Tugas Material
Tugas Material
Ikatan kovalen merupakan ikatan yang terbentuk karena pemakaian pasangan elektron
bersama. Untuk menggambarkan bagaimana ikatan kovalen terjadi digunakan rumus
Secondary Bonding Terdiri dari VanDer Walls Bonding dan Hydrogen Bonding
VanDer Walls Bonding
Dipol seketika ke dipol terimbas, atau gaya van der Waals, adalah ikatan yang
paling lemah, namun sering dijumpai di antara semua zat-zat kimia. Misalnya
atom helium, pada satu titik waktu, awan elektronnya akan terlihat tidak
seimbang dengan salah satu muatan negatif berada di sisi tertentu. Hal ini
disebut sebagai dipol seketika (dwikutub seketika). Dipol ini dapat menarik
maupun menolak elektron-elektron helium lainnya, dan menyebabkan dipol
Cacat titik yaitu adanya atom yang hilang atau terdapat sisipan atom asing dalam kisi
difusi atom dan gerak dislokasi sehingga deformasi bahan sulit terjadi. Semakin kecil grain,
semakin kuat bahan tersebut.
Ukuran grain dapat diatur dengan laju pendinginan. Laju pendinginan yang cepat
menghasilkan grain-grain yang kecil sedangkan proses-proses pendinginan yang lambat
menghasilkan grain-gran yang besar.
8. Stress and strain relationship.
Jawab: Hukum Hooke menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang linear atau proporsional
antara tegangan dan regangan suatu material. Dimana hubungan antara keduanya ditentukan
berdasarkan nilai Modulus Elastisitas / modulus Young (E) dari masing masing material.
9. Tension, Compression and shear loads.
Jawab:
-
Tension atau ketegangan pada material dapat kita ketahui melalui uji tarik. Uji Tarik
merupakan salah satu pengujian untuk mengetahui sifat-sifat suatu bahan. Dengan
menarik suatu bahan kita akan segera mengetahui bagaimana bahan tersebut bereaksi
terhadap tenaga tarikan dan mengetahui sejauh mana material itu bertambah panjang.
Alat eksperimen untuk uji tarik ini harus memiliki cengkeraman (grip) yang kuat dan
penampang melintang. tegangan normal, di sisi lain, muncul dari komponen vektor
gaya tegak lurus dari penampang melintang bahan.
Deformasi Elastis
Deformasi elastis adalah deformasi atau perubahan bentuk yang terjadi pada suatu
benda saat gaya atau beban itu bekerja, dan perubahan bentuk akan hilang ketika gaya
atau bebannya ditiadakan. Artinya, bila beban ditiadakan, maka benda akan kembali
Secara skamatika, perbedaan deformasi elastis dan deformasi plastis yang ditunjukkan dalam
suatu diagram tegangan-regangan dapat diketahui. Bila suatu benda dikenai beban sampai
daerah plastis, maka perubahan bentuk yang terjadi adalah gabungan antara deformasi elastis
dan deformasi plastis. Penjumlahan dari kedua deformasi ini merupakan deformasi total. Bila
beban yang bekerja ditiadakan, maka deformasi elastis akan hilang juga, sehingga yang
tertinggal adalah deformasi plastis
13. Sorry sir, I must learn again about that and I hope can learn about strees and strain
ploting from you. But I will Try to answer the theory of stress and strain curve,
Dalam Gbr.5 dinyatakan dengan titik A. Bila sebuah bahan diberi beban sampai pada titik A,
kemudian bebannya dihilangkan, maka bahan tersebut akan kembali ke kondisi semula
(tepatnya hampir kembali ke kondisi semula) yaitu regangan nol pada titik O (lihat inset
dalam Gbr.5). Tetapi bila beban ditarik sampai melewati titik A, hukum Hooke tidak lagi
berlaku dan terdapat perubahan permanen dari bahan. Terdapat konvensi batas regangan
permamen (permanent strain) sehingga masih disebut perubahan elastis yaitu kurang dari
0.03%, tetapi sebagian referensi menyebutkan 0.005% . Tidak ada standarisasi yang universal
mengenai nilai ini. [1]
Titik sampai di mana penerapan hukum Hook masih bisa ditolerir. Tidak ada standarisasi
tentang nilai ini. Dalam praktek, biasanya batas proporsional sama dengan batas elastis.
Yaitu perubahan bentuk yang tidak kembali ke keadaan semula. Pada Gbr.5 yaitu bila bahan
ditarik sampai melewati batas proporsional dan mencapai daerah landing.
