[go: up one dir, main page]

0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
208 tayangan14 halaman

KEPI

Dokumen tersebut merupakan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) yang menjelaskan etika dan standar kompetensi yang harus dipenuhi oleh para penilai di Indonesia. KEPI terdiri atas 8 bab yang membahas tentang tujuan penerapan kode etik, ruang lingkup, definisi istilah, etika yang meliputi integritas, benturan kepentingan, kerahasiaan, dan ketidakberpihakan, serta kompetensi penilai dalam menerima tugas, b

Diunggah oleh

Adi Irawan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
208 tayangan14 halaman

KEPI

Dokumen tersebut merupakan Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI) yang menjelaskan etika dan standar kompetensi yang harus dipenuhi oleh para penilai di Indonesia. KEPI terdiri atas 8 bab yang membahas tentang tujuan penerapan kode etik, ruang lingkup, definisi istilah, etika yang meliputi integritas, benturan kepentingan, kerahasiaan, dan ketidakberpihakan, serta kompetensi penilai dalam menerima tugas, b

Diunggah oleh

Adi Irawan
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Kami menangani hak cipta konten dengan serius. Jika Anda merasa konten ini milik Anda, ajukan klaim di sini.
Format Tersedia
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 14

1

Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)


KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
Daftar Isi
! KEPI 1 : PENDAHULUAN
! KEPI 2 : RUANG LINGKUP
! KEPI 3 : DEFINISI
! KEPI 4 : ETIKA
! KEPI 5 : KOMPETENSI (COMPETENCE)
! KEPI 6 : SYARAT PENGUNGKAPAN (DISCLOSURE)
! KEPI 7 : PERILAKU
! KEPI 8 : KUTIPAN DAN TANGGAL BERLAKU
2
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 1 : Pendahuluan
Menjelaskan fungsi KEPI
Yaitu sebagai landasan dalam pengoperasian SPI
agar seluruh hasil pekerjaan penilaian dapat
memenuhi persyaratan yang ditetapkan dengan
cara yang jujur dan kompeten, profesional, bebas
adanya kepentingan pribadi untuk menghasilkan
laporan yang jelas tidak menyesatkan dan
mengungkapkan semua hal yang penting untuk
pemahaman penilaian secara tepat.
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 2 : Ruang Lingkup
1. Mengatur agar penilai dalam menjalankan
tugasnya untuk selalu mematuhi Etika dan
Kompetensi.
2. Menjelaskan bahwa KEPI ini bersifat mengikat
dan wajib untuk diterapkan oleh seluruh
Penilai dan sebagai aturan asosiasi yang
mengatur kegiatan para Penilai.
3. Menjelaskan kualifikasi penilai yang
melakukan Penilaian berdasarkan SPI.
3
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 3 : Definisi
1. Kode Etik adalah aturan tingkah laku yang baik dan
bermoral yang dibuat dan dilaksanakan oleh
sekelompok orang yang berkeahlian tertentu untuk
menjunjung profesi demi tanggung jawab terhadap
profesi, masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.
2. KEPI adal ah dasar mor al yang mel andasi
pengoperasian dari SPI yang wajib ditaati oleh penilai,
agar seluruh hasil pekerjaan penilaian dapat
memenuhi persyaratan yang ditetapkan melalui cara
yang jujur, obyektif dan kompeten secara professional,
sehingga menghasilkan laporan penilaian yang jelas,
tidak menyesatkan, dan mengungkapkan semua hal
yang penting.
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 3 : Definisi (Lanjutan)
3. Profesi adalah keahlian yang memerlukan pelatihan
yang mendalam dalam suatu bidang ilmu, seni
ataupun pekerjaan.
4. SPI adalah Standar Penilaian Indonesia yang
merupakan Standar Profesi Penilai untuk melakukan
kegiatan penilaian di Indonesia. Penilai wajib
mematuhi SPI yang merupakan acuan praktek
penilaian di Indonesia.
Catatan
Penilai dapat berarti sebagai perorangan (individu) dan dapat
pula berarti Usaha Jasa Penilai (UJP)
4
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 3 : Definisi (Lanjutan)
5. Penilai adalah seorang yang memiliki kualifikasi,
kemampuan dan pengalaman yang sehari-hari
melakukan kegiatan praktek penilaian sesuai dengan
bidang dan keahlian yang dimiliki.
5.1 Penilai Internal adalah Penilai yang bekerja di salah satu
perusahaan yang memiliki asset. Hasil laporan penilaian internal
hanya terbatas pada kepentingan perusahaan atau manajeman.
5.2 Penilai Eksternal adalah Penilai yang tidak mempunyai
hubungan secara material dengan perusahaan pemberi tugas
atau obyek yang dinilai.

