Qatar
Qatar, dengan nama resmi Negara Qatar (bahasa Arab: دولة قطر, Daulah Qaṭar), adalah negara keamiran di Timur Tengah yang terletak di sebuah semenanjung kecil di Semenanjung Arab di Asia Barat. Satu-satunya batas daratnya adalah Arab Saudi di selatan dan sisanya berbatasan dengan Teluk Persia. Teluk ini juga yang memisahkan Qatar dari negara pulau Bahrain.
Negara Qatar | |
---|---|
Ibu kota | Doha 25°18′N 51°31′E / 25.300°N 51.517°E |
Bahasa resmi | |
Pemerintahan | Kesatuan parlementer monarki semi-konstitusional |
• Emir | Tamim bin Hamad al-Tsani |
Khalid bin Khalifa bin Abdul Aziz Al Thani | |
Legislatif | مجلس الشورى Majlis asy-Syura |
Kemerdekaan dari Inggris | |
• Hari nasional | 18 Desember 1878 |
• Diumumkan | 1 September 1970 |
• Bergabung dengan PBB | 3 September 1970 |
Luas | |
- Total | 11.571 km2 (164) |
dapat diabaikan | |
Populasi | |
- Perkiraan 2020 | 3.278.489 [1] (139) |
- Sensus Penduduk 2010 | 1.715.435[2] |
176/km2 (76) | |
PDB (KKB) | 2022 |
- Total | $315,299 miliar[3] (51) |
$112.789[3] (4) | |
PDB (nominal) | 2022 |
- Total | $236,257 miliar[3] (56) |
$84.514[3] (6) | |
Gini (2013) | 41,1[4] sedang |
IPM (2021) | 0,855[5] sangat tinggi · 42 |
Mata uang | Riyal Qatar (ر.ق) ( QAR ) |
Zona waktu | AST (UTC+3) |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +974 |
Kode ISO 3166 | QA |
Ranah Internet | .qa قطر. |
Setelah berada di bawah kekuasaan Utsmaniyah, Qatar menjadi protektorat Inggris pada awal abad ke-20 hingga merdeka pada tahun 1971. Qatar dipimpin oleh dinasti Thani sejak awal abad ke-19. Syekh Jassim bin Mohammed Al Thani adalah pendiri Qatar. Qatar merupakan negara monarki dan kepala negaranya saat ini adalah Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dengan gelar Emir. Qatar dapat digolongkan sebagai negara monarki konstitusional[6][7] ataupun monarki absolut.[8][9][10][11] Pada tahun 2003, konstitusi baru disetujui oleh 98% penduduk.[12][13] Awal tahun 2017, total populasi Qatar mencapai 2,6 juta jiwa: yaitu 313.000 warga negara Qatar dan 2,3 juta ekspatriat.[14]
Qatar adalah negara dengan pendapatan ekonomi tinggi, ditopang oleh cadangan gas alam dan minyaknya yang terbesar ketiga di dunia.[15] Negara ini masuk dalam negara berpendapatan per kapita tertinggi di dunia. Qatar digolongkan sebagai negara yang memiliki indeks pembangunan manusia sangat tinggi dan paling baik di antara negara-negara Arab lainnya.[16] Qatar memiliki pengaruh cukup kuat di Semenanjung Arab, ia mendukung beberapa kelompok pemberontak pada era kebangkitan dunia Arab baik secara finansial dan melalui perusahaan media global mereka, Al Jazeera Media Network.[17][18][19] Sebagai negara berukuran kecil, Qatar memegang pengaruh yang cukup penting di dunia.[20][21] Qatar menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022, dan merupakan negara Arab pertama yang menyelenggarakannya.[22]
Pada tahun 2017, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab, dan Mesir memutus hubungan diplomatik dengan Qatar dan melabeli negara ini sebagai negara teroris, menyebabkan krisis diplomatik Qatar 2017.
Sejarah
suntingSetelah dominasi Inggris dan Kesultanan Utsmaniyah di Qatar, akhirnya Qatar menjadi negara yang merdeka pada 3 September 1971. Dahulu, Inggris menguasai Qatar sebagai tempat transito kapal dagang sebelum menuju India. Qatar kemudian memperoleh status sebagai dependen dari Inggris, kemudian status protektorat Inggris yang dihentikan pada tahun 1916.
Setelah Perang Dunia Kedua, Qatar berusaha memperoleh kemerdekaannya, terutama setelah India mencapai kemerdekaannya pada tahun 1950-an. Qatar makin gencar setelah Inggris memberikan kemerdekaan kepada Kuwait pada tahun 1961. Pemerintah Inggris menyatakan akan menghentikan penguasaan politik tetapi tetap meneruskan penguasaan ekonomi di Qatar. Hal ini tidak dibiarkan oleh Qatar dengan membentuk Federasi Arab Teluk bersama dengan Bahrain.
