[go: up one dir, main page]

Muhammad setelah Pembebasan Mekkah

Periode ketika Muhammad di Madinah yang dimulai dengan Pembebasan Mekkah tahun 630 dan berakhir dengan meninggalnya Muhammad pada tahun 632.

Sejarah

sunting

Peristiwa merupakan terusan dari Muhammad di Madinah

Mekkah dibebaskan oleh pihak Muslim pada tahun 630. Pada tahun 628, Quraisy dan Muslim dari Madinah menandatangani Perjanjian Hudaibiyyah. Meskipun hubungan yang lebih baik terjadi antara Mekkah dan Madinah setelah penandatanganan Perjanjian Hudaibiyyah, 10 tahun gencatan senjata dirusak oleh Quraisy, dengan sekutunya Bani Bakr, menyerang Bani Khuza'ah yang merupakan sekutu Muslim. Abu Sufyan, kepala suku Quraisy di Mekkah, pergi ke Madinah untuk memperbaiki perjanjian yang telah dirusak itu, tetapi Muhammad menolak, Abu Sufyan pun pulang dengan tangan kosong. Dengan kekuatan 10.000 pasukan Muslim pergi ke Mekkah dimana pada akhirnya menyerah dengan damai. Muhammad bermurah hati kepada rakyat Mekah,dan memerintahkan penghancuran berhala di sekitar dan di dalam Ka'bah saja.

Terjadi pada tahun 631 atau 632.

Haji Wada' berarti haji terakhir, merupakan haji pertama dan terakhir kalinya untuk Muhammad. Peristiwa ini diikuti oleh lebih dari 100.000 muslim saat itu, dimana Muhammad bergerak dari Madinah melewati jalan yang disebut Jalur Para Nabi menuju ke Mekkah untuk menjalankan ritual haji.

Khum adalah suatu lembah sungai kering di antara Mekkah dan Madinah, riwayat menyebutkan bahwa pada tanggal 18 Djulhijjah atau 16 Maret, setelah Haji Wada', Nabi mengumpulkan seluruh umat muslim di tempat ini untuk menerima wahyu dari Allah yang terakhir, sekaligus menurut kalangan Syi'ah, pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai pemimpin pengganti Nabi.

Kamis, 4 Juni — Wasiat Muhammad

sunting

Kesehatan Muhammad menurun drastis, puncaknya pada hari Kamis. Muhammad memanggil para sahabatnya dan mengumumkan bahwa ia ingin menulis wasiat, ia meminta alat-alat tulis untuk menulis pernyataan yang akan "menghindarkan Bangsa Muslim dari kesesatan sampai akhir zaman". Orang pertama yang menjawab adalah Umar, berkata bahwa tidak diperlukan lagi wasiat, dan menyatakan bahwa Muhammad sakit dan ummat telah memiliki al-Qur'an yang cukup untuk mereka.

Sebelumnya Muhammad mengirim ekspedisi melawan Kekaisaran Byzantium (Roma) yang menghasilkan apa yang kita ketahui dalam Perang Mu'tah. Pemimpin ekspedisi tersebut adalah Zaid bin Haritsah, sebelumnya anak angkat Nabi. Zaid syahid dalam ekspedisi tersebut.

Hari Sabtu sebelum meninggalnya, Muhammad memerintahkan kepada Umar, Abu Bakar, Utsman dan lainnya ikut dalam pasukan yang dipimpin oleh Usamah bin Zaid, anak dari Zaid bin Haritsah, untuk menghadapi pasukan Byzantium di Syria.

Ali dan mereka yang berasal dari Bani Hasyim diperintahkan untuk tetap di Madinah. Umar memprotes keputusan ini, menyebabkan Muhammad melarang mereka untuk meninggalkan pasukan Usamah. Mereka pergi, tetapi berdiam di luar Madinah dan kembali esok harinya.

Senin, 8 Juni — meninggal

sunting

Muhammad meninggal pada hari Senin, tanggal 8 Juni 632

Peristiwa berikut

sunting

Peristiwa ini kemudian dilanjutkan dengan Suksesi Muhammad.

Lihat pula

sunting