Menurut saya setelah saya membaca dan menelaah bacaan tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa topi... more Menurut saya setelah saya membaca dan menelaah bacaan tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa topik yang dibicarakan mengenai permasalahan agama dan turats yang dimana agama dan turats terkadang saling bertentangan dan terkadang saling berdampingan. Sehingga keduannya menjadi problem karena saya masih bingung dan mempertanyakan hal seperti " Mengapa setiap kali kita ditimpa berbagai persoalan atau menghadapi berbagai krisis,bisikan tradisi selalu mendesak kita sehingga membuat kita menjadi gelisah, serta mengapa setiap ada persoalan itu kita tidak kembalikan kepada agama yang dikembalikan kepada al-qur"an dan al-hadits tapi kebanyakan mengembalikannya kepada turats (tradisi). Sehingga bisa menimbulkan asumsi bahwa agama dikesampingkan dan turats di nomoe satukan ? Setelah saya teliti hal ini mungkin disebabkan karena keragaman turats karena turats dibagi menjadi beberapa bentuk salah satunya dalam bentuk Sikap terhadap Turats. Secara umum ada tiga sikap dalam mengahdapi turats: 1) Turatsiyyun adalah kelompok yang menyeru kembali ke masa silam yang ianggap sebagai masa kejayaan masa Islam. Bagi mereka kemelut social, politik, ekonomi, dan budaya yang menimpa umat Islam hanya dapat diselesaikan hanya dengan kembali kepada turats. Kalau dulu Islam menghasilkan kejayaan, maka hari ini pun hal yang sama bisa dilakukan. Masa silam dengan demikian adalah model peradaban yang harus diemulasi generasi sekarang. 2) Liberal (ashariyyun) yang merupakan antithesis yang pertama. Tipologi kedua ini terlalu silau dengan kemajuan peradaban barat. Dalam pandangan kelompok ini, jalan satu-satunya untuk maju adalah mengikuti jejak barat dalam segala hal, terutama dalam bidang sains dan teknologi. 3) Elektik yaitu kelompok yang berusaha untuk mensintesakan kelompok yang pertama dan kedua. Kelompok ini mencoba untuk berdiri di bumiturats dan dunia modern sekaligus. Barat bukan model segala-galanya, demikian pula masa lalu. Keduanya memiliki sisi buruk dan baik. Kelompok ini cenderung bersikap selektif ketika berhadapan dengan dua tradisi ini. Mereka akan
Kata epistemologi merupakan gabungan dari dua kata yakni, Episteme dan Logos."Episteme" artinya p... more Kata epistemologi merupakan gabungan dari dua kata yakni, Episteme dan Logos."Episteme" artinya pengetahuan, dan "Logos" artinya kata/pembicara/ilmu. Tidak jauh beda dengan pemahaman di atas Kamus Istilah Filsafat mengartikan epistemologi berasal dari kata epistemic; episteme (pengetahuan) + logos (kajian tentang, teori tentang) teori pengetahuan, kajian tentang (a) asal-usul, (b) anggapan dasar, (c) tabiat, (d) rentang dan (e) kecermatan (kebenaran, keterandalan, kabsahan) pengetahuan. Secara umum epistemologi adalah cabang filsafat yang mengkaji sumber-sumber, watak dan kebenaran pengetahuan.Apakah yang dapat diketahui oleh manusia? Dari manakah manusia rnemperoleh pengetahuan? Apakah manusia memiliki pengetahuan yang dapat diandakan Atau hanya harus puas dengan pendapat-pendapat dari sangkaan-sangkaan? Apakah kemampuan manusia terbatas dala m meng etahui fakta pengalaman indera, atau manusia dapat mengetahui yang lebih jauh dari pada apa yang diungkapkan indera? Istilah untuk nama teori pengetahuan adalah epistemologi, yang berasal dari kata Yunani episteme (pengetahuan). Terdapat tiga persoalan pokok dalam bidang ini: 1) Apakah sumber-sumber pengetahuan? Dari mana pengetahuan yang benar itu datang, dan bagaimana manusia dapat mengetahui? Ini semua adalah problem "asal " (origins) 2) Apakah watak dari pengetahuan? Apakah ada dunia yang riil di luar akal, dan kalau ada, dapatkah manusia mengetahui?.Ini semua merupakan problem penampilan (apperience) terhadap realitas. 3) Apakah pengetahuan manusia itu benar (valid). Bagaimana membedakan antara kebenaran dan kekeliruan? Ini adalah problema memcoba pengetahuan (verification)
HADIS-HADIS TENTANG KIAMAT TIDAK TERJADI HINGGA KALIAN MEMERANGI KAUM BERSANDALKAN RAMBUT BERMATA SIPIT BERHIDUNG KECIL DAN BERWAJAH MERAH ( KAJIAN MA'ANIL HADIS, 2018