Geografi
suntingQatar berada di sebuah semenanjung sebelah timur Arabia, berbatasan dengan Teluk Persia dan Arab Saudi, di lokasi yang strategis dekat dengan cadangan minyak bumi dan gas alam yang besar. Negara Qatar menempati 11.571 km2 (4.468 mil persegi) di semenanjung yang membentang sekitar 160 km (99 mil) utara ke Teluk Persia dari Semenanjung Arab.[23] Batas barat dibatasi oleh Teluk Salwah, sebuah formasi cekung yang secara efektif memutuskan hubungan terestrial Qatar dengan pantai Al-Ahsa dan Bahrain.[24]
Semenanjung Qatar merupakan dataran rendah. Bentuknya merupakan ekspresi permukaan Lengkungan Qatar antiklinal,[25] yang terbentuk selama Tabrakan Amar Prakambrium sekitar 640 hingga 620 juta tahun yang lalu.[26] Itu diselimuti oleh pasir lepas dan kerikil yang pecah dari batu kapur yang menonjol. Dataran halus yang ditutupi oleh debu berbutir halus ditemukan di timur, sedangkan bagian selatan dan barat daya semenanjung sebagian besar terdiri dari bukit pasir dan dataran garam (secara lokal dikenal sebagai sabkhas), khususnya di dekat Mesaieed dan Khor Al Adaid.[27] Sakbah juga dapat ditemukan di Qatar barat, dekat Dukhan dan Sawda Natheel.[28] Barisan bukit (jebels) dapat ditemukan di Qatar barat dekat Dukhan dan di Jebel Fuwayrit di pantai timur laut.[29] Topografi Qatar dibagi menjadi lima wilayah utama: dataran pantai, dataran dalam, sabuk tengah, wilayah Dukhan, dan gurun selatan.[24]
Politik
suntingQatar dapat dianggap sebagai negara monarki konstitusional[6][7] maupun monarki absolut[9][11] yang dipimpin oleh keluarga Al Thani.[30][31] Dinasti Al Thani telah memimpin Qatar sejak 1825.[32] Tahun 2003, Qatar mengadopsi konstitusi yang memilih langsung 30 dari 45 anggota Dewan Legislatif.[32][33][34] Konstitusi ini disetujui mutlak dalam referendum dengan angka 98%.[12][13]
Emir kedelapan Qatar adalah Tamim bin Hamad Al Thani, ayahnya adalah Hamad bin Khalifa Al Thani yang menyerahkan kekuasaan padanya 25 Juni 2013.[35] Kanselir tertinggi memiliki kekuasaan eksklusif untuk memilih dan mencopot perdana menteri dan menteri kabinet yang semuanya membentuk Dewan Menteri. Dewan Menteri adalah otoritas eksekutif tertinggi di negara ini.[36] Dewan Menteri juga memulai legislasi. Hukum dan dekrit yang diusulkan Dewan Menteri akan dirujuk ke Dewan Penasihat (Majilis Al Shura) untuk didiskusikan kemudian diberikan ke Emir untuk diratifikasi.[36] Majelis Konsultatif memiliki otoritas legislatif terbatas untuk menyusun dan menyetujui hukum, tapi Emir yang menentukan semuanya di akhir.[32] Anggota dewan saat ini terdiri dari anggota yang ditunjuk oleh Emir,[32] karena tidak ada pemilihan legislatif sejak 1970.[32] Pemilihan legislatif ditunda sampai paling tidak tahun 2019.[37]
Hukum Qatar tidak memperbolehkan pembentukan badan politik atau persatuan dagang.[38]
Hukum syariat
suntingMenurut konstitusi Qatar, hukum Syariat adalah sumber semua kebijakan Qatar.[39][40] Dalam praktiknya, sistem hukum Qatar merupakan campuran antara hukum sipil dan hukum Syariat.[41][42] Hukum Syariat diberlakukan ke hukum keluarga, keturunan, dan beberapa tindakan kriminal (termasuk zina, perampokan, dan pembunuhan). Dalam beberapa kasus, sidang pengadilan keluarga memperlakukan testimoni wanita berharga setengah dari testimoni pria.[43] Poligini Islam diperbolehkan.[44]
Judicial corporal punishment adalah sesuatu yang umum di Qatar akibat interpretasi Hanbali hukum Syariat. Cambukan diberlakukan sebagai hukuman untuk pengonsumsi alkohol atau hubungan seksual terlarang.[45] Kitab Pidana Qatar Artikel 88 menuliskan bahwa hukuman bagi pelaku zina adalah 100 cambukan,[46] dan pada tahun 2006, seorang wanita Filipina mendapat hukuman ini.[46] Pada tahun 2010, paling tidak 18 orang (sebagian besar warga asing) dihukum antara 40-100 cambuk akibat hubungan seksual terlarang atau konsumsi alkohol.[47] Tahun 2011, paling tidak 21 orang dihukum,[48] dan tahun 2012, ada 6 ekspatriat dihukum.[45] Hanya Muslim yang sehat yang akan menjalani hukuman. Tidak diketahui pasti apakah hukuman benar dijalankan.[49] Pada bulan April 2013, seorang ekspatriat Muslim dihukum 40 cambukan karena ketahuan mengonsumsi alkohol,[50][51][52] dan bulan Juni 2014, seorang ekspatriat Muslim juga dihukum 40 cambukan karena mengonsumsi alkohol dan mengendarai mobil di bawah pengaruh alkohol.[53] Rajam adalah hukuman legal di Qatar,[54] dan kemurtadan dan homoseksualitas dapat dijerat dengan hukuman mati.[55][56] Penistaan dapat berujung hingga 7 tahun penjara, sedangkan menarik orang untuk berpindah agama dapat dijatuhi 10 tahun penjara.[55]
Minuman beralkohol legal sebagian di Qatar; beberapa hotel bintang lima diperbolehkan menjual alkohol pada konsumen non-Muslim.[57][58] Muslim dilarang mengonsumsi alkohol, dan yang kedapatan mengonsumsi dapat berujung hukuman cambuk atau deportasi. Ekspatriat non-Muslim dapat memperoleh izin untuk membeli alkohol untuk konsumsi pribadi. Qatar Distribution Company (anak usaha Qatar Airways) diizinkan untuk mengimpor alkohol dan bagi; perusahaan ini mengoperasikan satu-satunya toko alkohol di negara ini, juga menjual babi kepada pemegang lisensi.[59][60] Otoritas Qatar kelihatannya juga akan memperbolehkan alkohol di "zona fans" ketika Piala Dunia FIFA 2022.[61]
Tahun 2014, sebuah imbauan kesopanan diluncurkan untuk mengingatkan turis mengenai gaya berpakaian di negara ini.[62] Turis wanita disarankan untuk tidak mengenakan legging, rok mini, atasan tanpa lengan, dan pakaian ketat di publik. Pria diingatkan tidak hanya mengenakan celana pendek dan singlet.[63]
Hukum
suntingMeskipun berada di kawasan Arab, hukum di Qatar cenderung lebih bebas dan liberal. Di bawah kepemimpinan Emir Qatar, Hamad bin Khalifa Al-Thani, Qatar mengalami liberalisasi. Seperti misalnya, alkohol diperbolehkan dalam jumlah terbatas saja.
