[go: up one dir, main page]

Zeolit

senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat

Zeolit adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium dan barium. Zeolit juga sering disebut sebagaimolecular sieve' / molecular mesh' (saringan molekuler) karena zeolit memiliki pori-pori berukuran molekuler sehingga mampu memisahkan/menyaring molekul dengan ukuran tertentu. Zeolit mempunyai beberapa sifat antara lain: mudah melepas air akibat pemanasan, tetapi juga mudah mengikat kembali molekul air dalam udara lembap. Oleh sebab sifatnya tersebut maka zeolit banyak digunakan sebagai bahan pengering. Di samping itu, zeolit juga mudah melepas kation dan diganti dengan kation lainnya, misal zeolit melepas natrium dan digantikan dengan mengikat kalsium atau magnesium. Sifat ini pula menyebabkan zeolit dimanfaatkan untuk melunakkan air. Zeolit dengan ukuran rongga tertentu digunakan pula sebagai katalis untuk mengubah alkohol menjadi hidrokarbon sehingga alkohol dapat digunakan sebagai bensin.

Zeolit alam

Zeolit di alam banyak ditemukan di Indonesia, India, Siprus, Jerman dan Amerika Serikat. Bagian primer dari Zeolit adalah TO4 di mana T adalah Si atau Al.

Komposisi Kimia

sunting

Secara umum, zeolit memiliki melekular sruktur yang unik, di mana atom silikon dikelilingi oleh 4 atom oksigen sehingga membentuk semacam jaringan dengan pola yang teratur. Di beberapa tempat di jaringan ini, atom silikon digantikan dengan atom aluminium, yang hanya terkoordinasi dengan 3 atom Oksigen. Atom aluminium ini hanya memiliki muatan 3+, sedangkan silikon sendiri memiliki muatan 4+. Keberadaan atom aluminium ini secara keseluruhan akan menyebababkan zeolit memiliki muatan negatif. Muatan negatif inilah yang menebabkan zeolit mampu mengikat kation.

Zeolit dapat ditulis dengan rumus kimia oksida atau berdasarkan satuan sel kristal sebagai berikut :

M2/nO Al2O3 aSiO2 b H2O atau Mc/n {(AlO2)c (SiO2)d} b H2O

dengan n adalah valensi logam, a adalah molekul silikat, b adalah molekul air, c dan d adalah jumlah tetrahedra alumina dan silika. Rasio d/c atau SiO2/Al2O bervariasi dari 1-5. Hingga saat ini, diketahui terdapat 40 jenis zeolit alam dan lebih dari 120 zeolit sintetik yang sudah diketahui strukturnya.[1]

Referensi

sunting
  1. ^ Las, Thamzil dan Husen Zamroni (November 2002). "Penggunaan Zeolit Dalam Bidang Industri dan Lingkungan". Journal of Indonesian Zeolites. 1 (1): 23–30.