[go: up one dir, main page]

Aseton

senyawa kimia

Aseton, juga dikenal sebagai propanon, dimetil keton, 2-propanon, propan-2-on, dimetilformaldehida, dan β-ketopropana, adalah senyawa berbentuk cairan yang tidak berwarna dan mudah terbakar. Ia merupakan keton yang paling sederhana. Aseton larut dalam berbagai perbandingan dengan air, etanol, dietil eter,dll. Ia sendiri juga merupakan pelarut yang penting. Aseton digunakan untuk membuat plastik, serat, obat-obatan, dan senyawa-senyawa kimia lainnya. Selain dimanufaktur secara industri, aseton juga dapat ditemukan secara alami, termasuk pada tubuh manusia dalam kandungan kecil.

Aseton[1]
Aseton
Aseton
Ball-and-stick model of acetone
Ball-and-stick model of acetone
Space-filling model of acetone
Nama
Nama IUPAC
Propanon
Nama lain
β-ketopropana
Dimetil keton, dimetilformaldehida, DMK
Penanda
Model 3D (JSmol)
3DMet {{{3DMet}}}
ChemSpider
Nomor EC
Nomor RTECS {{{value}}}
  • InChI=1/C3H6O/c1-3(2)4/h1-2H3
  • CC(=O)C
Sifat
CH3COCH3
Massa molar 58,08 g/mol
Penampilan Cairan tidak berwarna
Densitas 0,79 g/cm³, cair
Titik lebur −94,9 °C (178,2 K)
Titik didih 56,53 °C (329,4 K)
larut dalam berbagai perbandingan
Viskositas 0,32 cP pada 20 °C
Struktur
trigonal planar pada C=O
2,91 D
Bahaya
Mudah terbakar (F)
Iritan (Xi)
Frasa-R R11, R36, R66, R67
Frasa-S S2, S9, S16, S26
Titik nyala -17 °C
Senyawa terkait
Kecuali dinyatakan lain, data di atas berlaku pada suhu dan tekanan standar (25 °C [77 °F], 100 kPa).
Referensi

Produksi

sunting

Aseton dibuat secara langsung maupun tidak langsung dari propena. Secara umum, melalui proses kumena, benzena dialkilasi dengan propena dan produk proses kumena(isopropilbenzena) dioksidasi untuk menghasilkan fenol dan Aseton:

C6H5CH(CH3)2 + O2 → C6H5OH + OC(CH3)2

Konversi di atas terjadi melalui zat antara kumena hidroperoksida, C6H5C(OOH)(CH3)2.

Aseton juga diproduksi melalui propena yang dioksidasi langsung dengan menggunakan katalis Pd(II)/Cu(II), mirip seperti 'proses wacker'.

Dahulu, aseton diproduksi dari distilasi kering senyawa asetat, misalnya kalsium asetat. Selama perang dunia I, sebuah proses produksi aseton dari fermentasi bakteri dikembangkan oleh Chaim Weizmann dalam rangka membantu Britania dalam usaha perang. Proses ini kemudian ditinggalkan karena rendahnya aseton butanol yang dihasilkan.

Biosintesis

sunting

Penggunaan

sunting

Cairan pembersih

sunting

Aseton sering kali merupakan komponen utama (atau tunggal) dari cairan pelepas cat kuku. Etil asetat, pelarut organik lainnya, kadang-kadang juga digunakan. Aseton juga digunakan sebagai pelepas lem super. Ia juga dapat digunakan untuk mengencerkan dan membersihkan resin kaca serat dan epoksi. Ia dapat melarutkan berbagai macam plastik dan serat sintetis.

Ia sangat baik digunakan untuk mengencerkan resin kaca serat, membersihkan peralatan kaca gelas, dan melarutkan resin epoksi dan lem super sebelum mengeras.

Selain itu, aseton sangatlah efektif ketika digunakan sebagai cairan pembersih dalam mengatasi tinta permanen.

Pelarut

sunting

Aseton dapat melarutkan berbagai macam plastik, meliputi botol Nalgene yang dibuat dari polistirena, polikarbonat, dan beberapa jenis poliprolilena.[2]

dalam laboratorium, aseton digunakan sebagai pelarut aportik polar dalam kebanyakan reaksi organik, seperti reaksi SN2. Penggunaan pelarut aseton juga berperan penting pada oksidasi Jones. Oleh karena polaritas aseton yang menengah, ia melarutkan berbagai macam senyawa. Sehingga ia umumnya ditampung dalam botol cuci dan digunakan sebagai untuk membilas peralatan gelas laboratorium.

Walaupun mudah terbakar, aseton digunakan secara ekstensif pada proses penyimpanan dan transpor asetilena dalam industri pertambangan. Bejana yang mengandung bahan berpori pertama-tama diisi dengan aseton, kemudian asetilena, yang akan larut dalam aseton. Satu liter aseton dapat melarutkan sekitas 250 liter asetilena.[3][4]

Stok umpan

sunting

Dalam bidang industri, aseton direaksi dengan fenol untuk memproduksi bisfenol A. Bisfenol A adalah komponen penting dalam berbagai polimer, misalnya polikarbonat, poliuretana, dan resin epoksi. Aseton juga digunakan dalam manufaktur kordit.

Keamanan

sunting

Penempatan aseton harus pada lokasi yang jauh dari sumber api dan memiliki ventilasi baik. Saat bekerja dengan aseton, masker perlu digunakan untuk mencegah menghirup uap dari aseton.[5]

Referensi

sunting
  1. ^ Merck Index, 11th Edition, 58.
  2. ^ NALGENE Labware - Technical Data
  3. ^ "Mine Safety and Health Administration (MSHA) - Safety Hazard Information - Special Hazards of Acetylene". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-22. Diakses tanggal 2008-11-23. 
  4. ^ "History - Acetylene dissolved in acetone". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-15. Diakses tanggal 2008-11-23. 
  5. ^ Maftuchah; Winaya, Aris; Zainuddin, Agus (2015). Teknik dasar analisis biologi molekuler. Sleman: Deepublish. ISBN 9786022802624.

Pranala luar

sunting