Pembagian administratif
suntingSejak tahun 2004, Qatar dibagi menjadi 7 munisipalitas (baladiyah):
Untuk keperluan statistik, munisipalitas ini dibagi lagi menjadi 98 zona (hingga 2010[update]),[64] yang dibagi lagi menjadi blok-blok.[65]
Ekonomi
suntingAwalnya, ekonomi Qatar difokuskan pada perikanan dan mutiara namun industri mutiara jatuh setelah munculnya mutiara yang dibudidayakan dari Jepang pada tahun 1920-an dan 1930-an. Transformasi ekonomi terjadi pada tahun 1940, yaitu ketika ditemukan minyak bumi di Lapangan Dukhan.[66] Sekarang, pemasukan utama Qatar adalah dari ekspor minyak dan gas bumi. Simpanan minyak negara ini diperkirakan sebesar 15 miliar barel (2,4 km³). Dengan tidak adanya pajak penghasilan, Qatar (bersama Bahrain) adalah salah satu negara dengan tingkat pajak terendah di dunia. Tingkat pengangguran bulan Juni 2013 adalah 0,1%.[67] Hukum korporat mewajibkan perusahaan Qatar memegang minimum 51% saham perusahaan di negara ini.[44]
Untuk beberapa tahun ke depan, Qatar diperkirakan akan tetap fokus pada minyak dan gas bumi, namun sudah mulai mengembangkan sektor swasta. Pada 2004, Qatar Science & Technology Park dibuka untuk menarik dan melayani berbagai usaha berbasis teknologi, baik dari dalam maupun luar Qatar.
Per 2016, PDB per kapita Qatar menempati posisi nomor 4 tertinggi di dunia, menurut Dana Moneter Internasional (IMF).[68] Negara ini sangat mengandalkan tenaga asing untuk pertumbuhan ekonominya, sampai pada taraf pekerja migran mencapai 86% populasi penduduk dan 94% angkatan kerja.[69][70] Qatar juga sering dikritik oleh Konfederasi Serikat Dagang Internasional.[71] Pertumbuhan ekonomi Qatar hampir selalu ditopang oleh minyak bumi dan gas alam sejak ditemukan tahun 1940.[72]
Negara ini hampir tidak menerapkan pajak, namun otoritas negara berencana untuk menerapkannya pada makanan siap saji dan barang mewah. Pajak ini akan diimplementasikan pada barang yang membahayakan tubuh - seperti makanan siap saji, rokok, dan minuman ringan. Awal mula rencana kebijakan ini diperkirakan akibat jatuhnya harga minyak dan menyebabkan negara ini defisit tahun 2016. Selain itu, jumlah pemotongan kerja juga meningkat dari perusahaan minyak dan sektor lembaga negara lainnya.[73][74]
Komunikasi
suntingQatar memiliki sistem komunikasi yang modern di Doha. Sistem ini memakai penggunaan 2 Intelsat dan 1 Arabsat. Perusahaan telekomunikasi resmi di Qatar adalah Qtel dan Vodafone. Qtel juga menjadi ISP di Qatar yang dinamai Internet Qatar. Stasiun televisi Al Jazeera berasal dari Qatar dan didukung oleh Emir Qatar.
Demografi
suntingJumlah penduduk di Qatar berfluktuasi tergantung musim, karena negara ini sangat bergantung dari migran asing. Pada tahun 2017, total populasi Qatar mencapai 2,6 juta, di mana warga negara Qatar hanya 313.000 orang (12%) dan 2,3 juta lainnya adalah ekspatriat.[14] Warga asing non-Arab menyumbang mayoritas populasi Qatar; Orang India merupakan yang terbesar, mencapai 650.000 orang (2017),[14] diikuti 350.000 orang Nepal, 280.000 orang Bangladesh, 260.000 orang Filipina, 200.000 orang Mesir, 145.000 orang Sri Lanka dan 125.000 orang Pakistan.[14][75]
Catatan demografi pertama Qatar dilakukan tahun 1892, dan dilakukan oleh gubernur Ottoman di provinsi ini. Menurut sensus itu, yang hanya memasukkan penduduk di kota, total populasi tahun 1892 adalah 9.830.[76]
Populasi | ||
---|---|---|
Tahun | Jumlah Pend. | ±% |
1904 | 27.000 | — |
1970 | 111.133 | +311.6% |
1986 | 369.079 | +232.1% |
1997 | 522.023 | +41.4% |
2004 | 744.029 | +42.5% |
2010 | 1.699.435 | +128.4% |
2013 | 1.903.447 | +12.0% |
2016 | 2.545.000 | +33.7% |
Sumber: Otoritas Statistik Qatar (1904–2004);[77] 2010 Census;[2] 2013 est.[78][79] 2016[80] |
Sensus tahun 2010 mencatat total penduduk 1.699.435.[2] Bulan Januari 2013, Otoritas Statistik Qatar memperkirakan jumlah penduduk 1.903.447, di mana 1.405.164 adalah pria dan 498.283 wanita.[78] Ketika dilakukan sensus pertama tahun 1970, jumlah penduduk adalah 111.133.[77] Populasinya bertambah 3 kali lipat dalam satu dekade per tahun 2011, dari hanya 600.000 orang tahun 2001, sehingga warga negara Qatar tersisa kurang dari 15% total populasi.[79] Jumlah pekerja kasar pria menyebabkan ketidakseimbangan jender, dan jumlah wanita saat ini hanya seperempat jumlah populasi.