ABSTRAK Penelitian ini menelaah tentang salah satu tanda terjadinya kiamat yaitu kiamat tidak ter... more ABSTRAK Penelitian ini menelaah tentang salah satu tanda terjadinya kiamat yaitu kiamat tidak terjadi hingga kalian memerangi kaum bersandalkan rambut bermata sipit berhidung kecil dan berwajah merah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari informasi perihal kaum tersebut serta guna memberikan pemahaman kepada pembaca agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami hadis tanda kiamat tersebut. Atas dasar inilah kemudian penulis terinspirasi untuk menggali makna yang terkandung dalam teks hadis tersebut dengan langkah menggunakan metodologi ma'anil hadis untuk mendapatkan pemahaman yang sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Nabi dan mampu diaktualisasikan dalam realitas kehidupan saat ini khususnya dalam konteks keindonesiaan. Maka perlu adanya penelitian masalah ini. Selanjutnya penelitian ini menggunakan ilmu ma'anil hadis dan mengorelasikannya dengan konteks kekinian, dengan demikian diharapkan mampu mendapatkan pemahaman yang salih likuli zaman wa makan. Adapun penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode yang ditawarkan oleh Muhammad Fatih Suryadilaga, yang meliputi analisis matan, analisis kebahasaan, analisis historis, analisis ensiklopedi dan analisis kekinian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa makna dari peperangan dalam hadis tersebut sudah terjadi pada zaman dahulu akan tetapi makna peperangan dalam konteks kekinian sekarang ini bukanlah perang secara adu senjata melainkan peperangan disini dalam ranah berbagai sektor kehidupan manusia, seperti halnya pada zaman sekarang ini peperangan dalam sektor ekonomi, politik dan lain sebagainya. Sebab dewasa ini sedang gencar-gencarnya dilakukan ekspansi ke berbagai belahan dunia oleh kaum yang memiliki ciri yang sama seperti yang diungkapkan dalam hadis tersebut. Maka langkah untuk mencegahnya dengan melakukan perlawanan dengan meningkatkan kualitas SDM negara kita sehingga kita mampu melawan atau setidaknya bisa mengendalikan sektor ekonomi negara kita sendiri oleh tuan rumah sendiri sebab jika tidak dilakukan perlawanan maka bisa jadi negara kita akan jatuh kepada pihak lain.
Kata puji dan syukur sepantasnya penulis panjatkan kepada
Allah Swt atas segala anugrah dan ka... more Kata puji dan syukur sepantasnya penulis panjatkan kepada Allah Swt atas segala anugrah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarganya, para sahabat, dan pengikutnya yang selalu setia hingga akhir zaman. Buku ini merupakan terjemah kitab adabul 'alim wal muta'allim, dan kitab al-akhlaq lil banin jilid 1&2 merupakan sebuah buku yang menyajikan adab bagi pengajar (guru) dan juga adab menuntut ilmu bagi (pelajar). Kitab adabul 'alim wal muta'allim ini merupakan karangan ulama besar Indonesia yaitu Almarhum K.H Hasyim Asy'ari, dan kitab al-akhlaq lil banin jilid 1&2 karya Syaikh Umar bin Achmad Baradja. Kedua kitab tersebut menjadi rujukan dalam etika atau adab-adab menuntut ilmu. Beliau juga mengarang banyak kitab lainnya dan menjadi rujukan bagi pembelajaran di Pesantren. Adab atau tatakrama atau juga etika seorang guru, ustad pengajar dalam mengajar memang perlu diperhatikan agar memberikan kenyamanan bagi para pelajar, murid, santri. Begitu pula dengan murid, santri, pelajar perlu menerapkan adab adab menuntut ilmu agar ilmu yang diperoleh lebih barokah atau bermanfaat. Terakhir, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik, saran serta masukan yang konstruktif sangat penulis harapkan, dari siapapun datangnya, besar harapan penulis untuk menghadirkan tulisan ini ke permukaan sebagai wujud persembahan penulis dalam dunia intlektual dan semoga bermanfaat untuk banyak orang. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada Penerbit Guepedia yang bersedia menerbitkan buku ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat Membaca ! Kuningan, Esa Agung Gumelar
