data
mengenai pernyataan-pernyataan akuntansi.
tentang kegiatan dan kejadian 2. Untuk mengamankan harta kekayaan
ekonomi, dengan tujuan untuk dan catatan pembukuannya.
menetapkan tingkat kesesuaian antara 3. Untuk menggalakkan efisiensi usaha.
pernyataan-pernyataan tersebut 4. Untuk mendorong ditaatinya
dengan kriteria yang telah ditetapkan, kebijakan pimpinan yang telah
serta penyampaian hasil-hasilnya digariskan.”
kepada pemakai yang Pengertian Kredit
berkepentingan.” Kata kredit berasal dari kata Yunani
Tujuan Audit Ketaatan “Credere” yang berarti kepercayaan atau “credo”
“Pengujian kepatuhan adalah suatu yang berarti saya percaya. Jadi dalam hal ini
pengujian yang dilakukan terhadap apabila seseorang memperoleh kredit berarti
efektivitas desain/operasi kebijakan dan orang tersebut memperoleh kepercayaan dari
prosedur struktur pengendalian intern. pihak yang lainnya..
(Mulyadi (2006:31) Sedangkan pengertian kredit menurut
Artinya audit ketaatan adalah audit yang Undang-undang RI No. 10 tahun 1998 tentang
dirancang untuk memverifikasi efektivitas sistem perbankan yaitu kredit adalah :
pengendalian intern klien. Pengujian kepatuhan “penyediaan uang atau tagihan yang dapat
ini terutama ditujukan untuk mendapatkan dipersamakan dengan itu, berdasarkan
informasi mengenai : persetujuan atau kesepakatan pinjam-
1) Frekuensi pelaksanaan prosedur meminjam antara bank dengan pihak lain
pengendalian yang ditetapkan. yang mewajibkan pihak peminjam untuk
2) Mutu pelaksanaan prosedur melunasi hutangnya setelah jangka waktu
pengendalian. tertentu dengan sejumlah bunga, imbalan
3) Karyawan yang melakukan prosedur atau pembagian hasil keuntungan”.
pengendalian. Syarat-syarat Pemberian Kredit
Pengertian Pengendalian Intern Dalam memberikan suatu kredit, suatu
Tahap yang penting dalam pemeriksaan yang perusahaan sering dihadapkan pada resiko atas
diwajibkan dalam standar pekerjaan lapangan kredit yang diberikan. Resiko kredit adalah resiko
bagi auditor adalah untuk melakukan pemahaman tidak terbayarnya kredit yang telah diberikan
yang memadai atas struktur pengendalian intern, kepada para debitur. Sebelum suatu perusahaan
seperti yang dikemukakan oleh Ikatan Akuntan menyetujui permintaan atau penambahan kredit
Indonesia (2004) adalah : oleh debitur, maka perlu dievaluasi resiko kredit
yang bakal terjadi dari para debitur. Untuk