Agama
suntingKebanyakan penduduk Qatar beragama Islam. Islam juga merupakan agama resmi negara.[83] Selain etnik Arab, Qatar juga terdiri dari banyak ekspatriat yang bekerja di Qatar dalam industri minyak. Kebanyakan Muslim di Qatar mengikuti aliran Islam Sunni, sedangkan Muslim yang mengikuti Syiah sekitar 20%.[84][85][86][87] Penduduk Qatar 67.7% Muslim, 13.8% Kristen, 13.8% Hindu dan 3.1% Buddha- agama dan kepercayaan lainnya 1.6%.[88] Hukum Syariat adalah sumber utama legislasi Qatar menurut Konstitusi Qatar.[39][40]
Sedangkan penganut Kristen kebanyakan berasal dari ekspatriat asal Eropa yang bekerja di Qatar. Sejak tahun 2008, penganut Kristen diperbolehkan untuk membangun gereja yang didanai pemerintah,[89] meski kegiatan misionaris asing tidak diperbolehkan.[90] 3 Gereja yang Pembangunannya di inisiasi oleh Pemerintah Qatar adalah Gereja Katolik Our Lady of Rosary, Gereja Ortodoks Suriah Malankara Mar Thoma, dan Gereja Anglikan Epiphany.[91][92][93]
Bahasa
suntingBahasa Arab adalah bahasa resmi Qatar, dengan Arab Qatar menjadi dialek lokal. Bahasa Tanda Qatar adalah bahasa bagi kaum tunarungu. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa kedua,[94] dan lingua franca yang sedang populer terutama untuk komersial.[95] Bahasa Inggris sangat berguna untuk berkomunikasi dengan komunitas asing Qatar yang besar. Banyak bahasa lain yang juga diucapkan di sini, seperti bahasa Baluchi, Hindi, Malayalam, Urdu, Pashto, Tamil, Telugu, Nepal, Sinhala, Bengali, dan Tagalog.[96]
Pendidikan
suntingQatar mempekerjakan RAND Corporation untuk mereformasi sistem pendidikan K–12-nya.[97] Melalui Yayasan Qatar, negara ini membangun Kota Pendidikan, sebuah kampus yang di dalamnya terdapat cabang lokal dari Sekolah Ilmu Komputer Carnegie Mellon, Sekolah Layanan Asing Universitas Georgetown, Universitas Texas A&M, Virginia Commonwealth University, dan Sekolah Kedokteran Weill Cornell.[97]
Emir Qatar, Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani telah membentuk Dewan Pendidikan Tertinggi pada tahun 2002.[98] Dewan ini mengarahkan dan mengontrol pendidikan mulai dari balita sampai universitas.[99][100]
Tingkat buta huruf di Qatar adalah 3.1% untuk pria dan 4.2% untuk wanita tahun 2012, terendah di dunia Arab namun urutan ke-86 di dunia.[101] Warga negara diwajibkan untuk sekolah mulai dari taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.[102] Universitas Qatar yang didirikan tahun 1973 adalah lembaga pendidikan tertinggi tertua dan terbesar di negara ini.[103][104]
Budaya
suntingBudaya Qatar mirip dengan negara-negara lain di Arabia Timur, yang sangat dipengaruhi oleh Islam. Hari Nasional Qatar, yang diselenggarakan setiap tahun pada tanggal 18 Desember, memiliki peran penting dalam mengembangkan rasa identitas nasional.[105] Hal ini dilakukan untuk mengenang suksesi takhta Jassim bin Mohammad Al Tsani dan penyatuan berbagai suku di negara tersebut.[106][107]
Seni
suntingPejabat Qatar, khususnya keluarga Al Thani dan saudara perempuan Emir Qatar, Al-Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Tsani, memberikan perhatian khusus pada seni.[108][109] Al-Mayassa memimpin Otoritas Museum Qatar. Museum Seni Islam, dibuka pada tahun 2008, dianggap sebagai salah satu museum terbaik di kawasan ini.[110] Museum ini dan beberapa museum Qatar lainnya, seperti Museum Seni Modern Arab, berada di bawah Otoritas Museum Qatar,[111] yang juga mensponsori acara seni di luar negeri, seperti pameran besar oleh Takahashi Murakami di Versailles (2010) dan Damien Hirst di London ( 2012).
Qatar adalah pembeli pasar seni terbesar di dunia berdasarkan nilai.[112] Sektor budaya Qatar sedang dikembangkan untuk memungkinkan negara tersebut mencapai pengakuan dunia untuk berkontribusi pada pembangunan negara yang saat ini sebagian besar berasal dari sumber daya industri gas.[113]
Sastra
suntingSastra Qatar berasal dari abad ke-19. Awalnya, puisi tertulis adalah bentuk ekspresi yang paling umum. Abdul Jalil Al-Tabatabai dan Mohammed bin Abdullah bin Uthaymeen, dua penyair yang berasal dari awal abad ke-19, membentuk kumpulan puisi tertulis paling awal di Qatar. Puisi kemudian mulai ditinggalkan setelah Qatar mulai meraup keuntungan dari ekspor minyak pada pertengahan abad ke-20 dan banyak warga Qatar meninggalkan tradisi Badui mereka dan memilih gaya hidup perkotaan.[114]
Karena meningkatnya jumlah warga Qatar yang mulai menerima pendidikan formal selama tahun 1950-an dan perubahan sosial yang signifikan lainnya, tahun 1970 menjadi saksi diperkenalkannya antologi cerita pendek pertama, dan pada tahun 1993 novel pertama yang ditulis secara lokal diterbitkan. Puisi, khususnya bentuk nabati yang dominan, tetap memiliki arti penting tetapi akan segera dibayangi oleh jenis sastra lainnya.[114] Berbeda dengan kebanyakan bentuk seni lainnya di masyarakat Qatar, keterlibatan perempuan dalam gerakan sastra modern sama besarnya dengan keterlibatan laki-laki.[115]
Media
suntingMedia Qatar diklasifikasikan sebagai "tidak bebas" dalam laporan Kebebasan Pers tahun 2014 oleh Freedom House.[116] Penyiaran TV dimulai pada tahun 1970.[117] Al Jazeera adalah jaringan televisi utama yang berkantor pusat di Doha. Al Jazeera awalnya diluncurkan pada tahun 1996 sebagai saluran TV satelit berita dan terkini berbahasa Arab dengan nama yang sama dan sejak itu berkembang menjadi jaringan global beberapa saluran TV khusus.