Menurut saya setelah saya membaca dan menelaah bacaan tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa topi... more Menurut saya setelah saya membaca dan menelaah bacaan tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa topik yang dibicarakan mengenai permasalahan agama dan turats yang dimana agama dan turats terkadang saling bertentangan dan terkadang saling berdampingan. Sehingga keduannya menjadi problem karena saya masih bingung dan mempertanyakan hal seperti " Mengapa setiap kali kita ditimpa berbagai persoalan atau menghadapi berbagai krisis,bisikan tradisi selalu mendesak kita sehingga membuat kita menjadi gelisah, serta mengapa setiap ada persoalan itu kita tidak kembalikan kepada agama yang dikembalikan kepada al-qur"an dan al-hadits tapi kebanyakan mengembalikannya kepada turats (tradisi). Sehingga bisa menimbulkan asumsi bahwa agama dikesampingkan dan turats di nomoe satukan ? Setelah saya teliti hal ini mungkin disebabkan karena keragaman turats karena turats dibagi menjadi beberapa bentuk salah satunya dalam bentuk Sikap terhadap Turats. Secara umum ada tiga sikap dalam mengahdapi turats: 1) Turatsiyyun adalah kelompok yang menyeru kembali ke masa silam yang ianggap sebagai masa kejayaan masa Islam. Bagi mereka kemelut social, politik, ekonomi, dan budaya yang menimpa umat Islam hanya dapat diselesaikan hanya dengan kembali kepada turats. Kalau dulu Islam menghasilkan kejayaan, maka hari ini pun hal yang sama bisa dilakukan. Masa silam dengan demikian adalah model peradaban yang harus diemulasi generasi sekarang. 2) Liberal (ashariyyun) yang merupakan antithesis yang pertama. Tipologi kedua ini terlalu silau dengan kemajuan peradaban barat. Dalam pandangan kelompok ini, jalan satu-satunya untuk maju adalah mengikuti jejak barat dalam segala hal, terutama dalam bidang sains dan teknologi. 3) Elektik yaitu kelompok yang berusaha untuk mensintesakan kelompok yang pertama dan kedua. Kelompok ini mencoba untuk berdiri di bumiturats dan dunia modern sekaligus. Barat bukan model segala-galanya, demikian pula masa lalu. Keduanya memiliki sisi buruk dan baik. Kelompok ini cenderung bersikap selektif ketika berhadapan dengan dua tradisi ini. Mereka akan
Kata epistemologi merupakan gabungan dari dua kata yakni, Episteme dan Logos."Episteme" artinya p... more Kata epistemologi merupakan gabungan dari dua kata yakni, Episteme dan Logos."Episteme" artinya pengetahuan, dan "Logos" artinya kata/pembicara/ilmu. Tidak jauh beda dengan pemahaman di atas Kamus Istilah Filsafat mengartikan epistemologi berasal dari kata epistemic; episteme (pengetahuan) + logos (kajian tentang, teori tentang) teori pengetahuan, kajian tentang (a) asal-usul, (b) anggapan dasar, (c) tabiat, (d) rentang dan (e) kecermatan (kebenaran, keterandalan, kabsahan) pengetahuan. Secara umum epistemologi adalah cabang filsafat yang mengkaji sumber-sumber, watak dan kebenaran pengetahuan.Apakah yang dapat diketahui oleh manusia? Dari manakah manusia rnemperoleh pengetahuan? Apakah manusia memiliki pengetahuan yang dapat diandakan Atau hanya harus puas dengan pendapat-pendapat dari sangkaan-sangkaan? Apakah kemampuan manusia terbatas dala m meng etahui fakta pengalaman indera, atau manusia dapat mengetahui yang lebih jauh dari pada apa yang diungkapkan indera? Istilah untuk nama teori pengetahuan adalah epistemologi, yang berasal dari kata Yunani episteme (pengetahuan). Terdapat tiga persoalan pokok dalam bidang ini: 1) Apakah sumber-sumber pengetahuan? Dari mana pengetahuan yang benar itu datang, dan bagaimana manusia dapat mengetahui? Ini semua adalah problem "asal " (origins) 2) Apakah watak dari pengetahuan? Apakah ada dunia yang riil di luar akal, dan kalau ada, dapatkah manusia mengetahui?.Ini semua merupakan problem penampilan (apperience) terhadap realitas. 3) Apakah pengetahuan manusia itu benar (valid). Bagaimana membedakan antara kebenaran dan kekeliruan? Ini adalah problema memcoba pengetahuan (verification)
HADIS-HADIS TENTANG KIAMAT TIDAK TERJADI HINGGA KALIAN MEMERANGI KAUM BERSANDALKAN RAMBUT BERMATA SIPIT BERHIDUNG KECIL DAN BERWAJAH MERAH ( KAJIAN MA'ANIL HADIS, 2018