5.2 Penilai Publik adalah seorang Penilai yang telah memperoleh
ijin penilai dari Menteri Keuangan.
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 3 : Definisi (Lanjutan)
6. Usaha Jasa Penilai (UJP) adalah usaha dibidang penilaian dan
jasa-jasa lainnya yang terkait dengan penilaian.
6.1 Usaha dibidang Penilaian, meliputi:
- Penilaian harta berwujud ataupun tidak berwujud;
- Penilaian Usaha;
- Penilaian Proyek dan atau monitoring pembiayaan proyek.
6.2 Jasa-Jasa Lainnya yang terkait, antara lain:
- Inventarisasi Asset;
- Konsultansi Investasi;
- Konsultansi pengembangan properti;
- Desain sistem informasi asset;
- Pengelolaan properti dan atau
- Studi Kelayakan Usaha

5
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 4 : Etika
Etika adalah Nilai-nilai atau Norma-norma moral
yang menjadi pegangan bagi seseorang atau
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya

KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 4 : Etika (Lanjutan)
Etika meliputi 4 hal penting

1. Integritas adalah kejujuran dan dapat dipercaya.

2. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest), Menguraikan
bahwa Peni l ai mencegah terj adi nya konfl i k dal am
menjalankan tugasnya.

3. Kerahasiaan, Menguraikan keharusan Penilai untuk
menjaga kerahasiaan data dan informasi terkait lainnya.

4. Ketidakberpihakan (Impartiality), Menguraikan keharusan
Penilai agar dapat menjaga kemandirian, obyektifitas dan
ketidak berpihakan.
6
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
(penjelasan) Integritas
Penilai tidak diperkenankan bertindak dengan cara
yang menyesatkan atau bertindak curang
Penilai tidak diperkenankan dengan sengaja
menetapkan dan menyampaikan suatu laporan
penilaian yang isinya palsu, tidak tepat, atau
berdasarkan pendapat dan analisis yang memihak
Penilai tidak diperkenankan berpartisipasi atau
berperan serta dalam suatu jasa penilaian yang tidak
dibenarkan berdasarkan pertimbangan rasional
penilai umumnya
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
Penilai wajib bertindak menurut hukum dan sesuai
dengan hukum dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia atau di negara dimana
Penilai mendapat penugasan
Penilai tidak diperkenankan dengan sengaja salah
menafsirkan kualifikasi professional yang tidak
dimilikinya
Penilai tidak dibenarkan mempromosikan dirinya
dan usahanya secara berlebihan dan menyesatkan
Penilai harus memastikan bahwa para staf
pendukungnya menangani penugasan dengan
mematuhi KEPI
(penjelasan) Integritas
7
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 5 : Kompetensi
Kompetensi dibidang penilaian adalah seseorang yang
memiliki kecakapan dan keahlian khusus dalam bidang
penilaian dan bertanggung jawab terhadap profesi,
masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa

KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 5 : Kompetensi (Lanjutan)
Kompetensi meliputi 3 hal penting
1. Menerima Penugasan (Acceptance of Instructions), Sebelum
menerima suatu pekerjaan atau sebelum menandatangani
perjanjian kerja untuk melaksanakan pekerjaan, Penilai harus
secara cermat mengidentifikasi permasalahan yang akan
disampaikan dan memastikan dirinya memiliki pengalaman dan
pengetahuan
2. Bantuan dari Luar (Outside Assistance), Penilai harus memberi
informasi kepada Pemberi Tugas dalam hal menggunakan tenaga
ahli dari luar.
3. Efisiensi dan Ketelitian (Efficiency and Diligence), Penilai akan
bertindak tepat waktu dan efisien dalam melaksanakan pekerjaan
sesuai dengan syarat penugasan.
8
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
(penjelasan) Kompentensi
1. Menerima Penugasan
Sebelum menerima suatu pekerjaan atau sebelum
menandat ang ani per j anj i an ker j a unt uk
melaksanakan pekerjaan, Penilai harus secara cermat
mengi dent i f i kasi permasal ahan yang akan
disampaikan dan memastikan dirinya memiliki
pengalaman dan pengetahuan
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
2. Bantuan dari Luar
Apabila memerlukan bantuan jasa dari luar untuk
melengkapi ketrampilan yang dimiliki Penilai, maka
harus mempertimbangkan bahwa bantuan tersebut
memenuhi persyaratan ketrampilan dan dasar etika
Penilai harus memberi informasi dan seharusnya
mendapatkan persetujuan Pemberi Tugas, jika
dipersyaratkan menggunakan tenaga ahli dari luar.
Identitas dari para tenaga ahli dari luar serta
seberapa jauh peranannya dalam pekerjaan tersebut
hendaknya dijelaskan dalam laporan yang dibuat oleh
Penilai yang bersangkutan
(penjelasan) Kompentensi
9
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
3. Efesiensi dan Ketelitian
Penilai akan bertindak tepat waktu dan efisien dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan syarat penugasan
Penugasan seharusnya tidak dilaksanakan apabila keadaan
tidak memungkinkan untuk diadakan pemeriksaan secara
memadai sehingga mempengaruhi kualitas dari pekerjaan, dan
penyelesaian dalam jangka waktu yang wajar
Sebelum penilaian dilaporkan, syarat penugasan yang tertulis
dan cukup rinci hendaknya sudah dipahami dan disetujui
antara Pemberi Tugas dan Penilai untuk mencegah interpretasi
yang berbeda
(penjelasan) Kompentensi
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
Penilai akan melakukan pemeriksaan dan penelitian untuk
memperoleh keyakinan bahwa data yang digunakan untuk
analisis dalam penilaian adalah benar dan dapat dipertanggung
jawabkan
Penilai wajib membuat arsip data pekerjaan untuk setiap
penugasan yang telah diselesaikan dalam suatu arsip yang benar
pada kertas (hard copy) atau dalam bentuk elektronik (soft
copy)
Penilai wajib memelihara arsip data pekerjaan selama jangka
waktu 5 (lima) tahun setelah laporan penilaian diserahkan dan
diterima oleh Pemberi Tugas
(penjelasan) Kompentensi
10
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 6 : Syarat Pengungkapan
Penilai di dalam laporannya harus mengungkapkan
hal-hal yang dianggap perlu agar tidak menyesatkan
dan menjelaskan segala sesuatunya yang akan
memperkuat obyektifitasnya.

KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 7 : Perilaku
Tanggung
Jawab
terhadap
Sesama
Penilai
dan UJP
Masyarakat
Integritas
Pribadi
Penilai
Pemberi
Tugas
11
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 7 : Perilaku
1. Tanggung Jawab terhadap Integritas Pribadi Penilai
a) Penilai mempunyai kewajiban untuk memberikan jasa yang sebaik-
baiknya,
b) Bertanggungjawab sepenuhnya atas kebenaran hasil Penilaian,
c) Tidak boleh mempunyai kepentingan atas hasil penilaiannya,
d) Tidak akan bertindak atau bertingkah laku yang dapat merendahkan
derajat Profesi Penilai,
e) Meningkatkan pengetahuannya dalam bidang penilaian, dengan
mengikuti program peningkatan kemampuan atau keahlian
berkelanjutan (continuing professional development/CPD)

KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 7 : Perilaku (Lanjutan)
2. Tanggung Jawab terhadap Pemberi Tugas
a) Penilai bertanggung jawab terhadap pemberi tugas untuk memberikan
hasil penilaian yang lengkap dan teliti serta obyektif, dan
b) Wajib menolak pekerjaan apabila ia tidak memiliki kompetensi,
kualifikasi dan pengetahuan yang cukup memadai
c) Fee

3. Tanggung Jawab terhadap Sesama Penilai dan Usaha
Jasa Penilai
Penilai tidak dibenarkan melakukan persaingan curang dan
mencemarkan nama baik penilai lain.

12
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
(penjelasan) Fee dan Lain-lain
Jumlah imbalan jasa yang diajukan kepada Pemberi Tugas harus
merujuk kepada standar imbalan jasa (fee) minimum yang
ditetapkan asosiasi Penilai
Imbalan jasa yang akan diterima oleh Penilai hanya yang
berhubungan langsung dengan pekerjaan penilaian yang
dilaksanakannya dan tidak dibenarkan mengkaitkannya dengan
besarnya nilai obyek Penilaian yang dilaporkan. Untuk
pekerjaan selain penilaian diatur berdasarkan kesepakatan
antara Penilai dan Pemberi Tugas
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
Imbalan jasa yang diterima Penilai semata-mata harus
didasarkan atas lamanya waktu yang diperlukan untuk
melakukan pekerjaan Penilaian dan tarif (rate) yang lazim
berlaku berdasarkan standar imbalan jasa (fee) minimum yang
ditetapkan oleh asosiasi Penilai sesuai dengan keahlian yang
digunakan dalam pelaksanaan tugas tersebut berikut biaya-
biaya yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan tugasnya di
lapangan. Untuk pekerjaan tambah atau pekerjaan kurang,
imbalan jasa diatur sesuai standar fee dan kesepakatan antara
Penilai dan Pemberi Tugas
Penilai tidak diperbolehkan mempunyai kepentingan lain di luar
imbalan jasa yang ditentukan bersama antara Penilai dengan
Pemberi Tugas
Penilai atas permintaan Pemberi Tugas wajib bersedia
memberikan penjelasan atas hasil Penilaiannya kepada pihak
Pemberi Tugas sebelum dibuat laporan akhir penilaian
(penjelasan) Fee dan Lain-lain
13
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 7 : Perilaku (Lanjutan)
4. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat

Penilai tidak boleh KKN, serta
Wajib mentaati hukum dan Perundang-undangan
yang berlaku.

KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
KEPI 8 : Kutipan dan Tanggal Berlaku
Kode etik ini dapat dikutip Sebagai Kode Etik Penilai
Indonesia (KEPI) 2007, ditetapkan pada tanggal 26 Juni
2007 dan mulai berlaku secara efektif sejak tanggal 27
Desember 2007.

14
KODE ETIK PENILAI INDONESIA
(KEPI)
Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai