LAPORAN PENDAHULUAN INSTRUMENTASI TEKNIK
EKSISIONAL
DENGAN FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) DEXTRA
1. Pengertian
Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat,
berkapsul. Biasanya bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran 1-
4cm.
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak tidak berbahaya yang bisa timbul pada
payudara remaja dan wanita berusia <30 tahun dengan bentuk kecil, solid dan kenyal
Eksisi adalah salah satu cara tindakan bedah yaitu membuang jaringan (tumor)
dengan cara memotong
Eksisi adalah pengangkatan jaringan tumor beserta jaringan sehat disekitarnya
2. Indikasi
2.1 Pasien dengan fibroadenoma mammae (FAM)
3. Kontra indikasi
3.1 Pasien tidak kooperatif
3.2 Pasien dengan tanda tumor ganas
4. Persiapan
4.1 Persiapan pasien
a. Persetujuan tindakan operasi dan kelengkapan identitas
b. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus
kamar operasi
c. Pasien diposisikan pada posisi supine di meja operasi
d. Memasang plat diathermi pada kaki pasien
e. Pastikan area oprasi bersih
f. Lepas logam yang menempel pada pasien jika menggunakan perhiasan
4.2 Persiapan lingkungan
1) Mengatur AC ruangan
2) Menyiapkan meja instrument dan set linen serta set instrument yang akan
digunakan
3) Menyiapkan dan mengatur meja operasi
4) Menyiapkan mesin couter dan mengecek fungsinya
5) Pastikan lampu operasi berfungsi dengan baik
6) Menyiapkan tempat sampah medis
4.3 Persiapan alat
4.3.1 Persiapan instrument
a. Persiapan instrument dimeja mayo (dasar) Jumlah
Washing & dressing forceps (desinfeksi klem) : 2
Towel clems (duk klem) : 2
Dissecting forceps (pinset anatomis) : 2
Tissue forceps (pinset sirurgis) : 2
Scalp blade&handle (handvat mess) no 3 : 1
Delicate hemostatic forcep (musquito klem) : 2
Retractor sen miller (hak kombinasi) : 2
Metzenbaum scissor (gunting mebzemboum) : 1
Surgical scissor bengkok (gunting kasar bengkok) : 1
Surgical scissor lurus (gunting kasar lurus) : 1
Needle holder : 2
Hemostatic forcep (pean) : 2
Hemostatic forcep (kocher) : 2
Nissen klem (klem manis) : 1
Bengkok : 1
Cucing : 1
b. Instrument tambahan
Whascom set
Allis forseps
c. Instrument penunjang
Kabel couter (stick couter)
Ground diatermi
4.3.2 Persiapan linen Jumlah
Doek besar berlobang : 4
Doek sedang : 4
Doek besar tebal : 3
Doek kecil : 4
Jas oprasi : 6
Sarung meja mayo : 1
Perlak kecil : 1
4.3.3 Persiapan bahan habis pakai Jumlah
Handschoen steril berbagai ukuran : secukupnya
Mess no.15 : 1
NaCl 0,9 % : 500 cc
Providon iodin 10% : 100 cc
Hipavix : secukupnya
Kassa steril : 10 lembar
Deppers : 3-5
Sufratul : 1
Alkohol 70% : 50 cc
Benang monofilament 3.0 : 1
5. Instrumentasi Tekhnik
1) Sign in
2) Mengatur posisi pasien supine
3) Memasang ground diatermi pada kaki pasien
4) Perawat instrumen melakukan gowning dan gloving selanjutnya melakukan
persiapan instrumen dan alat di meja instrumen dan meja mayo
5) Perawat instrument membantu gowning dan gloving pada operator dan asisten
6) Berikan desinfeksi klem dan deppers + iodine povidone dalam cucing pada asisten/
operator untuk melakukan desinfeksi lapangan operasi
7) Drapping dilakukan dengan :
a. Doek besar berlobang untuk bagian atas
b. Doek sedang untuk bagian bawah
8) Pasang dan atur kabel couter, fiksasi dengan doek klem. Dekatkan meja mayo
9) Berikan kasa kering pada operator untuk membersihkan lapangan operasi dari
iodine povidone
10) Berikan pinset chirrurgis pada operator untuk marking/ menandai area insisi
11) Time out
12) Berikan handvat mess no. 3 + mess no. 15 pada operator untuk melakukan insisi
13) Berikan klem mosquito, couter dan kasa pada asisten untuk rawat perdarahan
14) Berikan double pinset chirrurgis dan couter pada operator dan asisten untuk
memperdalam insisi serta berikan senn miller pada asisten untuk memperluas
lapang operasi
15) Berikan nissen klem pada operator untuk memperdalam sampai jaringan tumor
terlihat
16) Setelah nampak jaringan tumor, berikan allis klem pada operator untuk menjepit
selaput pembungkus tumor.