ABSTRAK Penelitian ini menelaah tentang salah satu tanda terjadinya kiamat yaitu kiamat tidak ter... more ABSTRAK Penelitian ini menelaah tentang salah satu tanda terjadinya kiamat yaitu kiamat tidak terjadi hingga kalian memerangi kaum bersandalkan rambut bermata sipit berhidung kecil dan berwajah merah. Penelitian ini bertujuan untuk mencari informasi perihal kaum tersebut serta guna memberikan pemahaman kepada pembaca agar tidak terjadi kesalah pahaman dalam memahami hadis tanda kiamat tersebut. Atas dasar inilah kemudian penulis terinspirasi untuk menggali makna yang terkandung dalam teks hadis tersebut dengan langkah menggunakan metodologi ma'anil hadis untuk mendapatkan pemahaman yang sesuai dengan apa yang dimaksud oleh Nabi dan mampu diaktualisasikan dalam realitas kehidupan saat ini khususnya dalam konteks keindonesiaan. Maka perlu adanya penelitian masalah ini. Selanjutnya penelitian ini menggunakan ilmu ma'anil hadis dan mengorelasikannya dengan konteks kekinian, dengan demikian diharapkan mampu mendapatkan pemahaman yang salih likuli zaman wa makan. Adapun penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode yang ditawarkan oleh Muhammad Fatih Suryadilaga, yang meliputi analisis matan, analisis kebahasaan, analisis historis, analisis ensiklopedi dan analisis kekinian. Penelitian ini menyimpulkan bahwa makna dari peperangan dalam hadis tersebut sudah terjadi pada zaman dahulu akan tetapi makna peperangan dalam konteks kekinian sekarang ini bukanlah perang secara adu senjata melainkan peperangan disini dalam ranah berbagai sektor kehidupan manusia, seperti halnya pada zaman sekarang ini peperangan dalam sektor ekonomi, politik dan lain sebagainya. Sebab dewasa ini sedang gencar-gencarnya dilakukan ekspansi ke berbagai belahan dunia oleh kaum yang memiliki ciri yang sama seperti yang diungkapkan dalam hadis tersebut. Maka langkah untuk mencegahnya dengan melakukan perlawanan dengan meningkatkan kualitas SDM negara kita sehingga kita mampu melawan atau setidaknya bisa mengendalikan sektor ekonomi negara kita sendiri oleh tuan rumah sendiri sebab jika tidak dilakukan perlawanan maka bisa jadi negara kita akan jatuh kepada pihak lain.
Kata puji dan syukur sepantasnya penulis panjatkan kepada
Allah Swt atas segala anugrah dan ka... more Kata puji dan syukur sepantasnya penulis panjatkan kepada Allah Swt atas segala anugrah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarganya, para sahabat, dan pengikutnya yang selalu setia hingga akhir zaman. Buku ini merupakan terjemah kitab adabul 'alim wal muta'allim, dan kitab al-akhlaq lil banin jilid 1&2 merupakan sebuah buku yang menyajikan adab bagi pengajar (guru) dan juga adab menuntut ilmu bagi (pelajar). Kitab adabul 'alim wal muta'allim ini merupakan karangan ulama besar Indonesia yaitu Almarhum K.H Hasyim Asy'ari, dan kitab al-akhlaq lil banin jilid 1&2 karya Syaikh Umar bin Achmad Baradja. Kedua kitab tersebut menjadi rujukan dalam etika atau adab-adab menuntut ilmu. Beliau juga mengarang banyak kitab lainnya dan menjadi rujukan bagi pembelajaran di Pesantren. Adab atau tatakrama atau juga etika seorang guru, ustad pengajar dalam mengajar memang perlu diperhatikan agar memberikan kenyamanan bagi para pelajar, murid, santri. Begitu pula dengan murid, santri, pelajar perlu menerapkan adab adab menuntut ilmu agar ilmu yang diperoleh lebih barokah atau bermanfaat. Terakhir, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik, saran serta masukan yang konstruktif sangat penulis harapkan, dari siapapun datangnya, besar harapan penulis untuk menghadirkan tulisan ini ke permukaan sebagai wujud persembahan penulis dalam dunia intlektual dan semoga bermanfaat untuk banyak orang. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada Penerbit Guepedia yang bersedia menerbitkan buku ini. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Selamat Membaca ! Kuningan, Esa Agung Gumelar
Uploads
Papers
Books
Allah Swt atas segala anugrah dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan buku ini. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarganya, para sahabat, dan
pengikutnya yang selalu setia hingga akhir zaman.
Buku ini merupakan terjemah kitab adabul 'alim wal
muta'allim, dan kitab al-akhlaq lil banin jilid 1&2 merupakan
sebuah buku yang menyajikan adab bagi pengajar (guru) dan juga
adab menuntut ilmu bagi (pelajar). Kitab adabul 'alim wal
muta'allim ini merupakan karangan ulama besar Indonesia yaitu
Almarhum K.H Hasyim Asy'ari, dan kitab al-akhlaq lil banin jilid
1&2 karya Syaikh Umar bin Achmad Baradja. Kedua kitab
tersebut menjadi rujukan dalam etika atau adab-adab menuntut
ilmu. Beliau juga mengarang banyak kitab lainnya dan menjadi
rujukan bagi pembelajaran di Pesantren.
Adab atau tatakrama atau juga etika seorang guru, ustad
pengajar dalam mengajar memang perlu diperhatikan agar
memberikan kenyamanan bagi para pelajar, murid, santri. Begitu
pula dengan murid, santri, pelajar perlu menerapkan adab adab
menuntut ilmu agar ilmu yang diperoleh lebih barokah atau
bermanfaat. Terakhir, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini
masih banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik,
saran serta masukan yang konstruktif sangat penulis harapkan, dari
siapapun datangnya, besar harapan penulis untuk menghadirkan
tulisan ini ke permukaan sebagai wujud persembahan penulis
dalam dunia intlektual dan semoga bermanfaat untuk banyak
orang. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada Penerbit
Guepedia yang bersedia menerbitkan buku ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat Membaca !
Kuningan,
Esa Agung Gumelar
Allah Swt atas segala anugrah dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan buku ini. Shalawat serta salam semoga selalu
tercurah kepada Rasulullah Saw, keluarganya, para sahabat, dan
pengikutnya yang selalu setia hingga akhir zaman.
Buku ini merupakan terjemah kitab adabul 'alim wal
muta'allim, dan kitab al-akhlaq lil banin jilid 1&2 merupakan
sebuah buku yang menyajikan adab bagi pengajar (guru) dan juga
adab menuntut ilmu bagi (pelajar). Kitab adabul 'alim wal
muta'allim ini merupakan karangan ulama besar Indonesia yaitu
Almarhum K.H Hasyim Asy'ari, dan kitab al-akhlaq lil banin jilid
1&2 karya Syaikh Umar bin Achmad Baradja. Kedua kitab
tersebut menjadi rujukan dalam etika atau adab-adab menuntut
ilmu. Beliau juga mengarang banyak kitab lainnya dan menjadi
rujukan bagi pembelajaran di Pesantren.
Adab atau tatakrama atau juga etika seorang guru, ustad
pengajar dalam mengajar memang perlu diperhatikan agar
memberikan kenyamanan bagi para pelajar, murid, santri. Begitu
pula dengan murid, santri, pelajar perlu menerapkan adab adab
menuntut ilmu agar ilmu yang diperoleh lebih barokah atau
bermanfaat. Terakhir, penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini
masih banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kritik,
saran serta masukan yang konstruktif sangat penulis harapkan, dari
siapapun datangnya, besar harapan penulis untuk menghadirkan
tulisan ini ke permukaan sebagai wujud persembahan penulis
dalam dunia intlektual dan semoga bermanfaat untuk banyak
orang. Akhir kata saya ucapkan terima kasih kepada Penerbit
Guepedia yang bersedia menerbitkan buku ini.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Selamat Membaca !
Kuningan,
Esa Agung Gumelar