Dilaporkan bahwa jurnalis melakukan praktik sensor mandiri, khususnya yang berkaitan dengan pemerintah dan keluarga penguasa Qatar.[118] Kritik terhadap pemerintah, emir, dan keluarga penguasa di media adalah tindakan ilegal. Menurut pasal 46 undang-undang pers, "Emir negara Qatar tidak boleh dikritik dan tidak ada pernyataan yang dapat diatribusikan kepadanya kecuali atas izin tertulis dari manajer kantornya".[119] Jurnalis juga dapat dituntut karena menghina Islam.[116]
Pada tahun 2014, Undang-Undang Pencegahan Kejahatan Dunia Maya disahkan. Undang-undang tersebut dikatakan membatasi kebebasan pers dan menjatuhkan hukuman penjara dan denda karena alasan yang luas seperti membahayakan perdamaian lokal atau menerbitkan berita palsu.[120] Pusat Hak Asasi Manusia Teluk menyatakan bahwa undang-undang tersebut merupakan ancaman terhadap kebebasan berpendapat dan menyerukan agar pasal-pasal tertentu dalam undang-undang tersebut dicabut.[121]
Media pers telah mengalami ekspansi dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini terdapat tujuh surat kabar yang beredar di Qatar, empat diterbitkan dalam bahasa Arab dan tiga diterbitkan dalam bahasa Inggris.[122] Dalam hal infrastruktur telekomunikasi, Qatar adalah negara Timur Tengah dengan peringkat tertinggi dalam Indeks Kesiapan Jaringan (NRI) Forum Ekonomi Dunia—sebuah indikator untuk menentukan tingkat perkembangan teknologi informasi dan komunikasi suatu negara. Qatar berada di peringkat ke-23 secara keseluruhan dalam peringkat NRI 2014, tidak berubah dari tahun 2013.[123]
Olahraga
suntingSepak bola merupakan olahraga paling populer di Qatar, baik dari segi pemain dan penonton.[124] Tak lama setelah Asosiasi Sepak Bola Qatar berafiliasi dengan FIFA pada tahun 1970, salah satu penghargaan internasional paling awal di negara itu datang pada tahun 1981 ketika tim nasional U-20 Qatar muncul sebagai pemenang kedua di bawah Jerman Barat pada Kejuaraan Pemuda Dunia FIFA edisi tahun itu setelah dikalahkan 4-0 di final. Di level senior, Qatar telah menjadi tuan rumah tiga edisi Piala Asia AFC; yakni tahun 1988, 2011 dan 2023.[125] Untuk pertama kalinya dalam sejarah negara tersebut, tim nasional sepak bola Qatar memenangkan Piala Asia AFC pada edisi 2019 yang diselenggarakan di Uni Emirat Arab, mengalahkan Jepang 3-1 di final. Mereka memenangkan semua tujuh pertandingan mereka, dengan hanya kebobolan satu gol sepanjang turnamen.[126] Sebagai tuan rumah sekaligus juara bertahan edisi 2023 berikutnya, Qatar sukses mempertahankan gelarnya dengan mengalahkan Yordania di final.[127]
Pada tanggal 2 Desember 2010, Qatar memenangkan tawaran mereka untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 2022, meskipun sebelumnya tidak pernah lolos ke Final Piala Dunia FIFA.[128] Penyelenggara lokal membangun tujuh stadion baru dan memperluas satu stadion yang sudah ada untuk acara ini.[129][130] Kemenangan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 disambut antusias di kawasan Teluk Persia karena ini merupakan pertama kalinya sebuah negara di Timur Tengah terpilih menjadi tuan rumah turnamen tersebut. Pada saat yang sama, tawaran tersebut menimbulkan banyak kontroversi, termasuk tuduhan suap dan campur tangan dalam penyelidikan dugaan suap. Asosiasi sepak bola Eropa juga keberatan dengan diadakannya Piala Dunia 2022 di Qatar karena berbagai alasan, mulai dari dampak suhu panas terhadap kebugaran pemain, hingga gangguan yang mungkin timbul pada kalender liga domestik Eropa jika acara tersebut dijadwal ulang selama musim dingin.[131][132] Pada bulan Mei 2014, pejabat sepak bola Qatar Mohammed bin Hammam dituduh melakukan pembayaran sebesar £3 juta kepada para pejabat sebagai imbalan atas dukungan mereka terhadap pencalonan Qatar.[133][134] Penyelidikan FIFA terhadap proses penawaran pada bulan November 2014 membebaskan Qatar dari segala tuduhan.[135][136]
Meskipun sepak bola adalah olahraga paling populer, olahraga tim lainnya telah mengalami kesuksesan besar di tingkat senior. Pada tahun 2015, tim nasional bola tangan muncul sebagai pemenang kedua setelah Prancis di Kejuaraan Bola Tangan Pria Dunia sebagai tuan rumah, namun turnamen tersebut dirusak oleh banyak kontroversi mengenai negara tuan rumah dan timnya.[137] Selanjutnya, pada tahun 2014, Qatar memenangkan kejuaraan dunia bola basket 3x3 putra.[138]
Kriket populer di kalangan diaspora Asia Selatan di Qatar. Kriket jalanan kasual adalah format permainan yang paling populer, tetapi Asosiasi Kriket Qatar telah menjadi anggota Dewan Kriket Internasional (ICC) sejak 1999 dan tim nasional putra dan putri bermain secara teratur di kompetisi ICC. Lapangan kriket utama di Qatar adalah Stadion Kriket Internasional West End Park.[139]
Dalam olahraga basket, Qatar akan menjadi tuan rumah Piala Dunia Bola Basket FIBA 2027 menjadikannya negara Arab pertama.[140]
Lihat pula
suntingReferensi
sunting- ^ "Population structure". Ministry of Development Planning and Statistics. 31 January 2020.
- ^ a b c "Populations". Qsa.gov.qa. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2010. Diakses tanggal 2 October 2010.
- ^ a b c d "World Economic Outlook Database, April 2018 – Report for Selected Countries and Subjects". International Monetary Fund (IMF). April 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 May 2018.
- ^ "GINI index". World Bank. Diakses tanggal 22 Januari 2013.
- ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal 8 September 2022.
- ^ a b BBC News, How democratic is the Middle East? Diarsipkan 2021-02-11 di Wayback Machine., 9 September 2005.
- ^ a b United States Department of State Country Reports on Human Rights Practices for 2011: Qatar Diarsipkan 2017-05-20 di Wayback Machine., 2011.
- ^ "US State Dept's Country Political Profile - Qatar" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-05-02.
- ^ a b Gardener, David. "Qatar shows how to manage a modern monarchy". Financial Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-24. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "The World Factbook". CIA Factbook. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-02-07. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ a b "Canada – Qatar Bilateral Relations". Government of Canada. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-25. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ a b "IFES Election Guide - Elections: Qatar Referendum Apr 29 2003". www.electionguide.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-05-13. Diakses tanggal 5 June 2017.
- ^ a b "Qatar 2003". www.princeton.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 5 June 2017.
- ^ a b c d "Population of Qatar by nationality - 2017 report". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-11-22. Diakses tanggal 7 February 2017.
- ^ "Indices & Data | Human Development Reports". United Nations Development Programme. 14 March 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 January 2013. Diakses tanggal 27 June 2013.
- ^ "Qatar human development". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-02-01.
- ^ Dagher, Sam (17 October 2011). "Tiny Kingdom's Huge Role in Libya Draws Concern". Online.wsj.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-27. Diakses tanggal 30 December 2013.
- ^ "Qatar: Rise of an Underdog". Politicsandpolicy.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-06-10. Diakses tanggal 30 December 2013.
- ^ Ian Black in Tripoli. "Qatar admits sending hundreds of troops to support Libya rebels". Theguardian.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-11-15. Diakses tanggal 30 December 2013.
- ^ Cooper, Andrew F. "Middle Powers: Squeezed out or Adaptive?". Public Diplomacy Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-17. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ Kamrava, Mehran. "Mediation and Qatari Foreign Policy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-10-07. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ Paul Rhys in Doha. "Blatter reaches out to Arabia". Aljazeera.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-09-19. Diakses tanggal 30 December 2013.
- ^ Toth, Anthony (1994). "Qatar: Geography". Dalam Metz, Helen Chapin. Persian Gulf states: country studies (edisi ke-3rd). Washington, D.C.: Federal Research Division, Library of Congress. hlm. 162–163. ISBN 0-8444-0793-3. OCLC 29548413. Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
- ^ a b "طبوغرافية شبه جزيرة قطر" (dalam bahasa Arabic). Qatar Historical Encyclopedia. 28 April 2024. Diakses tanggal 20 July 2024.
- ^ Jeremy Jameson; Christian Strohmenger (2012). "What's up with Qatar? How eustasy and neotectonics influenced the late Pleistocene and Holocene sea-level history of Qatar". Qatar Foundation Annual Research Forum Proceedings. ExxonMobil Research Qatar (2012): EEP4. doi:10.5339/qfarf.2012.EEP4. Diakses tanggal 17 July 2015.
- ^ Hosani, Khalid Al; Roure, Francois; ELLISON, Richard; LOKIER, Stephen (2012-09-14). Lithosphere Dynamics and Sedimentary Basins: The Arabian Plate and Analogues (dalam bahasa Inggris). Springer Science & Business Media. ISBN 978-3-642-29278-1.
- ^ Abdul Nayeem, Muhammad (1998). Qatar Prehistory and Protohistory from the Most Ancient Times (Ca. 1,000,000 to End of B.C. Era). Hyderabad Publishers. hlm. 2. ISBN 978-81-85492-04-9.
- ^ Sadiq, Abdulali M. (2003). "Geologic Evolution of the Dukhan salt flats in Western Qatar Peninsula, Arabian Gulf" (PDF). Qatar University Science Journal (23): 41–58. Diakses tanggal 23 February 2019.
- ^ "About Qatar". Ministry of Municipality and Environment. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 February 2019. Diakses tanggal 23 February 2019.
- ^ "BBC NEWS - Middle East - How democratic is the Middle East?". news.bbc.co.uk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-11. Diakses tanggal 5 June 2017.
- ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2017-05-20. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ a b c d e "Qatar". CIA World Factbook. Central Intelligence Agency. 8 February 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 July 2021. Diakses tanggal 4 March 2012.
- ^ Lambert, Jennifer (2011). "Political Reform in Qatar: Participation, Legitimacy and Security". 19 (1). Middle East Policy Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-16. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Qatar to hold advisory council elections in 2013". Reuters (UK edition). Reuters. 1 November 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-20. Diakses tanggal 4 March 2012.
- ^ "Qatari emir Sheikh Hamad hands power to son Tamim". BBC. 25 June 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-12-24. Diakses tanggal 25 June 2013.
- ^ a b "Council of Ministers". Embassy of the State of Qatar in Washington DC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 June 2010. Diakses tanggal 4 March 2012.
- ^ "Legislative elections in Qatar postponed until at least 2019". Doha News (dalam bahasa Inggris). 2016-06-17. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-29. Diakses tanggal 2017-05-26.
- ^ "The People Want Reform… In Qatar, Too". Jadaliyya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-10-10. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ a b "The Permanent Constitution of the State of Qatar". Government of Qatar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ a b "Constitution of Qatar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07.
Menurut Article 1: Qatar adalah negara Arab independen. Islam adalah agamanya dan hukum Syariat adalah sumber hukumnya.
- ^ "The World Factbook". U.S. Central Intelligence Agency. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-11-23. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Qatar" (PDF). US Department of State. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Qatar Gender Equality Profile" (PDF). UNICEF. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2014-06-29. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ a b nouvelobs.com: "Qatar : "S'ils pouvaient, ils achèteraient la Tour Eiffel" Diarsipkan 10 October 2017 di Wayback Machine., 7 April 2013
- ^ a b "Amnesty International Annual Report 2012 – Qatar". Amnesty International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-24. Diakses tanggal 19 March 2014.
- ^ a b "Filipino woman gets 100 lashes for giving birth in Qatar". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Qatar". Amnesty International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-20. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Qatar". Amnesty International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-01-03. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Annual Report". Amnesty International. 23 October 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-24. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Qatar sentences man to 40 lashes for drinking alcohol". Arabian Business. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Qatar sentences man to lashes for drinking alcohol". Al Akhbar. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Qatar court orders lashing of Muslim barber over drinking alcohol". Al Arabiya. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-29. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Indian expat sentenced to 40 lashes in Qatar for drink-driving". Arabian Business. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Special report: The punishment was death by stoning. The crime? Having a mobile phone". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-08-28. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ a b Jenifer Fenton. "Religious law, prison for "blasphemy", severe sexual inequalilty: Qatar's human rights review". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-18. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "What are the worst countries in the world to be gay?". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-11-10. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ Alex Delmar-Morgan (7 January 2012). "Qatar, Unveiling Tensions, Suspends Sale of Alcohol". Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-08-08. Diakses tanggal 17 January 2012.
- ^ Jenifer Fenton (16 January 2012). "Qatar's Impromptu Alcohol Ban". The Arabist. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-01-17. Diakses tanggal 17 January 2012.
- ^ "Qatar Distribution Company". Qatar Loving. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-02-24. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Purchasing Alcohol in Qatar". Qatar Visitor. 2 June 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-05-01. Diakses tanggal 1 May 2011.
- ^ Walid, Tamara (11 November 2009). "Qatar would 'welcome' Israel in 2022". The National. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-31. Diakses tanggal 10 August 2013.
- ^ Elgot, Jessica (28 May 2014). "'Leggings Are Not Pants' Qatar's New Modesty Campaign Aimed At Westerners'". Huffington Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ Aningtias Jatmika (29 May 2014). "Qatar Bans Tourists from Wearing Leggings in Public". Tempo.co. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Administrative Division of the State" (PDF). The General Census of Population and Housing, and Establishment Apr 2010. State of Qatar Statistics Authority. hlm. 25. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2012-10-28. Diakses tanggal 2017-06-10.
- ^ "Population By Gender, Municipality And Zone, March 2004". General Secretariat for Development Planning. Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 December 2006.
- ^ Rasoul Sorkhabi (2010). "The Qatar Oil Discoveries". GEO ExPro Magazine. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-05. Diakses tanggal 2017-06-08.
- ^ Nordland, Rod (25 June 2013). "New Hope for Democracy in a Dynastic Land". NYTimes.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-02. Diakses tanggal 26 June 2013.
- ^ "Report for Selected Countries and Subjects (PPP valuation of country GDP)". IMF. October 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 January 2017. Diakses tanggal 4 January 2017.
- ^ Bill Crane (20 April 2015). Gravediggers of the Gulf Diarsipkan 2017-10-10 di Wayback Machine.. Jacobin. Retrieved 20 April 2015.
- ^ "Qatar: Migrant Construction Workers Face Abuse". Human Rights Watch. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-16. Diakses tanggal 2017-06-08.
- ^ Robert Tuttle (22 May 2014). World Cup Host Qatar Ranked Among Worst Places to Work by Unions Diarsipkan 2015-01-08 di Wayback Machine.. Bloomberg. Retrieved 29 July 2014.
- ^ "Qatar tourist guide". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-16. Diakses tanggal 14 February 2012.
- ^ "Taxes on junk food, luxury items to be rolled out in Qatar soon". 16 February 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-19. Diakses tanggal 5 June 2017.
- ^ "layoffs Archives - Doha News". Doha News. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-05-19. Diakses tanggal 5 June 2017.
- ^ many other nationalities Diarsipkan 2018-11-22 di Wayback Machine..
- ^ Kursun, Zekeriya (2004). Katar'da Osmanlilar 1871–1916. Turk Tarih Kurumu.
- ^ a b "History of Census in Qatar". Qatar Statistics Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-03-11. Diakses tanggal 16 June 2013.
- ^ a b "Population structure". Qatar Statistics Authority. 31 January 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-10-06. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ a b "Qatar's delicate balancing act". BBC News. 16 January 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-30. Diakses tanggal 23 May 2013.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-20. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ Global Religious Landscape Diarsipkan 2013-11-16 di Wayback Machine.. Pew Forum.
- ^ "Population By Religion, Gender And Municipality March 2004". Qatar Statistics Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-05-18. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Report on International Religious Freedom – Qatar". US Department of State. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-08-21. Diakses tanggal 2017-06-07.
The official state religion follows the conservative Wahhabi tradition of the Hanbali school of Islam
- ^ "Tiny Qatar's growing global clout". BBC. 30 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-12-01. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ "Qatar's modern future rubs up against conservative traditions". Reuters. 27 September 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Rising power Qatar stirs unease among some Mideast neighbors". Reuters. 12 February 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-02. Diakses tanggal 13 June 2013.
- ^ "2011 Report on International Religious Freedom – Qatar". US Department of State. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-01-26. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ "Religious Composition by Country" (PDF). Global Religious Landscape. Pew Forum. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2013-09-09. Diakses tanggal 9 July 2013.
- ^ "Christians to Welcome Qatar's First Christian Church". Christianpost.com. 24 February 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-21. Diakses tanggal 22 January 2013.
- ^ "CIA The World Fact Book". State.gov. 29 June 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2009-06-10. Diakses tanggal 28 March 2010.
- ^ "Report on Qatar". Cumorah Project. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-11-23. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ "The Anglican Centre in Qatar". Epiphany-qatar.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 January 2013. Diakses tanggal 22 January 2013.
- ^ David B. Barrett; George Thomas Kurian; Todd M. Johnson (2001). World Christian encyclopedia: a comparative survey of churches and religions in the modern world. 1. Oxford University Press. hlm. 617. ISBN 978-0-19-510318-2.
- ^ Baker, Colin; Jones, Sylvia Prys (1998). Encyclopedia of Bilingualism and Bilingual Education. Multilingual Matters. hlm. 429. ISBN 978-1853593628. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-02-11. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ Guttenplan, D. D. (11 June 2012). "Battling to Preserve Arabic From English's Onslaught". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-11-20. Diakses tanggal 24 November 2013.
- ^ "Qatar Facts". First Qatar Orthodontic Conference. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-07-12. Diakses tanggal 2017-06-07.
- ^ a b "The Strange Power of Qatar by Hugh Eakin". The New York Review of Books. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 September 2015. Diakses tanggal 16 June 2013.
- ^ "World Data on Education – Qatar" (PDF). UNESCO. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2016-08-04. Diakses tanggal 21 July 2015.
- ^ Anderson, Margery K.; Tarfa Nasser Alnaimi; Shaikha Hamad Alhajri (1 November 2010). "National student research fairs as evidence for progress in Qatar's Education for a New Era". Improving Schools. 13 (3): 235–248. doi:10.1177/1365480210390083. Diakses tanggal 5 June 2017 – via SAGE Journals.
- ^ "Education for a New Era". Supreme Education Council. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2005-09-13. Diakses tanggal 25 March 2008.
- ^ "In the occasion of Literacy Arab Day, Qatar has the Lowest Illiteracy Rates in 2012". Qatar Statistics Authority. 8 January 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-24. Diakses tanggal 2017-06-10.
- ^ "Qatar constitution". Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 September 2013.
- ^ "Our history". Qatar University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-25. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ Hendengren, Adam (25 June 2013). "SPECIAL REPORT: UNIVERSITY STUDIES IN THE MIDDLE EAST". Your Middle East. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-06. Diakses tanggal 12 June 2015.