36 ISSN: 1979-0759
ILMIAH Volume VII No. 3 , 2015 Mahdi Hendrich. Audit Ketaatan Atas Prosedur

menilai resiko kredit, kepala bagian kredit harus (Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai dimulai dari
mempertimbangkan berbagai faktor yang prosedur awal pada saat pengajuan proposal
menentukan besar kecilnya kredit tersebut. permohonan kredit sampai pada realisasi kredit
Pada umumnya pihak bank dalam yang dibagi menjadi 9 tahapan dalam prosedur
mengadakan penilaian terhadap kredit harus pemberian kredit.
memperhatikan beberapa persyaratan. Adapun a. Pengajuan proposal
persyaratan tersebut dikenal dengan prinsip 6 C Pada tahapan awal prosedur pemberian
seperti yang dikemukakan oleh TP Muljono kredit ini, pemohon kredit pada BRI akan
(2007:11) yang meliputi : (1) Character, (2) menghadapi dan dilayani oleh petugas kredit yang
Capacity, (3) Capital, (4) Collateral, (5) disebut Deskman. Biasanya pemohon kredit
Condition of Economy, (6) Constraint. sudah menanyakan sehingga sudah mengetahui
PEMBAHASAN persyaratan yang diperlukan dan mereka pada
Analisis yang penulis lakukan bertujuan umumnya sudah memenuhi semua persyaratan
untuk menilai apakah pelaksanaan prosedur yang diperlukan. Karena pada tahap awal inilah
pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia akan dilihat keseriusan para pemohon kredit
(Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai, telah sesuai dalam memenuhi semua persyaratan yang
dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku yang diperlukan. Kalau tidak memenuhi persyaratan
ditetapkan dalam Standar Operasional Prosedur kredit tersebut maka berkas pemohon akan
(SOP) PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. dikembalikan kepada yang bersangkutan untuk
Biasanya prosedur pemberian kredit antara dipenuhi.
satu bank dengan bank lainnya tidak akan jauh b. Penyelidikan berkas pinjaman
berbeda, kalaupun terdapat perbedaan biasanya Hasil pemeriksaan yang dilakukan terhadap
terjadi pada persyaratan dan ukuran-ukuran prosedur ini ternyata Deskman telah melakukan
penilaian yang ditetapkan dengan pertimbangan tugasnya sesuai dengan prosedur yang ada. Hal
masing-masing bank. Dalam prakteknya prosedur ini dapat dilihat dari persyaratan dan dokumen-
pemberian kredit antara pinjaman perseorangan dokumen semuanya telah lengkap sesuai dengan
dengan pinjaman suatu badan hukum akan sedikit persyaratan yang ada. Juga apabila dokumen yang
berbeda, juga dapat ditinjau dari sudut tujuannya diperlukan harus asli semuanya telah terpenuhi.
apakah untuk kredit konsumtif atau kredit Dengan demikian pada prosedur yang kedua
komersial. ini yaitu Penyelidikan Berkas Pemohonan kredit
Pengujian ketaatan ini dilaksanakan sesuai semuanya telah cukup dan sesuai dengan prosedur
dengan permasalahan yang telah dikemukakan yang ada.
sebelumnya, sehingga pembahasan akan dirinci c. Penilaian kelayakan kredit
menjadi 2 bagian yaitu : Berdasarkan hasil pemeriksaan yang
1. Audit ketaatan atas prosedur pemberian dilakukan terhadap prosedur analisis kredit
kredit PT. Bank Rakyat Indonesia komersial PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
(Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai. Tbk Unit Pangkalan Balai, maka dapat dikatakan
2. Analisis pengendalian intern dalam telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang
prosedur pemberian kredit yang ada. Dimana analisis dan evaluasi dilakukan
dilakukan pada PT. Bank Rakyat dengan mencari informasi melalui wawancara
Indonesia (Persero) Tbk Unit Pangkalan serta cross cek kunjungan ke lokasi usaha nasabah
Balai. dan agunan yang dijaminkan, penyelidikan tujuan
Audit Ketaatan atas Prosedur Pemberian kredit dan penelitian atas data, kemudian mencari
Kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia Credit Risk Rating (CRR).
(Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai Hasil dari analisis tersebut dituangkan
Pengujian ketaatan ini dalam pelaksanaannya dalam MAK. Analisis dan evaluasi juga
dapat dilakukan dengan cara tanya jawab kepada memperhatikan identitas yang memberikan
pegawai bank mengenai tugas mereka masing- gambaran tentang reputasi calon debitur tersebut
masing dan mengadakan pemeriksaan dokumen dan lokasi usaha, tujuan kredit yang
bukti-bukti pelaksanaan yang berhubungan memperhatikan objek penerima, jenis kredit,
dengan prosedur perkreditan, beserta pengecekan jumlah kredit, jangka waktu dan analisa
pelaksanaan kerja yang terpisah. Hal ini kebutuhan, kemudian riwayat hubungan dengan
memberikan keyakinan kepada penulis bahwa bank dan juga analisis 5C. Mantri sebagai
masing-masing pegawai tiap bagian sudah prakarsa kredit mempunyai kemampuan dan
mengerti serta memahami tugas dan fungsinya pengetahuan serta pengalaman dalam
masing-masing sesuai dengan prosedur yang ada. menganalisis kredit dan telah menggunakan
Penilaian yang dilakukan terhadap prosedur kemampuannya secara objektif.
pemberian kredit pada PT. Bank Rakyat Indonesia d. Wawancara pertama

37 ISSN: 1979-0759
ILMIAH Volume VII No. 3 , 2015 Mahdi Hendrich. Audit Ketaatan Atas Prosedur

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Pada PT. BRI (Persero) Tbk Unit Pangkalan
terhadap prosedur pemberian kredit pada PT. BRI Balai Bukit ini, proses wawancara kedua ini
(Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai Bukit, maka berlangsung cepat karena hanya mencocokkan
diperoleh informasi bahwa pada tahap wawancara berkas-berkas yang sudah ada dan umumnya tidak
ini, pihak bank telah melakukan sesuai dengan banyak perbedaan.
prosedur. Pihak bank telah melakukan wawancara g. Keputusan Kredit
terhadap calon debitur untuk mengetahui Keputusan kredit ini dilakukan untuk
keinginan dan kesungguhan calon debitur dalam menentukan apakah suatu kredit layak untuk
menggunakan kredit, dan calon debitur telah diberikan atau ditolak. Jika layak diberikan maka
memenuhi peryaratan berkas-berkas yang perlu disiapkan kelengkapan administrasinya,
diperlukan sebagai persyaratan dalam biasanya keputusan kredit akan mencakup akad
permohonan kredit. kredit yang ditandatangani, jumlah uang yang
e. Peninjauan ke lokasi (on the spot) akan diterima, jangka waktu kredit, dan biaya-
Tahap dalam proses pemberian kredit biaya yang harus dibayar.
selanjutnya melakukan peninjauan langsung ke Pada PT. BRI (Persero) Tbk Unit Pangkalan
lokasi yang menjadi objek kredit. Kemudian hasil Balai dalam memutuskan kredit telah sesuai
on the spot dicocokkan dengan hasil wawancara dengan prosedur dan aturan yang ada. Dimana
pertama. Saat melakukan peninjauan ke lokasi suatu keputusan kredit untuk jumlah tertentu
agar tidak memberitahukan kepada calon nasabah, biasanya diputuskan oleh tim, begitu juga kalau
sehingga apa yang kita lihat di lapangan sesuai ada kredit yang ditolak, maka dikirim surat
dengan kondisi yang sebenarnya. Hal ini penolakan sesuai dengan alasan masing-masing.
dimaksudkan agar diperoleh kepastian bahwa h. Penandatanganan akad kredit
objek yang akan dibiayai dengan kredit benar- Penandatanganan akad kredit merupakan
benar ada dan sesuai dengan apa yang tertulis kelanjutan dari diputuskannya kredit. Sebelum
dalam proposal. kredit dicairkan, maka terlebih dahulu calon
Berdasarkan hasil pemeriksaan pada PT. BRI nasabah menandatangani akad kredit, yang
(Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai Bukit, bahwa kemudian mengikat jaminan kredit dengan hipotik
dalam melakukan peninjauan ke lokasi objek atau surat perjanjian yang dianggap perlu.
kredit sudah dilaksanakan sesuai dengan Penandatanganan dilaksanakan antara bank
ketentuan dan prosedur yang berlaku. Dimana dengan debitur secara langsung atau melalui
sudah dilakukan pengecekan terhadap usaha notaris.
debitur dengan mengisi data-data pada formulir Pada PT. BRI (Persero) Tbk Unit Pangkalan
Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) yang Balai, penandatanganan akad kredit dilakukan
disediakan. Dalam prosedur ini pencatatan antara calon debitur dengan pihak bank dan
informasi usaha debitur sudah sesuai dengan melalui notaris. Pada waktu akad kredit itu juga
kenyataan yang sebenarnya, artinya tidak ada istri atau suami calon debitur diharuskan untuk
informasi debitur yang hanya direka-reka, tapi ikut menandatangani akad kredit yang telah
dibuat sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. diselesaikan.
Namun kadang-kadang terjadi di kemudian i. Realisasi kredit
hari usaha calon debitur yang telah dinyatakan Setelah akad ditandatangani maka langkah
dapat berkembang dan telah diberikan kredit, berikutnya adalah merealisasikan kredit. Realisasi
ternyata mengalami kebangkrutan dan tidak dapat kredit diberikan setelah penandatanganan surat-
mengangsur sisa kredit yang menjadi surat yang diperlukan dengan membuka rekening
kewajibannya. giro tabungan di bank yang bersangkutan. Dengan
f. Wawancara kedua demikian penarikan dana kredit dapat dilakukan
Proses berikutnya mencocokkan hasil dari melalui rekening yang telah dibuka. Pencairan
peninjauan ke lapangan dengan dokumen yang atau pengambilan uang dari rekening sebagai
sudah ada pada berkas-berkas calon debitur serta realisasi pemberian kredit dapat diambil sesuai
hasil wawancara pertama dan wawancara kedua. dengan ketentuan dan tujuan kredit.
Pada tahap ini hanyalah kegiatan perbaikan Pada PT. BRI (Persero) Tbk Unit Pangkalan
berkas kalau tidak sesuai dengan kondisi di Balai, proses realisasi kredit dilakukan dengan
lapangan, atau jika terdapat kekurangan- cara mentransfer dana yang diberikan ke rekening
kekurangan pada saat setelah dilakukan on the debitur. Dengan demikian maka debitur dapat
spot di lapangan. Catatan yang ada pada saat mengambil uangnya dan menggunakannya untuk
permohonan dan pada saat wawancara keperluan kredit yang mereka ajukan.
dicocokkan dengan pada saat on the spot, apakah Analisis terhadap Pengendalian Intern
ada kesesuaian dan mengandung suatu kebenaran. Pemberian Kredit