Tegangan maksimum sebelum bahan memasuki fase daerah landing peralihan deformasi
elastis ke plastis.
Tegangan rata-rata daerah landing sebelum benar-benar memasuki fase deformasi plastis.
Bila hanya disebutkan tegangan luluh (yield stress), maka yang dimaksud adalah tegangan
ini.
Regangan yang diakibatkan perubahan elastis bahan. Pada saat beban dilepaskan regangan ini
akan kembali ke posisi semula.
Regangan yang diakibatkan perubahan plastis. Pada saat beban dilepaskan regangan ini tetap
tinggal sebagai perubahan permanen bahan.
Merupakan gabungan regangan plastis dan regangan elastis, T = e+p. Perhatikan beban
dengan arah OABE. Pada titik B, regangan yang ada adalah regangan total. Ketika beban
dilepaskan, posisi regangan ada pada titik E dan besar regangan yang tinggal (OE) adalah
regangan plastis.
Pada Gbr.5 ditunjukkan dengan titik C (), merupakan besar tegangan maksimum yang
didapatkan dalam uji tarik.
Pada Gbr.5 ditunjukkan dengan titik D, merupakan besar tegangan di mana bahan yang diuji
putus atau patah.
Jika material tersebut ulet kekuatan putus akan lebih kecil daripada kekuatan maksimum
sementara bahan getas kekuatan putus akan sama dengan kekuatan maksimumnya.
1. Fasa yang terjadi pada komposisi dan temperatur yang berbeda dengan pendinginan
lambat.
2. Temperatur pembekuan dan daerah-daerah pembekuan paduan Fe -C bila dilakukan
pendinginan lambat.
3.Temperatur cair dari masing-masing paduan.
4.Batas-batas kelarutan atau batas kesetimbangan dari unsur karbon fasa tertentu.
5.Reaksi-reaksi metalurgis yang terjadi.
Besi merupakan salah satu logam yang memiliki sifat allotropi. Sifat allotropi yang dimiliki
besi sendiri ada 3, yaitu :
Delta iron () mampu melarutkan karbon max 0,1% pada 1500 C
Gamma iron () mampu melarutkan karbon max 2 % pada 1130 C
Alpha iron () mampu melarutkan karbon max 0,025% pada 723 C
ransformasi allotropik yang pada besi, Fe() Fe() Fe() terjadi secara difusi
sehingga membutuhkan waktu tertentu pada temperatur konstan karena reaksi
mengeluarkan panas laten.
Diagram Fase Besi Karbon
Dalam kondisi cair karbon dapat larut dalam besi. Dalam kondisi padat besi dan
karbon dapat membentuk :
Larutan padat (solid solution)
Senyawa interstitial (interstitial compound)
Eutectic mixture : campuran antara austenite () dan cementite (Fe3C)
Eutectoid mixture : campuran antara ferrite () dan cementite (Fe3C)
Grafit : karbon bebas, tidak membentuk larutan padat ataupun tidak berikatan
membentuk senyawa dengan Fe.
Struktur-struktur yang ada pada diagram fase besi karbida besi :
Cementite :
Interstitial compound
Karbida besi (Fe3C)
Pada T tepat di bawah 727C, waktu yang sangat panjang diperlukan untuk
transformasi 50% (pada waktu 105 detik), sehingga laju transformasi lambat.
Peningkatan laju transformasi sebagai akibat menurunnya T, misal: pada 540C
diperlukan 3 detik untuk penyelesaian 50%. Pengamatan ini jelas bertentangan
dengan persamaan (7.2). Hal ini karena dalam rentang T 540C727C, laju
transformasi dikendalikan oleh laju nukleasi pearlite dan laju nukleasi berkurang
dengan peningkatan T. Q di persamaan ini adalah energi aktivasi untuk nukleasi dan
meningkat dengan peningkatan T. Telah ditemukan bahwa pada T lebih rendah,
dekomposisi austenite dikendalikan oleh difusi dan sifat laju dapat dihitung dengan
menggunakan Q untuk difusi yang independen dari T. Diagram fase isotermal juga
disebut diagram time-temperature-transformation (TTT).
-
Tujuan proses austenisasi adalah untuk mendapatkan struktur austenit yang homogen.
