SISTEM
PENGHARGAAN
BIDAN
SISTEM PENGHARGAAN BIDAN
REWARD
DEFINISI
BENTUK
JENIS
LANJUTAN
SANKSI
DEFINISI
BENTUK
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Reward
penghargaan, penghormatan.
Menurut PP 32/1996, pasal 25 ; Reward diberikan
pada Tenaga kesehatan yang bertugas pada
sarana kesehatan atas dasar prestasi kerja,
pengabdian, kesetiaan, berjasa pada negara atau
meninggal pada saat melaksanakan tugas
Penghargaan tersebut dapat diberikan oleh
pemerintah atau organisasi profesi dan oleh
masyarakat.
Bentuk penghargaan dapat
berupa
kenaikan pangkat, tanda
jasa, uang atau bentuk lain.
1. Bidan bintang
2. Bidan delima
Bidan
bintang
Penghargaan pada bidan senior
ataupun yunior di tingkat provinsi
Kriteria :
B
I
D
A
N
bidan
Bersih kerja, bersih hati
Mengikuti IPTEK
Dedikasi tinggi
Pelayanan Akurat
Aman dan nyaman jika dilayani
B
I
N
T
A
N
G
tepat
Melayani KB
Memperhatikan PI
Asuhan sesuai standar
Melakukan Imunisasi dengan tepat
ASI eksklusif
Nutrisi penyuluhan Gizi
Merujuk gawat darurat dengan
BPS yang mampu memberikan
pelayanan yang berkualitas dalam
bidang KB dan kesehatan reproduksi.
Melaksanakan pelayanannya sesuai
dengan standar profesi yang
diadaptasi oleh profesi
1.
Meningkatkan kualitas pelayanan pada
masyarakat
2. Meningkatkan kesadaran Masyarakat untuk
mencari pelayanan yang telah terstandar
3. Meningkatkan kebanggaan professional bidan
4. Mengembangkan kepemimpinan bidan
dimasyarakat
5. Meningkatkan cakupan pelayanan keluarga
berancana dan kesehatan reproduksi
Kompetensi apa sajakah yang
harus dimiliki oleh seorang
bidan delima??
1.
Falsafah dan tujuan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki
visi, misi, filosofi dan tujuan pelayanan kebidanan
yang efektif dan efisien
2. Administrasi dan pengelolaan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki pedoman
pengelolaan stndar pelayanan prosedur tetap dan
pelaksanaankegiatan pengelolaan yang kondusif
yang memungkinkan terjadinya praktik
pelayanan kebidanan akurat
3. Staf dan pimpinan
Pengelola pelayanan kebidanan
mempunyai program pengelolaan
sumber daya manusia agar pelayanan
berjalan efektif dan efisien
4. Fasilitas dan peralatan
Tersedia sarana dan peralatan untuk mendukung
pencapaian tujuan pelayanan
5. Kebijakan dan prosedur
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki kebijakan
dalam penyelenggaraan
pelayanan dan pembinaan personal,
menuju pelayanan dan pembinaan
YANG berkulitas
6. Pengembangan staf dan program pendidikan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki
program pengembangan staff dan perencanaan pendidikan
sesuai dengan kebutuhan pelayanan
7. Standar Asuhan
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki
standar asuhan/manajemen kebidanan
yang diterapkan sebagai pedoman dalam memberikan
pelayanan kepada klien
8. Evaluasi dan pengendalian Mutu
Pengelola pelayanan kebidanan memiliki
program dan pelaksanaan kebidanan yang dilaksanakan
secara berkesinambungan
1.Metode
Asuhan
9.
Dokumentasi
8.
Evaluasi
2.
Pengkajian
3. Diagnosa
SPK
4.Rencana
Asuhan
7.
Pengawasan
6. Partisipasi
Klien
5.
Tindakan
DEFINISI
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia Sanksi
adalah Tanggungan (Tindakan hukuman) untuk
memaksa orang menepati perjanjian/mentaati
ketentuan undang-undang
Sanksi adalah pemberian penilaian
yang sifatnya menyakitkan atau
hukuman yang biasanya diberikan
kepada seseorang yang melanggar
peraturan.
BENTUK SANKSI
1)
Teguran lisan
2)
Teguran tertulis
3)
Pencabutan izin praktek
4)
Pencabutan ijazah
HUKUM
Himpunan petunjuk atas kaidah/norma yang
mengatur tata tertib di dalam suatu masyarakat,
oleh karena itu harus ditaati oleh masyarakat
yang bersangkutan
Aturan didalam masyarakat tertentu
Norma atau kaidah tentang apa yang boleh
dilakukan dan tidak, dilarang atau
diperbolehkan
LANDASAN HUKUM
1.
Kepmenkes No. 900 /Menkes/SK/VII/ 2002 Tentang
Registrasi dan Prakti bidan
2.
Standar Pelayanan Kebidanan
3.
UU Kesehatan No. 23 Tahun 1992 Tentang tenaga
kesehatan
4.
PP No 32 Tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
5.
