[go: up one dir, main page]

Kidung Simeon

kidung pujian Simeon, dari Injil Lukas
(Dialihkan dari Nunc dimittis)

Kidung Simeon merupakan suatu canticle (himne atau kidung dari teks Kitab Suci selain Mazmur) yang diambil dari Injil Lukas 2 (Lukas 2:29–32). Kidung ini dikenal dalam bahasa Latin: Nunc dimittis (yang adalah 2 kata pertama dari kidung ini) dan berisikan ucapan syukur Simeon setelah menyaksikan bayi Yesus, yang dibawa kedua orang tuanya (Maria dan Yusuf), dipersembahkan di kenisah.[1]

Kidung Pujian Simeon, lukisan karya Aert de Gelder

Dalam Gereja Katolik Roma, Kidung Simeon dinyanyikan atau didaraskan saat doa malam sebelum tidur atau saat Ibadat Penutup (bahasa Inggris: Compline, bahasa Latin: Completorium).[1] Sementara pada Gereja Lutheran dinyanyikan setelah penerimaan komuni.[2]

Bahasa Latin

sunting

Nunc dimittis sesuai yang tertulis dalam Nova Vulgata:[3]

Nunc dimittis servum tuum, Domine,
secundum verbum tuum in pace,
quia viderunt oculi mei
salutare tuum,
quod parasti
ante faciem omnium populorum,
lumen ad revelationem gentium
et gloriam plebis tuae Israel.
[Doksologi: Gloria Patri]

Bahasa Indonesia

sunting

Kidung Simeon sesuai yang tertulis dalam Puji Syukur no. 19:[4]

Sekarang, Tuhan, perkenankanlah hamba-Mu berpulang *
dalam damai sejahtera menurut sabda-Mu.
Sebab aku telah melihat keselamatan-Mu *
yang Kau sediakan di hadapan segala bangsa:
Cahaya untuk menerangi para bangsa, *
dan kemuliaan bagi umat-Mu Israel.
[Doksologi: Kemuliaan]

Catatan:

  • Dalam Ibadat Harian (Horarium), jika tidak dinyanyikan, ayat didaraskan silih berganti ayat demi ayat oleh dua kelompok umat atau oleh pemimpin dan umat.
  • Tanda * menunjukkan jeda di tengah satu ayat, artinya alur pendarasan diputus sejenak.


Kidung Simeon dalam Kidung Jemaat 128 "Sekarang, Tuhanku" [Cantique de Siméon] terjemahan Yayasan Musik Gereja (YAMUGER)

Sekarang, Tuhanku, biarlah hamba-Mu
pergi dengan sejahtera menurut firman-Mu;
Kurnia selamat-Mu telah kulihat nyata.
Kurnia itulah Terang-Mu yang baka
bagi segala bangsa; pun bagi Israel
Terang-Mu yang kekal menjadi kemuliaan.

Nyanyian Taize

sunting

Nunc dimittis juga dikenal dalam Komunitas Taizé; liriknya hanya menggunakan 1 ayat saja dari Vulgata (Lukas 2:29), dan musiknya karya dari Jacques Berthier:

Nunc dimittis servum tuum, Domine,
secundum verbum tuum in pace

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ a b Ernest Maryanto (2004). Kamus Liturgi Sederhana (edisi ke-2008, Cetakan ke-5). Kanisius. hlm. 73-74,100. ISBN 979-21-0324-4. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-04-02. Diakses tanggal 2015-03-26. 
  2. ^ (Inggris) "A Brief Exposition of The Divine Service". Lutherans Online. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-03-24. Diakses tanggal 2015-03-26. 
  3. ^ (Latin) "Nova Vulgata, Novum Testamentum - Evangelium Secundum Lucam". Holy See. 
  4. ^ Komisi Liturgi KWI. Puji Syukur (edisi ke-2010). Jakarta: Penerbit OBOR. ISBN 978-979-565-009-6. 

Pranala luar

sunting