Kesetimbangan kadar karbon austenit akan bertambah dengan naiknya suhu
austenisasi, ini mempengaruhi karakteristik isothermal. Bila kandungan karbon
meningkat maka temperatur Ms menjadi rendah, selain itu kandungan karbon akan
meningkat pula jumlah grafit akan membentuk senyawa karbida yang semakin
banyak. Proses perlakuan panas selalu diawali dengan transformasi dekomposisi
austenit menjadi struktur mikro yang lain. Struktur mikro yang dihasilkan lewat
transformasi tergantung pada parameter proses perlakuan panas yang diterapkan dan
jenis proses proses perlakuan panas. Struktur mikro yang berubah melalui
transformasi dekomposisi austenit menjadi struktur mikro yang lain, dimaksudkan
untuk memperoleh sifat mekanik dan fisik yang diperlukan untuk suatu aplikasi
proses pengerjaan logam. Proses selanjutnya setelah fasa tunggal austenit terbentuk
adalah pendinginan, dimana mekanismenya dipengaruhi oleh temperatur, waktu, serta
media yang digunakan. Pada pendinginan secara perlahan-lahan perubahan fasa
berdasarkan mekanisme difusi, dimana kehalusan dan kekasaran struktur yang
dihasilkan tergantung pada kecepatan difusi. Bila pendinginan dilakukan secara cepat,
maka perubahan fasanya berdasarkan mekanisme geser menghasilkan struktur mikro
dengan sifat mekanik yang keras dan getas. Perubahan struktur mikro selama proses
pendinginan dapat merupakan paduan dari mekanisme difusi dan mekanisme geser.
20. describe grain size reduction, solid-solution strengehening and strain hardening.
Jawab:
-
Untuk memperkuat mekanisme ini, terlarut atom dari satu elemen yang ditambahkan
ke yang lain, sehingga baik substitusi atau interstisial cacat titik dalam kristal (lihat
Gambar 1). Atom terlarut kisi menyebabkan dislokasi distorsi yang menghalangi
gerak, meningkatkan tegangan luluh bahan. Terlarut atom memiliki ladang di sekitar
mereka stres yang dapat berinteraksi dengan orang-orang dislokasi. Kehadiran atom
terlarut menanamkan tegangan tekan atau tarik ke kisi, tergantung pada ukuran zat
terlarut, yang mengganggu dengan dislokasi dekat, yang menyebabkan atom terlarut
-
Bahan komposit mempunyai density yang jauh lebih rendah berbanding dengan
bahan konvensional. Ini memberikan implikasi yang penting dalam konteks
penggunaan karena komposit akan mempunyai kekuatan dan kekakuan spesifik yang
lebih tinggi dari bahan konvensional. Implikasi kedua ialah produk komposit yang
dihasilkan akan mempunyai kerut yang lebih rendah dari logam. Pengurangan berat
adalah satu aspek yang penting dalam industri pembuatan seperti automobile dan
angkasa lepas. Ini karena berhubungan dengan penghematan bahan bakar.
hibrid.
Massa jenis rendah (ringan)
Lebih kuat dan lebih ringan
Perbandingan kekuatan dan berat yang menguntungkan
Lebih kuat (stiff), ulet (tough) dan tidak getas.
Koefisien pemuaian yang rendah
Tahan terhadap cuaca
Tahan terhadap korosi
Mudah diproses (dibentuk)
Lebih mudah disbanding metal
Polimer (makromolekul) merupakan molekul besar yang terbentuk dari unit unit
berulang sederhana. Nama ini diturunkan dari bahasa yunani, yaitu : Poly yang berarti
banyak, dan mer yang berarti bagian (Malcom Steven, 2004). Dan polimer juga
merupakan bahan yang penting dalam pembuatan komposit. Polimer berfungsi
sebagai matriks yang berfungsi mengikat penguat yang digunakan pada komposit.
Thermoplastic
hermoplastic adalah plastic yang dapat dilunakkan berulang kali (recycle) dengan
menggunakan panas. Thermoplastic merupakan polimer yang akan menjadi keras
apabila didinginkan. Thermoplastic meleleh pada suhu tertentu, melekat mengikuti
perubahan suhu dan mempunyai sifat dapat balik (reversibel) kepada sifat aslinya,
yaitu kembali mengeras bila didinginkan. Contoh ari thermoplastic yaitu Poliester,
-
Nylon 66, PP, PTFE, PET, Polieter sulfon, PES, dan Polieter eterketon (PEEK).
Thermoset
Thermoset tidak dapat mengikuti perubahan suhu (irreversibel). Bila sekali
pengerasan telah terjadi maka bahan tidak dapat dilunakkan kembali. Pemanasan yang
tinggi tidak akan melunakkan termoset melainkan akan membentuk arang dan terurai
karena sifatnya yang demikian sering digunakan sebagai tutup ketel, seperti jenisjenis melamin. Plastik jenis termoset tidak begitu menarik dalam proses daur ulang
karena selain sulit penanganannya juga volumenya jauh lebih sedikit (sekitar 10%)
dari volume jenis plastik yang bersifat termoplastik. Contoh dari thermoset yaitu
Epoksida, Bismaleimida (BMI), dan Poli-imida (PI).