Kepmenkes 1277/Menkes/SK/XI/2001 tentang
organisasi dan tata kerja Depkes
6.
UU No.22/1999 tentang otonomi daerah
7.
UU No.13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
8.
UU tentang aborsi, adopsi, bayi tabung dan
transplantasi
KODE ETIK
Suatu ciri profesi yang bersumber dari nilai-nilai
internal dan eksternal suatu disiplin ilmu dan
merupakan pernyataan komperhensif suatu profesi
yang memberikan tuntunan bagi anggota dalam
menjalankan pengabdian profesi.
Norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap
anggota profesi yang bersangkutan dalam
melaksanakan tugas profesinya.
Etika Profesi
Norma-norma yang berlaku bagi bidan
dalam memberikan pelayanan
profesinya seperti yang tercantum
dalam kode etik bidan
LEGISLASI Ketetapan hukum yang mengatur
hak
dan
kewajiban
seseorang
yang
berhubungan erat dengan tindakan dan
pengabdiannya
LEGISLASI Proses pembuatan undang-undang
atau penyempurnaan perangkat hukum yang
sudah ada melalui serangkaian kegiatan
sertifikasi (pengaturan kompetensi),
Registrasi (pengaturan kewenangan), dan
Lisensi (pengaturan penyelenggaraan
kewenangan)
Tujuan Legislasi memberikan
perlindungan kepada
masyarakat terhadap
pelayanan yang telah
diberikan, bentuk
perlindungan tersebut meliputi
:
1.
2.
3.
4.
Mempertahankan kualitas
pelayanan
Memberkan kewenangan
Menjamin perlindungan
hukum
Meningkatkan
Profesionalisme
A.
SERTIFIKASI Dokumen penguasan
kompetensi tertentu melalui kegiatan
pendidkan formal maupun non formal
(pendidikan berkelanjutan), ada dua bentuk
kelulusan, yaitu ; ijasah dan serifikat
B. REGISTRASI Sebuah proses dimana
seorang tenaga profesi harus mendaftarkan
dirinya pada statu badan tertentu secara
periodik, guna mendapatkan kewenangan
dan hak untuk melakukan tindakan
profesionalnya setelah memenuhi syaratsyarat tertentu yang ditetapkan oleh badan
tersebut.
C.
LISENSI pemberian izin praktik
sebelum
diperkenalkan
melakukan
pekerjaan yang telah ditetapkan.
Tujuannya untuk membatasi kewenangan
dan untuk meyakinkan klien.
Proses administrasi yang dilakukan oleh
pemerintah atau yang berwenang berupa
surat izin praktik yang diberikan kepada
tenaga profesi yang telah terintegrasi
untuk pelayanan mandiri.
1.
Bidan berhak mendapat perlindungan hukum dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya
2.
Bidan berhak untuk bekerja sesuai dengan standar
profesi pada setiap tingkat jenjang pelayanan kesehatan
3.
Bidan berhak menolak keinginan pasien/klien atau
keluarga yang bertentangan dengan peraturan
perundangan dan kode etik profesi
4.
Bidan berhak atas privasi/kedirian dan menuntut apabila
nama baiknya dicemarkan baik oleh pasien, keluarga
maupun oleh profesi lain.
5.
Bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri
baik melalui pendidikan maupun pelatihan
6.
Bidan berhak memperoleh kesempatan untuk
meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai
7.
Bidan berhak mendapat kompensasi dan kesejahteraan
yang sesuai
Bidan wajib mematuhi peraturan sesuai dengan
hubungan hukum antara bidan tersebut dengan rumah
sakit ,rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan
dimana ia bekerja
1.
Bidan wajib memberikan pelayanan asuhan kebidanan
sesuai dengan standar profesi dengan menghormati
hak-hak klien
2.
Bidan wajib merujuk pasien dengan penyulit kepada
dokter yang mempunyai kemampuan dan keahlian
sesuai dengan kebutuhan pasien
3.
4.
Bidan wajib memberi kesempatan kepada pasien untuk
didampingi oleh suami atau keluarga
Bidan wajib memberikan kesempatan pada pasien
untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya
5.
6.
Bidan wajib merahasiakan segala sesuatu yang
diketahuinya tentang seorang pasien
7. Bidan wajib memberikan informasi yang
akurat tentang tindakan yang akan dilakukan
serta risiko yang mungkin timbul
8. Bidan wajib meminta persetujuan tertulis
(informed consent) atas tindakan yang akan
dilakukan
9. Bidan wajib mendokumentasikan asuhan
kebidanan yang dilakukan
10. Bidan wajib mengikuti perkembangan
IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya
melalui pendidikan formal maupun informal
11. Bidan wajib bekerja sama dengan profesi
lain dan pihak yang terkait secara timbal
balik dalam memberikan asuhan kebidanan
1.
2.
1.
2.
3.
Sengaja mencemarkan nama
baik anggota
Menggunakan nama organisasi
untuk kepentingan pribadi
Teguran lisan 1-3 kali
Teguran tertulis 1-3 kali
Skorsing dikonsultasikan dan diputuskan
oleh Pengurus Pusat