17) Berikan gunting metzenbaum atau couter pada operator untuk memisahkan tumor
dari jaringan lain sekitar tumor
18) Setelah tumor terangkat semua, berikan mosquito klem pada operator dan berikan
couter + kasa pada asisten untuk rawat perdarahan
19) Berikan needle holder + benang monofilament 3-0 dan pinset chirrurgis pada
operator untuk jahit fat/ sub kutis, berikan gunting benang dan pean pada asisten
20) Berikan needle holder + benang non absorbable 3-0 pada operator untuk jahit kulit
21) Bersihkan luka operasi dengan kasa basah dan keringkan dengan kasa kering
22) Tutup luka operasi dengan sofratule, kasa dan hipavix
23) Operasi selesai, ambil kabel couter dengan melepas doek klem. Bersihkan pasien
24) Sign out
25) Inventaris instrument, cuci, bungkus/ packing dan siap disteril
26) Motivasi klien agar:
Luka operasi tidak terkena air dalam 3 hari pertama
Menjaga kebersihan luka operasi
Mengkonsumsi makanan bergizi dan tidak ada pantangan
Obat diminum teratur sesuai anjuran dokter
Kontrol sesuai anjuran
27) Catat pemakaian bahan habis pakai pada lembar depo. Rapikan ruang operasi
Referensi
Arif Muttaqin dan Kumala Sari, 2013. Asuhan Keperawatan Perioperatif : Konsep
Proses dan aplikasi. Cetakan Ketiga. Jakarta : Salemba Medika
Brunner And Suddarth,2010. Keperwatan Medikal Bedah. Edisi 8, Vol. 1 Jakarta :
ECG
Barbara J. Gruendenmann, 2006,.Buku Ajar Keperawatan Perioperatif. Vol. 2 Jakarta
: EGC
Nanda , 2013, Panduan Penyusunan Asuhan Keperawatan Profesional, jilid II
Jakarta: EGC
LAPORAN INSTRUMENTASI TEKNIK
EKSISIONAL PADA NY. S
DENGAN FIBROADENOMA MAMMAE (FAM) DEXTRA
6. Pengertian
Fibroadenoma mammae adalah suatu neoplasma jinak yang berbatas tegas, padat,
berkapsul. Biasanya bersifat mobile, tidak nyeri, kenyal seperti karet berukuran 1-
4cm.