2. Anneling adalah prose pemanasan baja pada suhu tinggi di atas temperature kritis
(T > 800C).
3. Normalizing adalah suatu proses pemanasan logam hingga mencapai fase austenit
yang kemudian diinginkan secara perlahan-lahan dalam media pendingin udara.
4. Tempering adalah proses pemanasan baja pada suhu rendah (100C 500C).
Dua digit pertama menggambarkan tipe material, yaitu element utama pada digit
pertama dan secondary element pada digit kedua. Dua digit terakhir adalah kandungan
element karbon yang dinyatakan dalam seperseratus persen.
Contoh Material SAE-AISI 1020
Dua digit pertama menunjukkan jenis baja seperti baja karbon, baja manganese, baja
nickel, dll. Pada material SAE-AISI 1020, dua digit pertama menunjukkan angka 10.
Sesuai tabel material sistem SAE-AISI, angka 10 berarti baja karbon.
Dua digit di belakang menunjukkan kandungan karbon dalam peratus persen atau
seperseratus persen. Pada contoh dua digit di belakang menunjukkan angka 20. Oleh
karena itu kandungan karbon yang ditambahkan sebesar 20/100% atau 0,20%
(aktualnya 0,17-0,23% karbon).
Jadi dapat disimpulkan bahwa material SAE-AISI 1020 merupakan baja karbon
dengan kandungan karbon 0,20%.
26. Define the alumunium Alloy ( Number series and its alloy major component)
Jawab : Lithium (Li), ditambahkan untuk memperbaiki sifat tahan oksidasinya.
-
Paduan ini dapat di heat treatment terutama yang mengandung (2,5-5%) Cu. Dari seri ini
yang terkenal seri 2017 dikenal dengan nama duralimin mengandung 4%Cu, 0,5%Mg,
0,5%Mn pada komposisi standard. Paduan ini Mg ditingkatkan pada komposisi standard dari
Al, 4,5%Cu, 1,5%Mg, 0,5%Mn, dinamakan paduan 2024 yang bernama Duralumin Super.
Paduan yang memiliki Cu mempunyai ketahanan korosi yang jelek, jadi apabila ketahanan
korosi khusus diperlukan permukaannya dilapisi dengan Al murni atau paduan Al yang tahan
korosi yang disebut pelat alkad. Paduan ini banyak digunakan untuk alat-alat yang bekerja
pada temperatur tinggi misalnya pada piston dan silinder head motor bakar.
27. Describe metod of alumuninium production
Jawab :
Pembuatan Aluminium terjadi dalam dua tahap:
1.)
Proses Bayer merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium
aluminium murni.
28. define the method to define the mechanical propertis.
Jawab:
-
Pengujian kekerasan dengan metode Brinnel bertujuan untuk menentukan kekerasan suatu
material dalam bentuk daya tahan material terhadap
bola baja (identor) yang ditekankan pada permukaan material uji tersebut (spesimen).
Idealnya, pengujian Brinnel diperuntukan untuk material
yang memiliki permukaan yang kasar dengan uji kekuatan berkisar 500-3000 kgf. Identor
(Bola baja) biasanya telah dikeraskan dan diplating
ataupun terbuat dari bahan Karbida Tungsten.
-
Pengujian kekerasan dengan metode Vickers bertujuan menentukan kekerasan suatu material
dalam yaitu daya tahan material terhadap indentor intan
yang cukup kecil dan mempunyai bentuk geometri berbentuk piramid seperti ditunjukkan
pada gambar 3. Beban yang dikenakan juga jauh lebih kecil
dibanding dengan pengujian rockwell dan brinel yaitu antara 1 sampai 1000 gram.
Angka kekerasan Vickers (HV) didefinisikan sebagai hasil bagi (koefisien) dari beban uji (F)
dengan luas permukaan bekas luka tekan (injakan) dari
indentor(diagonalnya) (A) yang dikalikan dengan sin (136/2).
29. Define the metal working of metal (bulk and sheet forming process)
Jawab:
Proses pembentukan logam dengan mempergunakan gaya tekan untuk mengubah bentuk dan
atau ukuran dari logam yang dikerjakan.Secara umum dapat dibagi 4 kelompok besar :
1 PRESSING
2. DRAWING
3.BENDING
4.SHEARING