[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
149 tayangan2 halaman

Keracunan Baygon

Dokumen ini membahas tentang keracunan insektisida Baygon, yang termasuk golongan karbamat. Gejala keracunan karbamat antara lain diare, inkontinensia urin, miosis, dan kejang, yang disebabkan oleh penghambatan enzim asetilkolinesterase. Penatalaksanaannya meliputi pemberian cairan dan oksigen, bilasan lambung, karbon aktif, serta atropin secara intravena untuk menangani efek muskariniknya.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
149 tayangan2 halaman

Keracunan Baygon

Dokumen ini membahas tentang keracunan insektisida Baygon, yang termasuk golongan karbamat. Gejala keracunan karbamat antara lain diare, inkontinensia urin, miosis, dan kejang, yang disebabkan oleh penghambatan enzim asetilkolinesterase. Penatalaksanaannya meliputi pemberian cairan dan oksigen, bilasan lambung, karbon aktif, serta atropin secara intravena untuk menangani efek muskariniknya.
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 2

Keracunan Baygon

Pendahuluan
Organopospat dan karbamat banyak terdapat dalam insektisida. Bahan kimia organopospat
dan karbamat bekerja dengan menghambat asetilkolinesterase yang akan mengakibatkan
penumpukan asetilkolin pada reseptor muskarinik dan nikotinik. Organopospat berikatan
secara irreversible, sedangakan karbamat berikatan reversible. Perbedaan ini nantinya akan
membedakan bagaimana penatalaksanaannya.
Baygon adalah insektisida kelas karbamat, yaitu insektisida yang berada dalam golongan
propuxur. Penanganan keracunan Baygon dan golongan propuxur lainnya adalah sama.
Contoh golongan karbamat lain adalah carbaryl (sevin), pirimicarb (rapid, aphox),
timethacarb (landrin) dan lainnya. Klik disini untuk mendapatkan link download gratis,
(PDF) (DOC)

Penyebab

Insektisida golongan karbamat

Gambaran Klinis

Gejala keracunan sangat mudah dikenali yaitu diare, inkontinensia urin, miosis, fasikulasi
otot, cemas dan kejang. Miosis, salvias, lakrimasi, bronkospasme, keram otot perut, muntah,
hiperperistaltik dan letargi biasanya terlihat sejak awal. Kematian biasanya karena depresi
pernafasan.
a. Efek muskarinik (parasimpatik) berupa :

Miosis (pinpoint), Hipersalivasi, lakrimasi, Hipersekresi bronchial, Bronkospasme,
Hiperperistaltik : mual, muntah, diare, kram perut., Inkontinensia urin, Pandangan
kabur, Bradikardi

b. Efek nikotinik berupa :
Fasikulasi otot, kejang, kelumahan otot, paralysis, ataksia, takikardi (hipertensi)
c. Efek SSP berupa :

Sakit kepala, bicara ngawur, bingung, kejang, koma, dan depresi pernafasan.
d. Efek pada kardiovaskularbergantung pada reseptor mana yang lebih dominan

Diagnosis

Diagnosis ditegakkan berdasarkan riwayat kontak dengan insektisida, pemeriksaan klinis dan
menyeluruh dan terakhir pemeriksaan laboratorium.

Penatalaksanaan
1. General Management

a. Airways : jaga jalan nafas, bersihkan dari bronchial sekresi.
b. Breathing : beri oksigen 100% , bila tidak adekuat lakukan intubasi
c. Circulation : pasang IV line, pantau vital sign.
2. Spesifik terapi
a. Bilas lambung ( 100-200 ml ), diikuti pemberian karbon aktif.
Direkomendasikan pada kasus yang mengancam. Efektif jika <>
b. Karbon aktif . Dosis 12 tahun : 25 100 gr dalam 300-800 ml. Dosis <>
3. Pharmacologic terapi
a. First line

Atropine :
12 tahun : 2-4 mg IV setiap 5-10 menit sampai atropinisasi. Dosis
pemeliharaan 0,5 mg/30 menit atau 1 jam atau 2 jam atau 4 jam sesuai
kebutuhan. Dosis maksimal 50 mg/24 jam. Pertahankan selama 24-48 jam.
<>Supportif :
Diazepam 5-10 mg IV bila kejang
Furosemide 40-160 mg bila ronki basah basal muncul

Anda mungkin juga menyukai