Fibroadenoma mammae adalah tumor jinak tidak berbahaya yang bisa timbul pada
payudara remaja dan wanita berusia <30 tahun dengan bentuk kecil, solid dan kenyal
Eksisi adalah salah satu cara tindakan bedah yaitu membuang jaringan (tumor)
dengan cara memotong dan mengangkat jaringan tumor beserta jaringan sehat
disekitarnya
7. Indikasi
7.1 Pasien dengan fibroadenoma mammae (FAM)
7.2 Persiapan alat
7.2.1 Persiapan instrument
a. Persiapan instrument dimeja mayo (dasar) Jumlah
Washing & dressing forceps (desinfeksi klem) : 2
Towel clems (duk klem) : 2
Dissecting forceps (pinset anatomis) : 2
Tissue forceps (pinset sirurgis) : 2
Scalp blade&handle (handvat mess) no 3 : 1
Delicate hemostatic forcep (musquito klem) : 2
Retractor sen miller (hak kombinasi) : 2
Metzenbaum scissor (gunting mebzemboum) : 1
Surgical scissor bengkok (gunting kasar bengkok) : 1
Surgical scissor lurus (gunting kasar lurus) : 1
Needle holder : 2
Hemostatic forcep (pean) : 2
Hemostatic forcep (kocher) : 2
Nissen klem (klem manis) : 1
Bengkok : 1
Cucing : 1
b. Instrument penunjang
Kabel couter (stick couter)
Ground diatermi
7.2.2 Persiapan linen Jumlah
Doek sedang : 4
Doek besar tebal : 3
Doek kecil : 4
Jas oprasi : 3
Sarung meja mayo : 1
7.2.3 Persiapan bahan habis pakai Jumlah
Handschoen steril berbagai ukuran : secukupnya
Mess no.15 : 1
NaCl 0,9 % : 500 cc
Providon iodin 10% : 100 cc
Hipavix : secukupnya
Kassa steril : 10 lembar
Deppers : 3-5
Alkohol 70% : 50 cc
Benang monofilament 3.0 : 1
8. Instrumentasi Tekhnik
1) Sign in
2) Mengatur posisi pasien supine
3) Memasang ground diatermi pada kaki pasien
4) Perawat instrumen melakukan gowning dan gloving selanjutnya melakukan
persiapan instrumen dan alat di meja instrumen dan meja mayo
5) Perawat instrument membantu gowning dan gloving pada operator dan asisten
6) Berikan desinfeksi klem dan deppers + iodine povidone dalam cucing pada asisten/
operator untuk melakukan desinfeksi lapangan operasi
7) Drapping dilakukan
8) Pasang dan atur kabel couter, fiksasi dengan doek klem. Dekatkan meja mayo
9) Berikan kasa kering pada operator untuk membersihkan lapangan operasi dari
iodine povidone
10) Berikan pinset chirrurgis pada operator untuk marking/ menandai area insisi
11) Time out
12) Berikan handvat mess no. 3 + mess no. 15 pada operator untuk melakukan insisi
13) Berikan klem mosquito, couter dan kasa pada asisten untuk rawat perdarahan
14) Berikan double pinset chirrurgis dan couter pada operator dan asisten untuk
memperdalam insisi serta berikan senn miller pada asisten untuk memperluas
lapang operasi
15) Berikan nissen klem pada operator untuk memperdalam sampai jaringan tumor
terlihat
16) Setelah nampak jaringan tumor, berikan pean klem besar pada operator untuk
menjepit selaput pembungkus tumor.
17) Berikan gunting metzenbaum atau couter pada operator untuk memisahkan tumor
dari jaringan lain sekitar tumor
18) Setelah tumor terangkat semua, berikan mosquito klem pada operator dan berikan
couter + kasa pada asisten untuk rawat perdarahan
19) Berikan needle holder + benang monofilament 3-0 dan pinset chirrurgis pada
operator untuk jahit fat/ sub kutis, berikan gunting benang dan pean pada asisten
20) Berikan needle holder + benang monofilament 3-0 pada operator untuk jahit kulit
21) Bersihkan luka operasi dengan kasa basah dan keringkan dengan kasa kering
22) Tutup luka operasi dengan sofratule, kasa dan hipavix
23) Operasi selesai, ambil kabel couter dengan melepas doek klem. Bersihkan pasien
24) Sign out
25) Inventaris instrument, cuci, bungkus/ packing dan siap disteril
26) Motivasi klien agar:
Luka operasi tidak terkena air dalam 3 hari pertama
Menjaga kebersihan luka operasi
Mengkonsumsi makanan bergizi dan tidak ada pantangan
Obat diminum teratur sesuai anjuran dokter
Kontrol sesuai anjuran
27) Catat pemakaian bahan habis pakai pada lembar depo. Rapikan ruang operasi