ILEUS PARALITIK E.
C SUSPEK
TUBERCULOSIS USUS
Oleh
: Yuliana Diadi, S.Ked
Pembimbing
: dr. Faruly, Sp.B
KEPANITERAAN KLINIK SMF BEDAH
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALUOLEO
RSU BAHTERAMAS PROV. SULAWESI TENGGARA
KENDARI
2014
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. S
No RM
: 40-37-28
Usia
: 27 Tahun
Jenis kelamin
: Perempuan
Alamat
: Raha
Agama
: ISLAM
Bangsa
: Indonesia
Keluhan Utama
: Perut Kembung
Autoanamnesis 06 Juli 2014 (18.30 WITA)
Dirasakan sejak 1 minggu SMRS. Pasien merasa kembung dan terasa penuh
pada perutnya. Keluhan ini disertai perut makin membesar. Pasien mual (+),
muntah (+) lebih dari 5 kali perhari berwarna berwarna hijau sejak 3 hari
SMRS. BAK Lancar, BAB encer sejak 1 tahun namun 4 hari SMRS pasien
belum BAB. Awalnya pasien merasa nyeri perut 1 tahun SMRS setelah
melahirkan anak ketiganya secara normal ditolong oleh dukun. Nyeri yang
dirasakan hilang timbul pada ulu hati dan daerah pusat. Nyeri perut seperti
ditusuk-tusuk namun pasien masih bisa menahan rasa nyeri tersebut.
Pasien mengalami penurunan BB dan nafsu makan sejak 3
bulan SMRS. Riwayat batuk lama 3 bulan SMRS namun
tidak berobat dan 1 minggu SMRS pasien diperiksa dahak
dengan hasil yang positif sehingga diberikan pengobatan
OAT, riwayat demam naik turun selama sakit (+).
Riwayat Penyakit Dahulu
Penyakit
metabolik
seperti
hipertensi,
diabetes
mellitus
disangkal oleh pasien, riwayat batuk lama namun tidak
berobat, Riwayat pengobatan OAT (+) namun putus obat,
Riwayat operasi sebelumnya (-), riwayat dengan keluhan yang
sama (-)
Riwayat Penyakit Keluarga
Penyakit TB Paru pada keluarga disangkal oleh pasien
PEMERIKSAAN
FISIK
KU
06 Juli 2014 (20.40 WITA)
: Sakit berat, Composmentis
Tanda Vital :TD=110/80 X/m, N=89 x/m,
P=22x/m, S=37,0C
STATUS
GENERALIS
Kepala
: TAK
Mata
: Konjungtiva anemis +/+
Telinga
: TAK
Hidung
: TAK
Leher
:Pembesaran kelenjar getah
bening (+) di regio posterior
cervikal, supraklavikular
dektra dan sinistra
Inspeksi
: Simetris kiri dan kanan pada saat inspirasi
Palpasi
: tidak ada krepitasi, nyeri tekan (-)
Perkusi
: sonor kiri dan kanan
Auskultasi
: vesikuler +/+ , Rh (+/+), Wh (-)
Inspeksi
: Tampak distensi abdomen, darm countour(-)
darm steifung (-)
Auskultasi
: peristaltic (+) kesan menurun
Palpasi
: Nyeri tekan (+) pada regio epigastrium terasa
ditusuk-tusuk sampai ke umbilicus, defans
muscular (-)
Perkusi
: Nyeri ketok (-), timpani diseluruh region
abdomen
Ekstremitas
: tampak pitting edema pada dorsum pedis
dektra dan sinistra
Tonus spingter ani
: kurang mencekik
(lemah)
COLOK DUBUR
Ampula recti
: tidak kolaps
Mukosa recti
: licin, massa (-)
Darah
: (-)
Feses
: (+) berwarna kuning
kecoklatan
Lendir
: (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Darah
rutin
WBC 18,16 x 103/uL
HGB 8,6 gr/dl
PLT 177 103/uL
Posisi Supine
Posisi Erect
Posisi LLD
USG ABDOMEN
Pada USG Abdomen terdapat hepatomegali, GB, Lien, ginjal D/S
normal, cairan bebas intraperitoneal disertai penebalan dinding
loop-loop usus, mendukung proses spesifik
RESUME
Wanita 27 tahun perut kembung (+) dirasakan sejak 1 minggu SMRS,
perut makin lama makin membesar (+), mual (+), muntah (+) lebih dari 5
kali perhari berwarna berwarna hijau sejak 3 hari SMRS.
Nyeri perut (+) 1 tahun SMRS
BAK(+), BAB encer (+) sejak 1 tahun namun 4 hari SMRS BAB (-), nyeri
perut (+) 1 tahun SMRS,
penurunan BB (+) dan nafsu makan (+) sejak 3 bulan SMRS.
Riwayat penyakit dahulu
Pemeriksaan fisik : distensi abdomen (+), peristaltik (+) kesan
menurun, nyeri tekan pada epigastrium menjalar ke umbilikus,
nyeri ketok (-) serta timpani pada seluruh permukaan
abdomen
Pemeriksaan laboratorium :
leukosit meningkat 18.160 rb
HB 8,9gr
Radiologi :
foto BNO 3 posisi
usg abdomen
Diagnosis
Kerja
Ileus Paralitik e.c Susp TB Usus
TB Paru
Diagnosis
Banding
Ileus Obstruksi Parsial
Rencana
Pemeriksaan
Pemeriksaan elektrolit
Foto thoraks PA
IVFD RL
Pasang cateter urin
Pasang NGT
Inj. Antibiotik
Inj. Analgetik
Laksatif (Obat pencahar)
Puasa
DEFINISI
ILEUS
(Gangguan
Pasage usus)
Ileus
Obstruksi/mekanik
Ileus Paralitik
Adalah keadaan dimana usus gagal/tidak mapu melakukan kontraksi
peristaltik untuk menyalurkan isinya akibat kegagalan neurogenik
atau hilangnya peristaltik usus. Penyebabnya penyakit primer,
tindakan (operasi) yang berhubungan dengan rongga perut, toksin,
infeksi, dan obat-obatan, gangguan keseimbangan elektrolit
TUBERKULOSIS
Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis
Tuberkulosis intestinal dapat muncul primer atau sekunder
dari fokus infeksi tuberkulosis di tempat lain Tuberkulosis
Intestinal primer disebabkan oleh infeksi M.tuberkulosis
jenis bovin yang mencemari susu ternak, atau merupakan
infeksi sekunder pada penderita tuberculosis paru terbuka
yang menelan sputumnya sendiri
Usus
Halus
Duodenum
Jejenum
Ileum
Katup ileosekal
Kolon
Caecum
Colon ascendens
Colon tranversus
Colon descendens
Colon Sigmoid
Rektum
Vaskularisasi
a. mesenterika sup
a. mesenterika inf
Patofisiologi TB
Usus
Gejala
Klinik
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
BTA dan PCR dari cairan ascites.
Diagnosis Pasti
Secara histopatologis
Secara Mikroskopis
Resusitasi,
dekompresi
Farmakologi
Antibiotik spektum luas
Antiemetik
Obat anti tuberkulosis
Operasi
Laparatomi jika ada indikasi yang mendesak
seperti obstruksi usus, perforasi, adanya
cairan asites yang bernanah
Jika
dapat segera ditegakkan dan
mendapat pengobatan umumnya akan
menyembuh dengan pengobatan yang
adequate.