[go: up one dir, main page]

Survei aeromagnetik


Dalam eksplorasi sumber daya alam terutama dalam bidang pertambangan sering digunakan survei geomagnetik. Metode Geomagnetik pertama kali diteliti oleh Sir William Gilbert yang menyatakan bahwa medan magnet bumi ekuivalen dengan arah utara – selatan sumbu rotasi bumi. Ada beberapa keunggulan metode geomagnetik jika dibandingkan dengan metode eksplorasi lainnya yaitu metode ini sensitif terhadap perubahan vertikal, umumnya digunakan untuk mempelajari tubuh intrusi, batuan dasar, urat hidrotermal yang kaya akan mineral ferromagnetic, dan struktur geologi. Proses pengambilan dan pengolahan data dilakukan tidak serumit metode gaya berat.

Survei geomagnetic dalam eksplorasi barang tambang biasanya dilakukan di darat dan di udara. Survei geomagnetik di udara biasanya dilakukan untuk memetakan daerah yang luas. Alat yang digunakan biasanya adalah flux-gate magnetometer dan nuclear precession. Kepekaan alat yang digunakan biasanya lebih tinggi (1-5 gamma) daripada yang digunakan di darat (10-20 gamma). Pada survei ini biasanya menggunakan helikopter yang dipasang sensor flux-gate magnetometer pada tali sepanjang 30 meter karena menggunakan pesawat atau helikopter sehingga biaya penyelidikan dari udara jauh lebih mahal.

Penyelidikan Geomagnetik umumnya dilakukan di darat. Letak dan penyebaran titik-titik pengamatan disesuaikan dengan sasaran yang akan dicapai. Alat untuk penyelidikan di darat adalah flux-gate magnetometer dan proton precession magnetometer (PPM). Jarak titik pengamatan dapat dekat sekali sekitar 10 meter tergantung pada perkiraan besarnya sasaran yang dicari. Pada survei geomagnetic didarat membutuhkan banyak tenaga dan waktu pengumpulan data yang lama, sementara itu luasan daerah survei sangat terbatas.

Dengan menggunakan Aeromagnetik UAV dapat dilakukan survei Geomagnetik pada area yang luas, dengan hasil data beresolusi tinggi dan biaya survei yang murah karena menggunakan drone. Tidak hanya itu saja, hasil survei dapat dilihat langsung pada monitor karena sudah berbasis pengiriman data dengan komputasi waktu nyata. Aeromagnetik UAV juga sudah dilengkapi dengan sistem Automatic Flight sehingga drone bisa terbang sesuai lintasan yang dibuat. Dengan mendesain lintasan survei nantinya target survei akan didapat dengan lebih mudah. Survei Geomagnetic dengan Aeromagnetic UAV dapat dilakukan dengan cepat, hal ini akan sangat membantu dalam tahap eksplorasi awal di bidang pertambangan.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Retno, Juanita. 2012. Airborne Metode dan Aplikasinya. FMIPA UNNES. Surakarta