38 ISSN: 1979-0759
ILMIAH Volume VII No. 3 , 2015 Mahdi Hendrich. Audit Ketaatan Atas Prosedur

Kegiatan utama PT. Bank Rakyat Indonesia nilai dari agunan sesuai dengan jumlah pinjaman
(Persero) Tbk adalah menghimpun dana dari yang akan diberikan sehingga dapat melindungi
masyarakat melalui simpanan, tabungan dan bank dari kerugian. Agunan yang dijaminkan
deposito serta menyalurkannya kembali ke tersebut akan diasuransikan oleh pihak bank
masyarakat dalam bentuk pinjaman atau kredit. untuk menghindari kemungkinan buruk di
Dana yang telah dihimpun dari masyarakat kemudian hari.
tersebut, harus dilindungi dan dijaga agar Analisis terhadap Aktivitas Pengendalian
masyarakat tetap menaruh kepercayaan kepada Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan
bank atas dana yang disimpannya. Untuk itu prosedur yang dibuat untuk memberikan
dilakukan analisis terhadap pengendalian intern keyakinan bahwa tindakan yang diperlukan telah
yang terdapat pada prosedur pemberian kredit dilaksanakan untuk mengurangi risiko dalam
yang telah ditetapkan oleh PT. Bank Rakyat pencapaian tujuan entitas. Pengendalian intern
Indonesia (Persero) Tbk serta penerapan yang terhadap prosedur pemberian kredit khususnya
terjadi di kantor PT. BRI (Persero) Unit kredit komersial telah ditetapkan oleh PT. BRI
Pangkalan Balai. (Persero) Tbk.
Analisis ini dilakukan untuk memperjelas Berikut ini adalah uraian prosedur
dan menilai apakah prosedur pemberian kredit pengendalian yang telah diterapkan pada PT. BRI
pada Kantor BRI Unit Pangkalan Balai Bukit (Persero) Tbk Unit Pangkalan Balai yaitu :
telah memenuhi kriteria pengendalian intern yang 1. Pemisahan tugas yang cukup
telah ditetapkan. Kriteria untuk suatu prosedur 2. Otorisasi yang pantas atas transaksi dan
pemberian kredit dinilai baik apabila didalamnya aktivitas
terkandung aktivitas pengendalian yang memadai. 3. Dokumen dan catatan yang memadai
Dari analisis terhadap pengendalian intern ini, 4. Pengendalian fisik atas aktiva dan
penulis dapat mengetahui kelemahan atau catatan
kekurangan dari prosedur pemberian kredit yang 5. Pengecekan independen atas pelaksanaan
ada, dan langkah berikutnya penulis melakukan
penilaian terhadap ketaatan pelaksanaan prosedur KESIMPULAN DAN SARAN
pemberian krdit yang dilaksanakan oleh BRI Unit Kesimpulan
Pangkalan Balai Palembang. 1. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero)
Analisis terhadap Lingkungan Pengendalian Tbk Unit Pangkalan Balai, telah
Suatu lingkungan pengendalian dalam suatu memiliki prosedur operasional
organisasi akan menciptakan dan mempengaruhi pemberian kredit dan kebijakan kerja
kesadaran dari personil pada bagian kredit yang yang ditetapkan dalam Buku Pedoman
ada pada PT.BRI (Persero) Tbk Unit Pangkalan Perkreditan. Hal ini telah diterapkan
Balai Bukit akan arti pentingnya suatu sebagai praktek kerja yang sehat serta
pengendalian. Lingkungan pengendalian terdiri telah memiliki unsur-unsur
dari tindakan, kebijakan dan prosedur yang pengendalian intern yang disusun
mencerminkan sikap menyeluruh dari manajemen secara sistematis dalam bentuk manual
puncak, direktur, komisaris dan pemilik dari suatu operasional.
badan usaha terhadap pengendalian satuan usaha 2. Namun dalam pelaksanaannya masih
badan usaha tersebut. sedikit terdapat penyimpangan dari
Pada PT. BRI (Persero) Tbk Unit Pangkalan prosedur yang ada dimana permohonan
Balai, gambaran mengenai pengendalian intern kredit dilakukan tidak secara tertulis.
akan diperoleh dari penerapan lingkungan Selain itu tidak adanya pemisahan
pengendalian yang diterapkan oleh pihak bank tugas antara pegawai yang
secara efektif dengan baik dan menyeluruh. Hal menganalisis kredit maupun yang
ini dapat dilihat dari faktor-faktor yang melakukan penilaian terhadap agunan,
membentuk suatu pengendalian intern. dimana keduanya dapat dilakukan oleh
pegawai yang sama yaitu Mantri.
Analisis terhadap Penetapan Risiko oleh 3. Pengendalian intern dalam prosedur
Manajemen pemberian kredit pada PT. Bank
Selain dilakukan analisis 5C dilakukan juga Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Unit
kunjungan dan penilaian terhadap agunan kredit Pangkalan Balai telah diciptakan dan
yang dijaminkan oleh pihak debitur. Hal ini dilakukan dengan baik. Namun dalam
dimaksudkan agar pihak bank tidak mengalami pelaksanaannya sering terdapat
kerugian apabila suatu saat nanti debitur tidak penyimpangan yang terjadi, yaitu
dapat melunasi pinjamannya. Deskman selaku tidak dilakukannya pemisahan tugas
pemrakarsa kredit harus dapat memastikan bahwa antara pegawai yang menganalisis

39 ISSN: 1979-0759
ILMIAH Volume VII No. 3 , 2015 Mahdi Hendrich. Audit Ketaatan Atas Prosedur

kredit dengan yang melakukan tetap mengacu pada pedoman dan


penilaian terhadap agunan kredit, ketentuan dari kantor pusat sehingga
dimana tugas tersebut dirangkap oleh permasalahan dapat diatasi dengan
pegawai yang sama yaitu Mantri. baik. Peraturan tersebut misalnya
Saran-saran dengan melakukan pemisahan tugas
1. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) antara pegawai yang melakukan
Tbk Unit Pangkalan Balai yang telah analisis kredit dengan penilai agunan
memiliki prosedur pengendalian yang kredit.
baik terhadap prosedur pemberian
kredit harus tetap dipertahankan DAFTAR PUSTAKA
bahkan ditingkatkan lagi. Untuk Arens, Alvin A., Randal J. Elder dan Mark S.
mengatasi kelemahan yang ada Beasley, Auditing dan Pelayanan
sebaiknya pihak bank menambah Verifikasi Pendekatan Terpadu, 2006, Jilid
petugas Deskman, dimana petugas 1, Edisi ke-10, Jakarta: PT. Indeks
yang satu sebagai petugas administrasi Kelompok Gramedia.
kredit yang khusus melayani semua hal Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Profesional
yang berhubungan dengan kredit dan Akuntan Publik, 2004, Cetakan 1, Jakarta :
petugas satu lagi sebagai petugas Penerbit Salemba Empat.
administrasi simpanan dan jasa Mulyadi, Auditing, 2006, Buku 1, Edisi Sembilan,
perbankan lainnya. Hal ini Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
dimaksudkan agar prosedur dalam PT. BRI (Persero) Tbk, Pedoman Pelaksanaan
proses pemberian kredit tidak Kredit Bisnis Ritel, 2006, PT. Bank Rakyat
menyimpangan dari ketentuan yang ada Indonesia (Persero) Tbk.
dan adanya pembagian tugas yang jelas Rahmat Firdaus dan Maya Ariyanti, Manajamen
sehingga para petugas dapat bekerja Perkreditan Bank Umum, 2004, Penerbit :
sesuai dengan prosedur dan uraian Alfabeta, Bandung.
tugasnya masing-masing. Sukrisno Agoes, Auditing (Pemeriksaan
2. Pihak manajemen PT. Bank Rakyat Akuntan), 2006, Edisi ketiga, Jakarta :
Indonesia (Persero) Tbk Unit Penerbit Universitas Indonesia.
Pangkalan Balai juga sebaiknya UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan diubah
membuat peraturan sendiri sesuai U No. 10 tahun 1998 tentang Perubahan
dengan kondisi kerja di kantor yang atas U No.7 tahun 1992.
kadang-kadang menjadi sibuk dengan

40 ISSN: 1979-0759

Anda mungkin juga menyukai