- ^ Kamrava, Mehran (2013). Qatar: Small State, Big Politics. Cornell University Press. ISBN 978-0801452093.
- ^ "Qatar National Day 2011". Time Out Doha. 29 November 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 February 2021. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ "Everything you need to know about Qatar National Day 2012". Doha News. 10 December 2012. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2015. Diakses tanggal 18 February 2015.
- ^ "Sheikha Al Mayassa bint Hamad bin Khalifa Al Thani". 10 September 2017. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 December 2022. Diakses tanggal 28 December 2022.
- ^ "H.E. Sheikha Al Mayassa Bint Hamad bin Khalifa Al Thani – Chairperson, Qatar Museums". www.artfortomorrow.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 December 2022. Diakses tanggal 28 December 2022.
- ^ "Art in Qatar: A Smithsonian in the sand". The Economist. 1 January 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 October 2017. Diakses tanggal 16 June 2013.
- ^ "QMA Board of Trustees". Qatar Museums Authority. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2015. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ "Qatar revealed as the world's biggest contemporary art buyer". The Art Newspaper. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 March 2015. Diakses tanggal 16 June 2013.
- ^ Bohas, Alexander. "The Political Trump-Cards of Cultural Potency Qatar's Policy of 'Cultural Grandeur'". Chaos International. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 October 2014. Diakses tanggal 13 April 2013.
- ^ a b Hassan Tawfiq (1 May 2015). الشعر في قطر علي امتداد مائة سنة (dalam bahasa Arab). Al Jasra Cultural and Social Club. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 August 2018. Diakses tanggal 29 August 2018.
- ^ Muḥammad Muṣṭafá Badawī; Muhammad Mustafa Badawi; M. M. Badawi; María Rosa Menocal; Raymond P. Scheindlin; Michael Sells (1992). Modern Arabic Literature. 3. Cambridge University Press. hlm. 448. ISBN 9780521331975.
- ^ a b "Qatar Freedom of the Press". Freedom House. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2019. Diakses tanggal 19 January 2015.
- ^ Barrie Gunter; Roger Dickinson (6 June 2013). News Media in the Arab World: A Study of 10 Arab and Muslim Countries. A&C Black. hlm. 33. ISBN 978-1-4411-0239-3. Diakses tanggal 8 February 2014.
- ^ Blanchard, Christoper (2014). Qatar: Background and U.S. Relations. Congressional Research Service. hlm. 17. ISBN 9781437987089.
- ^ Roth, Richard J. (8 May 2013). "Awaiting a Modern Press Law in Qatar". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 30 March 2019. Diakses tanggal 16 June 2013.
- ^ "New cybercrime law could have serious consequences for press freedom in Qatar". cpj.org. 27 September 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2019. Diakses tanggal 19 January 2015.
- ^ "Qatar: New Cyber Crime Law poses real threat to Freedom of Expression". gc4hr.org. 17 September 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 July 2018. Diakses tanggal 19 January 2015.
- ^ The Report: Qatar 2010. Oxford Business Group. 2010. hlm. 237. ISBN 9781907065446.
- ^ "NRI Overall Ranking 2014" (PDF). World Economic Forum. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 October 2016. Diakses tanggal 28 June 2014.
- ^ "Qatar – a Sporting Nation". Qatar e-Government. Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2020. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ Gibbes, Martin; Schiller, Emma (4 January 2011). "Fox Sports brings you everything you need to know – and a few things you don't – about the Asian Cup". Fox Sports. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2012. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ "Qatar stun Japan with 3–1 win to be crowned Asian Cup champions". The Guardian. 1 February 2019. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 January 2021. Diakses tanggal 5 February 2019.
- ^ "Afif stars as Qatar defeat Jordan to retain title". Asian Football Confederation. 10 February 2024. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 February 2024. Diakses tanggal 10 February 2024.
- ^ Paul Radford (2 December 2010). "Russia, Qatar win 2018 and 2022 World Cups". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 December 2010. Diakses tanggal 2 December 2010.
- ^ "World Cup 2022: A guide to the eight World Cup stadiums in Qatar" (1 April 2022). BBC. Retrieved 3 April 2022.
- ^ "Stadiums". Supreme Committee for Delivery & Legacy. 6 July 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 November 2017. Diakses tanggal 8 January 2018.
- ^ "Europe's Top Leagues protest against 2022 winter World Cup in Qatar". Qatar Chronicle. 12 August 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 August 2013. Diakses tanggal 21 August 2013.
- ^ "Fifa wants Qatar 2022 postponed to Winter". Qatar Chronicle. 20 July 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 November 2014. Diakses tanggal 21 August 2013.
- ^ "BBC Sport – Qatar World Cup: '£3m payments to officials' corruption claim". BBC Sport. Diakses tanggal 1 June 2014.
- ^ Ronay, Barney (8 October 2022). "Blatter to Beckham: who was in the room when Qatar got the World Cup". The Guardian. Diakses tanggal 29 November 2022.
- ^ "World Cup inquiry clears Qatar but criticises English FA". BBC. 13 November 2014. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ Ronay, Barney (8 October 2022). "Football corruption and the remarkable road to Qatar's World Cup". The Guardian. Diakses tanggal 29 November 2022.
- ^ "Match report" (PDF). International Handball Federation. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 February 2015. Diakses tanggal 12 March 2015.
- ^ "2014 FIBA 3x3 World Championships". International Basketball Federation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 31 October 2015. Diakses tanggal 13 November 2015.
- ^ "'Adrenaline rush': How street cricket has evolved in Qatar". Al Jazeera. 5 August 2022. Diakses tanggal 22 November 2022.
- ^ "Qatar announced as host of the FIBA Basketball World Cup 2027". FIBA. 28 April 2023. Diakses tanggal 28 April 2023.
Pranala luar
sunting- (Inggris) Situs Kementerian Luar Negeri Diarsipkan 2011-04-20 di Wayback Machine.
- (Inggris) Situs resmi pariwisata Diarsipkan 2006-11-11 di Wayback Machine.
- (Inggris) Explore-Qatar.com
- (Indonesia) Informasi Qatar dalam Bahasa Indonesia